NovelToon NovelToon
Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lestari

Selena Almaheera, mahasiswi lulusan kedokteran dengan prestasinya yang luar biasa. tak sedikit orang memujanya karena kemampuan yang hebat saat beraksi diruang operasi. namun, pada suatu hari takdir buruk menyeret dirinya ke dalam lubang malapetaka.
Diego Ethan Federico, bajingan kelas kakap yang tampan rupawan dan kaya raya. ia meneruskan dunia hitam sang papa juga pewaris utama dari pasangan Matteo Denaro Federico dan Natalia Avila Beltran.
Pertemuan pertama saat dalam keadaan sekarat menjadikan bos mafia itu terobsesi pada dokter cantik yang menanganinya kala itu, hingga satu tahun sudah berlalu keduanya dipertemukan kembali saat dokter cantik itu menangani Sania Ainsley Beltran, yang tak lain adalah adik kandungnya.
Diego sadar obsesinya pada Selena itu bahaya dan ingin menguasai seluruh hidupnya. akan tetapi, ada sang kakak yang justru ikut terlibat dalam perasaan cinta itu.
Lantas siapa diantara dua mafia kakak beradik itu yang berhasil mendapatkan dan meluluhkan hati Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14 - scene 18+

"Tenangkan dirimu, sayang. i will value virginity, aku ingin kita menikmatinya"

"Kalau disini bagaimana? apa kamu menyukainya?" Ethan membisik lembut. setelah mengangkat Selena ke atas tubuhnya, bongkahan kembar di depan matanya menggoda hasratnya. tak lama, iapun menarik kain yang menutupinya lalu menariknya keluar bongkahan kembar tersebut. dalam sekejap, Selena mampu menghipnotis dirinya.

"Lemaskan tubuhmu dan jangan terlalu tegang, tidak peduli kita melakukannya dengan terpaksa atau tidak, tapi bercinta harus dilakukan dengan penuh kelembutan" pria itu berucap seraya menenggelamkan wajahnya di dada Selena. menghirup dalam-dalam aroma wangi tubuh wanita itu, sungguh membuatnya gila.

"Iya, begitu. owhh, shit, you would never know how happy i'am right now, baby"

Hangat lidah Ethan membuat Selena membusungkan badan, merenguh dalam des4han panjang. "Tuan...mmhhh....ahhh..."

"Sungguh, aku menyukai suaramu"

Selena kehilangan akal, tubuhnya menggelinjang diatas tubuh Ethan. dapat ia rasakan benda pusaka yang gagah perkasa dibawah sana mulai bangun. tangan pria itu menahan punggung Selena dan mencium rakus lehernya hingga membuat tanda merah dileher hingga dadanya.

Semakin liar dan menggelora, Ethan berhasil mengendalikan hasrat dan memimpin permainan. dia membiarkan Selena mendes4h nakal, ia mengangkat wajahnya dan menatap Selena yang berantakan namun terlihat sangat sexy di matanya.

"T-tuan..." Selena merengek setelah Ethan mengehentikan ciuman di tubuhnya.

Pria itu mengatur nafas, diam dengan tubuhnya yang di tindih. terlihat jelas di raut wajah Selena yang kecewa ketika permainan terhentikan.

"Apa apa? kenapa wajahmu seperti itu?" tanyanya menggoda.

"Emhhh..." lenguhan manja memberi isyarat, Ethan tetap diam di posisinya sambil tersenyum tipis.

"Katakan dengan jelas, aku tidak mengerti apa maksudmu"

"Aku tidak tahan lagi" ucapnya dengan nada sexy.

"Apa? katakan sekali lagi"

"Emhh...hukum aku tuan!"

"Katakan sekali lagi, sayang"

"Emhhh....fuck me, please..."

Tak kuasa menahan diri, Ethan mengangkat tubuh Selena dan membantingnya ke atas kasur. menatap berkabut pria itu melepaskan pakaiannya buru-buru.

