NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati Suami Dingin

Meluluhkan Hati Suami Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: DNur

Diajeng Danisa Kusuma Putri, gadis kecil yang memiliki paras ayu khas gadis keraton. Ia adalah cucu dari Budiono Djoyodiningrat. Orang terkaya nomor dua di negara ini. Terpaksa dinikahkan dengan seorang laki-laki dingin yang masih memiliki darah biru juga. Ia anak dari orang terkaya nomor satu di negara ini. Bernama Radenmas Nalendra. Putra dari bapak Surya Maheswara dan ibu Ayu Kusuma Putri. Nalendra atau yang sering dipanggil Nalen sangat menentang perjodohan ini. Begitu pun dengan Ajeng, yang sama sekali tidak mengenal laki-laki dingin yang akan dijodohkan kepadanya. Apakah pernikahan ini akan berlangsung? mari kita simak yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Eyang Sakit

Tak berapa lama, Ajeng dan Guntur sampai di kediaman Budiono Djoyodiningrat. Ajeng langsung keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah. Rumah yang selalu membuatnya merasa aman dan nyaman. Diruang tamu ia melihat Arum yang sedang bersih-bersih.

"Doooooooorrr..." kaget Ajeng.

"Eh copot eh copot... Ajeng mah, ngagetin aja." kesal Arum.

Tingkah polah mereka berdua selalu berhasil membuat Guntur tersenyum. Memang disinilah kebahagiaan mu nona kecil. Gumam Guntur dalam hatinya. Guntur pun masuk pergi ke dapur untuk mengambil minum. Ajeng lanjut pergi ke kamar eyangnya. Dibuka perlahan pintu kamar eyangnya. Ternyata beliau masih tertidur pulas. Ajeng pun perlahan mendekat.

"Eyang, Ajeng pulang." ucap Ajeng perlahan.

Namun tidak ada sahutan dari eyang. Ajeng mencoba menggoyang pelan badan eyang. Terasa suhu badan eyang panas. Ajeng kembali membangunkan eyangnya. Ternyata eyang pingsan. Ajeng langsung berteriak memanggil paman Yudi dan Guntur. Mereka pun datang diikuti Arum dan ibunya. Guntur segera menelepon ambulan. Ajeng sudah berderai air mata takut terjadi sesuatu kepada eyangnya.

Arum ikut menemani Ajeng di ambulan. Sedang guntur dan paman Yudi naik mobil. Ibu Mutia dirumah menjaga rumah. Kalau-kalau ada yang datang. Sampai dirumah sakit eyang ditangani oleh dokter. Eyang ternyata hanya demam. Tapi harus rawat inap, Ajeng pun menemani eyangnya.

"Jeng, kamu telepon suami mu. Bilang kalau kamu dirumah sakit jagain eyang." kata Arum.

"Iya nanti aku hubungi dia." jawab Ajeng.

"Kita pulang ya... Atau kita tunggu sampai suami mu datang?" pamit dan tanya Arum.

"Kalian pulang saja, besok pagi kesini lagi. Tolong bawakan baju ganti buat aku dan eyang ya Rum." pinta Ajeng.

Arum mengangguk, mereka bertiga berpamitan. Ajeng mencoba menelepon suaminya beberapa kali. Tapi tidak diangkat. Ajeng pun tidak menelepon lagi. Dia mengirim pesan kepada mama mertuanya. Sudah mendapat balasan.

...****************...

Ditempat lain, Nalendra dipenuhi amarah. Karena saat ini ia pergi ke apartemen Kesya. Tanpa memberi tahu Kesya terlebih dahulu. Dengan effort-nya ia membawakan Kesya bunga dan tas branded. Tapi sampai disana, Nalendra dibuat murka oleh Kesya. Didepan matanya sendiri akhirnya Nalendra tahu. Wanita seperti apa Kesya itu.

"Honey, aku sama Nalendra kan cuma mau uangnya. Jadi kamu jangan marah ya..." ucap Kesya.

"Dasar jalang kamu Kesya !!" murka Nalendra.

