NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:978
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pandangan pertama Aaron yang tidak bisa dilupakan

“baiklah, kau mau yang mana Fiona.” Tanya Aaron dengan nada lembut

“Aku mau cupcake stroberi...” gumam Fiona, menatap Aaron.

“Tentu saja, tunggu sebentar oke.” Aaron mengambil satu cupcake dari tumpukan kue,  lalu meletakkannya di atas piring dessert, Ia menambah beberapa potong kecil coklat dan irisan Stroberi tambahan, setelah semuanya sudah cukup, dia berbalik berjalan kembali kepada Fiona.

“Ayo kita makan di sana saja, di sini terlalu ramai.” Kata Aaron saat menuntun Fiona kembali dengan tangan lainnya memeganginya dengan erat.

Mereka melewati beberapa tamu yang duduk di sana menyantap makanan mereka juga. Aaron menundukkan sedikit badanya saat berjalan melewati mereka dengan sopan.

orang-orang berbisik pelan satu sama lain saat melihat penampilan Fiona yang menarik perhatian mereka, ada juga yang menyapa Fiona  dengan lambaian tangan sambil tersenyum hangat.

Fiona yang tidak mengerti apa-apa hanya terdiam, terus mengikuti Aaron yang membawanya.

“ayo sedikit lagi.” senyum Aaron saat mereka mendekati balkon, begitu sampai, Aaron menggeser pintu kaca sedikit membawa Fiona masuk bersamanya.

“ayo duduk dan nikmati makanan mu Fiona.” Ucap Aaron, namun saat Aaron melihat tubuh kecil Fiona, dia tahu Fiona tidak bisa mencapai kursi tinggi itu.

“Kakak, aku tidak bisa duduk, kursinya terlalu tinggi.” gumam Fiona.

“aku tahu, itu sebabnya aku menunggumu meminta pertolongan ku.” Celetuk Aaron, dia pun perlahan melilitkan tangganya di pinggul Fiona, mengangkat sedikit membantu gadis itu duduk di kursinya.

“baiklah sudah duduk dengan nyaman kan gadis kecil.” Aaron mendekatkan piring dessert dan menyendok sedikit  whipped cream mendekati mulut kecil itu.

Fiona mulai membuka mulutnya seolah menerima suapan itu.

“gadis baik.” bisiknya mulai memasukkannya ke dalam mulut Fiona.

Fiona menutup mulutnya lalu menjauhkan tangan Aaron perlahan, Ia mengecap mulutnya dengan senyuman.

“Enak? Kau menyukainya ya.” Senyum Aaron, dia kembali menyendok isi cupcake sedikit mendekatnya ke mulut Fiona.

Fiona kembali membuka mulutnya menerima suapan itu dengan bersemangat.

Aaron kembali menarik lengannya, membiarkan Fiona menikmati makanannya tanpa  gangguan apa pun.

Sinar bulan menerangi malam mereka berdua, Aaron yang terus memandangi wajah Fiona mengamati setiap lekuk wajahnya, cara bibirnya yang bergoyang dan matanya yang terus mengamati makanan. tingkah Fiona yang polos membuat sesuatu di hati Aaron yang dia pun tidak mengerti mengapa.

“Terlihat berantakannya.” Aaron mengusap remah-remah makanan di dagu Fiona dengan lembut.

“Aaron, nama kakak Aaron kan, aku mendengarnya saat bibi mengatakan itu.” seru Fiona kepadanya.

“itu benar namaku adalah Aaron, kau tidak perlu memanggilku kakak kau tau Fiona.” balas Aaron.

“mengapa... Ibu mengatakan bahwa aku harus memanggil kakak kepada orang yang lebih tua dariku.” gumam Fiona, dia memiringkan sedikit wajahnya saat menatap Aaron.

“ibu benar, tetapi saat bersama ku itu tidak perlu, panggil saja Aaron, karena di masa depan kau akan bersama Ku, dan aku akan melindungi mu.” bisik Aaron, tepat di hadapan wajah Fiona.

Pupil mata Fiona melebar perlahan saat melihat betapa dekatnya Aaron dengannya, merasakan hangat hembusan nafas Aaron di wajahnya.

“Ayah juga mengatakan itu, untuk selalu menjaga ku.” Fiona terus menatap Aaron tidak mengalihkan pandangannya saat berbicara.

