NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

After school, rumah Ruelle.

"Apa ya maksud perkataan Daniel?"

Tiba-tiba terbesit di pikiran Ruelle tentang kata-kata Daniel yang tidak ia mengerti.

"Kata mu suatu saat akan ada orang yang datang ke kehidupan ku entah itu sebagai teman, pasangan, atau apapun."

"Lalu bagaimana kalau aku sudah menemukan pasangan? Seorang wanita cantik yang berhati lembut,"

"Sayang sekali wanita itu bodoh ~" Daniel menyentuh dagu Ruelle.

"Padahal setiap perkataan nya bisa menyihir seseorang hingga orang itu terjatuh ke dalam sihirnya,"

Sayang sekali wanita itu bodoh dan tidak bisa mengendalikan sihirnya hingga orang itu terus terjebak di dalam sihir wanita itu,"

"Hah aku punya firasat buruk,"

Ruelle menghela nafas, membuka pintu rumah, berjalan ke dapur tak fokus hingga Belinna-- ibunya mengamatinya secara heran.

Belinna bertatapan dengan suaminya Chavez.

Seolah mengerti tidak biasanya anaknya lesu seperti itu.

"Sayang!!!"

Belinna dan Chavez berdiri di hadapan Ruelle, menghentikan Ruelle yang entah akan berjalan kemana.

"Bagaimana hari mu nak?"

Chavez bertanya.

"Kamu terlihat lesu, mama bikinin masakan yang enak nih buat makan malam,"

"Ah..."

Ruelle sadar kalau dirinya menarik perhatian orang tuanya

Ruelle seharusnya kamu fokus, pasti mama papa khawatir.

Lagian kenapa aku harus kepikiran sama perkataan Daniel ya?

Rasa nya aku bingung dan terlalu tenggelam, dan ada rasa ...

"Hah lupakan," lirihnya menggelengkan kepala.

Orang tuanya saling bertukar tatap dan ikut menggeleng karena bingung.

Bellina memegang pundak anaknya.

"Sayang, apa ada yang mengganggu mu?"

Tanya nya khawatir.

Papa Ruelle juga terlihat sangat khawatir.

"Ahk ... Ruelle baik-baik saja," jawabnya tidak yakin.

Bahkan orang tuanya tidak yakin.

Dan Ruelle sadar orang tuanya penasaran dengan tingkah laku dan apa yang ada di otak nya.

Ruelle pun menghela nafas entah sudah beberapa kali, dan "Kita ngobrol nya di meja makan yuk, Ruelle lapar nih," rengek Ruelle sambil tersenyum.

Orang tuanya ikut tersenyum dan menarik Ruelle, bahkan papa nya menggendong nya.

Lalu meletakkan nya di kursi, mama nya menyiapkan makanan.

Haduh mama papa selalu saja seperti ini, aku kan bukan anak kecil.

Belinna-- Adalah seorang guru bahasa tapi dia ahli di bidang semua pelajaran, tapi Bellina sangat menyukai pelajaran bahasa.

Ruelle Sedari kecil selalu mendengar mama nya menggunakan kosa kata asing, dan jika Ruelle penasaran mama nya dengan senang hati memberi tahu nya.

Chavez-- Adalah seorang Dokter umum. Mungkin karena ini Ruelle suka membantu orang, karena ayahnya seorang Dokter yang notabene nya selalu menolong orang yang 'sakit'

Otak cemerlang orang tua Ruelle benar-benar di wariskan pada Ruelle.

Empaty juga dari sang ayah dan komunikasi penasaran dari sang ibu.

---

Ruelle mulai membuka mulutnya. "Mama papa ....,"

Ruelle mengeluarkan suaranya nya, dengan cepat orang tuanya menyahutnya.

"YA!!!"

"Aku ingin bercerita sesuatu ...," ungkap nya sambil menggerak-gerak kan badannya tidak diam.

"Yah silakan...," ujar mereka bebarengan.

"Ini tentang teman kelompok ku ... Aku mengenal nya baru satu bulan lebih mungkin," ujarnya.

"Dia ... Laki-laki," kaku nya.

Orang tuannya bertatapan dan saling tersenyum menangguk.

Anak kita sudah dewasa.

Pasti mama papa salah paham.

"Jangan salah paham, kami hanya teman ....," ucapan nya terdengar malu-malu.

Orang tua nya hanya tersenyum jahil dan itu membuat Ruelle tambah malu.

