Azura Az-Zahra gadis cantik yang sudah dinikahi oleh seorang CEO sejak kecil. Kedua orang tuanya sudah meninggal sejak dia berusia 1 tahun karena kecelakaan. Sejak itu dia tinggal bersama paman dan bibinya yang mempunyai seorang putri berumur 2 tahun lebih tua darinya.
Bagaimana bisa Zahra sudah menikah sejak masih kecil?.
Siapa yang sudah menikahi Zahra sejak kecil?.
Dan bagaimana perlakuan paman dan bibinya selama ini?
ikuti terus ceritanya ya, dijamin konfliknya ringan dan gak buat pusing 🤗🤗🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Sandra dan kedua temannya melihat Zahra dijemput oleh mobil mewah merasa bingung.
"Siapa yang menjemput Zahra, kenapa gue baru tahu kalau dia anak orang kaya?" tanya Sandra.
"Ya gue juga gak tahu, tapi yang gue dengar Zahra bukan dari kalangan terpandang. Tapi kenapa sekarang dia bisa dijemput sama mobil mewah" ucap Sarah.
"Jangan-jangan dia jadi sugar baby om-om lagi" tuduh Novi.
"Oh ya, bisa jadi tuh. Lo gak mau cari tahu Sand. Nanti kita bisa bikin malu dia, biar gak macam-macam lagi sama Lo".
"Berani-beraninya dia deketin cowo yang Lo suka" ucap Sarah memanasi Sandra.
"Lo berdua benar juga, gue mau balas perbuatan dia yang udah merebut perhatian Renaldi" ucap Sandra.
Xavier sendiri tidak langsung membawa Zahra pulang. Dia memilih mengajak istrinya jalan-jalan.
"Kita mau kemana kak, inikan bukan jalan pulang kemansion?" tanya Zahra penasaran.
"Udah kamu ikut aja, kita mau bersenang-senang. Kaka mau merilekskan pikiran kamu, pasti lelahkan tadi belajar disekolah" ucap Xavier.
Bukan tanpa alasan Xavier mengajak istrinya jalan-jalan. Tadi Medina sudah memberikan laporan mengenai apa yang terjadi disekolah.
Xavier sendiri merasa sangat marah, saat membaca pesan Medina. Tapi dia tidak bisa meluapkan emosinya didepan Zahra.
Dia takut, Zahra akan menjauh darinya. Jika sampai Itu terjadi Xavier tidak tahu bagaimana kehidupannya nanti jika sampai Zahra tidak mau lagi bertemu dengannya.
Saat ini mereka berdua sudah sampai di pantai. Xavier sengaja mengajak Zahra kesini, agar bisa melepaskan semua beban pikirannya.
"Wahh pantai, aku suka banget sama suasana pantai. Apalagi kalau ada angin yang menerpa wajah kita, rasanya nyaman banget" ucap Zahra.
"Kaka tahu, kamu suka pantai sayang. Makanya Kaka ajak kamu kesini. Disini kamu bisa berteriak melepaskan semua yang sedang kamu rasakan".
"Kaka tahu, tadi disekolah ada yang mencoba menyakiti kamu kan. Kamu tidak perlu terkejut, bagaimana Kaka bisa tahu semua kejadian disekolah tadi".
"Yang mau Kaka katakan adalah, kamu jangan memendam semua masalah sendiri. Sekarang udah ada Kaka sebagai suami kamu yang bisa dijadikan tempat bersandar dan bercerita".
"Sudah cukup, dari dulu kamu memendam masalahmu sendiri. Mulai sekarang, kamu harus selalu menceritakan apapun yang terjadi sama kamu".
"Kita sekarang sudah menjadi suami istri. Jadi, masalah kamu adalah masalah Kaka juga" kamu mengerti sayang.
Xavier mencoba menjelaskan kalau sekarang sudah ada dirinya yang akan melindunginya. Jadi, Xavier berharap Zahra jangan pernah merasa sendiri dan takut lagi.
"Benar juga apa yang kak Vier katakan. Sekarang aku tidak sendiri, jadi jangan pernah takut lagi pada orang-orang yang berniat jahat padaku".
"Selagi benar, aku harus bisa melawan. Aku tidak mau terus dibully oleh Sandra dan teman-temannya".
"Apalagi untuk tuduhan yang tidak sama sekali aku lakukan" batin Zahra.
"Makasih kak, aku janji setelah ini akan lebih terbuka sama Kaka. Aku juga gak akan memendam semua masalah sendiri, mulai sekarang" ucap Zahra.
Xavier yang mendengar ucapan Zahra langsung tersenyum.
"Nah gitu dong, istri siapa si ini lucu banget" ucapnya sambil mencubit pipi Zahra karena merasa gemas.
"Ihh kak Vier, sakit tahu. Suka banget si cubit-cubit pipi aku. Kalau nanti aku jadi jelek gimana" protes Zahra.