Hasratnya semakin menggelora seakan menghanguskan jiwa raga mereka. serangan ciuman kembali menghantam bibir Selena, dia menerima sukarela ketika jemari Ethan mengobrak-abrik area sensitifnya. kali ini ingin memfokuskan diri dengan pikiran jernih, sampai jemari pria itu menggelitik dibawah sana.

"Aku suka sekali milikmu yang selalu merespon cepat saat aku menyentuhnya"

"Lihat ini, basah sekali..." Ethan mengangkat jemarinya ke udara, ia memperlihatkan jemarinya yang basah akibat cairan cinta milik Selena. lalu setelah itu ia menjilatinya.

"It's so sweet, baby"

"A-ahhh...."

"Tahan sebentar, aku belum puas melakukan pemanasannya. one more again"

"Menungginglah" perintahnya lalu ia membalikkan tubuh Selena.

Ethan menahan punggung, meremas bongkahan kembar itu dan mengecup lembut punggung Selena hingga ke pinggul. harum tubuh Selena benar-benar membuatnya mabuk kepayang.

Di temani sinar matahari pagi yang menyorot lewat jendela kamarnya, mereka bercumbu tanpa henti.

"Hanya dengan tangan dan bibir saja kamu sudah org4sme kedua kalinya, sayang. apa ini yang kamu inginkan sejak awal, hm?"

Selena menahan malu, malu karena tidak bisa menahan diri atas nikmat yang ia rasakan. bayangan pertama kali disentuh pria itu terngiang dibenaknya, sampai sekarang rasa itu masih sama dan malah semakin membuat respon tubuhnya berlipat ganda.

Entah Selena yang lemah atau memang Ethan yang pandai memuaskan.

"Aku tidak mau membuatmu terkejut, jadi peganglah milikku!" titahnya pelan sambil menarik tubuh Selena untuk duduk.

Wanita itu terdiam, tidak tau jika pria itu sudah melepaskan celananya. "Besar sekali" gumamnya.

"Tetap muat, tenang saja!"

"T-tuan..."

"Kalau kamu tidak mau, biarkan aku saja yang memulai. kamu bisa meremas punggungku atau meremas sprei, berteriaklah jika ingin. biarkan aku yang bekerja"

Tidak ada jawaban, Selena tidak tau harus menerima atau menolaknya. otaknya tidak bisa berpikir jernih ketika hasrat menguasai dirinya. ia tau ini salah, dan tak seharusnya ia menyerah dibawah kungkungan sang mafia.

Kenikmatan lebih dulu yang meluluhlantakkan dirinya masuk ke dalam pusaran panas. menolak pun sudah bukan saatnya, ia terlanjur menikmati permainan panas di ranjang.

"Shh.." Ethan membuka lebar kedua kaki Selena dan memposisikan dirinya ditengah. menatap sekali lagi wajah sexy Selena dan memfokuskan dirinya.

"Akhhh..." Selena terhenyak, refleks mencengkram kuat punggung Ethan dan melenguh panjang.

"Aku tidak bisa berjanji, tapi aku akan berusaha untuk tidak lepas kendali" bisik Ethan memompa pinggulnya keluar masuk.

Lihatlah sekarang, pria kejam sang penguasa dunia bawah luluh hanya karena seorang wanita. bajingan kelas kakap yang dikenal semua orang kini memiliki hati dan jatuh ke lubang penuh cinta.

"Ahh..."

"Kenapa? sakit?" tanya Ethan berhenti sejenak.

"Sakit dan terasa aneh, milikku seperti penuh"

"Tak apa, nanti akan terbiasa" ucap pria itu sembari melanjutkan aktivitasnya.

"Aku ingin bertanya" ujar Ethan terus memompa.

"Mmhhhh....apa, tuan? mmhh... ouhh..."