Ia melempar buket bunga mawar dan tas brandednya. Dan langsung pergi meninggalkan Kesya. Kesya berlari dengan baju tidur minimnya. Ingin mengejar Nalendra, tapi Nalendra sudah pergi. Akhirnya Nalendra pergi, ia ingin pulang. Tapi sebelum pulang ia menerima telepon dari papanya.

"Halo pa, ada apa?" tanya Nalendra.

"Tadi Ajeng telpon mama, dia ada di rumah sakit. Eyangnya sakit, kamu temenin istri mu." perintah papa.

"Iya, Nalendra langsung ke rumah sakit ini." jawab Nalendra.

Nalendra pun langsung pergi menuju rumah sakit. Sebelumnya ia membelikan makan untuk Ajeng. Sampai didepan ruangan eyang Budiono. Nalendra tak langsung masuk. Ia mendengarkan Ajeng yang sedang menangis.

"Eyang bangun ya... Eyang harus sehat, Ajeng sayang eyang. Semangat sehat lagi ya eyang." ucap Ajeng sambil terisak.

Setelah Ajeng sedikit tenang, Nalendra masuk. Dia menaruh makanan di nakas dan membuka jasnya. Ajeng berdiri dan menghapus air matanya.

"Kenapa kamu kesini?" tanya Ajeng.

"Jangan ge-er... Disuruh papa tadi." dingin Nalendra.

"Oh..."

"Oh... Oh doang?"

"Aku lagi nggak pengen debat. Kalau mau pulang ya silahkan. Biar aku sendiri yang jagain eyang." kata Ajeng.

"Nduk ayu..." kata eyang lemah.

"Eyang, Ajeng disini Eyang. Eyang jangan sakit-sakit lagi ya..." sedih Ajeng.

"Eyang sudah ndak papa nduk. Makasi ya le Nalen, udah temani istrimu." ucap Eyang.

"Eyang tenang saja, seperti janji Nalendra kepada Eyang. Nalen, akan menemani Ajeng dimana pun itu. Dan akan berusaha menjadi suami yang baik untuk Ajeng." tenang Nalendra.

Dasar kulkas, sok-sokan mau jagain aku. Gerutu Ajeng dalam hatinya. Setelah berbincang eyang pun beristirahat. Karena hari sudah larut. Sedang Ajeng merasa bingung harus tidur dimana. Sedangkan hanya ada satu sofa tunggu disana dan satu selimut. Sedang Nalendra sudah berbaring tidur disana.

"Mau kemana?" tanya Nalendra.

Sambil menarik tangan Ajeng. Akhirnya Ajeng tertidur disamping Nalendra. Ia ingin bangun, tapi Nalendra sudah mengungkungnya. Ketika bersama Ajeng, perasaan kesal dan marah Nalendra hilang. Sudah tidak memikirkan Kesya. Wajah mu begitu teduh sayang. Ucap Nalendra dalam hatinya.

"Hiiiihhh... Minggir, nggak malu sama eyang?" kesal Ajeng.

"Kenapa harus malu, hmm?"

Nalendra semakin menantang Ajeng. Ajeng yang berniat membuat Nalendra jatuh cinta kepadanya. Yang sudah bertekan meluluhkan hati suami dinginnya itu. Akhirnya mengalah, dan membiarkan Nalendra tidur semalaman disampingnya. Ketika pagi tiba, Nalendra yang bangun terlebih dulu. Melihat Ajeng yang masih tertidur pulas dengan seulas senyum. Dasar bocil sok jual mahal. Bilang aja kalau udah nyaman. Ucap Nalendra dalam hatinya.

"Aaaaaaaaaaaa...." teriak Ajeng.

"Heh, kamu gila ya..."

"Kamu yang gila, kenapa peluk aku?" tanya Ajeng.

"Kamu yang peluk aku. Jangan sok jual mahal bocil."

"Hiiiiiii...."

