NovelToon NovelToon
ISTRI CANTIK SANG CEO TAMPAN : MISI BALAS DENDAMKU

ISTRI CANTIK SANG CEO TAMPAN : MISI BALAS DENDAMKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kde_Noirsz

"Aku mati. Dibunuh oleh suamiku sendiri setelah semua penderitaan KDRT dan pengkhianatan. Kini, aku kembali. Dan kali ini, aku punya sistem."

Risa Permata adalah pewaris yang jatuh miskin. Setelah kematian tragis ayahnya, ia dipaksa menikah dengan Doni, anak kepala desa baru yang kejam dan manipulatif. Seluruh hidup Risa dari warisan, kehormatan, hingga harga dirinya diinjak-injak oleh suami yang berselingkuh, berjudi, dan gemar melakukan KDRT. Puncaknya, ia dibunuh setelah mengetahui kebenaran : kematian orang tuanya adalah konspirasi berdarah yang melibatkan Doni dan seluruh keluarga besarnya.

Tepat saat jiwanya lepas, Sistem Kehidupan Kedua aktif!

Risa kembali ke masa lalu, ke tubuhnya yang sama, tetapi kini dengan kekuatan sistem di tangannya. Setiap misi yang berhasil ia selesaikan akan memberinya Reward berupa Skill baru yang berguna untuk bertahan hidup dan membalikkan takdir.

Dapatkah Risa menyelesaikan semua misi, mendapatkan Skill tertinggi, dan mengubah nasibnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kde_Noirsz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 : Teror di Balik Pintu Terkunci

Fajar menyingsing di Desa Makmur, namun bagi Risa Permata, cahaya matahari tidak lagi membawa harapan. Sinar kuning pucat yang menembus celah papan kayu di jendela paviliun hanya mempertegas betapa kotor dan terisolasinya tempat ia dikurung sekarang. Debu-debu beterbangan di udara yang pengap, dan rasa haus yang mencekik membuat tenggorokannya terasa seperti terbakar.

Risa mencoba bangkit dari lantai semen yang dingin, namun tubuhnya yang belum diberi makan layak sejak kemarin terasa sangat ringkih. Baru saja ia ingin meraih gelas air keruh yang tersisa dari semalam, suara gaduh dari arah halaman depan paviliun mengejutkannya.

BRAK! BRAK! BRAK!

Suara gedoran keras menghantam pagar besi yang membatasi area paviliun dengan rumah utama. Disusul oleh teriakan-teriakan kasar pria dewasa yang penuh ancaman.

"KELUAR KAU, ANAK BASKORO! BAYAR HUTANG AYAHMU ATAU KAMI AKAN MERATAKAN TEMPAT INI!"

Jantung Risa berdegup kencang. Ia merangkak menuju jendela, mencoba mengintip dari celah papan. Di luar sana, berdiri lima orang pria berbadan besar dengan tato di sekujur lengan dan wajah yang bengis. Mereka membawa balok kayu dan rantai besi, memukul-mukul pagar dengan beringas.

"Paman! Paman Hari! Tolong ada orang jahat di luar!" Risa berteriak sekuat tenaga sambil menggedor pintu paviliun yang masih terkunci rapat dari luar.

Namun, tidak ada jawaban dari rumah utama. Paman Hari dan Tante Dina seolah lenyap ditelan bumi, membiarkan Risa sendirian menghadapi ancaman yang tampak sangat nyata itu.

"Jangan bersembunyi di dalam, Nona Manis! Ayahmu berhutang lima milyar pada bos kami! Jika kau tidak punya uangnya, maka tubuhmu yang akan menjadi bayarannya!" teriak salah satu pria berambut cepak sambil meludahi kaca jendela paviliun.

Risa gemetar hebat. Lima milyar? Itu tidak masuk akal! Ayahnya selalu mengajarkan manajemen keuangan yang ketat. Tidak mungkin ayahnya meminjam uang pada lintah darat seperti mereka. Namun, rasa takut yang primitif mulai menguasai logikanya. Ia menyadari bahwa pintu kayu paviliun ini tidak akan bertahan lama jika mereka memutuskan untuk mendobraknya.

Tiba-tiba, suara langkah kaki yang teratur terdengar dari arah koridor samping. Pintu paviliun terbuka, dan Paman Hari muncul dengan wajah yang tampak sangat panik sebuah akting yang sempurna.

"Risa! Kau dengar itu? Mereka adalah penagih hutang dari kota! Paman sudah mencoba menahan mereka, tapi mereka sangat beringas!" Paman Hari masuk dan langsung mengunci pintu di belakangnya, berpura-pura melindungi Risa.

"Paman, mereka bilang Ayah berhutang lima milyar! Itu bohong, kan? Paman harus lapor polisi!" Risa mencengkeram lengan baju pamannya, mencari perlindungan terakhir.

