NovelToon NovelToon
Kanza (Bukan Inginku)

Kanza (Bukan Inginku)

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil
Popularitas:52.6k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Kanza Odelia terpaksa meninggalkan kekasihnya Adrian Miguel di altar sebab sehari sebelum pernikahan Kanza kehilangan kesuciannya karena jebakan dari kakak tirinya.

Bukan hanya itu, buah dari jebakan kakak tirinya itu Kanza akhirnya hamil, lalu terusir dari keluarganya sebab telah membuat malu karena hamil di luar nikah.

Kanza kira penderitaannya akan berakhir saat dia keluar dari rumah dan tak berurusan lagi dengan kakak tirinya. Namun sekali lagi Kanza harus berjuang demi bayi yang dia lahirkan yang ternyata tak sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketakutan Kanza

"Apa yang kamu lakukan, Olivia?" Olivia tiba-tiba menangis.

"Aku tidak tahu, aku mabuk semalam, mungkin-" Ucapan Olivia terhenti dan dia mengeraskan tangisnya. Bukan hanya dia yang menangis Amy pun segera meraung dengan memukuli bahu Olivia.

"Astaga, apa yang kau lakukan! Kau membuatku malu!" Amy menangis dengan memalingkan wajahnya.

Adrian tertohok dengan apa yang Olivia katakan. Tentu saja dia mengerti apa yang baru saja mereka lakukan. Rasa lengket di tubuhnya menunjukkan segalanya. "Maafkan aku," ucap Adrian.

Olivia menggeleng. "Sekarang masa depanku hancur."

Jhon menggeram. "Kau harus bertanggung jawab, Adrian!"

Adrian mendongak menatap Jhon. "Nikahi Olivia."

Olivia menggeleng. "Tidak, Ayah. Adrian tidak mencintaiku. Biar saja aku tanggung semuanya sendiri."

"Sudah cukup dengan Kanza, Olivia. Aku tidak mau kau juga hamil tanpa ayah."

Adrian memejamkan matanya, lalu mengangguk. "Aku akan bertanggung jawab." Bagaimana pun dia sudah menghancurkan hidup Olivia.

Jhon menghela nafasnya. "Pulanglah dulu. Kita bicarakan ini dengan orang tuamu nanti." Adrian mengangguk dan meraih pakaiannya untuk segera pergi.

Setelah Adrian pergi Jhon masih menatap Olivia dengan kesal, dan yang membuatnya bingung ayah tirinya itu tampak marah.

"Bersihkan dirimu. Kita bicara di luar!" Jhon mendengus lalu melajukan kursi rodanya di bantu Amy.

....

"Apa maksud Ayah? Kita bangkrut?" Olivia menatap beberapa berkas yang di bawa sekretarisnya.

"Kau menyinggung Tuan Daegan?"

Olivia mengerutkan keningnya. "Siapa dia?"

Jhon berdecak. "Dia orang berkuasa yang bisa melakukan apa saja saking berpengaruhnya."

Olivia nampak berpikir. "Tidak, aku bahkan tak mengenalnya."

"Lalu kenapa dia mengusik perusahaan kita?"

Olivia menipiskan bibirnya. "Tidak peduli dengan itu. Seberapa kayanya dia apa bisa di bandingkan dengan keluarga Miguel?"

"Sayangnya dia lebih kaya dan berkuasa dari keluarga Miguel." sanggah Jhon hingga membuat Olivia berdecak.

"Tapi, Ayah tenang saja. Aku sekarang calon istri Adrian Miguel. Menurut Ayah dia akan diam saja melihat calon mertuanya jatuh?" ucap Olivia dengan senyum sombongnya. Dia sengaja menjebak Adrian dengan memasukan obat perangsang pada minuman Adrian semalam. Dan tanpa penolakan dia berhasil menguasai tubuh Adrian. Jadi, meski Adrian tidak mencintainya dia tetap bisa memiliki pria itu.

"Kamu benar. Semoga saja dia bisa membantu kita. Hanya karena ini Ayah tidak mempermasalahkan kelakuanmu kali ini Olivia."

