MENGEJAR KESEMPATAN KEDUA

Pagi hari yang cerah ini Aluna sudah terlihat rapi, rencana nya dia akan menjumpai seseorang. Aluna kini mematut dirinya di depan cermin besar yang ada di kamar nya. Kemudian dia tersenyum ke rah diri nya sendiri.

"Aluna hari ini adalah langkah selanjutnya untuk melancarkan rencana balas dendam mu. Hari ini aku harus bertemu dengan Axelo. Walaupun pria itu berpihak pada Laura maka aku akan membuat nya bimbang". Aluna berusaha untuk menyemangati diri nya sendiri.

Setelah semangat balas dendam nya terkumpul Aluna segera menyambar tas mahal nya dan segera keluar dari kamar.

Pagi ini dia harus membuat pertemuan secara tidak sengaja dengan Axelo. Dan mendapatkan perhatian nya.

Aluna melangkah dengan langkah yang ringan tanpa melihat ke arah Laura yang sedang berjalan menghampiri diri nya.

"Aluna.. Tunggu sebentar". Panggil Laura yang kini nada suara nya terdengar lebih ramah walau Aluna tau itu hanya lah sebuah kepalsuan.

"ada apa KAKAK". Balas Aluna dengan memperjelas kata terakhir nya. Gadis itu juga tersenyum dengan sangat manis ke arah Laura.

"aku hanya ingin bilang jika aku tidak akan menggangu mu lagi. Jadi mulai sekarang aku akan berdamai dengan mu". Ujar Laura yang berharap jika Aluna akan mengenyahkan rasa waspada terhadap diri nya.

Apa lagi jika semua yang di miliki oleh ayah nya adalah milik kakek dan nenek Aluna hal itu akan membuat akun semakin besar kepala dan jika Laura terus mengibarkan bendera perang terhadap gadis itu maka Aluna akan mempertebal tinggal waspada nya.

"kenapa kak?? Apa karena kau sudah mengetahui siapa aku sebenarnya?. Apa kau takut aku mengusir mu dan ibu mu dari kemewahan ini?. Heh.. Kau tidak perlu takut Laura.. Aku tidak akan mengusir kalian jadi tenang saja. Nikmati lah kekayaan ini sebisa kalian". Balas Aluna dengan nada datar dan juga dingin. Aluna segera pergi dari hadapan Laura dan melanjutkan langkah nya untuk melanjutkan rencana hari ini.

Aluna sudah mengganti strategi pembalasan jadi, dia tidak akan berpura-pura lagi memasang wajah lugu dan polos serta berpura-pura menyukai mereka. Dirinya akan secara terang-terangan menyatakan rasa ketidaksukaan terhadap Laura, Nancy dan juga Hendrick.

"Aluna!!! Kau terlalu sombong!!. Kau pikir kau siapa!! Lihat saja kau akan menangis dan menderita!! Setelah ini kau tidak akan ada muka lagi untuk berhadapan dengan publik!! Sebelum kau memohon sebuah kematian!". Gumam Laura yang sudah sangat geram dengan tingkah Aluna yang menurut nya sudah terlalu kelewatan.

Aluna yang Laura kenal tidak seperti ini dulu nya gadis itu pasti akan terlihat lemah dan juga tidak ada keberanian yang terpancar di mata nya. Adik tiri nya itu juga selalu menerima apapun hal yang di lakukan oleh Laura. Bahkan jika Laura menindas nya maka Aluna hanya menerima saja tanpa bisa membalas.

Laura sungguh tidak suka dengan perubahan dari Aluna saat ini. Belum lagi wajah Aluna kini sudah termasuk sebagai model pendatang baru yang berbakat.

Laura juga tau jika Aluna ikut serta dalam ajang peragaan busana di negara ini dua Minggu lagi. Di acara itu nanti pasti banyak para pengusaha juga orang-orang terkenal lain nya yang berasal dari luar negara.

Dan Laura tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Laura akan membuat Aluna kehilangan kesempatan itu. Bahkan jika bisa Laura lah yang akan mendapatkan posisi salah satu model tersebut.

...****************...

