Trapped in a forced marriage siapa yang mau? Apalagi dengan ceo dingin!!!!
Tapi, kenyataannya itulah yang harus di terima oleh Violette. Lahir di keluarga yang cukup terpandang dan berpengaruh tidak membuat nya lepas dari plot twist kehidupan. Ya, Violette lahir di lingkungan mafia dan ayahnya adalah mob boss. Tanpa sepengatahuan dia, ayahnya memaksanya menikah dengan seorang CEO tampan namun Dingin bernama kang Junho. Tentu itu semua karena urusan bisnis dan kerjasama.
"Aku? Wanita cantik, seceria dan semanis aku harus menikah dengan kulkas, eww! never!!"
akankah kisah pernikahan mereka berjalan mudah semudah membalikkan telapak tangan? Atau malah ambyar?
We'll never know.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violette_lunlun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Run, Violette Run!!
Hati Violette kini benar-benar sakit. pemandangannya benar-benar membuatnya hatinya merana. Apalagi Saat dirinya melihat ketidakpedulian dari suami dan tatapan kemenangan dari wanita yang tidak dia kenal namun merupakan selingkuhan suaminya, kemarahan dan kecemburuan menumpuk di hatinya. Api kemarahan muncul di hati Violette dan sikap acuh tak acuh suaminya seakan menambah bara sang istri.
Violette berjalan dengan tubuh gemetar kearah suaminya. Tanpa peringatan dirinya menarik rambut Lily dengan keras lalu menarik wanita itu hingga jatuh ke lantai.
Lily yang belum siap menerima serangan Violette terjatuh ke lantai cukup keras. Dia meringis kesakitan, "sayang, tolong aku. Istrimu benar-benar gila." Dirinya juga menahan rambutnya agar gak tertarik lebih keras.
Junho segera berdiri, dia melepaskan tangan Violette dari rambut Lily. Tangannya dengan kasar meremas dan menarik Violette ke sudut ruangan. Cengkraman tangan Junho tidak melembut sedikitpun, bahkan terus erat seakan berusaha menusuk kulit Violette.
Violette meringis saat tangannya di tarik dengan kasar, namun dia gak meronta. Dirinya tetap mengikuti ke sudut.
Junho menatap tajam tajam sang istri, "Apakah kau gila?!. Apa yang kau pikirkan saat kau mendorong Lily hingga jatuh?!. Bagaimana jika dia terluka?." Suara Junho membuat ruangan seakan bergetar.
Ketegangan diantara keduanya semakin terasa begitu jelas, bahkan dinding terasa begitu dekat seolah menghalangi Violette untuk keluar dari situasi ini.
Violette menarik paksa tangannya lalu dengan cepat menampar Junho. Suara tamparan terdengar begitu nyaring, "Kau, kau yang gila! kenapa kau membela wanita ini?. Lily?, oh jadi namanya adalah Lily. jalang ini adalah Lily?."
Junho memegang dan mengusap pipinya yang memerah karena tamparan dari istrinya. mendengar istrinya menyebut Lily dengan kata 'jalang' Kesabarannya mulai menipis. Dia sudah gak tahan dengan ucapan wanita di hadapannya.
Dengan berani Junho menampar istrinya, tamparannya jauh lebih kuat daripada tamparan istrinya. Kepala Violette menoleh kesamping dan bunyi nyaring tamparan terdengar. Dia merasakan perih di pipinya. Namun, rasa perih di hatinya semakin menyebar. Dia diam. namun, tangannya membelai lembut pipinya.
Junho menatap ekspresi sedih Violette. pria itu sama sekali gak merasa bersalah. Dia gak merasakan apapun setelah menampar istrinya. Tetapi, dirinya entah kenapa merasakan kepuasan setelah menyakiti wanita di hadapannya. Seakan hal-hal yang dia pendam, semua kemarahan dari hal-hal lain dia lampiaskan pada istrinya.
Junho melangkah sedikit, jari telunjuk dan ibu jarinya meremas dagu Violette dan memiringkan kepala wanita itu. Tatapan gelapnya yang penuh amarah menusuk ke tubuh Violette.
"Kau, dengar aku! Jangan berani kau menyebut Lily dengan sebutan 'jalang'!. dirinya 100 kali lebih baik daripada dirimu! Apakah kau lupa kalau kita menikah hanya karena perjodohan?. Kau pikir kau berhak mengaturku?." Tegas Junho.
"T-tapi aku istrimu! Kita mengucapkan sumpah setia saat kita menikah." Sahut Violette.
Junho tertawa, cengkramannya di dagu Violette semakin kuat hingga membuat sang empu meringis kesakitan. Dia memajukan kepalanya hingga bibirnya sejajar dengan telinga istrinya.