"Kenapa kamu menerima cumbuan dariku? bukankah sebelumnya kau menolak keras dan tidak mau ku sentuh?"

Selena menggeleng, melenguh nikmat terhentak-hentak mengikuti ritme pacu pinggul Ethan. "T-tidak tahu, t-tuan, ouhh..."

"Apanya yang tidak tahu?"

"Aku terjebak disini dan tidak ada jalan keluar, untuk apa bertahan? lebih baik menyerah"

Ethan memperlambat gerakan, menahan erangan karena nikmat yang tiada tara. "Menyerah?"

"Ahh..."

"Jawab aku, Selena!"

"Ya, tuan?"

"Kenapa menyerah?"

"Karena aku akan membalasmu suatu hari nanti" jawab Selena seraya mengangkat kepala.

Pria itu tersenyum smirk. "Jadi kamu dendam padaku setelah memberikan tubuhmu secara cuma-cuma, begitu?"

"Wanita aneh, tapi aku semakin menyukaimu"

"Akhh, Selena" erangnya menggema di dalam kamar. "Nikmat sekali tubuhmu, milikku benar-benar puas di dalam milikmu, sayang"

"Shhh...yeahh....."

"Pasti, aku akan membalasmu nanti" racau Selena dengan pandangan menggelap.

Mereka terengah-engah menghabiskan waktu dua jam di dalam kamar. Ethan tidak memberinya banyak gaya namun itupun sudah cukup membuat Selena terkulai lemah tidak berdaya. ia dapat melihat dengkul kakinya bergetar dan keringat bercucuran.

"Baby girl, aku tunggu balas dendam mu!" bisiknya lalu ambruk disamping tubuh Selena. cairan putih kental bersarang didalam rahim perlahan keluar menetes membasahi sprei.

*****

"Rena, bagaimana keadaan dokter Selena? apa dia baik-baik saja atau justru makin parah? anakku tidak melakukan hal gila lagi, kan?" Natalia gelisah. wajahnya tidak tenang karena tak kunjung melihat Ethan keluar dari lantai tiga.

"Nyonya tidak perlu kuatir berlebihan, mereka sudah dewasa. biarkan mereka menyelesaikan masalahnya dengan kepala dingin" jawab Rena menenangkan.

"Kamu kan tau sendiri sikap Diego bagaimana, dia sama seperti Matteo yang selalu semena-mena. astaga, kepalaku terasa akan pecah memikirkan mereka berdua" keluhnya, lalu Rena memberikan segelas air dan menyuruhnya duduk.

"Anak itu selalu saja membuatku mati berdiri, beda sekali dengan Darren yang selalu menuruti perintahku. Matteo terlalu memanjakannya!" Natalia memijat pelipisnya, Rena mengusap lembut punggung istri majikannya.

"Sepertinya, anak itu sedang jatuh cinta. tapi caranya memikat wanita sama dengan daddy-nya, memakai cara kekerasan"

"Oh... kepalaku"

Di usia 51 tahun, rasanya Natalia sudah tak mampu memarahi anak-anaknya. mereka punya kehidupan pribadi dan tataan masa depannya. ia menghela nafas panjang, denyutan di kepala makin terasa akibat terlalu memikirkan wanita asing yang dibawa anaknya secara tiba-tiba.

"Selamat pagi, mommy" suara seorang wanita menyapa hangat.

"Carla? how are you darling?" wanita cantik, bertubuh tinggi, menawan berhambur ke dalam pelukan Natalia.

"I'm good, how about you, mom?"

"Mommy sehat, lihat sendiri" Natalia tersenyum memperlihatkan dirinya baik-baik saja.

"Aku ikut senang. oh, ya aku membawakan makanan kesukaan mommy. tenang saja mom, ini dibuat dengan bahan rendah kalori" ujar Carla dengan wajah sumringah, ia meletakkan paper bag diatas meja dan duduk di sebelah Natalia.

