Aruna Neisa Bachtiar seorang gadis cantik dan ceria berusia 22 tahun. ia memiliki kehidupan yang nyaris sempurna dan memiliki pacar yang sangat dia cintai.
Berbanding terbalik dengan Abyan fahrizal, lelaki sederhana berusia 25 tahun yang sedang berjuang menghidupi keluarga nya pasca ditinggal oleh sang ayah.
Pada suatu hari bagaikan tersambar petir, tepat di hari kelulusan, aruna mendapat kabar yang sangat mengejutkan. kabar itu datang dari sang ayah yang memutuskan untuk menjodohkan putri semata wayangnya itu dengan seorang lelaki yang 180 derajat berbanding terbalik dengan kriteria lelaki idaman nya aruna.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? akankah aruna menerima nya?
atau mungkin hal ini akan mengubah kehidupan aruna secara drastis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanaaut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidur di sofa lagi
Tempat tidur, Lemari, dan meja rias telah tiba ke alamat rumah Byan. lalu Byan dibantu oleh 2 orang kernet yang mengantar barang untuk meletakan ketiga barang tersebut ke dalam Rumah.
Kemudian Byan duduk di sofa sambil memainkan ponsel nya, ia berinisiatif untuk melihat sisa saldo di rekening nya. Saat dilihat, Byan sedikit terkejut dengan jumlah nya. Ia tidak menyangka saldo nya sangat banyak terkuras.
"duuh gawat nih, tapi gapapa asalkan istri bahagia. aku harus giat kerja dan nabung lagi" Ucap Byan dengan dirinya sendiri.
Dari dulu Byan emang suka menyisihkan uang dan gaji nya. Hal ini tentu sudah dari kecil ibunya mendidik dia untuk menabung. Bahkan saat Byan ingin memberikan uang lebih kepada Ibunya, ibu Rita selalu menolak dan menyuruh Byan untuk menyimpan uang itu sendiri dan memberikan kepada nya secukupnya.
Byan teringat dengan mawar pink yang ia beli untuk Runa tadi. Runa sudah menolak mawar itu namun Byan berinisiatif untuk menaruhnya di pot berisikan air agar tidak layu. Lalu, pergi menghampiri Runa yang tengah asyik dengan ponsel nya.
"Ekhem.. adek lagi ngapain?" Tanya Byan basa basi
"Buta ya?!" Runa memicingkan matanya melihat ke arah Byan dengan sinis.
"Mas cuma basa basi kok hehe, kamu lagi liat apa de?" ucap Byan
"Bukan urusan kamu!" Jawab Runa ketus
"hmm yaudah kalo gitu, dek? malam ini mas bobo di kamar ya? diluar dingin dan habis itu badan mas jadi sakit, mas ga akan macam-macam kok janji"
Byan meminta izin agar tidur bersama Runa, sebenarnya ia nyaman nyaman saja tidur dimanapun termasuk di sofa. Namun, ia beralasan supaya ia bisa berada didekat Runa saja.
Runa menatap sinis ke arah Byan sembari memikirkan sesuatu hal. Ia menyipitkan mata nya kepada Byan dan raut wajah Byan seperti sedang memohon kepada nya.
"Hmm yasudah, Tapi janji jangan coba-coba melakukan hal yang tidak-tidak ya" Akhirnya Runa mengizinkan Byan tidur bersama nya walau ia tidak suka.
"yeeyy baiklah, terimakasih sayang"
Byan senang sekali sampai ia reflek memeluk Runa yang tengah duduk disamping nya itu.Runa pun kaget melihat tindakan Byan yang spontan itu. Lantas Runa langsung mendorong tubuh Byan.
"Ihh apa apaan sih! barusan baru dibilangin jangan coba macam macam dengan ku! kamu mau tidur diluar selamanya ha?!"
Runa kesal atas tindakan Byan barusan. Namun Byan mencoba meminta maaf kepada nya. Dan Runa pun langsung menuju kamar karena kesal dengan Byan. Byan membuntuti Runa dari belakang, namun saat Byan hendak masuk kamar bersama Runa, Runa langsung menutup pintu nya.
"Aghht dek maafin mas, mas ga sengaja tadi" ucap Byan sambil mengetuk pintu kamar.
"Tidur aja di sofa selamanya! aku ga mau tidur sama kamu!" Ucap Runa berteriak dari dalam kamar.
Byan menghembuskan nafas kasar dan mau tidak mau ia harus tidur di sofa lagi hari ini.
Byan beranjak untuk berbaring di sofa, Karena kamar di kunci oleh Runa, jadi Byan tidak bisa mengambil bantal dan selimut. Namun setengah jam kemudia ia bisa tertidur lelap juga.
Runa beranjak keluar kamar untuk mengambil minum didapur, saat berjalan menuju dapur, Runa melihat Byan yang sudah tertidur pulas di sofa tanpa bantal dan selimut.
Runa teringan perkataan Byan tadi siang, jikalau Byan tidur di sofa ia kedinginan dan pegal-pegal. Ada sedikit rasa kasihan, oleh sebab itu Runa mengambil selimut dan bantal di kamar lalu memberikannya pada Byan.
Runa menghampiri Byan yang tertidur di sofa sembari membawa selimut dan bantal. Runa mencoba menyelimuti Byan, dan menaruh bantal dibawah kepala Byan.