Paman Hari memegang bahu Risa, menatap matanya dengan tatapan yang dibuat-buat iba namun di dalamnya tersimpan kilat kemenangan. "Risa, Paman sudah mengecek pembukuan rahasia Ayahmu semalam. Ternyata benar... Ayahmu meminjam uang itu untuk menutupi kerugian pengiriman kayu yang tenggelam di laut tahun lalu. Polisi tidak bisa membantu jika ada bukti hitam di atas putih."

"Tapi Ayah tidak pernah bilang..."

"Tentu saja tidak! Dia terlalu sombong untuk mengaku gagal!" Paman Hari membentak pelan, lalu kembali ke nada suaranya yang lembut dan manipulatif. "Dengar, Risa. Paman tidak punya uang sebanyak itu. Bisnis Paman juga sedang sulit. Jika mereka masuk ke sini, Paman tidak bisa menjamin keselamatanmu. Kau lihat rantai yang mereka bawa? Mereka berniat menjualmu ke kelab malam di kota untuk melunasi hutang itu."

Risa menutup mulutnya, air mata ketakutan mengalir deras. Bayangan dirinya dijual dan dilecehkan membuat seluruh tubuhnya menggigil.

BUM!

Pintu depan paviliun bergetar hebat. Para penagih hutang itu mulai menghantamkan balok kayu ke daun pintu. Debu-debu dari langit-langit berjatuhan.

"KAMI BERI WAKTU LIMA MENIT! JIKA TIDAK KELUAR, KAMI AKAN MEMBAKAR PAVILIUN INI DENGAN KAU DI DALAMNYA!" teriakan dari luar semakin menjadi-jadi.

"Paman, tolong... apa yang harus aku lakukan?" Risa terisak, ia benar-benar berada di titik terendah mentalnya.

Paman Hari menghela nafas panjang, seolah ia sedang memikirkan solusi yang sangat berat. "Hanya ada satu orang yang bisa menghentikan mereka, Risa. Pak Surya. Dia punya pengaruh besar terhadap kelompok penagih hutang ini. Dan putra Pak Surya, Doni... dia sangat menyukaimu."

Risa terdiam. Nama Doni terasa seperti racun di telinganya. "Menikah dengannya? Paman, aku tidak mencintainya! Dia orang jahat!"

"Jahat?" Paman Hari mencengkeram bahu Risa sedikit lebih keras. "Yang jahat adalah orang-orang di luar sana yang ingin membakarmu hidup-hidup! Doni bersedia melunasi semua hutang Ayahmu asalkan kau menjadi istrinya. Dia akan melindungimu, Risa. Ini satu-satunya jalan keluar agar kau tetap selamat dan tetap bisa tinggal di tanah ini."

Di luar, suara sirine mobil polisi buatan (yang sebenarnya adalah suara rekaman dari ponsel salah satu anak buah Paman Hari) terdengar samar, diikuti oleh suara tembakan peringatan ke udara. Para penagih hutang itu berakting semakin beringas, seolah-olah terjadi keributan besar.

"PILIH SEKARANG, RISA! MENIKAH DENGAN DONI ATAU BIARKAN PAMAN MEMBUKA PINTU INI DAN MENYERAHKANMU PADA MEREKA?!" Paman Hari berteriak di depan wajah Risa.

Risa merasa dikepung oleh tembok yang perlahan merapat. Ia tidak tahu bahwa pria-pria di luar sana sebenarnya adalah orang-orang bayaran Paman Hari yang disewa dengan uang dari brankas ayahnya sendiri. Ia tidak tahu bahwa "hutang lima milyar" itu hanyalah tumpukan kertas kosong dengan tanda tangan palsu.

Dalam keputusasaan yang absolut, dengan bayangan api dan kekerasan di depan matanya, Risa menundukkan kepalanya. Bahunya berguncang hebat karena tangisan yang tak tertahankan.

"Baik... aku akan... aku akan mengikuti kemauan Paman," bisik Risa lirih, suaranya nyaris hilang ditelan suara gedoran pintu.

Senyum kemenangan yang mengerikan merekah di wajah Paman Hari. Ia segera mengeluarkan ponselnya. "Pak Surya? Risa sudah setuju. Bawa Doni ke sini sekarang. Dan... usir 'orang-orang' itu. Masalah sudah selesai."

Hanya dalam hitungan menit, keributan di luar mendadak sunyi. Suara gedoran berhenti. Suara teriakan menghilang. Yang tersisa hanyalah kesunyian yang mencekam di paviliun tua itu.

Paman Hari membuka pintu paviliun. Di sana, Pak Surya dan Doni sudah berdiri dengan angkuh. Doni mengenakan setelan mahal, namun matanya menatap Risa dengan tatapan predator yang sama tatapan yang dulu membuat Risa mual, namun kini ia terpaksa menerimanya sebagai 'penyelamat'.

"Pilihan yang cerdas, Risa," Doni melangkah mendekat, mengabaikan debu dan kotoran di paviliun itu. Ia mengulurkan tangannya yang kasar untuk menghapus air mata di pipi Risa. "Jangan takut lagi. Sekarang kau milikku. Tidak akan ada yang berani menyentuhmu, selama kau patuh padaku."