Ajeng bergidik sambil berlari ke kamar mandi. Nalendra tersenyum geli, melihat tingkah Ajeng yang begitu unik. Eyang yang terbangun juga tertawa melihat tingkah cucu-cucunya. Nalendra bangun dan mendekat ke brangkar eyang.

"Eyang mau minum?" tanya Nalendra.

"Iya le..."(le\=tole\=anak laki-laki).

Nalendra menyodorkan segelas air putih kepada eyang. Ajeng yang keluar kamar mandi menjadi kikuk. Karena tatapan eyang dan suaminya. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kesinilah nduk..." pinta Eyang.

"Ada apa eyang?" tanya Ajeng.

Eyang meraih tangan Ajeng dan Nalendra. Eyang menyatukan tangan keduanya. Ajeng dan Nalendra saling pandang.

"Eyang berdoa semoga pernikahan kalian langgeng. Dan untuk Nalendra, eyang minta tolong. Jaga Ajeng ya, dia itu anaknya sembrono dan pecicilan kadang. Tapi aselinya baik hati, ceria dan energik. Eyang sudah tua, kalau eyang sudah tidak ada bantu eyang jaga nduk ayuku ini." wejang eyang.

Nalendra mengangguk mantap sedang Ajeng hanya diam. Terlihat raut wajah yang begitu sedih. Ia menahan air matanya untuk tidak jatuh. Nalendra berdiri dan memeluk Ajeng. Ajeng menyembunyikan wajahnya diperut Nalendra.

"Sudah nduk, jangan nangis." pinta eyang.

Ajeng menghapus air matanya. Merasa sangat sedih jika suatu saat nanti eyang meninggalkannya untuk selamanya. Dia tidak bisa membayangkan hal apa yang akan terjadi kelak. Sedang Nalendra dan dirinya sampai saat ini pun belum saling menerima satu sama lain. Tapi Ajeng bertekad ingin mendapatkan hati suami dinginnya itu. Raden Mas Nalendra, aku berjanji suatu saat kita akan bersatu. Dalam ikatan pernikahan yang bahagia.

1
Iges Satria
ayo fran, jangan dipandang aj... kalau suka langsung tembak dan lamar aj
Iges Satria
oh co cweet /Heart//Rose/
Dnur
belum bisa update lagi🙏🙏🙏 naskah yang mau q up hilang kak, jadi harus ngetii dari awal lagi😭😭😭
Iges Satria
ndedih akunya mas nalen mau pergi tp tenang ajeng banyak yg menemani dan sayang ( nanti mas nalen pulang gi kok ) masalah kesya, banyak yg jaga kamu tenang saja, kita singkirkan wanita itu
Iges Satria
senangnya jadi keluarga Ajeng yg saling menyayangi ga ada iri dan dengki " keluarga kaya yg jadi panutan /Good//Heart/ "
Iges Satria
co cweettt /Heart//Heart/
Iges Satria
dah elah duren nih wkwk
Iges Satria
jodohnya arum nanti fran ya thor wkwk
Iges Satria
peluk sayang dong
Iges Satria
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Dnur: terima kasih suportnya kaka☺️🙏
total 1 replies
Iges Satria
kesya kamu cari mati dg mempunyai gusik nalen dan ajeng.. kamu tau siapa keluarga mereka kan? kamu sendiri nanti akan menyesal senjata makan tuan kamu
Iges Satria
hilang dibawa jelang keysamu biar diganti cerianya ajeng /Heart/
Iges Satria
dah ada rasa masnya ajeng wkwk
Iges Satria
bahagianya Ajeng punya keluarga seperti guntur dan alumni yg dianggap saudara krn kebaikan mereka /Heart/
Iges Satria
sumpah ajeng mah manjur
Iges Satria
baru sadar ya nalen
Iges Satria
tuh kan baru seminggu
Iges Satria
bagus ajeng cuekin saja si tuan muda biarkan dia menyesal dan mengejar bahkan mengemas cinta darimu
Iges Satria
dirumah sendiri di Ratukan di Rumah Suami menyedihkan kamu Jeng
Iges Satria
kebangetan kamu nalen/Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!