Lily terbangun setelah tertabrak truk saat menyelamatkan kakek tua yang hendak menyebrang jalan.
"Ukkhh.. Badanku rasanya sakit semua." Ucapnya sambil menyandarkan badannya, Tiba-tiba ingatan tentang perselingkuhan suaminya membuatnya sakit hati kembali.
Saat sedang melamun, seorang kakek menghampirinya. "Nak, terimakasih telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, kalung ini sebagai tanda terima kasihku. Dan aku minta maaf sebesar-besarnya, karna telah menyelamatkanku kau sampai keguguran. Maafkan kakek tua ini nak!" Lirih kakek tua sambil menitikkan air mata.
Beberapa hari berlalu Lily sedang berada di rumah kontrakannya memandangi kalung pemberian kakek tua itu dan tanpa sadar jarinya tergores mengeluarkan darah dan menghilang.
"Tunggu, dimana ini? Siapa aku? Apa yang terjadi aaaakkkkkkkhhh." Teriak lily setelah mendengar suara tanpa sosok itu.
Suara siapakah itu? Apakah yang akan terjadi pada Lily selanjutnya? Nantikan terus kisah seru yang satu ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lancelot💸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BATU EMERALD/ZAMBRUD
Sore harinya semua penghuni di desa Lestari diminta untuk berkumpul di halaman atas permintaan Lily.
Merasa semuanya sudah tiba, Lilypun mengemukakan pendapatnya tentang pemimpin desa ini dan meminta saran dari mereka. Mereka semuapun setuju begitu juga kepala suku yang siap mengayomi penduduk desa Lestari.
"Baiklah, karena sekarang sudah di pilih menjadi kepala desa Lestari, bukankah seharusnya di panggil dengan sebutan kepala desa bukan suku lagi" Tanya Lily tersenyum begitu juga dengan yang lain.
"Kau benar nak, sekarang aku bukan lagi kepala suku tetapi kepala desa dan tugasku masih sama harus menjaga mereka semua." Jawabnya menganggukkan kepala.
"Aku juga lupa menyampaikan kepada kalian semua yang baru tiba pagi tadi, setelah ini kalian datanglah ke rumah William mengambil sembako kalian." Ucap Lily pada mereka.
"Sembako? Nak kenapa hanya mereka yang dapat, kenapa kami tidak? Bukankah kami yang lebih dulu tiba disini, harusnya kami yang di dahulukan bukan?" Tanya wanita tua tidak setuju.
"Alasannya karena mereka menukarnya dengan barang berharga, mereka tidak mengambilnya dengan gratis lagi pula saat kalian tiba disini, bukankah semuanya sudah lengkap di dalam rumah kalian. Jika ada yang merasa tidak setuju, bagaimana kalau kalian juga menukarnya dengan barang berharga kalian?" Tanya Lily tenang tapi penuh dengan penekanan.
"Benar, kenapa dia tidak bersyukur. Padahal batu berkilau anaknya hanya satu di banding teman-temannya yang lain, tapi Lily membagi rumah yang ukurannya sama begitu juga isinya dengan sama rata. Dasar tidak tahu malu." Bisik bisik mereka terdengar tidak senang.
"Bagaimana jika Lily marah dan mengambil kembali rumah kita hanya gara-gara wanita tidak tau diri itu." Ucap yang lainnya.
"Padahal hanya menukar batu berkilau tapi kita sudah dapat tempat tinggal yang layak dan juga makanan untuk beberapa bulan. Haiss benar-benar cari masalah" Jawab pria paruh baya di angguki yang lainnya.
Wanita tua yang tadi tidak setuju, mulai menciut karena rasa takut dan malu. Takut jika rumahnya di ambil dan malu karena dirinya tidak bersyukur.
"Ahh, jika begitu sudah sepantasnya mereka mendapatkannya." Jawab wanita tua itu dengan canggung.
Setelahnya mereka semua kembali ke rumah masing-masing kecuali mereka yang baru tiba harus ke rumah William dulu.
"Gunakan ini untuk membawa barang-barang kalian biar cepat selesai dan tidak perlu mengembalikannya" Ucap Lily menunjukkan beberapa angkong.
Mereka tanpa banyak tanya langsung mengambilnya satu persatu tidak lupa untuk berterima kasih.
Setelah mengangkut beberapa karung berasnya diatas angkong, Lily menunjukkan cara pemakaiannya. Setelah paham, merekapun membawa angkong berisi karung beras kerumah mereka.
Hanya perlu beberapa kali bolak balik, merekapun selesai membawa semuanya.
Lilypun masuk kedalam rumah saat melihat langit juga sudah menunjukkan warna gelapnya.
"Aisss lengket sekali padahal hanya mengamati mereka, lebih baik aku mandi dulu" Ucap Lily saat berada di kamar Luna dan masuk ke ruang dimensinya.
...****************...
"Ibu, kenapa ibu berkata seperti itu pada Lily tadi? Apakah ibu belum sadar-sadar juga dari kesalahan-kesalahan sebelumnya saat berada di suku barbar?" Tanya seorang pemuda menahan emosinya.
