Life As Fan Yu

Setelah kejadian itu tuan Lou pun datang, mendengar dari ibunya yang terjadi kepada Fan yu.

Mereka yang berhubungan dengan kejadian itu, langsung menyuruh semua berkumpul agar semua jelas.

Bai he yang gugup, dia bersembunyi dibalik ibunya saat sedang berjalan kearah aula keluarga.

"Ibu, bagaimana ini?. Jika ayah tau aku yang menjebak Fan yu, dia akan marah padaku dan tidak sayang kepadaku lagi".

Ibu tirinya yang kesal, karena merencanakan sesuatu tanpa memberitahu dirinya bukannya membuat Bai he tenang malah memarahinya.

" Salah siapa membuat rencana seperti itu, tanpa berbicara dengan ku. Apa kamu tidak menganggap aku ibumu? ".

Bai he yang merasa ibunya marah kepadanya, dia pun berusaha untuk membujuk ibunya sambil bersikap manja didepan ibunya.

" Ibu..!, maafkan aku. Mulai sekarang aku janji akan selalu mendengarkan ibu dan tidak akan melakukan hal seperti ini lagi ".

Karena bujukan Bai he, ibu tiri Fan yu pun luluh. Dan memberikan jalan keluar dari masalah yang terjadi kepada Bai he,ibunya langsung menyuruh untuk mengorbankan pelayannya yang masuk ke dalam kamar Fan yu sebagai pelaku.

Saat semuanya sudah berkumpul di aula keluarga, dengan tegas tuan Lou menanyakan hal besar yang terjadi di keluarga Lou tadi siang.

"Apa benar kabar yang aku dengar kalau kamu menuduh kakakmu mencuri perhiasan mu? ".dengan tegas tuan Lou bertanya kepada Bai he.

"Maafkan aku ayah, aku tidak bermaksud menyalahkan kakak. Semua karena pelayan itu! ".ucap Bai he sambil menunjuk kearah pelayan pribadi nya.

Sedangkan ekspresi pelayan itu hanya menundukkan kepalanya saja, sebelum masuk ke dalam aula keluarga pelayan itu sudah disuruh Bai he dan ibunya untuk menjadi kambing hitam dengan imbalan mereka akan memberikan uang yang sangat banyak dan membebaskan dirinya dari perjanjian budak.

"Pelayan itu yang membuatku menuduh kakak, dan mencoba mengadu domba kami".ucap Bai he dengan wajah sedihnya.

Tuan Lou lalu bertanya balik ke pelayan yang dituduh Bai he, dan pelayan itu langsung merespon lalu mengakui sambil meminta ampun kepada tuan Lou.

Tuan Lou yang mendengar itu segera menyuruh pelayan yang bertugas menghukum pelayan yang bersalah untuk memukul tubuhnya dengan tongkat, segera kedua pelayan suruhan tuan Lou datang dan menyeret pelayan itu keluar.

Fan yu yang ada disana hanya menatap Bai he dan ibunya, karena dia tau kalau mereka berdua adalah dalangnya.

'kalian bisa membohongi orang lain, tapi tidak dengan ku. Seandainya jika saja di zaman ini ada cctv mungkin aku akan membuktikan kesalahan kalian, tapi sudahlah aku tidak mau ribut lagi kasihan ayah. Untuk hari ini aku melepaskan kesalahan kalian! '.

Fan yu yang tidak merasa puas, meminta izin kembali ke kamarnya bersama Xie.

Tapi dihadang oleh tuan Lou, dan untuk menyuruhnya tinggal sebentar.

"Jangan pergi dulu!, kamu dan Xie harus mendapatkan permintaan maaf dari Bai he. Karena sudah menuduh kalian".

Fan yu dan Xie menuruti permintaan tuan Lou, mereka berdua masih tetap di aula bersama mereka.

Lalu tuan Lou menyuruh dengan tegas Bai he untuk meminta maaf kepada Fan yu dan Xie.

"Cepat minta maaf kepada kakakmu dan Xie! ".

" Untuk apa ayah?, yang melakukannya adalah pelayan tadi tidak ada hubungannya dengan ku"Bai he yang bersikeras untuk tidak menuruti permintaan ayahnya dengan sombongnya dia menolak permintaan ayahnya itu.

Tuan Lou lalu marah kepada Bai he, sampai dia memukul meja di sampingnya.

"Bruk! ".

Suara pukulan itu membuat semua orang terkejut, karena untuk pertama kali melihat tuan Lou sejarah itu kepada Bai he.

" Beraninya kau!, menolak perintah ku".

Nenek Fan yu yang duduk di sampingnya, berusaha untuk menenangkan anaknya.

Lalu ibu tiri Fan yu berusaha untuk membujuk Bai he untuk menuruti permintaan ayahnya.

Karena bujukan dari ibunya dan melihat ayahnya marah seperti itu padanya, segera dia menghampiri Fan yu dan meminta maaf kepada dirinya.

"Maafkan aku kak! ".

" Seharusnya yang mendapatkan permintaan maaf mu adalah Xie bukan aku".

Mendengar ucapan itu Bai he menjadi kesal sendiri, dan dia melihat kearah ibunya lalu ibunya memberi tanda untuk menuruti ucapan Fan yu.

