NovelToon NovelToon
Lonceng Cinta

Lonceng Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa / Slice of Life
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Ainun

Alya harus menjalani kehidupan yang penuh dengan luka . Jatuh Bangun menjalani kehidupan rumah tangga, dengan Zain sang suami yang sangat berbeda dengan dirinya. Mampukah Alya untuk berdiri tegak di dalam pernikahan yang rumit dan penuh luka itu? Atau apakah ia bisa membuat Zain jatuh hati padanya?

Penasaran dengan cerita nya yuk langsung aja kita baca....

yuk ramaikan....

Update setiap hari....

Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gife, vote and komen ya...

Buat yang sudah baca lanjut terus , jangan nunggu tamat dulu baru lanjut. Dan buat yang belum ayo buruan segera merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....

Selamat membaca....

Semoga suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Hati Alya berdenyut pedih, mendengarnya. Ia membalikkan tubuhnya meninggalkan Farah yang terkekeh mencemooh.

***

Telapak high heels mengetuk lantai dengan cepat, mengejar langkah kaki panjang sang kekasih hati di depan sana. Zain tetap melangkah, tanpa harus berhenti mengayunkan kedua tungkai kaki, berusaha mengabaikan wanita cantik di belakang tubuhnya. Yang sibuk sedari tadi memanggilku nama Zain, entah apa yang diinginkan oleh Mira pada dirinya.

"Zain! Hei! Berhenti sebentar, dengarkan aku dulu, Zain!" Mira berteriak keras agar langkah kaki pria itu berhenti.

Sayangnya untuk kali ini Zain menuli, kan indra dengarnya. Membiarkan Mira mengejar langkah kakinya. Yang semakin cepat.

BRUK!

"Akh!" Mira merintih kala tubuhnya terjerembab jatuh.

Zain mau tak mau harus menghentikan langkah kakinya, membalikkan tubuh setengah berlari mendekati Mira. Membantu wanita bergaun pink selutut itu berdiri tegak, tak sungkan untuk menepuk-nepuk kedua telapak tangan Mira yang dihinggapi pasir. Mungkin bagi sebagian orang, perlakuan yang kini pemuda ini tunjukkan adalah tindakan yang romantis.

Kala jas hitam itu dilepaskan, dililit ke pinggang Mira. Wanita itu tersenyum lembut dengan perlakuan Zain terhadap dirinya.

"Kenapa kau harus mengejarku seperti itu," tutur Zain setengah menahan emosi yang bergejolak.

"Jangan tertawa, Mira!"

Mira tidak peduli, ia tetap tertawa karena sang kekasih. "Kau marah padaku, tetapi kau tak pernah bisa mengabaikan aku. Aku tahu aku salah, karena memutuskan sepihak untuk pergi darimu. Dan memaksa kau dan aku untuk introspeksi diri, nyatanya yang salah adalah aku. Maafkan, aku, Zain!"

Mira meraih dan menarik-narik ujung lengan kemeja pink polos milik Zain, tidak lupa ia memasang ekspresi memelas. Zain mendesah frustrasi dibuatnya, harus bagaimana Zain pada Mira.

Wanita cantik satu ini memang benar nyatanya adalah perempuan yang Zain cintai, wanita yang ingin Zain bawa ke jenjang pernikahan. Namun, Mira terus menerus seperti ini. Tarik-ulur dengan Zain, hingga Zain memutuskan untuk benar-benar mengakhiri hubungan mereka.

"Zain," panggil Mira lirih.

"Hah! Dengarkan aku, Mira. Kita sudah putus, waktu yang sudah terlanjur terbentang sejauh ini. Mari! Kita akhiri hubungan ini dengan cara yang baik. Sebagaimana apa yang kau katakan dulu padaku," pinta Zain pada Mira.

Mira terdiam untuk beberapa saat mendengarnya, benar-benar berpisah dengan Zain? Tidak! Mira tak bisa. Ia sangat mencintai pemuda ini, mereka pun sudah menjalin kasih semenjak lama. Mira memiliki impian menikah dengan Zain, begitu pula sebaliknya. Berangan-angan ingin memiliki keluarga dan anak, lalu kandas begitu saja? Sumpah, Mira tak rela.

"Zain! Aku-"

"Zain!" seru Usman dengan nada keras memotong laju bantahan Mira.

Keduanya membawa sorot mata mereka masing-masing tertuju pada Usman, lelaki paruh baya itu memberikan sorot mata tajam ke arah keduanya. Di samping tubuh Usman ada Alya, gadis berhijab pink itu tampak diam saja.

Raut wajahnya tampak datar, kala tatapan mata Zain dan Alya berbenturan. Alya dengan cepat membuang mukanya, tak ingin bersitatap dengan sang suami.