"Iii..ini kan bukan salah ibu sepenuhnya, andai Lily dari awal mengatakan kalau mereka menukarnya dengan barang berharga, ibu tidak mungkin bicara seperti tadi." Balas wanita tua itu tanpa rasa bersalah.
"Jadi maksud ibu, ini juga kesalahan Lily? Haha lucu sekali. Apa ibu lupa siapa yang memberi kita rumah dan makanan? Ya Lily yang memberi kita kehidupan yang lebih baik. Dan jika Lily ingin memberikan apapun untuk mereka, itu juga tidak salah karena memang itu milik Lily dia bebas ingin memberikannya pada siapapun bahkan jika mereka tidak menukarnya dengan barang berharga. LILY BEBAS MELAKUKANNYA" Ucap pria itu mengusap kasar wajahnya lalu berlalu masuk kamarnya.
"Apa-apaan anak itu, kenapa jadi salahku sendiri, ini semua gara-gara mereka." Gumam wanita itu sinis.
...****************...
Pagi harinya Lily pamit pada ibu William karena akan ke gunung bersama yang lain termasuk William dan Lana. Luna sebenarnya ingin ikut tetapi di larang oleh William karena ibunya tidak ada yang menemani di rumah.
"Lily, disini." Teriak seorang wanita yang mungkin seumuran dengan Lily.
Lily, Willi dan Lana pun mendekati mereka semua dan meminta mereka menunjukkan jalannya.
"Apakah perjalanan kesana jauh?" Tanya Lana pada wanita tadi yang ternyata namanya Nisa.
"Lumayan dan juga cukup licin." Jawab Nisa.
"Dan berbahaya." Bisik seorang pria menakut-nakuti Lana.
"Jangan menakutinya kuntul, lagipula ada aku dan kamu yang bisa melawan hewan buas." Ucap seorang pria berperawakan tegas pada pria yang cukup kekar yang bernama Kuntul.
Lily yang mendengar percakapan mereka tidak bisa menahan tawanya hingga perutnya terasa sakit.
"Apa yang kau tertawakan Lily?" Tanya William heran bercampur penasaran begitu juga dengan yang lainnya.
"Ah.. tidak ada. Aku hanya mengingat kejadian lucu saja." Jawab Lily pada mereka.
'Bagaimana tidak lucu haha, astaga apa-apaan namanya itu🤣🤣' Batin Lily terbahak-bahak.
Setelah cukup jauh berjalan merekapun sampai di atas sungai yang di penuhi dengan batu-batu raksasa.
"Ini batunya, kemarin saat sinar matahari mengenainya tiba-tiba keluar cahaya dari celah-celahnya." Tunjuk Nisa memperlihatkan batu itu pada Lily.
Lily menggunakan mata emasnya dan melihat jika di balik batu ini adalah Zambrud yang sangat besar, ah bukan besar tapi raksasa.
Lilypun membuat mereka semua pingsan kecuali William lalu menjual batunya pada Loly.
[Penjualan batu Zambrud dengan mata uang dari zaman modern dengan harga 1.980.000.000.000 berhasil. Saldo sudah di transfer ke rekening Lily.] Ucap Loly.
"Cek status"
...STATUS...
Nama: Lilywhite
Umur: 22 Tahun
Kecantikan: 100/100
Kecerdasan: 100/100
Kekuatan: 100/100
Kekayaan: 1.990.655.000.000
Skill: - Bermain saham Lv Kaisar
- Mengendara Lv kaisar
- Bertarung Lv kaisar
- Ahli bahasa LV Kaisar
- Hacker Lv kaisar
- Mata emas Lv Kaisar
- Tangan senjata Lv kaisar
- Peringan tubuh Lv kaisar
Poin: 600/1000
Toko sistem: Level 8(Naik tingkat jika poin sudah mencapai 1000)
Inventori: Surat kepemilikan blue cloud Village
- Berlian hitam & Putih
- Ruby & Jade & Sapphire
- Zamrud & Garnet
- Semi-Precious stones
Misi : Belum ada
"Levelku sudah bertambah begitu juga uangku hehe. Aku sungguh kaya haha." Gumam Lily.
Setelah selesai, Lily memberi mereka penawar obat bius yang ia beli dari loly.
"Aduh kepalaku sakit. Apa yang terjadi." Keluh mereka semua lalu berdiri dan melihat batu raksasa itu sudah hilang.
"Ke...kemana baru itu?" Tanya mereka mulai panik.
"Aku sudah memindahkannya bersama William saat kalian tertidur karena kecapekan. Bagaimana kalau kita pulang sekarang, ini juga sudah hampir siang." Ajak Lily pada mereka yang nampak linglung dan hanya di jawab dengan anggukan. Lily dan William saling lirik dan tersenyum merasa lucu.
Walaupun William juga terkejut karena batunya tiba-tiba menghilang, tapi ini bukanlah pertama kali baginya, jadi dia sudah mulai membiasakannya. Lagipula semua orang juga punya rahasia!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maaf ya guys telat update, soalnya kelamaan di pasar cari persediaan untuk lebaran besok. Btw, minal aidzin wal Faidzin semuanya!!!😊😊😊Ingat jangan sampai kurbanin perasaan ya!!
..