hallo semua
semoga kalian terhibur dengan novel yang aku buat ini
disini menceritakan pengorbanan seorang adk yang menggantikan posisi kakak nya untuk mengurus anak dan suami milik kakak nya
penasaran????
yukk langsung di baca
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon faujiah berutu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Jantung Iren seakan berhenti berdetak, melihat kakak nya sudah terbaring tidak berdaya, bergelumur darah yang membuat dia hampir pingsan dan teriak histeris
"kakakkkk,,,kakakk,," ucap Iren sambil berlari menghampir tubuh kakak nya yang terbaring lemah sekarat tidak berdaya.
" Kakak bangun kakk kakak buka mata kakak,, kakak gak boleh tidur,,,buka mata kakak,, maafin Iren kak,,kaakkk bangunnn kakkakk,,kakak maaf in Iren kak," ucap Iren dengan tangis semakin menjadi karana ia merasa ini semua kesalahan nya.
"tolongggg kakak...hikks...hikssss...tolong panggilkan ambulan tolongggg....teriak Iren. meminta pertolongan
*Saat mengejar Iren, Tasya tidak memperhatikan Lantai basah yang baru selesai di pel oleh ob mall tersebut.
hall naas pun menghampiri nya, Tasya terpleset hingga jatuh berguling dari atas tangga ke bawah*
Ambulance pun segera tiba di Mall tersebut, Iren yang sudah berada di dalam Ambulance menelfon mama Ratna
"Mama,,,kak Tasya ma,,,hiksss...hikssss...hikksss.." ucap Iren dengan tangis yang sudah tidak bisa ia hentikan
"Hallo Iren kak Tasya kenapa sayang,,kamu tennag dulu, kamu dimana dan apa yang terjadi sayang" tanya mama Ratna yang sangat kwatir mendengar tangisan Iren
"Kak Tasya kecelakaan ma, Sekarang mau ke rumah sakit" jawab Iren spontan membuat Jantung mama Ratna serasa mau copot, tanpa di sadari hp terjatuh dari tangan nya
"kenapa ma, Iren baik baik aja kan" tanya pak Bambang yang menyaksikan istri nya
" Papaaaa," tangis mama Ratna di pelukan Papa Bambang
" Kenapa ma, ada masalah apa,," tanya pak Bambang yang semakin penasaran
"Tasya kecelakaan pa" jawab mama Ratna dengan suara yang sangat menyakitkan
" Apaaaaa " ucap pak Bambang yang sangat merasa terkejut dan spontan langsung terduduk dan merasa syok mendengar berita buruk dari putri nya
Papa dan Mama Iren segera menuju ke rumah sakit
Iren juga sudah menghubungi Sigit
betapa terkejut nya hati Sigit mendengar kabar Istri nya di ambang kematian.
Sigit pun langsung menyuruh sekretaris nya untuk mencarikan tiket saat itu juga.
entah sial apa yang menghampiri Sigit, Semua penerbangan siang itu juga sudah full, terpaksa dia harus menunggu keberangkatan nanti malam.
Semua perasaan di rasakan Sigit menjadi satu hanya berdoa yang bisa ia lakukan saat itu juga
"Bagaiman keadaan kakak mu sayang" tanya mama Ratna yang baru tiba di rumah sakit
"Mama" Ucap Iren sambil memeluk dan menangis sejadi jadi nya dalam pelukan papa dan mama nya
" Ini semua slah Iren ma, maaf in Iren ma pa, Ini semua salah Iren, hikssss...hiksss,,hiksssss" ucap Iren yang tidak bisa berhenti untuk menyalahkan diri
" Kenapa ini bisa terjadi sayang"
tanya papa Bambang yang hati nya sangat hancur melihat keadaan putri nya
Iren pun menceritakan kejadian yang menimpa nya dan kakak nya
spontan membuat papa Bambang emosi dan mengepal kedua tangan nya.
"Udah sayang, jangan menangis dan berhenti nyalahin diri kamu sendiri, apa pun yang terjadi ini bukan salah kamu." ucap pak Bambang melindungi Iren ia tidak ingin melihat Iren tersiksa dan stres karna merasa bersalah
Setelah satu jam Tasya segera di bawa ke ruang operasi
karna keadaan nya yang benar benar sangat kritis
" Bagaimana keadaan putri saya dokter"
tanya pak Bambang yang menyembunyikan perasaan luka di mata nya
" Saya tidak bisa menjamin apa apa pak
keadaan putri bapak benar benar sangat kritis, saya akan berjuang semampu saya, jangan lupa doakan yang terbaik buat putri bapak, saya pamit dulu " jawab Dokter yang sedang menangani Tasya
Spontan tangisan Mama Ratna dan Iren membuat Papa Bambang tidak bisa melakukan apa apa
Iren pun teringat janji nya ke kakak nya bahwa apa pun terjadi akan menjemput Sigit suaminya.
" Pa,,Ma,, Iren pamit ke bandara dulu
Iren sudah janji akan jemput kak Sigit
tolong kabarin Iren kalo terjadi apa apa ke kak Tasya" ucap Iren permisi untuk menjemput Sigit
"Iya sayang,,hati hati dan jangan mikir yang aneh aneh" jawab mama Ratna yang sangat mencemaskan Iren, ia tau Iren akan selalu menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang menimpa kakak nya
Iren pun segera bergegas berangkat ke bandara di antar oleh pak Arif supir pribadi Iren