"Rena, tolong buatkan minuman seperti biasa" pinta Natalia dan Rena pun mengangguk.

"Kamu kesini mau bertemu Sania?"

"Iya, tapi.."

"Mommy tahu tujuan utamamu adalah kakaknya" ucap Natalia tersenyum kecil.

"Ah, tidak mom. tentu aku kesini untuk sahabatku, sudah lama aku tidak melihatnya mengurus kantor. bagaimana keadaannya saat ini?"

"Sudah lebih baik, tak lama lagi dia kembali bekerja di perusahaan.

"Maafkan aku, aku tidak bisa hadir saat dia menjalani operasi. aku cukup sibuk di negara tetangga menghadapi klien besar" ucapnya menekuk wajah.

Natalia mengusap bahu Carla dengan sayang. "Tidak perlu meminta maaf, justru mommy berterimakasih karena kamu sudah membantu mengurus perusahaan"

"Tapi, mom-"

"Tak apa, Carla. semua sudah berlalu, Sania juga sudah bisa beraktivitas dengan jantungnya yang baru"

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum. matanya kesana-kemari mencari sosok yang selama ini ia rindukan. tepat posisinya duduk ditengah, terpampang jelas foto keluarga Federico di dinding. binar kerinduan terlihat jelas di netra Carla saat menatap foto itu.

"Sudah hampir jam 11, tapi Ethan tidak terlihat. apa dia belum bangun? atau memang tidak ada di rumah?"

"Emm... maksudku, tuan Ethan mom" sambung Carla membenarkan penyebutan sang bos mafia.

"Tidak perlu memanggil nama anak itu dengan sebutan tuan, kalian sudah mengenal sejak kecil, okay?"

Tersenyum malu, Carla menyibak rambutnya ke belakang telinga, leher jenjang yang mulus dihiasi kalung diamond asli yang cantik. selera wanita itu sama persis dengan Natalia, karena itulah mereka akrab sejak Carla duduk di taman kanak-kanak satu kelas dengan Ethan kala itu, Natalia juga sudah menganggapnya anak sendiri.

"Kamu sudah sarapan? banyak hidangan di meja makan karena anak-anak mommy belum juga turun dari kamarnya"

"Ethan juga belum sarapan, mom?"

"Belum, mommy juga yakin pasti dia belum bangun. dia kelelahan karena banyak kerjaan yang harus dia kerjakan"

"Astaga, kasihan sekali dia. em, apa aku boleh ikut sarapan sekalian?"

"Tentu, sayang. ayo mommy antarkan ke meja makan" ajaknya bangkit dari sofa.

"Ini namanya bukan sarapan, tapi makan siang. anak-anakku selalu saja bangun siang jika tak ada kerjaan dipagi hari"

Carla tersenyum tipis mengikuti Natalia di sampingnya bersamaan dengan suara ketukan high heels beradu di lantai. hari ini ia sengaja memakai pakaian minim karena untuk menarik perhatian Ethan. satu bulan sibuk dengan urusannya, membuat ia rindu dengan wajah tampan pria itu.

"Duduklah, mommy akan naik untuk membangunkan anak-anak itu"

"Maaf mom, apa boleh aku saja yang membangunkan Ethan?"

"Maaf, sayang. kamar Ethan berada dilantai tiga. secarakan lantai itu private dan tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya. tunggu sebentar, ya?" ucap Natalia memberi pengertian.

Mengangguk kecewa, Carla kembali duduk dan meneguk minuman yang di siapkan Rena. rumah semewah itu terlihat sepi, hanya beberapa pelayan yang mondar-mandir. selebihnya helaan nafasnya yang menemani ketidaksabarannya.

"Carla?"

"Haii..." wanita itu tersenyum melihat kemunculan Darren.

"Kamu bangun kesiangan atau bagaimana? wajah bantalmu masih terlihat jelas"

"Damn shit, sweetie" Daren melipat tangan di depan dada sambil menatapnya dalam, Carla tertawa renyah.

