Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!
"Apa-apaan ini!"
Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Uang dan Pembalasan
Wajah sendu dan meringis memperlihatkan rasa lapar yang begitu jelas melekat di wajahnya. Caroline mengalihkan pandangannya dan melihat apa yang ada di dapur.
Dia bahkan tidak tau kompor apa ini, atau alat masak ini. Dia terbiasa dengan kemewahan dan juga dilayani, tapi tiba-tiba dia harus memasak.
"Tunggu sebentar ya." Hanya itu yang bisa diucapkan nya, berharap anak laki-laki itu mengerti.
Dan ya, terlihat anggukan kepala. Anak itu tidak beranjak dari sana, seolah menunggu apa yang akan dimasak oleh ibunya. "Ibu mau masak apa? Apa pemilik warung nya mengizinkan kita berhutang lagi?" Ucapnya.
"Apa kita dapat satu telur atau sebungkus mie Bu?" Caroline mengigit bibir nya, lidahnya terasa kelu untuk menjawab.
'Tidak! Tidak! Aku tidak bisa hidup seperti ini. Bahkan untuk makan pun tidak ada.'
"Kau tunggu disini, i-ibu.... Akan segera kembali."
"Grace, kau mau ke warung?" Tanya lelaki itu mendorong kursi rodanya dengan kesusahan.
"Ini, sisa uang. Mungkin bisa untuk membeli makanan." Ucapnya sembari menyerahkan uang pada Grace.
Grace menerimanya, tapi kepalanya berpikir panjang. Uang selembar ini dengan nominal yang begitu sedikit, bagaimana bisa membeli kebutuhan.
"Kau bisa jaga mereka. Aku akan keluar." Lelaki itu mengangguk.
"Iya. Hati-hati!" Ucapnya dengan tersenyum kecil, wajahnya ditumbuhi bulu-bulu halus yang banyak.
***************************
Dengan sandal jepit yang berbeda warna dan tali itu, Caroline menelusuri jalanan yang berdebu. Sekali kendaraan melintas. "Astaga! Apa yang bisa dibeli dengan uang ini! Bahkan uang ini tidak pernah menempati dompetku!" Gerutu nya. Tapi tak lama sesuatu menggerogoti nya.
"Lapar sekali.... Entah berapa lama pemilik tubuh ini tidak makan, melihat keadaan rumahnya saja tidak layak.
Caroline melihat warung, dengan kumpulan ibu-ibu yang sedang berbelanja ataupun sekedar bergosip. Dia mendekat kesana, dan baru saja dia datang. Tatapan sinis dan ucapan merendahkan langsung didapat nya.
"Eh, si Grace! Masih berani kesini?"
"Iya, bukannya utang nya udah numpuk ya. Jangan harap utang lagi! Masih untung tidak dipolisikan." Ucap pemilik warung.
"Aduh, bukannya apa-apa ya Grace. Namamu cantik, kaya orang bule. Tapi.... Hidup mu kayak gelandangan." Caroline sedang menahan dirinya saat ini, jika dia mengamuk atau melakukan sesuatu itu hanya memperburuk keadaan.
'Sabar, sabar....' Caroline memaksakan senyum nya.
"Saya kesini mau beli telur Bu." Ucap Caroline.
"Uang nya! Kalau tidak ada lebih baik pergi! Masih mending tidak diusir." Jawab ketus pemilik warung.
Caroline menyerahkan uang yang ada di tangannya. "Nih! Satu!" Caroline ingin pergi, tapi ibu-ibu itu tampak bergosip ketika kendaraan lewat dan berhenti di depan mereka.
"Eh, itu pak yano."
'Pak yano?' Caroline tampak berpikir sejenak, menggunakan ingatan Grace.
"Ehh, udah balik dari liburan ya pak!" Celetuk salah satu ibu-ibu.
"Iya buk. Baru selesai, saya lupa beli beras, istri saya baru mengingatkan. Jadi sebelum tiba ke rumah, mau beli dulu."