Namun, Runa terdiam sejenak, matanya tertuju pada wajah polos Byan yang sedang tertidur lelap. Wajah itu sangat lah tampan, hidung nya yang lancip, bibir nya yang sexy dengan kumis tipisnya dan alis nya yang tebal.
'Dia kalo diliat liat tampan juga ya' Batin Runa.
Runa yang tersadar dengan lamunan nya langsung merasa jijik dengan fikiran nya barusan. mana mungkin orang kampung seperti Byan ini lelaki tampan tentu saja mata Runa sudah salah menilai.
Runa langsung saja melanjutkan tindakan nya memberikan bantak kepala untuk Byan agar lehernya tidak sakit.
Runa pelan pelan mengangkat kepala Byan agar tidak terbangun dan menaruh bantal itu dibawah kepala Byan.
'huh akhirnya dia tidak terbangun' Batin Runa.
Runa beranjak pergi setelah memberikan selimut dan bantal tersebut pada Byan. Namun saat Runa ingin berbalik badan Byan malah terbangun.
"Sayang terimakasih ya" Ucap Byan dengan posisi tidur yang masih sama namun ia membuka matanya dan memegang tangan Runa.
Runa tersentak ketika Byan menahan tangan nya. Ia melihat ke arah Byan dan melepaskan tangan nya dari genggaman Byan.
"aku melakukan ini karena aku kasihan melihat mu tidur tanpa selimut dan bantal, buka berarti peduli padamu!" Ucap Runa klarifikasi.
"Iya, terimakasih sayang" Ucap Byan sambil tersenyum lembut, ia tidak peduli niat Runa seperti apa namun ia sangat senang, keberadaan nya di anggap oleh Runa.
Runa yang melihat itu, segera pergi begitu saja meninggalkan Byan tanpa menjawab ucapan terimakasih dari Byan.
......................
Pagi pun tiba,
Byan sudah siap dengan baju kerja nya. Hari ini seperti biasa dia akan berangkat bekerja bersama papa Gun yang sekarang sudah menjadi mertua nya itu.
Pekerjaan Byan dengan pak Gun bukanlah sebatas seorang supir saja. Namun, sudah 3 bulan ini Byan menjadi asisten Papa Gun.
Papa Gun mengangkat Byan menjadi Asisten karena tahu bahwa Byan punya talenta dibidang bisnis dan juga pandai mengaplikasikan computer dan sejenisnya. Papa Gun juga baru mengetahui bahwa Byan tamatan S1 jurusan Pertanian. Dan sebelum ini dia bekerja di kantor desa tempat ia tinggal dan melanjutkan mengelola sawah alm. Ayahnya.
Namun, saat Ekonomi keluarganya berantakan, Byan memutuskan pergi ke kota untuk mencari uang lebih dan resign dari pekerjaan nya di kantor desa serta mengharuskan ia menjual sawah untuk mencicil utang yang ditinggal oleh ayah nya sebelum meninggal.
Di kota, Byan bertemu pak Gun dan menerima tawaran pekerjaan dari pak Gun sebagai supir. Byan begitu bahagia dan pak Gun juga tidak banyak menanyakan mengenai background study ataupun personal Byan. Ia langsung menerima Byan tanpa menilai apapun dari Byan. Pak Gun yakin bahwa Byan orang yang baik dan terbukti telah menyelamatkan nyawa papa Gun.
Setelah mengetahu talenta Byan dan Background study Byan, pak Gunawan tidak ragu-ragu mengangkat Byan sebagai asisten pribadi nya.
Terbukti semenjak Byan menjadi asisten pak Gun, Bisnisnya semakin lancar, Byan juga aktif mengusulkan pendapat-pendapat nya untuk mengembangkan bisnis pak Gun.
Hal Ini merupakan salah satu yang papa Gun suka dari sosok Abyan. Ia merupakan orang yang pintar, cerdas, berakhlak baik sehingga ia yakin bahwa Byan adalah orang yag tepat dan bisa bertanggung jawab atas Aruna putrinya.
Runa juga sudah siap dengan pakaian rapi nya, hari ini ia ada janji dengan keysa sahabatnya untuk hang out bareng. Sebelum itu Runa juga sudah memasak sup ayam untuk sarapan pagi. Byan dan Runa pun sarapan bersama.
"Sayang, seperti biasa masakan kamu enak banget, ga ada tandingan nya" Ucap Byan dengan senyum lebar.
Runa hanya terdiam dan melanjutkan makannya.
"Habis ini aku mau keluar sama keysha" Ucap Runa cuek tanpa melihat kearah Byan.
Sebenarnya ia malas izin izin begini kepada Byan. Tapi karena Runa merupakan wanita yang teguh akan janjinya, ia harus menepati nya.
"Keysha siapa sayang? Mau kemana?" Tanya Byan pada Runa.
"Temenku, dan aku peringatkan kepada mu sekali lagi, tidak usah kepo dengan urusan ku ya! Aku sudah melakukan apa yag kita janjikan sebelum nya, dan aku harap kamu juga menepati janji mu!"
Runa menekankan ha itu pada Byan, dan Runa langsung mengelap kulutnya dengan tissue dan mengambil tas nya di meja lalu beranjak pergi keluar meninggalkan Byan yang masih makan di sana.
Byan hanya terdiam melihat tingkah Runa dan berusaha untuk sabar dan terima.
Jangan lupa like, share dan coment karya nya vanaaut yaa, suapaya makin semangat buat update tentang Runa dan Byan😍
Have a great day Readers 🥰♥️