"Astaga, aku baru datang, tapi muka mu seperti tidak senang aku disini"

"Duduklah, aku senang jika kamu sudah tidak sibuk dengan pekerjaan" Darren duduk dikursi sebrang, pelayan pun datang membantunya menyajikan makanan.

"Kau datang untuk mengunjungi adikku? tanya Darren

"Yes, of course..."

"Ethan atau Sania?"

"Keduanya" jawab Carla santai. "Kenapa? apa aku salah?"

"Tidak, hanya saja. jika kau mencari Ethan, maka siapkan hati dan mental yang kuat"

"Aku sudah kebal dengan sikapnya yang dingin, justru pria seperti itu yang ingin ku taklukan. pria lembek sepertimu tidak masuk ke dalam kriteriaku" ucapnya tersenyum tipis sambil menaikkan satu alisnya.

"Kau terlalu percaya diri, sweetie. tipeku lebih jauh diatas rata-ratamu" balas Darren menyunggingkan senyum.

"Sekarang, siapkan saja hatimu!"

Mengernyitkan dahinya, meletakkan napkin, lalu menatap Darren dengan lekat. "Apa maksudmu? aku harus menyiapkan hati? kalo soal cinta jelas tidak usah di ragukan"

"Lihat saja nanti!"

1
Neneng Dwi Nurhayati
bodoh Sania, keluarga mafia mau dihasut
Sri Ayu
lanjutt.... mana smabungngannnyaa
lestari: tunggu ya...
total 1 replies
Areum
Bilang nya Ethan g main perempuan cerita sebelumnya main sama ular d kolam renang juga sofa 🤔
Yulleanz Yuniie
mana kelanjutan nya
Yulleanz Yuniie
ayo lanjutkan
whiteblack✴️
loh gimana ceritanya tuw??
ternyata mereka punya masa lalu gelap 😨
Neneng Dwi Nurhayati
biar rasa
Neneng Dwi Nurhayati
keren kakek matheo
whiteblack✴️
Gila 😤😒😣
lebih Rumit berurusan dg Mafia Selene ...bisa merasakan skenario Mafia seperti itu😤😔😑
whiteblack✴️
tunggu dulu darren tau masalah itu? kok banyak Rahasia 😤
whiteblack✴️
😨 serius ini lah kok bisa????😤 tapi darren cocok sebagai kakak kandung 😤😔
whiteblack✴️
Merasa Kehilangan eh ethan setan , maaf ya aku pilih darren dari pada loe setan😏
Neneng Dwi Nurhayati
asti Ethan
gak bisa kak buat Selena pergi dulu dari Ethan biar dia sadar semua kelakuannya
kasian disiksa terus Selena
Neneng Dwi Nurhayati
buat Selena pergi sama kakak Ethan Thor, biar Ethan berfikir
Neneng Dwi Nurhayati
tinggalin Ethan ser, kalau pilih Ethan ada cewek ular,adiknya, orang tua nya yg bakal nyiksa & nghina.
semoga kak author bikin cerita Selena pergi dari Berlin dan ikut daren ke L.A
whiteblack✴️
😤 JANGAN BODOH SELENE😤😒
whiteblack✴️
aku setujuh darren lebih baik selene LEPAS dari JERATAN ethan Setan tuw😤 selene terimalah demi baby🥺
whiteblack✴️
aku setujuh perkataanmu selene, memang cocok ethan setan hatinya mati😎
whiteblack✴️
😤.... 😒......😡😡😡😡😡.... situasinya masih berkabut, chap ini bikin Selena menderita lebih baik menjauhsejauh mungkin biar ethan menyesal seumur hidupnya😡🤬🤬🤬🤬
Neneng Dwi Nurhayati
bagus Selena, gugurin aja,biar tau Ethan, gmna rasanya, jadi elena, pergi jauh dari orang2 toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!