"Sudahlah, jangan terlalu khawatir. Serahkan semuanya pada Olivia. Kamu hanya perlu memperhatikan kesehatanmu." Amy muncul dengan obat dan satu piring menu sarapan untuk Jhon. "Sekarang sarapan dan minum obatmu!"

Jhon mengangguk, dan mulai memakan makanan yang tersedia.

Sementara itu Amy dan Olivia saling tersenyum, seolah rencana mereka baru saja berhasil.

....

Kanza mendorong troli Bill lalu mengetuk sebuah pintu beberapa kali.

Saat pintu terbuka dia tak bisa tak tertawa saat Mia memekik senang saat melihatnya.

"Aaaaa aku merindukanmu," ucapnya dengan memeluk Kanza.

"Astaga, bayi tampanku." Mia segera meraih Bill dan menggendongnya masuk ke dalam rumah.

"Kau bilang akan sering datang, tapi, sudah sepuluh hari dan baru sekarang kau datang?"

Kanza tak bisa tak tertawa. "Baru sepuluh hari, Astaga kau ini. Bagaimana kalau aku tidak datang satu bulan?"

"Maka kau sudah melupakan aku." Kanza berdecak, sementara Mia tak peduli dan hanya bermain dengan Bill.

Seolah baru saja teringat sesuatu Mia menghentikan candaanya dengan Bill, dan menoleh pada Kanza. "Apa kau dengar tentang perusahaan Ayahmu?"

Kanza mengerutkan keningnya. "Apa?"

"Aku dengar dari pelanggan semalam, kalau perusahaan Ayahmu nyaris bangkrut," ucap Mia.

Kanza menunduk. "Haruskah aku peduli?"

Mia menggeleng. "Tidak perlu. Lagi pula mereka juga jahat. Bahkan saat kau kesulitan Ayahmu tidak peduli."

"Iya, kan? Mulai sekarang aku tidak akan memikirkan apapun lagi. Dan hanya fokus untuk mencari pekerjaan dan mengurus Bill dengan baik."

"Kau benar. Biarkan saja meski perusahaan bangkrut. Mereka tidak pantas mendapat perhatianmu."

"Lagi pula ada masalah yang lebih penting yang membuatku pusing." Kanza mengeluh.

Mia mengerutkan keningnya. "Ada hal buruk yang terjadi?"

"Ini mungkin lebih buruk lagi dan lagi."

"Jangan membuatku pusing, kau ini bicara apa?" Mia sedikit menaikan intonasi suaranya, hingga Kanza menepuk pundaknya kesal.

"Jangan berteriak di depan putraku." Mia meringis.

"Sorry, Bill. Tapi, ibumu yang membuatku kesal." Lalu mata Mia kembali menatap Kanza. "Jadi, apa?"

"Sepertinya aku tahu siapa Ayah Bill." Mia membelalakan matanya.

"Sungguh?"

"Hm ... kau perhatikan wajah Bill, apa kau merasa pernah melihatnya di suatu tempat?"

Mia mengerutkan keningnya, dan memperhatikan wajah Bill yang masih ada di pangkuannya. "Mirip siapa?"

Kanza masih menunggu reaksi Mia, hingga Mia menegakkan tubuhnya lalu menatap Kanza.

"Mirip Tuan Daegan?"

"Sebenarnya tidak terlalu mirip kalau kau hanya melihatnya sebentar."

Mia mendenguskan tawa. "Kau pikir karena dia mirip saja berarti dia ayahnya? Ada banyak orang di dunia ini yang memiliki rupa yang sama. Tapi mereka bahkan bukan saudara."

Kanza tahu Mia tidak akan percaya. "Tapi, aku ingat saat aku terbangun pagi itu. Pria itu memiliki tato di punggungnya, dan kau tahu Daegan juga memilikinya."

"Pria bertato tidak hanya satu, Kanza. Lagi pula benarkah Tuan Daegan pria yang di perintahkan Olivia?"

"Tapi untuk sekelas Daegan apakah tatonya akan sama dengah orang lain? Dan aku ingat detail gambar yang ada di punggung pria itu sama dengan tato milik Daegan. Dan menurutku Tuan Daegan juga tak sengaja terjebak, buktinya dia tak mengenalku saat kita bertemu."