"Kamu mau cantik ataupun jelek Kaka akan tetap mencintaimu sayang" ucap Xavier dengan tulus.
Zahra yang mendengar perkataan suaminya langsung salah tingkah. Dia masih merasa malu mendapat ucapan cinta dan sayang dari suaminya.
Entah keberanian dari mana, tiba-tiba Zahra mencium pipi Xavier.
"cup".
Setelah mencium pipi suaminya, Zahra langsung berlari pergi. jantungnya langsung berdebar, dia juga tidak menyangka bisa melakukan hal seperti tadi.
Sedangkan Xavier yang mendapat ciuman dari istrinya hanya bisa mematung. Dia merasa terkejut, dengan perbuatan istrinya barusan.
Walaupun bukan ciuman dibibir, tapi Xavier tidak menyangka akan mendapat ciuman ini.
"Apa tadi Zahra mencium pipiku" gumamnya sambil memegang pipi yang tadi dicium.
"Aku tidak sedang bermimpi kan. Gadis yang selama ini aku tunggu, mencium pipiku" ucap Xavier dengan perasaan senang.
Setelah dirinya sadar dari rasa terkejutnya, Xavier langsung mencari keberadaan istrinya.
"Kemana Zahra, kenapa setelah membuat jantungku berdebar dia langsung berlari begitu saja".
"Lihat aja, aku akan menciumnya juga" ucap Xavier.
Xavier melihat Zahra sedang bermain air dipinggir pantai.
Dengan perlahan Xavier mendekatinya. Dia langsung memeluk Zahra dari belakang begitu sudah ada didekatnya.
"Kenapa kamu lari sayang, udah berani ya sekarang. Tapi Kaka suka kamu yang seperti tadi" bisik Xavier ditelinga istrinya.
Zahra yang menyadari siapa yang memeluknya langsung berusaha melepaskan pelukannya.
"Kak lepasin, aku gak bisa nafas" bohong Zahra.
"Mendengar ucapan Zahra, Xavier langsung melepaskan pelukannya karena merasa panik".
"Maaf sayang, Kaka terlalu kencang ya peluknya. Mana ada yang sakit gak?" tanya Xavier khawatir.
Zahra yang melihat ada kesempatan untuk kabur, langsung berlari menjauh dari suaminya.
"Tapi bohong" teriak Zahra yang sudah berlari.
Xavier yang merasa dipermainkan oleh istrinya lagi langsung tersenyum.
"Tunggu sayang, Jangan lari. Kaka akan membalas perbuatan kamu" teriak Xavier yang langsung berlari mengejar Zahra.
Karena langkah Zahra yang mungil, Xavier dengan mudah bisa mengejarnya.
Xavier langsung memeluk dan mencoba mencium pipi istrinya seperti yang tadi dilakukan kepadanya.
"Aaaaaaaaaa kak Vier ampun. Ya aku nyerah, tapi udah ya jangan cium-cium terus. Malu kita dilihatin banyak orang" protes Zahra.
"Biarin aja sayang, lagian kita kan pasangan suami istri. Kalau ada yang lihat berarti mereka merasa iri dengan kita" ucap Xavier dengan santai.
Setelah puas bermain dan berlari. Kini Zahra sedang duduk bersama Xavier menghadap matahari terbenam.
Xavier langsung menyenderkan kepala Zahra sambil memeluknya dengan posesif.
"Makasih kak, aku merasa sangat bahagia hari ini" ucap Zahra.
"Kamu gak perlu berterima kasih sayang. Sudah sering Kaka bilang, membahagiakan dan membuat kamu tersenyum adalah kewajiban Kaka" ucap Xavier.
Wajah Zahra langsung merona begitu mendengar ucapan suaminya.
"Oh ya kak, kapan-kapan aku boleh bertemu kak Claudia gak?".
"Udah lama kita berdua gak bertemu. Pasti kemarin dia bingung mencariku" ucap Zahra.
"Boleh sayang, kapan kamu mau bertemu tinggal bilang. Kaka siap mengantar kamu kemanapun".
"Aaaaaaaa, makasih banyak kak" ucap Zahra dengan nada manja.
Hari ini Xavier merasa sangat senang, dia bisa membuat Zahra selalu tertawa saat berada didekatnya.
"Kaka akan selalu membuat kamu tersenyum sayang, tidak akan pernah Kaka membuatmu menangis" janji Xavier.
Xavier saat ini berbeda dengan Xavier yang orang lain kenal selama ini
Kalau didepan orang lain dia akan sangat jarang berbicara. Karena itulah, dia sering dijuluki CEO bisu.
Tapi hari ini dia banyak bicara dan juga tertawa. Itu semua karena seorang gadis cantik yang bernama Zahra.
Hanya dia yang bisa merubah Xavier. Dan hanya Zahra juga yang membuat Xavier merasakan apa itu jatuh cinta.