NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Playboy

Suamiku Seorang Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri prisella

Warningg !! Dibawah umur 18 tahun harap baca yang bijak karena ada adegan yang ++ !!

"Saya terima nikahnya Larasati Ardhiana dengan mas kawin tersebut tunai!" Ucap laki laki itu dengan lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah!" Ucap penghulu.

"Saahh"

"Sahh"

Teriak para tamu undangan, termasuk

teman-teman nya.

"Alhamdulillah" ujar penghulu, lalu mengangkat kedua tangan untuk membaca doa kepada pengantin baru ini.

********

Laras harus menelan pahit dalam kehidupan yang seharusnya masih menikmati masa remajanya, namun ia di paksa menikah oleh seseorang yang terkenal dengan sebutan Playboy dan ketua geng terkenal. Siapakah laki-laki tersebut? la merupakan anak tunggal dari keturunan keluarga Mahendra yang bernama Arjuna Geofino Mahendra, beliau juga merupakan anak emas. Namun, karena kenangan masa lalu yang membuat nya ia trauma akan pada wanita yang berucap setia padanya.

Ingin tahu kelanjutan kisah nya?
Yuk buruan baca cerita nya😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri prisella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab : 11 POV : Arjuna Geofino Mahendra

Langit siang hari berubah menjadi langit senja, Geo yang lagi terlelap pun terusik dengan adanya suara cempreng perempuan.

"Geo, bangun ihh" ujar Perempuan itu sambil mengguncang tubuh Geo.

"Ck, susah banget deh banguninnya!" Kesal perempuan itu, ia punya ide yang cocok untuk membangunkan Geo.

Ia dengan hati-hati memegang lengan Geo, lalu dengan gerakan cepat ia langsung mengigit lengan Geo.

Hingga sang Empunya meringis dan langsung bangun dari tidur nyenyak nya.

"Akh, sakit tol*l siapa si anj -" ucapan Geo terjeda karena ia menoleh ke arah samping.

"Loh, kamu ngapain disini?" Tanya Geo.

"Aku bete dirumah, jadi aku kesini! Lagian kamu aku chat sama telpon ngga di angkat-angkat!" Jawabnya.

"Ya maaf, Cinta! Aku ketiduran tadi, abis nya ngantuk banget" balas Geo dengan jujur.

Perempuan itu masih cemberut dengan memanyunkan bibir seperti bebek.

"Ssttt, kok manyun-manyun sih" rengek Geo.

"Ya habisnya kamu ngeselin banget!" Gerutu perempuan itu.

"Ululu, Qairen sayang ngambek toh" goda Geo.

"Bodo" balas perempuan itu yang bernama Qairen.

Geo pun bangkit dari kasur lalu pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih, Qairen pun tak masalah karena ia mendengar suara rincian air dari dalam sana. Tak butuh waktu lama, Geo sudah keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih fresh.

"Kamu ada rencana, ngga?" Tanya Geo.

"Hmm, kita ke Mall gimana?" Saran Qairen.

"Boleh yuk!" Ajak Geo

Mereka berdua pun keluar kamar dan turun kebawah, Geo bisa lihat jika Bima dan Vano sedang membawa pasangannya tapi ia tak melihat batang hidung Dion.

"Mana, Dion?" Tanya Geo entah pada siapa.

"Ada dikamar" balas Bima.

"Gue, cabut duluan" ijin Geo.

"Ya" balas Vano dan Bima.

Geo segera menggandeng jari jemari Qairen keluar, namun sebelum itu ia mengambil helm di tempat biasa mereka taruh.

"Sudah?" Tanya Geo. Saat mereka menggunakan helm terlebih dahulu sebelum naik ke atas motor.

Qairen hanya mengangguk saja, lalu meminta tolong pada Geo untuk membantunya naik ke atas motor.

"Pelan-pelan aja naik nya!" Titah Geo.

"Iya" jawab Qairen.

Setelah sudah dengan kegiatannya, Geo segera menancapkan pedal gasnya untuk keluar dari Basecamp dan tertuju pada Mall yang di maksud oleh Qairen.

Singkat cerita mereka sudah tiba di lobby Mall,

"Mau jajan apa?" Tanya Geo.

"Aku mau nonton bioskop, boleh?" Tanya Qairen.

"Boleh dong, yuk" balas Geo.

Qairen dengan senang hati memeluk lengan kekar Geo dengan mesra tak perduli banyaknya bisik-bisik dari pengunjung Mall disana.

Mereka sudah memasuki area gedung bioskop.

"Mau nonton apa?" Tanya Geo.

"Film Itu" ujar Qairen sambil menunjuk ke arah papan yang bertulisan judul film 'Kapan Aku Bahagia.

"Yaudah, bentar! Aku pesan tiket dulu kamu duduk aja dulu" pintah Geo.

Kaki Qairen melangkah mencari kursi kosong untuk duduk lalu membuka ponselnya agar menghilangkan rasa bosannya. Sedangkan Geo, sedang mengantri di loket untuk membeli tiket serta memesan makanan dan minuman untuk mendampingi mereka selama menonton.

Brukk

"Aduh maaf om, saya ngga lihat" ujar Anak kecil yang sedang berlarian menabrak kaki Geo.

"Iya ngga papa! Lain kali jangan kayak gitu, bisa bahaya!" Nasihat Geo, lalu kakinya maju dua langkah.

Selesai dengan urusan di depan, Geo segera menghubungi Qairen memintanya untuk ketempat nya untuk membawa makanan yang tadi ia pesan.