Risa hanya bisa membatu. Ia merasa seolah-olah jiwanya telah ditarik keluar dari tubuhnya. Ia baru saja menyerahkan dirinya ke dalam sangkar emas yang dipenuhi duri.

Sore harinya, Risa dipaksa keluar dari paviliun dan dibawa kembali ke rumah utama. Namun, ia tidak diperbolehkan masuk ke kamar lamanya. Tante Dina sudah memindahkan semua barang Risa ke gudang kecil di bawah tangga.

"Kau akan tinggal di sini sampai hari pernikahan minggu depan," ujar Tante Dina sambil melemparkan seprei kusam ke arah Risa. "Dan jangan coba-coba lari atau menghubungi siapapun. Semua telepon di rumah ini sudah diputus, dan penjaga Pak Surya ada di setiap sudut gerbang."

Risa duduk di atas dipan kayu yang reyot di dalam gudang. Ia melihat ke arah foto ayahnya yang berdebu di sudut ruangan. Ayah, apa yang terjadi? Kenapa dunia berubah menjadi begitu kejam dalam semalam?

Ia mulai menyadari sesuatu yang aneh. Jika benar ayahnya berhutang begitu banyak, kenapa Pak Surya dan Doni tampak begitu santai? Kenapa Paman Hari tiba-tiba memiliki jam tangan baru yang sangat mahal?

Risa mencoba mendekati pintu gudang yang tidak terkunci rapat. Ia mendengar suara bisikan dari arah ruang makan. Ia mengintip sedikit dan melihat Paman Hari, Tante Dina, dan Pak Surya sedang bersulang dengan botol wine mahal milik ayahnya.

"Kerja bagus, Hari," suara Pak Surya terdengar berat dan puas. "Anak buahmu berakting sangat bagus tadi pagi. Gadis itu ketakutan setengah mati."

"Hahaha, dia memang polos seperti ayahnya," sahut Paman Hari sambil tertawa lepas. "Sekarang dia sudah terjebak. Begitu dia menikah dengan Doni, sertifikat hutan itu akan resmi jatuh ke tangan kita. Kita tidak perlu lagi repot-repot memalsukan tanda tangan Baskoro untuk penjualan lahan."

Risa membekap mulutnya sendiri. Air mata kemarahan yang panas mulai mengalir. Semuanya sandiwara... hutang itu, penagih hutang itu... semuanya direncanakan oleh Paman Hari!

Ia ingin berteriak, ingin keluar dan mencakar wajah-wajah iblis itu, namun ia tahu ia tidak memiliki kekuatan. Ia tidak memiliki senjata. Ia hanyalah tawanan di rumahnya sendiri.

"Dan setelah sertifikat itu aman, apa yang akan kita lakukan dengan gadis itu?" tanya Tante Dina dengan nada dingin.

"Doni bisa melakukan apa saja padanya," jawab Pak Surya acuh tak acuh. "Bagiku, dia hanya alat. Setelah namanya tidak lagi dibutuhkan di dokumen hukum, dia bisa lenyap seperti ayahnya."

Risa mundur perlahan, terduduk di lantai gudang yang dingin. Kebenaran itu menghantamnya lebih keras daripada tamparan Paman Hari semalam. Ia bukan sedang diselamatkan. Ia sedang digiring menuju tempat penjagalan.

Dendam mulai tumbuh di dalam hati Risa, sebuah perasaan hitam yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun di kehidupan pertamanya ini, dendam itu belum memiliki cara untuk meluap. Ia terjebak dalam lingkaran setan yang dibuat oleh orang-orang yang seharusnya melindunginya.

Malam itu, Risa tidak tidur. Ia hanya menatap kegelapan dengan mata yang kosong namun penuh api kebencian. Ia bersumpah dalam hati, jika ia bisa keluar dari sini, ia akan menghancurkan mereka semua. Namun untuk saat ini, ia harus bertahan hidup dalam neraka yang baru saja dimulai.

Risa tidak menyadari bahwa pengkhianatan ini hanyalah lapisan permukaan. Doni, yang tampak sebagai "penyelamat" palsu, sebenarnya memiliki niat yang jauh lebih gelap. Di kamarnya, Doni sedang mempersiapkan berkas-berkas pernikahan yang di dalamnya terselip surat pernyataan bahwa Risa menyerahkan seluruh hak hidup dan hartanya secara sukarela.

Besok pagi, Doni akan datang kembali dengan intimidasi baru, memaksa Risa untuk tampil di depan warga desa sebagai calon pengantin yang bahagia, sementara di balik layar, ia akan mulai menunjukkan kekerasan fisiknya untuk memastikan Risa tetap tunduk.

Satu per satu, pintu pelarian Risa tertutup rapat. Neraka kehidupan pertamanya benar-benar telah mengunci dirinya.

1
Andira Rahmawati
hadir thor.. kerenn ...walau jln ceritanya agsk rumit sih👍👍👍
Ayu Nur Indah Kusumastuti: bener banget kak, tapi mungkin ini gaya authornya kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!