VRAMUS yang tidak sengaja bisa naik daun. Tapi ketika sudah sampai di puncaknya. Mereka tidak benar-benar menginginkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam yang Mengubah Segalanya
"Penampil selanjutnya adalah band baru yang sudah tampil di tempat-tempat pertunjukkan yang lain di semua sudut Angel City",
"Mereka untuk pertama kalinya akan tampil di Show Bar dengan nama mereka",
"Syukur lah mereka tidak akan bergonta-ganti nama lagi",
"Sejujurnya aku sudah kenal lama dengan pemain drum nya",
"Ini band yang ke berapa Toni?",
"Apa kamu mendengar ku?",
"Langsung kita panggilkan penampil berikutnya",
"Ladies and gentleman mari kita sambut",
"Ini dia...",
"VRAMUS",
Tepat di depan panggung setinggi lutut itu Alice bersama teman-teman wanitanya berteriak-teriak histeris untuk menyambut band yang akan selalu mereka dukung ke depannya nanti.
Toni, Billy, Jansen dan Ruben naik ke atas panggung yang disorot lampu-lampu terang.
VRAMUS memilih untuk tidak memakai kostum yang aneh-aneh seperti kebanyakan band yang tampil pada waktu itu. Mereka berdandan kasual seperti pakaian yang mereka kenakan untuk sehari-hari.
Toni dengan celana jeans robek-robek dan kaos lengan buntung. Billy dengan celana bahan dan kaos berkerah motif garis-garis horizontal. Jansen memakai kaos yang biasa ia pakai. Mungkin yang sedikit ingin mencuri perhatian adalah Ruben karena dia seorang vocalis. Ruben tidak pernah mengancingkan kemeja hitamnya.
"Ini adalah bandku yang keenam Phil", sapa Toni kepada MC pertunjukan yang sudah turun dari panggung.
"We are VRAMUS and were ready",
Ruben menyapa para penonton diikuti oleh intro gitar dari Billy untuk mulai memainkan lagu yang pertama sebagai pembuka.
Gebugan drum dan bunyi bass yang beriringan mengikuti dengan lantunan nada-nada rock.
"Get ready baby get ready baby"
"I'm coming for you",
"Get ready baby get ready baby"
"Our dreams come true",
Itu adalah lagu pertama dengan hentakan musik yang penuh nuansa rock and roll untuk meningkatkan semangat para pendengar. Lagu itu dibuat bersama-sama. Ruben yang menulis syair nya. Dengan judul "Get ready baby".
"Lagu berikutnya bercerita tentang sekumpulan anak muda yang pantang menyerah untuk mewujudkan cita-cita mereka", Ruben monolog sebelum masuk lagu.
"Apakah itu kita Ruben?", sahut Billy.
"Waktu akan membuktikan nya Billy", balas Ruben.
"We don't eat, we don't sleep",
"We are far from home, we are just skin and bones",
Kelima lagu VRAMUS semua yang menulis lirik nya adalah Ruben. Itu akan jauh lebih mudah untuk dilakukan karena memang Ruben lah seorang vokalis yang akan menyanyikan syair-syair miliknya. Dan yang lain bisa lebih berkonsentrasi kepada instrumen mereka masing-masing.
Dalam menulis lirik Ruben sangat ter influence oleh seorang penyair dari abad delapan belas yang bernama David Moonson dengan karya nya yang paling fenomenal yang berjudul The Poetry Men.
Lagu terakhir atau lagu penutup pada malam hari itu. Dengan sambutan yang meriah dan orang-orang yang begitu menikmati musik dan performa VRAMUS.
Lagu berjudul Part Time Painter yang terinspirasi dari cerita ayah Toni yang mempunyai hobi melukis.
"The clouds are always moving",
"Why do you stay?",
"The colors have changed",
"Why do you stay the same?",
*
Di belakang panggung setelah pertunjukan.
Mereka semua sudah memberikan penampilan yang terbaik. Itu yang terpenting dan mereka semua bahagia dengan itu.
Alice manager band menghampiri mereka.
"Kalian benar-benar luar biasa",
"Aku sangat bangga menjadi teman kalian",
"Hei Alice apakah ada produser yang tertarik dengan kita?",
"Jangan terburu-buru Ruben, semua akan mengetuk di waktu yang tepat",
"Mereka benar-benar keterlaluan jika menyia-nyiakan talenta hebat seperti kalian",
"Tenang saja pasti akan ada yang datang",
"Sekarang ada yang mau bertemu dengan kalian",
"Siapa mereka Alice?",
"Mereka adalah teman-teman wanitaku yang sejak kalian naik ke atas panggung mereka tidak mau berhenti memanggil-manggil nama kalian",
"Suruh mereka masuk Alice, aku rasa ini adalah bagian dari pekerjaan",