"Dengar, ya. Kau begitu naif, apakah dengan sumpah bodoh itu kau mengharapkan aku untuk setia?. Tidak!!. Kau hanya istriku dalam nama, tak lebih dari apapun. Kau lah penyebab dari hancurnya hubungan ku dengan Lily!. Aku tak akan melepaskan mu!. aku akan membuatmu tersiksa dalam pernikahan ini." Junho berbisik di telinga istrinya. Suaranya pelan, namun terdapat ancaman yang jelas.
Tubuh Violette gemetar, jantungnya berdegup kencang. Dia ketakutan dan juga putus asa. Dia gak tahu harus melawan dengan apa lagi. Semua ini terasa berat baginya. Kenyataan yang terlalu tiba-tiba ini belum siap ia pikul.
Junho menyerigai saat melihat diamnya Violette. Dia menghempaskan Violette hingga membuat wanita itu sedikit terhuyung ke belakang.
"Dasar wanita lemah. kau benar-benar berfikir kau punya hak dalam pernikahan ini. aku yang mengatur semuanya!."
Violetta mengepalkan tangannya sekali lagi, dia melihat kotak bekal yang masih ada di tangannya. Dia dengan cepat punya sebuah ide. Dia berjalan cepat kearah suaminya, dia membuka kotak bekal dan langsung menumpahkan semua isi kotak bekal ke wajah suaminya.
Baik Junho maupun Lily terkejut dengan sikap berani Violette. Lily yang lebih terkejut tak bisa berkata-kata, mulutnya terbuka lebar. Junho mengangkat alisnya, Dia menyeka wajahnya yang di penuhi dengan nasi, saus dan nugget bentuk love.
Lily merasa tak suka jika pujaan hatinya di permalukan seperti itu. Dia segera berdiri. Ia berjalan cepat kearah Violette sementara tangannya terulur untuk meraih wanita itu.
Violette melirik kebelakang, dirinya tahu kalau Lily akan berusaha menyerangnya. tepat saat tangan Lily berada di bahunya, Violette meraih tangan Lily. dirinya melakukan tendangan memutar. Tendangan itu berhasil mengenai dada Lily.
Lily tersungkur, dia memegang dadanya dengan erat. Sakit dari tendangan Violette benar-benar membuatnya cukup untuk kesulitan bernafas. padahal wanita itu terlihat polos, namun dia gak tahu kalau ternyata dia begitu ku.
Junho melihat bagaimana sebelumnya Violette menumpahkan makanan ke wajah dan bajunya. Bahkan wanita itu berani menendang Lily hingga wanita itu terlihat kesulitan bernafas.
"Violette, cukup!!." Dia berjalan mendekati istrinya. Tangannya melayang untuk memberi pelajaran pada istrinya.
Violette langsung siaga, dia menangkap suaminya, menarik nya lalu menendang rahang bawah Junho.
Junho terjatuh dengan keras, Rahangnya begitu sakit seolah berpindah posisi. Dia menatap tajam Violette, "Berani sekali kau!!!."
Dia segera berdiri. Violette yang melihat Junho berdiri segera berlari keluar dari ruangan kerjanya. Dia berjalan menuju lift.
Junho yang udah kepalang marah langsung mengejar Violette, "Tunggu!. Jika aku mendapatkan mu, aku akan menghukum dirimu!."
Violette dengan panik langsung masuk ke dalam lift, untungnya sepi. jarinya langsung memencet tombol nomer satu berkali-kali.
"cepatlah...." Dia benar-benar panik. pintu lift begitu lama tertutup. "tuhan...."
Junho masih berusaha mengejar. Untungnya tempat saat Junho hanya beberapa langkah dari lift, pintu lift sudah tertutup. Junho mengerang kesal, "Hahh!! Sialan wanita itu." Dia menyisir rambutnya. amarahnya masih mengendalikan dirinya.
Pria itu langsung berlari menuruni tangga. langkah cepat dan nafasnya memburu.
Kaki Violette lemas di dalam lift. Seandainya saja pintu lift tak tertutup, mungkin dirinya sudah menjadi Violette geprek. Tubuh Violette merosot hingga dirinya terduduk di lantai lift.
Aksi kejar-kejaran sekarang terjadi. Sang istri mengunakan lift sementara suami mengejar istrinya dengan mengunakan tangga. Dari lantai paling atas itu, setidaknya ada 50 lantai di gedung itu dan ruangan Junho tepat di paling atas. dirinya harus memacu kecepatan agar dia bisa menangkap istrinya itu.
Violette di dalam lift tak berhenti berdoa akan lift segara terbuka sebelum dirinya bertemu dengan suaminya. Violette menggigiti kukunya saat pikiran-pikiran tentang kemarahan suaminya berputar di kepalanya.
______________________________
To Be Continued
____________________________
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!!
Follow juga!