NovelToon NovelToon
When You Forget

When You Forget

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / CEO Amnesia / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Disakiti, diselingkuhi, tidak dianggap sebagai istri. Itulah yang dialami oleh Sara selama tiga tahun pernikahannya.
Awalnya dia berniat bertahan karena keluarganya memerlukan kebesaran nama suaminya untuk bertahan dalam bisnis. Tapi dia tak tahan lagi.
Lalu kecelakaan terjadi, membuat suami yang tidak pernah mencintainya berubah.
Apa Sara membatalkan niatnya untuk berpisah? Atau dia tetap dalam pendiriannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Silahkan dilihat Nyonya. Ini jadwal Anda hari ini" kata Noel setelah menyambut Nyonya Besar yang datang.

"Tidak terlalu padat"

"Iya"

Tentu saja tidak padat. Karena Noel telah menyesuaikan jadwal kerja sesuai dengan usia Nyonya Besar. Untuk masalah kemampuan bisnis, Nyonya Besar memang memiliki kemampuan dan jam terbang tinggi. Tapi karena sudah berusia lanjut, tidak mungkin Noel akan membuat Nyonya Besar bekerja dengan jadwal yang padat seperti cucunya, Tuan Marco.

"Baiklah, ayo kita mulai"

Baru saja Noel ingin menjelaskan, seseorang masuk ke dalam ruang CEO tanpa mengetuk pintu.

"Nenek!!" teriak Nona Naya lalu menerjang memeluk Nyonya Besar.

"Ada apa?"

"Nenek!! Aku sungguh sedih karena kak Marco belum mengingatku. Tadi aku pergi ke rumah Nenek dan muncul tepat dihadapan kak Marco. Tapi kak Marco tidak mengenaliku. Dia melewatiku begitu saja. Membuatku sedih!!" jelas Nona Naya lalu menangis.

"Sungguh kasihan sekali calon cucu menantuku ini. Apa yang bisa nenek lakukan untuk menghiburmu?"

"Naya tidak tahu Nek. Naya sedih sekali!!"

Noel merasa Nona Naya tidak hanya ingin menceritakan kesedihannya.

"Bagaimana kalau Nenek membawamu berbelanja? Mungkin itu bisa membuatmu lebih baik?"

"Nenek mau melakukan itu?"

"Tentu saja"

"Baiklah. Asisten Noel, batalkan semua jadwalku hari ini. Aku akan membawa Naya belanja"

Menurut informasi yang didapat Noel, keluarga Nona Naya sedang berada dalam ambang kebangkrutan. Mereka berhutang dalam jumlah besar sekali dan semuanya jatuh tempo di tahun ini. Kalau mereka tidak segera membayar hutang, semua aset keluarga Nona Naya pasti akan disita.

Karena pernikahan belum juga dilaksanakan antara Tuan Marco dan Nona Naya, maka mereka tidak bisa memanfaatkan kekayaan keluarga Varamus.

Mungkin ini satu-satunya cara Nona Naya membantu keluarganya untuk memperoleh uang.

Lalu, bagaimana dengan semua jadwal pekerjaan yang telah disusun oleh Noel? Ini sudah kesekian kalinya pekerjaan dibatalkan demi Nona Naya Minggu ini. Kalau ini berlangsung terus, perusahaan akan berada dalam bahaya.

Kini Noel mulai merindukan Tuan Marco. Dia terpaksa berkeliling dengan kepala menunduk ke beberapa departemen untuk membatalkan janji rapat ketika ...

"Apa yang kau lakukan disini?"

Noel mendongak dan melihat majikannya. Majikannya yang sesungguhnya.

"Tuan Marco, bukankah Anda seharusnya istirahat di rumah?"

"Aku bosan. Bahkan istriku bekerja. Aku mencarinya dari tadi tapi tidak menemukannya sama sekali"

Tuan Marco tahu kalau istrinya bekerja di perusahaan dan mencarinya di sini. Menurut pengetahuan Tuan Marco, istrinya bekerja sebagai apa? Tidak. Ini bukan hal penting. Yang penting adalah ...

"Tuan, Nyonya Besar tidak bekerja hari ini" kata Noel.

"Tadi Nenek berangkat ke perusahaan"

"Iya. Tapi ada hal mendesak yang harus dikerjakan Nyonya Besar sehingga ... "

"Pekerjaan apa saja yang harus kulakukan?"

Seperti mendapat angin segar, Noel segera menjabarkan jadwal Nyonya Besar hari ini. Akhirnya semua jadwal pekerjaan CEO selesai sesuai rencana. Membuat Noel senang sekali.

"Apa Anda baik-baik saja?" tanya Noel khawatir dengan kondisi majikannya setelah mengadakan rapat selama satu jam penuh.

"Sedikit pusing. Apa semua sudah selesai?"

"Sudah. Apa saya perlu membawakan sesuatu untuk Anda?"

"Tidak perlu. Kembali saja ke tempatmu. Biarkan aku istirahat sebentar disini!"

"Tapi Tuan"

"Matikan lampunya sebelum kau pergi"

"Tapi Tuan, apa Anda benar-benar baik-baik saja"

"Pergilah!!"

Noel terpaksa menuruti perintah majikannya. Mematikan lampu dan meninggalkan Tuan Marco sendiri di ruang rapat yang gelap.

Setelah rehat makan siang, Sara kembali bekerja. Kali ini dia membersihkan ruang rapat yang baru selesai dipakai. Tidak seperti biasa, ruang rapat kali ini berada dalam keadaan gelap.