Alya melihat adegan demi adegan romansa yang terjalin antara suaminya dan wanita di sana, cemburu? Tentu saja. Alya menikahi Zain, memutuskan memberikan hatinya pada Zain.

Terlepas dari sikap sang suami yang sebegitu dingin pada Alya, bukankah mencintai pasangan kita adalah sebuah kewajiban? Walaupun pernikahan itu hanyalah sebuah perjodohan. Hubungan saling menguntungkan bagi Zain, berbeda dengan pandangan Alya.

Meskipun demikian, Alya tidak bisa mengutarakan bahwa dirinya cemburu. Menekan setiap emosi yang kini mulai mencuat di permukaan, begitulah kondisi Alya saat ini.

Zain melepaskan tangan Mira yang menahannya lengan bajunya, melangkah tanpa pamit ke arah Alya dan Usman. Usman berdecak kecil kala sang putra kini melangkah mendekati dirinya.

"Kau itu sudah punya istri, Zain. Tidak pantas seperti itu di depan umum, jaga perasaan istrimu," nasihat Usman terdengar jengkel.

Zain melirik ke arah Alya, gadis itu menunduk. Zain kembali membawa sorot matanya ke arah sang ayah, ia mendesah berat.

"Kami pulang duluan, Pa! Tolong sampaikan permintaan maafku pada Bude, karena harus pamit pulang lebih dulu," balas Zain tanpa harus memperpanjang masalah dengan sang ayah.

Usman mengangguk, berdehem kecil melirik ke arah wanita di seberang sana dengan ekspresi memberikan peringatan. " Pergilah," sahut Usman.

"Pulanglah lebih dulu dengan Zain, Alya. Papa dan yang lain akan sedikit terlambat pulangnya." Usman menurunkan nada suaranya pada sang menantu, melembut.

Alya membawa sorot matanya ke arah sang ayah mertua, mengangguk sekilas. " Baik, Papa. Kalau gitu kami duluan, Pa! Assalamualaikum," jawab Alya.

"Waalaikumsalam," jawab Usman lembut.

Alya melangkah bersama Zain ke arah parkiran mobil, dari kejauhan Mira memperhatikan ketiganya. Ia tahu betul bagaimana ketidak sukaan Usman terhadap dirinya. Apalagi pada profesi Mira yang seorang modeling, dengan di kelilingi banyak lelaki.

***

Alya diam melipat setiap potong pakaian yang sudah kering, Zain duduk di atas ranjang sesekali melirik ke arah Alya. Ada apa dengan gadis aneh itu? Setelah pulang dari pesta, malah lebih banyak diam. Padahal sebelumnya Alya sangat cerewet, ini dan itu selalu dibahas. Apalagi kalau Zain engan untuk menunaikan ibadah, kali ini Alya tidak banyak omong.

"Hm!" Zain berdehem kecil.

Alya sama sekali tidak menghentikan pergerakan tangannya, ia bangkit dari posisi duduknya. Sedikit membungkuk, membawa potong pakaian yang sudah dilipat dengan rapi. Melangkah mendekati lemari pakaian, ia bekerja dengan cekatan. Zahra mewajibkan Alya melakukan tugas rumah, walaupun Alya harus pula berkerja di perusahaan.

Dahi Zain berkerut, lantaran Alya tak memberikan reaksi, apa yang Zain inginkan. Untuk kedua kalinya Zain berdehem, Alya masih sama. Gadis itu beralih mengeluarkan kasur lipat di balik lemari, membentangnya di atas lantai. Meraih bantal di atas ranjang, dan sepotong kain jarik. Maksud hati ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur lipat, suara Zain menghentikan pergerakannya.

"Kau! Ada apa denganmu?" tanya Zain pada akhirnya.

Alya mengangkat pandangan matanya, sedikit menengadah menatap ke arah pria yang duduk di bibir ranjang. Ada apa dengan dirinya? Alya ingin sekali tertawa sarkas mendengarnya. Sayangnya perempuan itu tak akan mudah jujur dengan apa yang ia rasakan, dan meminta pria itu menebak.

"Tidak, ada. Memangnya ada apa dengan aku?" tanya balik Alya.

Sebelah alis mata tebal milik Zain menukik ke atas. "Kau terlihat kesal," balas Zain.

Alya tercekat, lalu menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Jam sudah menunjuk pukul 23. 45 wib, mereka berdua masih belum terlelap.

"Atas dasar apa aku harus kesal?"

1
Annisa Rahman
Mari mari yuk mampir kesini ditinggu kedatangannya
bolu
selama baca dari chapter 1-22 jalan ceritanya sangat bagus dan fresh, tolong secepatnya update chapter ya kak ✨🌼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!