NovelToon NovelToon
Hati-hati Dengan Keinginanmu

Hati-hati Dengan Keinginanmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Persahabatan / Kutukan / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Palma Jebugan

Kisah cinta?
Bisa jadi.

Mistik?
Mungkin bisa dikatakan begitu.

Aneh?
Sudah pasti, tapi memang ini yang terjadi.

Akira, pria muda berusia 38 tahun yang sukses dalam setiap hal di hidupnya, yang malah membuatnya sedemikian bosan karena ketiadaan tantangan disana, terjebak dalam lingkaran kehidupan aneh yang terus saja melemparkannya ke berbagai jenis kehidupan lain tanpa mampu ia cegah.

Sementara ia terus belajar banyak hal mengenai beragam jenis kehidupan yang sebelumnya tak pernah ia mengerti atau bahkan perhatikan, Akira menemukan hal yang selama ini ia cari.

Hidup yang pernah ia miliki adalah yang terbaik, dan ia mulai merindukan dirinya sendiri dan semakin lama, semakin ia mencoba untuk kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Palma Jebugan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A first step

Butuh waktu lebih dari satu jam bagi mereka untuk mencapai kata sepakat, meski pikiran yang mendasari keputusan keduanya berbeda.

Panji melihat Anton dalam cahaya baru. Seorang pemuda yang berencana memperbaiki banyak aspek salah dalam hidupnya dengan menghadapi masalahnya tanpa perduli apapun resikonya. Bagi Panji, kapasitas manusia seperti ini layak dibantu!

Sementara Bardo, semakin yakin kalau ada yang salah dengan kepala bocah yang biasanya tidak masuk akal itu.

Pembicaraan yang beradab dan nyaman penuh candaan kasar seperti sebelumnya?

Anton yang memilih ketemu daripada bicara ditelepon tentang dia menghamili pembantu di rumahnya?

Dan bertanggung jawab atas itu meski beresiko diusir dan tak diakui anak lagi?

Mungkin saja alam benar-benar menyisipkan kepribadian baru pada pemuda itu ketika ia hilang tempo hari!!!

Meski jika Akira tahu, mungkin bahkan ia akan shock tentang seberapa dekat Bardo mendekati kebenaran sebenarnya...

"Kau benar-benar hendak melakukan ini semua, Lep?" tanya Panji dengan wajah serius. Meski semua hal yang dibilang Anton terbilang masuk akal, ia agak ragu melibatkan diri dalam masalah sebesar ini. Ia memikirkan tentang berapa banyak kebohongan yang harus ia lakukan untuk membantu pemuda itu, dan mereka bahkan tak terlalu dekat. Sungguh mengherankan Anton menghubungi mereka tentang masalah sebesar ini.

Pemuda yang memiliki badan tak terlalu besar itu mengangguk tegas. Rambutnya yang dipotong crew cut, sungguh menampakkan kemudaan di wajahnya.

"Iya, Nji. Tak perduli apa, pilihanku cuma itu. Dosaku sudah banyak. Aku nggak mau aborsi ditambahkan kedalamnya." jawab pemuda itu pelan meski dengan nada yang tegas. Matanya yang biasanya penuh dengan rasa tak perduli tampak penuh dengan keyakinan akan jalan yang hendak ia tempuh, sesulit apapun itu.

Bardo menghela nafas ketika ia menangkap pandangan Panji yang menoleh padanya. Tampaknya ia-pun harus menerima bahwa pemuda didepan mereka ini sudah berubah menjadi orang yang tak ia kenal.

"Ok. Aku bisa membantu. Tapi lebih baik jika kau tak main-main seperti biasanya, Lep. Kalau sampai kau miring-miring lagi, kubuang kau ke sungai Code. Mengerti kau?" gertak Bardo tegas.

Sementara itu, pemuda didepan mereka ini kembali melakukan hal yang menurut mereka berdua tidak akan pernah ia lakukan. Anton mengulurkan tangan, yang secara otomatis dijabat oleh Panji dan pemuda itu menggunakan jabat tangan ala para anggota organisasi pecinta alam dengan sangat fasih!

"Kalian tidak akan kecewa." jawabnya dengan teguh, kembali meninggalkan kedua pemuda didepannya itu dengan tanda tanya besar akan apa yang sebenarnya terjadi ketika Anton menghilang pada waktu itu.

Hingga saat mereka berpisah, Anton terus saja menimbulkan berbagai pertanyaan di hati kedua pemuda itu. Seakan-akan mereka menghadapi versi yang ditingkatkan dari seorang Anton, yang untungnya, ditingkatkan menjadi lebih menyenangkan. Bahkan Bardo tak bisa membantah kalau ia lumayan menyukai Anton yang ini.

"Jadi bagaimana menurutmu, Do?" tanya Panji ketika akhirnya Anton memilih untuk pulang terlebih dahulu.

"Entah. Aku kayak bukan ngomong sama Anton. Sejak kapan bocah tengil itu paham soal SRU (Search Rescue Unit) dan SRT (Single Rope Technique) coba?" balas Bardo yang cuma dijawab Panji dengan mengangkat bahu.

