NovelToon NovelToon
Dijual Paman, Dibeli Mafia Arogan

Dijual Paman, Dibeli Mafia Arogan

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Beda Usia / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:76.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Hidup Arabella hancur ketika pamannya tega menjualnya pada Edward Frederick, seorang mafia berkedok Ceo yang terkenal kejam, dingin, dan arogan, hanya demi melunasi hutang akibat kebangkrutan perusahaan.

Dengan kaki kanan yang cacat karena kecelakaan di masa lalu, Arabella tak punya banyak pilihan selain pasrah menerima perlakuan sang suami yang lebih mirip penjara ketimbang pelindung.

Perlahan, keduanya terseret dalam permainan hati, di mana benci dan cinta tipis perbedaannya.

Mampukah Arabella bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Ataukah justru dia yang akan meluluhkan hati seorang Edward Frederick yang sekeras batu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34

Angka pada jam dinding menunjukkan pukul dua belas malam, namun suasana di kediaman mewah itu sama sekali tidak sunyi.

Edward melangkah tegap, aura dinginnya menyelimuti sekitar. Tujuannya adalah satu, kamar yang ditempati Julia, mantan kekasih yang kini, entah mengapa, masih betah berada di bawah atapnya.

Hatinya dipenuhi gejolak yang tak biasa, bukan kerinduan, melainkan campuran antara amarah, keraguan, dan kebutuhan mendesak untuk memastikan sesuatu.

Pintu kamar Julia tidak terkunci. Dengan sekali dorongan pelan, pemandangan di dalamnya langsung menyapa indra Edward.

Julia berdiri membelakanginya, hanya terbalut handuk putih yang melilit tubuh indahnya, memperlihatkan punggung mulus dan kaki jenjang.

Aroma melati dan vanilla menyeruak dari kamar mandi yang baru saja selesai digunakannya. Suara pintu yang berderit samar membuat Julia menoleh.

Senyum tipis, penuh kemenangan, langsung terukir di bibir Julia saat melihat Edward berdiri di ambang pintu.

“Ed, kau belum tidur?” tanyanya.

Edward tak menjawab.

“Aku tahu kau tak akan tahan mendiamkanku, bahkan jauh dariku, Ed,” ucap Julia dengan suara manja dan penuh percaya diri.

Julia melangkah mendekat, setiap gerakannya diatur untuk memikat. Tanpa menunggu respons, Julia memeluk tubuh tegap Edward, menyandarkan kepalanya di dada bidang lelaki itu, seolah mereka tak pernah berpisah.

“Sudah berapa lama kau tidak menyentuhku, honey? Aku rindu.”

Edward tidak membalas pelukan itu. Matanya lurus menatap kosong dinding di hadapannya, pikirannya berkelana.

Kedatangan Edward malam ini memang hanya untuk memastikan, menguji hipotesisnya yang gila.

Sebuah kecelakaan beberapa waktu lalu telah merenggut gairahnya, membuat miliknya tak bisa bereaksi. Bahkan bersama Julia, wanita yang dulu ia cintai dan memujanya, tak ada respons.

Anehnya, atau mungkin keajaiban, ‘miliknya’ seperti tersengat listrik dan terbangun hanya saat bersama Ara, gadis rapuh yang terpaksa ia nikahi.

Pertanyaan itu terus menghantuinya. Apakah Edward benar-benar sudah sembuh? Atau hanya Ara yang bisa menyembuhkannya?

Julia yang merasa diacuhkan, semakin meningkatkan serangannya. Tangan lentiknya mulai bermain nakal, menyentuh dada Edward yang keras dan berotot, meluncur turun perlahan.

Bibir merahnya mencium leher Edward, meninggalkan bunyi kecupan-kecupan kecil yang basah.

“Jangan menolakku malam ini, Ed. Kau tahu kau menginginkanku.”

Edward memejamkan mata, berusaha merasakan sentuhan itu, mengharapkan percikan api yang sama seperti dulu.

Namun, yang ada hanya kekosongan. Sebuah kehampaan aneh menyelimuti dirinya, seolah ada dinding tak terlihat yang memisahkan sentuhan Julia dari hasrat terdalamnya.

‘Miliknya’ tetap diam, tak ada gejolak, tak ada tanda-tanda kebangkitan.

“Sial! Ada apa denganku? Bukankah aku sudah sembuh? Kenapa dia tetap tak mau berdiri saat aku bersama Julia? Wanita yang aku cintai?” Edward mengumpat dalam hati, matanya tiba-tiba terbuka, menatap tajam ke depan.

Frasa ‘wanita yang aku cintai’ terdengar hampa bahkan di telinganya sendiri.