Kenapa hati ku berdebar? Padahal yang akan ku ceritakan adalah hal biasa, apa karena ini aku menceritakan laki-laki pada mama dan papa. Biasanya aku hanya menceritakan teman -teman ku yang notabene nya perempuan.

Ruelle menghela nafas, lalu mulai bercerita tentang Daniel.

Hanya tentang perkataan anah nya itu, tentang pertemuan mereka yang tak terduga Ruelle tak menceritakan nya, karena pertemuan mereka sedikit 'berat'

Lagian tentang masalah Daniel, curhatan Daniel hanya Ruelle yang harus tahu dan Ruelle harus menjaga nya.

Setelah selesai bercerita, mama nya tersenyum, papa nya hanya mengangguk mengerti sumringah.

Mereka mengerti apa yang di ceritakan Ruelle, tapi.

"Kurasa papa setuju dengan anak bernama Daniel itu,"

"Iya kamu makan apa Ruelle sampai jadi bodoh begini ...,"

Tatapan mama nya seperti memberi nya teka-teki yang harus di pecahkan.

Bodoh

Itu kata kuncinya.

Kami menyelesaikan makan, aku tenggelam dengan perkataan jengkel orang tua ku.

Entah kenapa kurasa aku memang tak sepintar mama dan papa. Rasanya tidak apa-apa.

Tidak biasanya aku dapat perkataan seperti itu dari mama atau papa, dan setelah itu mereka tak berbicara apa-apa. Mereka terlihat berbisik - bisik lalu setelah itu tertawa kecil. Itu membuat ku penasaran.

Otak Ruelle rasanya mau meledak memikirkan perkataan orang hari ini.

Tuk!

Papa nya memegang pundak Ruelle, Ruelle sedikit terkejut.

"Pasti bingung ya?"

Entah kenapa papa nya seperti bisa mengetahui isi pikiran Ruelle yang sedang berpikir keras.

"Ruelle kamu hanya perlu sedikit peka dengan perasaan mu, kali-kali pakai hati mu jangan pakai otak aja,"

Ruelle memiringkan kepala nya tanda tidak mengerti, mungkin ...

Perasaan

Tapi, bagaimana merasakan nya?

"Bukan nya kamu pengen menolong orang, kamu pasti harus mengerti perasaan orang yang ingin kamu bantu nanti," ujar papa nya menyuguhkan senyuman.

Mama nya yang melihat hubungan papa dan anak hanya tersenyum lembut.

Ruelle pergi ke kamar nya, merenung kan setiap kata yang rumit yang bertambah.

Selama ini ...

Bukan kah aku terlalu sok tahu ...

Apakah aku sangat jahat sampai tidak bisa mengerti perasaan Daniel, tidak bukan itu ...

Daniel sebenarnya apa maksud perkataan mu ...

Perkataan mu itu membuatku kebingungan dan padahal aku tak perlu memikirkan nya sampai se dalam ini, tapi ...

Perasaan mengganjal apa ini.

Perasaan tidak puas karena tidak tahu maksud perkataan mu, aku yang selalu mengerti dirimu kini, kini aku bodoh ...

"Bodoh?"

"Entah kenapa aku merasa itu kata penting untuk menjawab pernyataan Daniel,"

Ruelle mulai mengingat apa yang di katakan Daniel. Dan...

"Ahk ... Apa maksud penyihir bodoh itu adalah???"

"Tidak mungkin,"

Wajah Ruelle memerah dia menutup wajahnya dan mulai tertidur tapi itu nihil, dia tidak bisa melakukan nya.

Akhirnya dia membuka handphone.

Refleks tanpa sadar Ruelle pergi melihat kontak Daniel, dan saat dia sadar dia salah tingkah.

Kenapa aku refleks melihat kontak nya.

"Dia online!"

Ruelle melempar handphone nya.

Lalu berusaha tidur, meski keesokan harinya dia hanya tidur beberapa jam.

Saat masuk sekolah dia masuk dengan wajah kusut karena kurang tidur.

"Hei Ruelle kamu gak papa?" Tanya Liya khawatir.

Kebetulan mereka sekelas karena teman Projet Liya ada di kelas A1.

"Hai Liya, aku gak papa kok," jawab nya dengan lesu.

"Pftt,"

Tiba-tiba ada seorang terkikik, suara itu terdengar dekat seperti suara laki-laki.

Daniel terkikik mengarah ke arah Ruelle.

To be continued....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!