Mia terdiam.

"Kau harus melakukan tes DNA agar yakin." Kanza mengedikkan bahunya acuh.

"Aku tidak berencana untuk membuktikannya."

"Maksudmu?"

"Aku tidak butuh pengakuan Tuan Daegan. Lagi pula semuanya akan rumit jikapun dia tahu."

Mia mengangguk. "Kau benar. Dia sudah menikah."

"Dia tidak suka anak kecil," tambah Kanza.

"Dan dia pria brengsek." mata Mia menatap penuh kebencian.

"Ya, kami tidak membutuhkannya." Kanza mengusap pipi Bill dengan sayang. Bukan hanya sekedar itu saja. Pertanyaannya, meski pria itu bertanggung jawab apakah mereka akan baik- baik saja tanpa ada cinta satu sama lain?

"Lalu apa masalahnya?"

Kanza kembali menatap Mia. "Aku khawatir saat semakin lama aku disana orang-orang akan menyadari jika Bill mirip Daegan. Karena semakin hari wajah bayi ini menunjukan biasnya. Pengasuh Bill bahkan mengatakannya tadi pagi."

"Aku takut jika Tuan Daegan menyadarinya sesuatu yang buruk justru terjadi. Aku tahu Tuan Daegan tidak suka anak kecil. Tapi aku pernah mendengar jika istrinya membicarakan mertuanya jika mereka menginginkan cucu."

Mia menegang. "Bagaimana jika mereka mengambil Bill dariku?" Kanza menunjukkan wajah khawatirnya. Tidak terbayangkan setelah segala perjuangannya untuk bersama Bill, namun pada akhirnya dia kehilangannya.

"Jangan biarkan Tuan Daegan melihatnya!"

1
Adinda
Pergi jauh khanza jangan pernah berhubungan sama daegan dan keluarganya semoga kanza mendapatkan jodoh yang lebih dari daegan
Daneen
Semoga berhasil kabur kanzaaa
Rahmawati
bagus bgt
Rahmawati
semoga pelarian kanza berhasil
Miu Miu 🍄🐰
takut bgt rencana Kanza GK berhasil
Rahmawati
kasian kanza kl cuma jd pemuas nafsu daegan
Rahmawati
baru aja minta kembali, skrg malah menghina kanza lagi
kalea rizuky
good luck moga bisa bebas dr degan ijo
LB
semoga berhasil kanza 💪.
tinggalkan mereka, jangan mau status mu hanya simpanan bayaran daegan,dia masihlah lelaki beristri.siapa tau istrinya berbuat nekad padamu dan bill.
Adrian pula, tinggal kan dia dengan segunung penyesalan karena kebodohannya.
Rahmawati
lah daegan juga ikut pulang, bukannya pestanya blm selesai ya
Rahmawati
datang aja kanza toh km jg di undang, dandan yg cantik
Rahmawati
itu juga anakmu woi
Rahmawati
nah kan bener dugaanku, daegan ayah calon bayi kanza
Rahmawati
jangan jangan pria yg tidur dengan kanza itu daegan
Rahmawati
bagus kanza harus ada pertukaran untuk tanda tangan itu
Rahmawati
penasaran sm tuan daegan
Rahmawati
gitu dong kanza, km. harus berani melawan
Rahmawati
kanda buktikan kl km bisa bahagia tanpa mereka
Rahmawati
knp bapaknya lebih percaya sm anak tirainya
LB
rasanya tidak adil untuk kanza,
jadi pel*cur bayaran daegan untuk kesembuhan anak kandung daegan sendiri . kalau sama2 tidak tau ,hal itu sih lumrah aja , tapi ini sama2 sudah tau, rasanya itu aneh gitu . apa daegan menikmati kegiatan itu, kegiatan dimana kanza membayar dengan tubuhnya untuk nyawa putra kandungnya sendiri.jika begitu, daegan memang tidak berhak atas bill.
Saadah Rangkuti: benar banget...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!