Hatinya mulai membeku, memadatkan keraguan menjadi kemarahan yang membakar.

Kemudian, bayangan-bayangan melintas di benaknya. Kilasan foto-foto yang Alex tunjukkan beberapa jam lalu memperlihatkan bagaimana Julia, tersenyum manja, memeluk erat seorang pria lain.

Pria lain yang sama sekali bukan dirinya. Pria lain yang berani menyentuh miliknya, harta yang seharusnya hanya menjadi haknya.

Kemarahan Edward meledak, jauh lebih panas dari hasrat yang tak kunjung datang. Ia mencengkeram leher Julia dengan kasar, ibu jarinya menekan titik vital, membuat wanita itu terkesiap, senyumnya luntur digantikan rona panik.

“Ed, apa yang kau lakukan?! Sakit!” seru Julia tertahan, tangannya mencoba melepaskan cengkeraman baja Edward, namun tak berdaya.

Napas Julia mulai memburu, matanya membelalak ketakutan.

“Katakan,” desis Edward dengan suara rendah. “Siapa laki-laki yang bersamamu, Julia?!” Matanya menyala dingin, bagai predator yang siap memangsa. Ia tidak lagi peduli dengan gairahnya yang mati.

Ada pengkhianatan yang harus dibayar mahal.

“Berani-beraninya kau mengkhianatiku setelah apa yang kulakukan untukmu selama ini. Bahkan aku rela bertengkar dengan orangtuaku demi dirimu. Dan ini balasanmu, hah!”

Julia terdiam. Jadi, Edward sudah tahu semuanya? Sejak kapan? Apakah bocah itu yang memberitahunya?

1
(╭☞•́⍛•̀)╭☞
ehem..
hm
hmm
hmmm
liat bintang dan baca sendiri
Opi Sofiyanti
kok "paman"????hrsnya kaka BKN sih?Edward sepupu bpa nya Alex kan???
Leny Wijaya
akhirnya tamat nih cerita ara dan edward🤣💪💪💪semngt thor cerita lain
Senjakala: Heheh siapp kakak🙏
total 1 replies
partini
ini gadis kecil smart Banggt yah
Arfano Mauza
semangaat Ara.. ntar si ed ed itu tau lho yg ditabrak bakal nangis dia💪
partini
i stil don't like theme Thor 🤣🤣🤣
Senjakala: Wkwk pie mak? mentok ideku🤣
total 1 replies
partini
i don't like theme
Kinara Widya
aku suka ceritanya
partini
hemmmm main" ni orang yah ,belum tau dia kalau ada bocil kematian yg tidak suka keluarga Frederik di sentuh
Ariany Sudjana
ada lagi pelakor ga tahu diri
Ariany Sudjana
Alex masih kecil, tapi lebih wise. Edward mafia tapi bodoh, Ara juga sama bodohnya, dia perempuan yang egois. semoga alana bisa sembuh setelah ketemu Daniel
Agunk Setyawan
Edward egois ya
Ariany Sudjana
Edward ini keputusan paling bodoh, Ara juga bodoh, meskipun Edward suami kamu, tapi kamu harusnya jangan setuju begitu saja, cobalah ber empati sama Alana. yang dibutuhkan Alana itu Daniel, papa kandung Ivy, untuk melewati masa sulit, bukannya masuk ke rehabilitasi
(╭☞•́⍛•̀)╭☞
sumpah al deg2an.. 😭
Ariany Sudjana
Edward sebaiknya tidak egois, meskipun Daniel bersalah, tapi dengan membuang Daniel ke Colombia, itu adalah kesalahan terbesar. Alana tidak butuh masuk rehabilitasi, Alana hanya butuh Daniel sebagai papa kandung Ivy, dan sebaiknya kamu turunkan egois kamu, sebelum semua terlambat dan kamu akan menyesal
(╭☞•́⍛•̀)╭☞
al lagi salapan.. seketika berhenti ngunyah 😶
Ariany Sudjana
sebaiknya Edward segera mengampuni Daniel, kasihan Alana harus berjuang sendiri pasca melahirkan, bagaimanapun kehadiran seorang suami bagi ibu pasca melahirkan itu sangat dibutuhkan
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
pdhl si alana ini cinta sendirian kan y, tapi msh bisa y dia seeffoet itu pengen ketemu ama si Daniel
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
audrey atau ivy?
Senjakala: Ivy kak ada typo nnti aku benerin🙏😊
total 1 replies
partini
kumu patut di kasih Shok terapi biar waras,, dulu aja ga mua bertanggungjawab dasar kamfreeetooo ihhhh gumuss akuhh
si babang Edward do something buat mereka berdua biar happy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!