"Oh, bapak Yano tenang saja. Rumah aman dan bersih! Karena anak saya mengurus nya dengan baik!"
Caroline ingat sesuatu. 'Benar, dia adalah ibunya pria b@jingan tadi. Aku punya ide.'
"Kalau begitu saya pulang dulu, mau kabari anak saya. Kalau pak yano sudah pulang."
"Iya Buk." Wanita itu bergegas pergi, dan tak lama diikuti oleh pak yano.
"Hei Grace! Tunggu apalagi, segera pergi!" Ucap pemilik warung.
Tapi Grace tidak menyahut, dia mempercepat langkahnya mengejar mobil itu. "Terlalu kencang, kalau begini rencana ku bisa gagal! Jangan panggil aku Caroline kalau tidak kena!" Caroline segera mengambil batu yang cukup besar dan melemparkannya membuat supir pak yano terkejut dan mobilnya berhenti.
"Ada apa? Kenapa?"
"Sepertinya ada sesuatu pak, saya lihat sebentar."
"Biar saya saja!" Caroline tersenyum melihat targetnya keluar.
"Ada apa pak? Kok berhenti?" Ujar Caroline.
"Mobilnya kempes ya?"
"Bukan, tapi ada sesuatu tadi."
"Bapak yang rumahnya ada daun sirih bukan?"
"Iya."
'Sombong sekali.' batin Caroline, karena pria itu tidak melihat ke arahnya.
"Pak! Sebaiknya setelah masuk rumah nanti, Langsung bersihkan sprei ataupun selimut nya."
"Maksudnya?"
"Begini pak, pekerja di rumah bapak itu memang menjaga rumah bapak, tapi.... Dia membuat kotor rumah bapak dengan cairannya...." Mata pria itu melotot.
"Maksud kamu apa!"
"Kalau bapak tidak percaya, lihat saja sendiri."
"Apa buktinya." Caroline mengulum senyum.
"Kalau saya kasih tau, saya dapat apa.... Pastinya saya ingin imbalan atas informasi ini loh pak. Yang lainnya tidak tau."
"Berapa banyak?"
"Nggak banyak pak. Saya mau......"
********************
Caroline tersenyum senang dengan uang yang didapatnya, menuju jalan ke rumah, dia akan mendapatkan pertunjukkan atas keberhasilan rencana nya.
"Pertunjukan nya malam nanti atau sore nanti. Aku bisa membeli makanan dulu, bukan di warung itu!"
"Wah! Ibu beli banyak makanan!" Anak lelaki itu begitu senang melihat makanan yang tercium dan terlihat olehnya.
Raut bingung tercetak di wajah pria dengan kursi roda itu. "Grace.... Kau dapat uang dari mana?" Tanyanya, tapi sebelum dijawab. Apa yang dinanti oleh Caroline langsung terjadi.
Kehebohan terdengar, terutama di rumah besar itu. "Oo, jadi begini kerjaan mu! Beraninya kau b3rcinta di kamar ku! Kau pikir kau siapa!"
"Maaf pak, ampun! Ini salah paham!"
"Salah paham kepalamu! Pergi kau! Kau ku pecat!"
"Jangan pak....."
"Kau juga! Ibu dan anak sama saja! Pergi kalian!"
"Ihh, nggak nyangka ya."
"Iya, berani betul dia."
"Lihat! Wanitanya masih t3lanjang gitu. Ih! Amit-amit!"
"Ayo bapak ibu kita arah keliling! Dasar pezin@! Dia mengotori lingkungan kita! Ayo arak!"
"Jangan! Jangan bawa putraku!" wajah sedih itu menjadi kebahagiaan bagi Caroline, wajah wanita yang menghina nya.
"Ini belum seberapa, aku akan balas kalian satu persatu siapapun yang berani menganggu ku!" Caroline mengintip dari jauh dan tersenyum lebar.
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰
memberikan kesempatan pada mereka karena kelemahan dan ego, INGAT!! perselingkuhan bisa terjadi bila ada " KESEMPATAN"
tetap semangat dan sehat kak, lanjut /Determined/