Saat ini Aluna sedang berada di depan sebuah perusahaan yang cukup besar dan terkenal. Perusahaan yang hampir sama besar nya dengan milik Kenzo Leander. Dan perusahaan ini juga berjalan di bidang yang sama dengan milik Kenzo.

Aluna sebenarnya saat ini sudah membuat sebuah janji dengan pria bernama Axelo itu. Kata nya dia sedang membutuhkan seorang model untuk membuat sebuah iklan untuk produk terbaru perusahaan nya.

Aluna yang saat itu mendapat kan kesempatan tersebut tak menyia-nyiakan hal tersebut. Bukan kah pekerjaan tersebut bisa dia manfaat kan sebagai awal mula untuk berkenalan dan dekat dengan pria bernama Axelo.

Aluna masuk ke dalam perusahaan tersebut dan menemui resepsionis nya.

"selamat pagi bisa kah saya bertemu dengan tuan Axelo Westin?". Tanya Aluna dengan nada yang cukup ramah yang menggambarkan seorang wanita elegan namun cukup simpel.

Resepsionis tersebut tersenyum ramah ke arah Aluna. Sekarang siapa yang tak kenal Aluna. Seorang model berbakat yang wajah nya hampir ada di halaman depan setiap majalah yang terkenal.

"nona Aluna George. Tuan Axelo sudah menunggu anda di ruangan nya. Saya akan memberitahukan kepada tuan Axelo jika nona Aluna sudah datang". Ujar resepsionis tersebut yang kemudian menelpon seseorang.

Tak sampai satu menit seorang pria yang menjadi sekretaris Axelo kini menghampiri Aluna dan segera menunjukkan jalan di mana ruang kerja milik Axelo berada.

Aluna melihat sekitar perusahaan tersebut terlihat mewah dan cukup bagus. Pantas saja Laura bisa keluar dari masalah dengan mudah ternyata dua orang yang berada di belakang nya adalah pria yang memiliki kekuasaan.

'benar-benar jalang yang beruntung!. Dan aku akan merebut keberuntungan mu di kehidupan kali ini'. Batin Aluna yang geram dengan sikap semena-mena Laura dalam menindas diri nya dan juga ibu nya di kehidupan sebelum nya. bahkan dia juga yang merencanakan pembunuhan sang ibu dengan bantuan Kenzo.

Sampai lah Aluna di depan pintu masuk ruang kerja milik Axelo. Si sekertaris membuat pintu tersebut. Dan pemandangan yang pertama kali di lihat Aluna adalah seorang pria yang duduk di balik meja kerja yang cukup mewah dengan tumpukan berkas yang akan dia tanda tangani.

"selamat pagi tuan. Nona Aluna George sudah datang". Ucap sekertaris pria tersebut.

Axelo mengangkat kepala nya untuk melihat Aluna. Ini pertama kali nya Axelo melihat Aluna secara nyata. Biasa nya Laura hanya menceritakan dan bahkan memberikan sebuah foto untuk menunjukan wujud sebenarnya dari adik tiri kekasih tersembunyi nya.

Tak di sangka ternyata Aluna terlihat cantik dan juga wajah wanita itu cukup polos. Seperti seorang wanita suci yang baik. 'Bagaimana bisa wanita serapuh Aluna menyakiti Laura'. Begitu lah kira-kira kesan pertama yang di lihat oleh Axelo kepada Aluna.

Axelo bangkit dari duduk nya dan mempersilahkan Aluna duduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu.

"senang bisa bertemu dengan mu nona Aluna".

"senang juga bisa bertemu dengan anda tuan Westin". Balas Aluna sambil tersenyum manis.

Axelo juga membalas senyuman Aluna.

Yang tidak mereka tau satu sama lain adalah mereka saling ingin menjebak satu sama lain.

'Axelo Westin... Setelah ini aku akan mendapatkan diri mu'

'Aluna George... Setelah ini aku akan mendapatkan diri mu'.

Mereka saling bertatapan dengan senyuman manis yang palsu. Aluna yang ingin balas dendam kepada Laura melalui Axelo sedangkan Axelo ingin membantu Laura menghancurkan Aluna.

Bukan kah hal ini sangat menarik.