"Siapa yang membiarkan ruangan ini gelap?" tanyanya pada ruang kosong.

Dia masuk dan terkejut dengan sebuah bayangan besar hitam tepat di hadapannya.

"Siapa itu??" teriaknya lalu berlari ke arah saklar lampu.

Namun sebelum Sara berani menyalakan lampu, bayangan gelap itu berhasil menangkapnya. Mengurungnya di depan dinding.

"Akhirnya, aku menemukanmu" kata bayangan itu. Sara mengenali suara itu.

"Anda ... Kau?"

"Istriku, aku mencarimu dari tadi"

Istri? Berarti pria yang sedang menghimpitnya ke dinding dekat saklar ini adalah ... Pria itu? Aroma parfum yang dikeluarkan bayangan hitam itu memang sangat akrab di hidung Sara. Jadi pasti benar, yang ada dihadapannya adalah pria itu.

"Kenapa? Bukannya kau di rumah?"

"Membosankan sekali di rumah tanpa dirimu"

"Tunggu, mana saklar lampunya?" tanya Sara ingin menyalakan lampu.

"Sayang, biarkan saja gelap. Lebih romantis"

Romantis? Pria itu gila. Baru saja Sara ingin menyalakan lampu, pria itu menghalanginya. Menahan tangannya dan mulai meraba tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanyanya kesal karena pria itu kembali menyentuhnya.

Tidak hanya menyentuh, Sara mulai merasa ada hembusan angin hangat mendekat. Dan ketika angin hangat itu terus mendekati wajahnya, Sara terlambat bereaksi. Karena pria itu telah menciumnya.

Suara ciuman mereka dan usaha Sara menarik napas, terdengar menggema dalam ruangan rapat yang kosong.

Perlahan, sebuah tangan masuk ke dalam seragamnya. Menangkap payudara Sara dan meremasnya.

Sara tidak ingin menerima perlakuan seperti ini. Dia tidak mau. Berusaha keras, Sara berhasil mengeluarkan kembali tangan pria itu dari dalam kemejanya. Tapi mendorong pria itu menjauh dari dirinya merupakan usaha yang berat.

Napas hangat yang beradu, suara kecupan disela desahan halus. Membuat suasana menjadi terlalu intens bagi Sara. Lama kelamaan dia terhanyut dalam dalam keintiman yang terbangun cepat. Sara mulai membalas ciuman pria itu. Membiarkan lidah pria itu bermain liar di dalam mulutnya.

Ketika gairah semakin memuncak, Sara bahkan tidak peduli kemana tangan pria itu pergi.

"Ahhh" desah Sara terlepas dari bibirnya karena pria itu menyentuh pangkal pahanya.

"Kau sudah siap" kata pria itu lalu mengecup leher Sara.

Kecupan yang terus turun ke arah dada tapi Sara tidak menghentikan pria itu. Dia memilih untuk membawa pria itu ke atas lagi dan kembali berciuman.

Pria itu mengajaknya bergerak dan perlahan tubuh pria itu turun. Sepertinya duduk di sebuah tempat. Meja atau kursi, Sara tidak tahu. Dia juga tidak peduli karena pria itu membuka kemejanya dan mulai menggelitik puncak payudaranya, Sara menjadi gila.

Dia tidak bisa lagi berpikir dengan jernih.

Tangannya merengkuh leher pria itu seakan tidak ingin apa yang sekarang terjadi, berhenti. Dan pria itu menyetujuinya.

"Aku tidak tahan lagi" ucap Sara dengan suara yang bahkan tidak dikenalinya.

"Kalau begitu ... "

BLLAARRR

Belum selesai pria itu bicara, lampu menyala terang. Membuat Sara dan pria itu bersamaan melihat ke arah saklar. Asisten Noel yang menemukan mereka segera berbalik dan mengucapkan kata maaf.

Sedangkan Sara? Dia hanya bisa membenamkan wajah ke dada pria itu. Merasa malu karena dipergoki sedang melakukan hal tidak baik di perusahaan. Dan pria itu mengerti keresahannya. Menutupi tubuh Sara dengan mantel besarnya yang ada di atas meja.

"Kau sangat berani mengganggu!" kata pria itu menampakkan kekesalannya.

"Maafkan saya Tuan Marco. Maafkan saya"

Sara sungguh merasa malu. Apalagi pada asisten Noel yang mengerti semua permasalahannya. Apa Asisten Noel akan menganggapnya munafik setelah ini? Kalau saja bisa memutar waktu, Sara tidak akan pergi ke ruang rapat tadi.

1
Lia Haeliah
semangat kakak, selalu tunggu up nya 🥰
milie
cerita nya bagus thor..semangat up nya 💪
Lia Haeliah
semoga Marco sebenarnya tidak amnesia hanya saja merasa bersalah dengan perbuatan nya ke Sara selama ini, dan ini cara Marco untuk menebusnya
Lia Haeliah
nah... nah... kan mencurigakan si Marco ini
Lia Haeliah
neeeek... neeeek... nanti kalo udah tau naya itu wanita ular bisa jantungan kau nek 😡😡😡
Lia Haeliah
semoga aja sebelum kecelakaan Marco tau hal sebenarnya tentang Naya dan Sara, amnesia nya cuma pura-pura, sebenarnya pengen menebus kesalahan nya ke Sara
Aliya Awina
apa marco cuman pura2 amnesia dan dia sebenarnya sanget mencintai sara cuman takut mengungkapkan nya.
yumin kwan
bagus ...menarik ceritanya, biasanya habis kecelakaan, amnesia lupa ma istri, ini malah sebaliknya.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!