 “tentu saja ayah mu juga begitu, baiklah kembali makan makanan mu gadis kecil.” Aaron pun menjauh perlahan, dia mundur beberapa langkah berbalik untuk menikmati pemandangan malam di bawahnya.

Fiona kembali memakan makanannya, tidak memperhatikan Aaron lagi, begitu Aaron juga  sebaliknya.

 

“Rose, di mana Fiona? Bukankah aku sudah menitipkannya kepada mu.” tanya Robert dengan segelas Wine di tangannya.

“Dia pergi dengan  Aaron, aku menitipkannya, aku sangat sibuk tadi Robert, tamu-tamu mengajakku berbicara, mungkin mereka hanya di sekitar sini saja.” Balas Rose.

“baiklah aku mengerti, aku akan memeriksanya sekarang.” Robert pun berbalik melihat sekeliling pesta, Ia melirik ke arah balkon  mengetahuinya dari pantulan gaun Fiona di kaca,  dia dengan cepat pergi ke sana.

"mengapa aku tidak melihat adikku di sini," katanya di sela-sela kunyahannya.

"adik? Maksut mu Fiora yah." Aaron terus memandangi langit tanpa melihat ke arah Fiona saat berbicara.

"mungkin adikmu sedang tidur, kita tidak boleh menggangunya bukan." terlihat senyum sinis di wajah Aaron dia tahu mengapa Fiora tidak di ijinkan keluar namun menyembunyikan dari Fiona.

“Fiona.” Panggil Robert  saat akan memasuki balkon.

Mendengar suara familiar memanggilnya, Fiona langsung menoleh ke belakang.

“ayah” ucapnya.

“apa yang sedang kau lakukan di sini sayang.” gumam Robert saat berjalan mendekatinya.

“aku hanya makan kue bersama Aaron.” Fiona tersenyum segera membuka tangannya lebar-lebar kepada ayahnya.

Robert menundukkan sedikit tubuhnya, mengendong Fiona di lengannya.

Aaron berbalik berdiri sopan di sana menyapa Robert.

“halo paman, maaf jika aku membawa Fiona secara tiba-tiba.”

“tidak apa-apa, aku seharusnya berterima kasih kepada mu telah menjaga Fiona di saat kami semua sangat sibuk. Baiklah aku dan Fiona harus pergi sekarang." Robert pun pamit meninggalkan Aaron di belakangnya.

"ayah aku Masi ingin bermain dengan kakak Aaron." pinta Fiona menatap ayahnya.

"ini sudah larut sayang... Kau harus tidur sekarang, besok kau bisa bermain lagi dengan Aaron." ujar Robert, dia menaiki tangga menuju tempat peristirahatan mereka.

Fiona menguap bersandar pada dada Robert dengan mengantuk.

Aaron duduk di mana Fiona duduk sebelumnya, Ia pun mengulurkan tangannya mengambil sisa cupcake milik Fiona, memakannya sendiri menikmati di setiap gigitannya.

lonceng berbunyi beberapa kali menandakan waktu sudah tengah malam sekarang, Aaron segera berdiri dari kursinya, Ia melewati suasana pesta yang terlihat semakin meriah di ruangan itu, merasakan perasaan yang semakin risih Aaron mempercepat langkahnya terburu-buru ingin segera pergi.

sesampainya di kamarnya, Aaron segera menutup pintu bernafas lega dengan tenang, akhirnya dia mendapatkan ketenangan lagi setelah kekacauan di sana. melepaskan sepatunya, Aaron duduk tepi tempat tidur membuka laci meja dengan hati-hati, Ia pun mengeluarkan sebuah Foto memandanginya cukup lama dengan tersenyum.

"akhirnya aku bisa melihat mu secara langsung, stroberi manisku." gumamnya di dalam hatinya. Robert kembali memasukkan Foto kedalam laci menyembunyikannya di ujung agar tidak ditemukan oleh siapapun yang mencobanya, dia berbaring perlahan di tempat tidurnya memandangi langit-langit kamar dengan termenung. beberapa detik melamun, mata Aaron mulai terasa berat di setiap kedipannya, Ia pun mulai tertidur Tampa sadar.

Foto tersebut merupakan gambar di mana Fiona Masi sangat bayi, dan di mana saat Aaron pertama kali melihatnya disitulah hati Aaron selalu mengganjal tentang Fiona, dia berhasil meminta foto itu dari ayahnya Kevin, Aaron selalu memandangi foto itu di setiap malamnya saat Ia akan bersiap tidur.

 

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!