Family’S

Aurora keluar dari kamar abangnya dengan hati - hati, ia dengan cepat masuk ke kamarnya dan mengambil beberapa potong baju dan skincare.. setelah itu ia ke kamar mamanya sambil membaca doa.. mengambil pakaian dan skincare mamanya..

Setelah selesai ia kembali ke kamar abangnya.. sebelum masuk ia melihat kanan dan kiri terlebih dahulu, ia melihat sudah ama.. ia pun langsung masuk kek kamar abangnya.

“Gimana? Udah?” Tanya Ella

“Sudah kak, sebaiknya aku duluan pergi ke rumah kakak deh.. jadi aku akan bilang sama pelayan kalau aku mau nginap di rumah teman jadi papa tidak curiga.” Jawab Aurora

“Benar juga ya.. nanti aku akan bilang mama nginap di rumah tante Emily, jadi nanti langsung ikut Ella saja.” Ucap Leon

Mendengar apa yang di katakan Aurora dan Leon ada benarnya.. ‘eh tapi–’ Ella membantin

Ella mengeluarkan handphonenya menghubungi seseorang..

“Halo kak, kakak di mana? Alat penyadap plus camera kecil kita ready nggak kak?” Tanya Ella ke orang yang ada di telepon

“Halo.. aku sedang di kantor, ready kok, tapi kayaknya camera kecil cuma ready 2 deh.. sisanya masih ready banyak. Ada apa?” Jawab seseorang yang ada di seberang sana

“Ah.. oke aku butuh semua kak, nanti kakak tolong datang ke alamat yang aku kirim ya, ASAP..” ucap Ella..

“Baik.” Setelahnya orang tersebut mematikan sambungan teleponnya karena ingin mempersiapkan semua yang di inginkan Ella..

“Aku akan menyadap semua kamar pelayan, ruang keluarga dan kamar tante akan aku pasang camera kecil..” ucap Ella

“Untuk apa, El?” Tanya Casey bingung

“Hanya untuk jaga - jaga mana tahu jika mereka tahu tante dan Aurora tidak ada di rumah para tikus itu akan beraksi, jadi kita ada bukti kuat untuk mereka agar tidak bisa mengelak.” Jawab Ella

“Kak, aku minta tolong kalau kak Tom sudah datang tolong alihkan para pelayan tidak ada di rumah.. kami perlu waktu untuk menginstal semua, aku akan menyambungkan semua ke handphone kakak dan handphone aku.” Ucap Ella ke Leon

“Oke itu gampang. Cuma bagaimana kamu bisa dapat alat itu dengan mudah?” Tanya Leon

Ella cuma tersenyum dan menjawab, “Aku jadi donatur di perusahaan temanku.. itung - itung nambah pemasukan kak, jadi aku bisa dapat alat itu dengan mudah hehehehe…” jawab Ella

Leon hanya menggelengkan kepalanya mendengar apa yang di katakan Ella, tapi ia merasa Ella lebih dari sebagai donatur.. apa pun itu yang terpenting adek sepupu itu tidak melangar hukum akan ia dukung..

Tidak lama Tom datang bersama temannya 2 orang, mereka tidak langsung masuk, karena akan ketahuan jika mereka langsung masuk..

Leon meminta tolong 2 orang pelayannya untuk pergi membeli keperluan rumah untuk stock dan memang kebetulan stock nya sudah menipis..

Ketika semua pelayanny sudah pergi, mereka langsung masuk mengerjakan semuanya dengan cepat, dan langsung menginstalkan semua ke handphone Leon dan Ella..

Semua ruangan sudah ada alat penyadap tidak ada yang tidak terpasang, Aurora mulai keluar dan mengirim pesan ke salah satu pelayan memberitahukannya kalau ia akan menginap di rumah temannya seperti biasa.

Casey juga mengirimkan pesan ke suaminya jika ia akan menginap di rumah Emily karena besok Ella akan pergi keluar kota untuk menetap.. Leon juga mengirimkan pesan ke ayahnya kalau ia akan menginap di rumah temannya..

Setelah selesai semua, Tom menemui Ella.. kedua temannya Tom langsung membungkuk ketika melihat Ella..

Casey dan Leon terkejut melihat kedua orang itu membungkuk melihat Ella..

“Gimana? Udah selesai? Pengaktifannya seperti biasa kan?” Tanya Ella dengan nada datar ke kedua orang yang membungkuk tadi.”

Casey dan Leon semakin terkejut dan bertanya - tanya siapa orang - orang tersebut dan melihat Ella seperti bukan Ella yang biasa mereka kenal. Seperti orang yang berbeda, Leon semakin yakin bahwa adik sepupunya bukan sekedar donatur di perusahaan temannya..

“Sudah nona, semua akan di aktifkan ketika nona dan tante nona keluar dari rumah ini.” Jawab Paul.