Geo melihat Qairen yang tengah celingukan pun mengangkat tangannya agar ia bisa melihat posisi Geo saat ini.

Qairen yang melihatnya bergegas kesana untuk menolong Geo.

"Hah! Ini apa ngga kebanyakan?" Tanya Qairen tak percaya.

"Ngga sih, emang kenapa?" Geo tanya balik.

"Takut ngga habis aja" jawab Qairen dengan cepat, bagaimana tidak geo memesan popcorn berukuran sangat jumbo yang berisikan ada tiga tempat belum lagi minumannya. Mungkin kalau orang lihat itu untuk porsi empat orang,

"Udah lah yuk, nanti filmnya keburu mulai!" Ajak Geo.

Mau tak mau Qairen mengikuti Geo, ia masih tak habis fikri di luar nurul. Di kira Geo makanan ini bisa habis sendiri, padahal porsi jumbo ia hanya bisa menghabiskan 1 cup saja.

Kaki mereka mulai memasuki kamar Bioskop yang sudah tertera di tiket, lalu ia mulai mencari tempat duduk sesuai yang ada di kertasnya.

"Aku masih belum lega ini, gimana cara nya kita habiskan semua ini?" Tanya Qairen.

"Ya kalau ngga habis tinggal buang aja" jawab Geo dengan santai.

Plakk

Qairen dengan geram menabok kuat lengan Geo, hingga ia meringis.

"Kamu kenapa nabok aku?" Tanya Geo dengan polos.

"Tau ah! Aku kasih ke orang aja dari pada di buang!" Balas Qairen.

"Yaudah kasih aja!" Jawab Geo lagi dengan tenang, tapi tangannya masih mengusap bekas tabokan Qairen.

Qairen yang melihat ada anak kecil di samping kirinya pun, segera mengambil 1 cup popcorn.

"Adek, ini kakak ada lebihan popcorn kamu mau ngga?" Tawar Qairen.

Bukannya menjawab anak kecil itu lebih dulu melihat kedua orang tuanya untuk meminta persetujuan, jawaban dari sang orang tua itu hanya mengangguk lalu tersenyum.

Anak kecil tadi mengambilnya pun dengan ragu-ragu.

"Belum kakak makan kok, popcorn nya juga masih hangat" beritahu Qairen.

"I-iya ka" ujar Anak kecil itu lalu mengambilnya dan mengucapkan. "Terimakasih banyak ya kak!" Kata Anak kecil.

"Iya, sama-sama" setelah itu tak ada lagi obrolan karena filmnya juga sudah mulai, Geo yang sedang ingin menikmati film tiba-tiba ada telpon masuk dari ibunya.

Tringg

"Hallo, kenapa mah?" Sapa Geo.

"Kamu dimana, Nak?" Tanya Prissia,

"Di Mall, Mah" jawab Geo jujur.

"Kamu jangan pulang malam-malam, tadi mamah dengar kata ayah kalau kamu pulang malam lagi. Motor sport kamu jadi jaminannya!" Ucap Prissia, Geo seketika ingin mengumpat namun ia sadar jika ada Qairen disampingnya yang tidak suka kalau ia berkata kasar.

"Yaudah, sebelum jam 8 malam Geo udah dirumah" balas Geo, lalu mematikan sambungan telponnya setelah mendapat jawaban dari ibunya.

"Sayang, nanti aku ngga bisa lama-lama ngga papa ya!" Ujar Geo menoleh pada Qairen.

Qairen mengerutkan keningnya, "Loh kenapa?" Tanya Qairen, karena tak biasanya Geo seperti ini.

"Aku lagi ada problem sama ayah dan kalau aku masih terus pulang malam, motor dan mobil jadi jaminan buat di sita" ucap Geo.

"Oh gitu, yaudah ngga papa! Nanti kelar nonton langsung pulang aja, tapi sebelum itu bisa beli martabak di tempat langganan aku ngga? Ibu aku nitip soalnya" tanya Qairen,

"Iya sayang" balas Geo, lalu mulai menoleh ke arah film tersebut.

Singkat cerita, mereka sudah selesai menonton. Waktu menunjukkan pukul 18.30 malam, masih ada waktu satu jam setengah untuk sampai dirumah. Ia tak mau ambil resiko jika lihat kemarahan ayahnya yang sudah memuncak..

Mereka tiba di tempat martabak langganan Qairen, namun tiba-tiba..

"Loh, Nak! Kamu kesini juga?" Tanya Papah Qairen.

Geo yang melihatnya langsung turun dari motor lalu mencium punggung tangan orang tua dari Qairen.

"Malam om" sapa Geo sopan.

"Eh sama kamu nak Geo! Udah jalan-jalannya?" Tanya Papah Qairen.

"Udah om" balas Geo.

"Eh iya, aku pulang sama papah aja! Takut kamu di tungguin sama Ayah kamu, Ge" ijin Qairen.

"Yaudah kalau gitu, Om saya pamit ya" ujar Geo.

"Iya, hati-hati" jawab Papah Qairen.

Geo pun meninggalkan anak dan bapak di tempat martabak itu, pikirannya masih tertuju pada ayahnya yang entah ada angin apa tiba-tiba langsung mengancam nya seperti itu.

*Bersambung*

* Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar*

* Salam manis dari AUTHOR 🤭*

*ig @vera_meceela

@putri488241

1
Diah Susanti
terlalu kasar cwenya thor
Putri Anggraini: iya tapi baik karakter cewek nya😊
total 1 replies
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!