ayu jagat maheswari seorang gadis cantik berasal dari sebuah desa di Jawa Timur. kelahirannya ditandai dengan hal-hal yang mengerikan dan mencekam. hujan turis dengan sangat deras dan petir yang terus menggelegar ditambah bunyi longlongan anjing dan serigala semua makhluk halus dan dedemit di dunia gaib seakan menantikan kehadirannya. dia adalah ayu sang titisan ratu pantai selatan.
sejak kecil ayu sudah terlahir sebagai anak indigo. melihat makhlus halus, mengobati orang-orang yang terkena mistis bahkan ayu kadang bisa melihat masa lalu maupun masa depan seseorang. kemampuan ayu semakin bertambah seiring usianya ,diumur 15 tahun ayu kerap kali mengalami peristiwa aneh dan terjebak dalam berbagai masalah yang mengancam nyawanya. pertemuannya dengan sahabat masa kecilnya bernama hasan Baihaqi membawanya dalam sebuah ikatan dan perjanjian hati. keduanya harus berpisah saat ayah hasan harus pindah ke jakarta.
akankah ayu dapat bertemu dengan hasan kembali memenuhi janji keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ami Kusrini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 jambore
3 hari lagi, akan ada kegiatan jambore bagi anak pramuka di sekolah. Ayu dan Maya yang memang mengikuti kegiatan pramuka diwajibkan untuk ikut.
"Yu, kamu udah nyiapain perlengkapan kita buat jambore jumat sore, belum?"
"Alhamdulillah udah May, kamu pasti belum ya?"
"He..... tau aja bestie ku ini."
"Nanti pulang sekolah temenin
Maya ya, beli barang yang dibutuhin buat jambore besok."
"Iya ,tapi traktir makan ya! "
"Beres bestie"
Bel tanda pulang berbunyi Ayu dan Maya bergegas menuju parkiran ,mengambil sepeda mereka dan mulai menggoes menuju sebuah toserba yang tak jauh dari sekolah.
"yuk, kita masuk. "
Ayu dan Maya pun segera masuk dan memilih perlengkapan yang dibutuhkan, setelah itu maya segera membayar semuanya dan pergi ke toko bakso langganan mereka.
"Pakde, biasa ya! "
"Iya neng Ayu."
Selesai menyantap bakso, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah.
Jumat sore seluruh peserta jambore sudah berkumpul di sekolah dan akan diantarkan ke tempat yang sudah ditentukan. Sekolah ayu mengutus 10 orang peserta, 5 laki-laki dan 5 perempuan. Untuk laki-laki, ada Budi, Tono, Toni, Johan dan Azril sementara untuk putri, ada Maya, Ayu, Gita, Arumi dan Jesika.
Sampai ditempat mereka bersama-sama mendirikan tenda. Malam harinya akan diadakan malam pengenalan dan ,esok harinya baru perlombaan.
Semua peserta dari berbagai sekolah saling memperkenalkan diri,menyebutkan nama dan asal sekolah. Tepat pukul 21.00 mereka diharuskan untuk istirahat dan kegiatan akan dilanjutkan pagi hari.
"Yu, temenin pipis."
"Huft ya udah, ayo sekalian Ayu juga mau ambil wudhu."
"Teman-teman, ada yang mau kekamar mandi ga? biar kita bareng-bareng. "
"Mau yu"
"Ayu, kamu jalan didepan ya, kita takut."
Ayu pun mengikuti kemauan temannya dan jalan di depan, sebelum sampai kamar mandi Ayu menghentikan langkahnya.
"Kenapa yu?"
"Diam dulu ya teman-teman."
Kemudian Ayu maju ke dalam toilet.
"Assalamu'alaikum nek, Ayu sama teman-teman mau numpang pake toilet nya sebentar."
"Waalaikumsalam, iya cu "
Tak lama nenek itu pun menghilang.
"Udah bisa di pake sekarang toiletnya, udah pergi neneknya. Mereka pun satu persatu menuntaskan hajatnya.
Pagi hari semua bersiap melakukan shalat subuh berjamaah dilanjutkan olahraga pagi dan sarapan. Pukul 08.00 seluruh peserta berkumpul untuk memulai perlombaan hingga sore hari. Acara berjalan dengan lancar, tinggal menunggu pengumuman peserta lomba. Sore hari semua tampak bersantai, anak laki-laki sibuk membuat ayunan yang dipasang dikedua batang pohon kelapa untuk mereka tiduri. Mereka membuat 2 ayunan. Ketika waktu suruf, mereka masih bermain hingga azan magrib baru mereka sudahi. Semua turun perlahan namun saat Johan hendak turun tiba-tiba dirinya terpeleset. Seketika itu juga pohon kelapa tumbang mengenai kakinya.
brak.....
akh......
Pohon kelapa itu tumbang begitu saja. Saat itu suasana cerah dan tak ada angin sama sekali. Akibat kejadian itu, kaki Johan patah dan harus dilarikan di RS.
Ayu yang saat kejadian sedang pergi ke kamar mandi untuk berwudhu, tak mengetahui semua itu. Sampai ada teriakan Bagas ketua kelompok kami yang memberitahukan, Ayu bergegas ke tempat kejadian dan melihat semuanya. Didekat pohon kelapa yang tumbang itu berdiri seorang kakek-kakek tua mengenakan jubah putih, matanya melotot tajam menunjukkan bahwa kakek itu sangat marah. Ayu perlahan mendekat.
"Assalamu'alaikum kek"
"Waalaikumsalam, jangan ikut campur urusan saya! "
"Maaf kek ,sebenarnya kenapa kakek sampai marah dan mencelakai teman ayu?"
"Mereka lancang mendirikan ayunan itu tanpa izin. Mereka juga mengganggu ketenangan saya."
"huft.... tolong maafin teman-teman saya ya kek."
"Ga bisa , mereka harus celaka dan menanggung akibat ulah mereka sendiri!"
"Maaf kek, jika seperti itu tolong maafin Ayu harus melawan kakek."
"Siapa kamu berani melawan saya? "
Ayu segera merapalkan sebuah mantra tak lama wujud Ayu berubah.
"Ka.... mu.... orang terpilih itu, pemilik titisan Ratu pantai selatan, tolong maafin saya Nyi Ratu."
"Lebih baik kakek pergi dari sini! jangan ganggu yang lainnya, klo tidak Ayu ga akan segan-segan melawan kakek."
"Iya nak"
Kakek itu segera menghilang.