Dengan setengah hati dia meminta maaf kepada Xie sambil bergumam di hatinya.

'aku Nona besar disuruh meminta maaf kepada pelayan rendahan!, memangnya dia pikir pelayan rendahan itu siapa? '.

Mendengar suara hati Fan yu raut wajahnya mendadak berubah kesal, tapi dia tidak mau memperpanjang masalah ini.

Setelah Bai he meminta maaf kepada Xie,Xie langsung di tarik oleh Fan yu dari sana untuk kembali ke kamarnya setelah memberi hormat kepada orang tuanya dan neneknya.

Dalam perjalanan kearah kamarnya, Fan yu membisikkan rencana kepada Xie untuk memberikan Bai he pelajaran.

Xie dan Fan yu lalu tertawa sendiri, lalu keesokan harinya di paviliun milik Bai he.

Pelayan Bai he di buat kerepotan, karena tiba-tiba Bai he setelah sarapan pagi. Dia mengalami diare yang tak berhenti, membuat Bai he tidak berani keluar dari kamarnya seharian.

Fan yu dan Xie yang akan pergi keluar melihat toko neneknya, mereka berdua yang melewati paviliun milik Bai he.

Langsung tersenyum karena pintu paviliun Bai he tertutup rapat, mereka berdua berdiri sedikit menjauh dari paviliun milik Bai he sambil berbicara perlahan.

"Memangnya kamu taruh berapa bungkus obatnya? ".

"Satu bungkus Nona".

" Bisa-bisa Bai he mengosongkan perutnya, setengah saja sudah cukup untuk membuatnya tidak keluar kamar setengah hari ".

" Biarkan saja!,agar Nona kedua tidak membuat ulah lagi pada kita ".

" Tapi tidak ada yang taukan? ".

" Beres nona,mereka tidak akan tau kalau sarapan nona kedua aku berikan obat ".

Akhirnya Fan yu mengajak Xie untuk segera pergi, dan mereka berdua merasa bahagia karena kekesalan hati mereka terbayarkan.

Di istana Bei.

Permaisuri menyuruh dayangnya untuk memanggil Yu chen, dan tak beberapa lama Yu chen datang menemui ibunya.

Yu chen pun memberi hormat kepada ibunya sebelum menanyakan keperluan ibunya memanggilnya.

"Putra mahkota kemarilah! " Suruh permaisuri untuk mendekati dirinya.

Yu chen pun patuh, dan berjalan mendekati ibunya.

"Ada apa ibunda memanggilku? " Tanya Yu chen dengan muka ditekuk, karena dia mengerti maksud ibunya memanggilnya pasti karena masalah putri mahkota.

"Ibu sudah menemukan gadis yang cocok untuk mendampingimu, dan hari ini aku meminta ayahmu untuk mempersiapkan titah dan seserahan untuk keluarga gadis itu" Ucap permaisuri sambil tersenyum bahagia.

Tapi bukannya bahagia sama seperti ibunya, Yu chen malah menolak dengan tegas perjodohan itu.

"Ibunda, aku sudah bilang tidak ada satu gadis bangsawan di kota ini yang membuatku tertarik".

Permaisuri mencoba menyakinkan putranya untuk menerima pernikahan itu, karena gadis pilihan ibunya sesuai dengan tipe putranya.

Melihat ibunya yang terus memaksa dirinya, Yu chen pun menjadi penasaran dengan pilihan ibunya yang mengatakan sesuai dengan tipenya.

"Memangnya gadis dari keluarga mana yang membuat ibu mengatakan kalau dia sesuai pilihanku? ".

Permaisuri lalu menyebutkan putri keluarga Lou, seketika itu juga Yu chen berharap gadis itu adalah Fan yu tapi dia juga tidak boleh terlalu berharap karena putri keluarga Lou ada dua untuk memastikan Yu chen memperjelas pertanyaannya kepada ibunya.

" Maksud ibu Bai he, gadis genit saat acara minum teh tahun lalu yang mengejar-ngejar aku. Kalau dia itu bukan tipeku,ibunda! ".

Jantung Yu chen berdetak kencang, dia berharap kalau ibunya tidak mengiyakan ucapannya itu.

" Tentu saja, bukan! ".

Jantung Yu chen bertambah berdetak kencang, perasaan bahagia nya langsung muncul dan harapan kalau wanita yang dia inginkan sama dengan yang ibunya pilihkan.

" Dia baru beberapa bulan ada di kota, gadis itu putri pertama keluarga Lou Fan yu. Ibu sekali melihatnya menyukai dirinya, kamu juga akan menyukainya ".

Mendengar jawaban permaisuri, Yu chen seakan meledak bahagia. Dia berdiri dengan wajah yang bahagia, lalu dia mencium pipi ibunya berulang kali.

Membuat permaisuri terkejut dengan sikap putranya,dan terus mengatakan terimakasih.

" Ibunda segera meminta ayah untuk melamar dirinya, kalau Fan yu aku setuju. Dan kirimkan banyak hadiah untuk dirinya, karena dia adalah calon putri mahkota ku! ".

Setelah mengucapkan itu sambil tersenyum bahagia, Yu chen langsung kembali kediamannya.

Permaisuri hanya tersenyum bahagia, melihat putranya juga bahagia dan segera malam itu dia menemui suaminya.