leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat
leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya
dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Terbongkar'
" lihat aja, cepat atau lambat, gue bisa cari bukti kalau lo udah jebak nasya "
" Upss belaga jadi pahlawan kesiangan yaa?' silahkan aja, gue nggak akan ngehalangin lo kok, udah selesai kan ngoceh nya gue mau cabut nggak ada waktu buat orang kayak lo " Ucap bianca kemudian langsung beranjak pergi
Ardan keluar dan menghampiri feli dengan menunjukkan hasil rekaman tersebut feli sedikit senang dan merasa puas karena mereka berhasil mendapatkan bukti kalau nasya tidak bersalah
" Gue yakin berkat rekaman ini, kita pasti bisa buktiin ke guru bk, kalau nasya nggak bersalah "
\*----\*--\+\+'
Anasya tiba dipanti asuhan mulia, dia kemudian menghampiri mbak dewi wajahnya terlihat begitu cemas dan takut sambil memegang surat pemanggilan dari guru bk ditangan nya itu
" Ada apa nasya?' itu ditangan kamu kertas apa ?" Tanya mbak dewi dengan lembut
Berbeda dengan mbak kania yang merasa penasaran dan langsung mengambil kertas itu begitu saja dan membuka nya
" Surat pemanggilan, kamu bikin masalah apa nasya?' jawab " bentak mbak kania
" Apa maksud nya nasya?' jadi besok mbak dipanggil kesekolah ?" Tanya mbak dewi dengan kecewa
" Maafin nasya mbak " jawab nasya dengan menangis namun sepertinya mbak dewi yang sudah kecewa itu pun langsung pergi tampah mendengarkan penjelasannya
" Bikin masalah aja kerjanya, ngerusak nama baik panti tau nggak " tambah mbak kania kemudian juga ikut pergi
Nasya menangis sendirian diruang tamu itu dengan kecewa hatinya seolah begitu hancur saat melihat mbak dewi yang begitu terlihat kecewa padanya
" Mbak nasya, mbak kenapa nangis?' kan sekarang silvi juga ikut sedih " Ucap silvi dengan meneteskan air mata
" Silvi udah yaa, jangan nangis, mbak nggak papa kok, mata mbak cuma kelilipan aja kok " Ucap Nasya mengusap air matanya kemudian berusaha tersenyum didepan Silvi
" Mbak nggak bisa bohong, silvi yakin mbak bukan pencuri, itu semua bohong kan mbak ?" Tanya silvi sekali lagi dengan mengusap air matanya
" Mbak nggak tau, ada berusaha buat fitnah mbak "
" Yang sabar ya mbak " Ucap silvi, nasya pun langsung memeluknya dengan erat karena merasa sedih
\*----\*----\*
Felicia berusaha menghubungi nasya pagi harinya disekolah untuk memberitahu nya agar tetap kesekolah karena mereka sudah mendapatkan bukti bahwa dia tidak bersalah
" Gimana diangkat nggak ?" Tanya ardan pada felicia yang berusaha menghubungi nasya sejak tadi
" Nomornya nggak aktif, huss gue bingung banget, apa kita samperin aja dia ke panti ?"
" Tunggu aja, emang dia bilang tadi hari ini dia nggak masuk ?"
" Gue nggak tau, gue cuma mau ngabarin siapa tau aja dia nggak masuk kan "
" Tuh anak nya tuh " Ucap ardan saat melihat nasya yang datang bersama mbak dewi
Sudah jelas dari tatapannya dia terlihat sedih, berjalan pun cukup jarak dari mbak dewi, sudah terlihat jelas bahwa mbak dewi sepertinya sangatlah kecewa dan terlihat begitu marah padanya
" Mbak " Ucap Nasya, mbak dewi sepertinya tak menghiraukan nya dia langsung berjalan pergi begitu saja
Nasya pun hanya berdiri disitu dengan sedih dan bingung dirinya sudah tau jelas sangatlah sulit untuk menjelaskan dan mengatakan pada mereka jika dirinya tak bersalah sebab mereka tidak akan mempercayai hal itu dengan mudah
Felicia dan ardan yang melihat ekspresi nasya yang terlihat sangatlah sedih itu pun langsung menghampiri nya dan berdiri disampingnya itu
" Yang sabar yaa, lo tenang aja kita udah dapat buktinya kok " Ucap felicia
" Yah udah langsung masuk bk aja kita serahin buktinya "
" Nggak bisa segampang itu, guru bk lagi marah banget sama aku "
" Udah nggak usah banyak ngomong, langsung aja ayo ikut gue " Ucap ardan kemudian langsung menarik tangan nasya felicia pun akhirnya langsung mengikuti mereka berdua melangkah pergi keruang bk
\*\*\*
Anasya dan ardan hanya mengintip dari luar, sepertinya guru bk itu sedang berbicara sangatlah serius dengan mbak dewi
" Kami sangatlah senang dengan nasya,dia anak yang baik, pintar dan rajin sekolah, tapi perlakuan yang nasya lakukan belakangan ini sangatlah tidak bisa ditoleransi lagi mbak, ini sudah diluar batas "
" Saya mohon mbak tolong maafin semua tindakan nasya, mohon pengertiannya mbak, saya janji kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali "
" Kayaknya kita langsung kasih aja deh buktinya sekarang, gue nggak enak, itu mbak lo udah mohon-mohon ke guru bk " Ucap Felicia, mereka masih mengintip dari luar dan mendengar segalanya
" Gimana kita bisa masuk kalau mereka aja lagi ngomong?' yang ada malah ganggu felicia " jelas ardan
" Iya tapi... " Ucap feli yang belum selesai berbicara namun sudah dipotong oleh ardan
" Udah lihat nanti aja, bawel banget "
" Apa gunanya kita nyari bukti kalau nggak dikasih ?"