“Bagus.. terima kasih.. baiklah, seperti biasa tolong laporkan pergerakan mereka karena mulai sekarang kita yang akan memantau mereka beserta tante Maureen dan keluarganya.” Ucap Ella memandang Paul dan Bara.

Keduanya langsung mengangguk dan keluar dari rumah Casey.. Leon dan Casey jadi bertambah terkejut dan bingung siapa yang harus di pantau dan kenapa kakanya, Maureen juga ikut di pantau..

Melihat Casey dan Leon terbengong, Tom langsung menepuk pundak Ella..

“Hey.. kamu sudah membuat tante dan abang mu terkejut dan bingung.” Ucap Tom.

Ella yang mendengar ucapan Tom langsung tersentak melihat ke arah Casey dan Leon.

“Maaf ya tan, jadi enggak enak nih hehehehehe..” ucap Ella

“Tante semakin penasaran sebenarnya kamu ini siap sih, El?” Tanya Casey.

“Nanti akan aku jelaskan ya tan, tapi sekarang kita harus pergi dari sini.. agar alatnya bisa mereka aktifkan.” Jawab Ella..

“Kak Tom, nanti ikut ke rumah.. awas kalau lari lagi, aku potong nanti gajinya.” Ucap Ella ke Tom

Tom hanya bisa pasrah mendengar ultimatum dari Ella sambil mengannggukan kepalanya ia berjalan keluar mengikuti rombangan Ella dan tantenya..

Dalam perjalanan ke rumah Emily, Casey memberitahukan rencananya ke Mateo dan Emily.. Mateo akan membawa orang tua mereka menemui Casey di rumah Emily.. untuk membahas masalah ini..

Sesampainya di rumah Emily, Ella melihat sudah ada mobil Mateo di sana.. ketika ingin masuk Ella berpasan dengan Tom, dan melihat Tom yang agak tegang membuat Ella menahan tawa..

Mereka semua masuk, sesampainya di ruang keluarga Ella melihat semua sudah berkumpul termasuk kakek dan neneknya juga sudah pulang.. ketika ingin memeluk neneknya yang berjalan ke arahnya, Ella malah di abaikan karena neneknya menuju orang yang d samping kiri Ella dan langsung –

Bugh

Terdengar suara tumbukan, ternyata nenek Amira berjalan ke arah Tom dan menumbuk lengan Tom

“Dasar cucu nakal, kenapa kamu betah dan mau saja di suruh sama Ella.” Ucap Amira

Tom hanya bisa meringis, karena tinju yang di berikan Amira lumayan kuat..

Tom adalah cucu angkat Nenek Amira, Tom di temukan saat nenek sedang pergi berlibur ke Bali.. melihat Tom yang berada di jalan tanpa arah, ternyata ia baru saja terusir dari rumah orang tuanya yang sudah meninggal oleh sang bibi istri dari adik ayahnya..

Semenjak itu Tom ikut bersama nenek, nenek dan kakek tidak pernah membedakan Tom dengan cucu - cucunya yang lain… ketika ia ingin mendirikan perusahaan IT, ia mendapat dukungan penuh dari kakek dan Ella.. kakek percaya bahwa Tom bisa sukses dengan keahliannya..

Apa yang kakek percayai terjadi, Tom mencapai kesuksesannya di umurnya yang terbilang masih muda.. Ella menjadi partnernya dan donatur terbesarnya, semua tahu Ella menjadi salah satu donatur di perusahaan Tom.. tapi mereka tidak tahu bahwa Ella menjadi partner bisnisnya Tom..

Ella tertawa mendengar ringisan Tom, semakin memanas - manaskan neneknya

“Lebih kuat nek, biar dingin yang ada di dalam diri kak Tom sekalian pecah.” Ucap Ella sambil tertawa..

Mendengar apa yang di katakan Ella membuat Tom langsung menatap tajam ke arah Ella..

“Enak saja.. salahkan cucu nenek yang satu ini di saat aku sedang sibuk, ada saja idenya yang harus aku buat untuknya.” Protes Tom

“Lah kan demi kakak dapat lebih banyak uang masa mau menolak ide ku sih.” Ucap Ella dramatis

Karena tidak tahan mendengar kedua cucunya yang suka berdebat kalau ada di dekatnya akhirnya Amira menjewer telinga mereka berdua, di sebelah kanan ada Ella dan di sebelah kiri ada Tom..

“Duh.. aduh… sakit nek.. kok di jewer sih?” Tanya Ella sambil mengaduh kesakitan

Sedangkan Tom hanya bisa pasrah, sekarang Casey dan Leon mengerti kenapa Ella sangat mudah mendapat semua alat itu.. Mereka semua tertawa melihat kedua orang itu, yang menjadi tom and jerry jika di hadapan neneknya..