"Lagipula, bertanggung jawab itu kok kayak bukan Kolep banget. Aku sedikit curiga dengan motifnya. Tapi nggak papa, bikin hal begituan bukan hal yang sulit. Paling-paling cuma perlu dipantau aja, Nji." lanjutnya. Bardo masih memiliki kesulitan untuk percaya dengan pemuda itu.

"Hmm, sebenarnya sih iya. Lumayan aneh juga sih perubahannya. Atau mungkin dia ini kesurupan penunggu jurang Bathang?" sahut Panji yang segera disambut dengan tawa membahana dari Bardo, yang mengiyakan pertanyaan itu ditengah tawanya.

Gelak tawa terus muncul dari keduanya, mengiringi waktu yang mengalir dalam tautan hidup mereka yang muda, sementara malam melarut bersama detik-detik yang terus berlari tanpa henti.

......................

Tak butuh waktu lama bagi Bardo dan Panji untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan Akira.

Set identitas baru, dengan Kartu keluarga dan Kartu Tanda Penduduk editan komputer untuk mereka berdua. Ketika keduanya datang dengan ini semua, Akira sedikit agak terpana. Ia mengira kalau kedua pemuda ini akan membantunya mencari orang yang bisa dimintai bantuan menitipkan namanya dan Asih ke dalam Kartu Keluarga mereka. Siapa yang mengira kalau mereka hanya meng-editnya dengan menggunakan software komputer baru...

"Astaga, kalian edit punya siapa coba?" bisik Akira sedikit panik ketika melihat beberapa dokumen di meja itu. Ia terbiasa melihat karya-karya terbaik para pemalsu dokumen dalam kehidupannya lalu, dan dokumen didepannya ini jauh dari standard itu.

"Bagaimana kau tahu kalau ini diedit?" balas Bardo sambil mengerutkan kening. Kecuali orang yang diajak bicara adalah kutu komputer, saat ini belum banyak orang yang tahu tentang software yang ia gunakan untuk membuat dokumen ini.

"Ah, itu... Ehm, ini, warnanya agak beda..." sahut Akira lemah. Ia benar-benar lupa kalau saat ini tahun 2010. Software komputer untuk editing gambar masih belum terlalu dikenal.

"Owh, kalau itu sih gampang. Nanti kau fotocopy saja. Simple." jawab Bardo santai sambil mencomot pisang goreng yang baru saja diantar. Warung lesehan batas kota ini menyediakan banyak hal, termasuk keleluasaan berbicara tanpa takut orang menguping apapun.

"Terus rencanamu selanjutnya gimana, Lep?" ujar Panji.

"Aku pindah ke kota Klaten, Nji. Cari suasana baru. Susah mau berubah kalau lingkunganku nggak berubah." Balas Anton sambil memasukkan dokumen-dokumen itu kedalam tas yang dibawanya.

"Owh iya, sesuai permintaan, kuganti namamu jadi Akira Sonata Dewata." sahut Bardo sambil nyengir. Mungkin ia menertawakan leluconnya sendiri ketika membuat nama untuk Akira.

"Orang suka nanya macam-macam ketika liat id isinya cuma Akira doang. Jadi kutambahi saja." lanjutnya.

"Iya sih, cuma juga nggak semuluk itu juga kali, Do. Kalau aku sakit karena keberatan nama gimana coba?" balas Akira sambil sedikit merengut.

"Ya ditaruh kalo terlalu berat." timpal Panji cepat.

"Ow, tumpakne becak ae Lep. (naikin ke becak saja Lep)" sambung Bardo yang langsung memecahkan tawa mereka bertiga.

Akira terbahak-bahak bersama kedua pemuda yang baru saja ia kenal dekat itu. Sedikit demi sedikit, sifat aslinya mulai muncul ke permukaan. Ia mulai nyaman dengan badan ini.

Hmm, hidup ini memang benar-benar tidak buruk, gumam batin Akira senang. Ia benar-benar menikmatinya.

Semudah air sungai yang bergabung bersama di dalam danau yang besar, hubungan ketiganya dipererat oleh gurauan dan candaan yang terkadang kasar. Namun tak ada satupun diantara mereka yang keberatan dengan itu. Seiring malam yang menjelang datang, ketiganya larut dalam pembicaraan yang makin seru. Akira bahkan mengajak keduanya untuk membantunya pindah ke kota lain. Ia benar-benar menikmati kebersamaan ini. Hidupnya sekarang jauh lebih menyenangkan dari sebelumnya. Sementara keduanya-pun tidak keberatan. Sedikit banyak Bardo masih sangsi akan perubahan yang ditunjukkan Anton, atau bagaimana ia sekarang ingin dikenal sebagai Akira saja. Ajakan untuk membantu pindahan rumah sesuai dengan keinginannya sendiri.

1
Akbar Asahan
Lagi fokus baca dulu ya kak
Dpangky: ahihihi, silahkan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!