" Nanti dikasih feli, sabar dulu, tunggu mereka selesai ngomong"
" Mbak dewi, saya minta mbak bisa panggil nasya sekarang untuk minta kejelasan, sebab ada hal penting juga yang ingin saya bicarakan disini " Ucap guru bk itu yang didengar langsung oleh nasya
Nasya pun akhirnya langsung mengetuk pintu tampah berfikir panjang lagi setelah mendengar bahwa guru bk itu memanggil nya untuk masuk
" Syaa lo mau kemana ?" Tanya feli saat nasya membuka pintu ruang bk itu
" Nama aku dipanggil fel " singkat nasya kemudian langsung masuk kedalam ruang bk
Nasya pun akhirnya langsung masuk kedalam ruang bk setelah menjawab feli dia kemudian langsung duduk di kursi yang sudah tersedia disitu
" Nasya, saya senang kamu gadis yang berprestasi, kamu juga anaknya rajin, tapi mohon maaf ini sudah kedua kalinya kamu membuat masalah dan memasuki ruang bk ini, jadi keputusan saya sudah bulat, yaitu saya ingin mencabut beasiswa kamu "
" Buu saya mohon jangan cabut beasiswa saya, saya yakin ada yang mencoba memfitnah saya buu, saya mohon tolong banget percaya sama saya "
" Nasya saya tau kamu anak yang baik, tapi sudah jelas-jelas uang itu ada didalam tas kamu, jadi kamu sudah tidak bisa mengelak lagi "
" Saya punya bukti kalau saya nggak bersalah, dan bukti itu ada sama felicia. Buu saya mohon kasih saya kesempatan sekali ini aja, untuk membuktikan kalau saya difitnah, pliss buu saya mohon " Ucap anasya yang terus saja memohon pada guru bk itu
" Yaa sudah kamu boleh panggil felicia kesini " Ucap guru tersebut
" Yess " Ucap felicia yang kegirangan diluar dan langsung mengetuk pintu bk
Berkat bukti yang berikan felicia anasya pun akhirnya diperbolehkan mengikuti pelajaran seperti biasa nya, mereka pun akhirnya keluar dari ruang bk setelah selesai berbicara
Sedangkan vanes dan teman-teman nya langsung dipanggil keruang bk dan dimarahi habis-habisan oleh guru bk itu, tentu saja hal itu membuat vanes merasa sangat kesal
Apalagi dirinya paling tidak suka mendapatkan sebuah ceramah
" Makasih banyak yaa feli, ardan, berkat kalian beasiswa aku nggak jadi dicabut, aku bersyukur banget karena itu "
" Iya sama-sama, kita juga senang kok bisa bantuin lo " jawab felicia dengan senyum
" Maafin mbak yaa nasya, mbak sempat nggak percaya sama kamu, padahal benar kamu nggak salah apa-apa "
" Nggak papa kok mbak, nasya senang banget mbak udah tau yang sebenarnya sekarang, dan ini berkat kalian berdua. Makasih banyak yaa "
" Sama-sama sya, lo makasih muluh "
" Harus dong, kan kalian udah bantuin aku " Jawab nasya dengan tersenyum
\*----\*----\*
" Saya benar-benar tidak menyangka dengan sikap kalian ini, benar-benar keterlaluan, bisa-bisanya kalian memfitnah nasya "
" Yang fitnah itu bianca buu, kenapa kita juga ikutan masuk bk sih ?" Protes vanes
" Enak aja gue doang, eh ini juga ide lo buat ngerjain dia, " jawab bianca dengan kesal
" Sudah-sudah, kalian bertiga dengar saya baik-baik, kalian saya hukum bersihkan seluruh toilet sekolah selama satu minggu, dan ingat kalian harus benar-benar membersihkan nya, saya akan awasi kalian melalui cctv awas aja kalau nggak bersih "
" Buu, bisa diganti nggak hukumnya?' soalnya nggak mungkin bersihin toilet sekolah, itu jorok banget buu, mana kotor lagi, dan kan itu tugas ob bukan kerjaan kita " Protes Eliza
" Oh jadi kamu lebih memilih orang tua kamu datang kesini menemui saya, silahkan kalian saya bebaskan dari hukuman "
" Nggak, nggak jadi deh bu, " jawab eliza yang berubah pikiran
" Kayaknya kalau tante bisa datang, gue bakalan bebas dari hukuman, kalau eliza sama bianca tinggal nyari orang aja sebagai pengganti wali " Batin Vanes
" Buu kalau orang tua nggak bisa wali nya bisa kan ?"Tanya vanes
" Bisa " singkat guru bk
Bersambung....