My Bodyguard My Obsession

"Kai.... Siapkan mobil, aku ingin breakfast di luar. " Ucap Leona, mengabaikan kemarahan Mama nya.

"Baik Na... " Jawab Kaia. Dia lekas mengambil ponsel dan menghubungi bodyguard yang bertugas pagi ini.

"Leona....!!!" Nyonya Haidee menarik lengan Leona dengan kasar hingga membuat Leona berbalik badan. "Kau ini sungguh keterlaluan, aku ini ibumu, kenapa sikapmu selalu saja seperti ini, kapan kau bisa menghargai Mama????" Teriak Nyonya Haidee.

"Lalu kapan Mama juga akan menghargai privasi ku??? Kapan Mama tidak akan pernah ikut campur ke dalam semua masalahku??? Kapan...!!!??? Leona lelah sekali dengan sikap egois Mama..."

"Kau anak Mama, jadi tugasmu harus menurut apa kata Mama.. "

"Selama ini aku rasa sudah cukup menuruti semua keinginan Mama, sudah lebih dari cukup, tapi kenapa Mama selalu tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah aku lakukan.??? Sampai kapan aku harus terus menurut??? Aku sudah dewasa, aku sudah bisa menentukan semua yang ingin lakukan... Jadi bisakah Mama tidak terus memaksa ku... Biarkan aku menikmati hidupku sesuai dengan yang aku mau... Bukan hidup yang Mama mau... "

"Kau memang tidak berguna...!"

"Baguslah kalau aku memang tidak berguna... Seharusnya Mama sadar mengenai hal itu sejak awal... Jika bukan karena perusahaan Papa, aku pasti tidak akan pernah mau bekerja di bidang itu... Mama harus ingat, aku melakukan ini demi Papa.. "

"Diamlah....!!! Kau selalu saja membantah ku.... Kau belum. menjawab, kenapa semalam kau pergi begitu saja padahal Mama sudah memintamu menunggu...!!"

"Kai, apa sudah siap???" Tanya Leona pada Kaia.

"Sudah Na, mobil sudah siap...!" Jawab Kaia.

"Kita pergi sekarang....!!" Leona langsung berjalan meninggalkan Mama nya dan Kaia mengikuti nya di belakang.

"Leona......!!!!" Teriak Nyonya Haidee dengan kemarahan. "Leona.......!!!!" Teriaknya lagi tetapi Leona tidak menggubris nya dan terus saja berjalan di ikuti Kaia.

Sampai di depan lift, Leona langsung menekan tombol dan pintu lift terbuka, dia masuk kemudian Kaia menyus. Pintu lift tertutup meninggalkan Nyonya Haidee yang otomatis terkunci di apartemen Leona. Terdengar teriakan Nyonya Haidee tetapi kemudian karena lift turun, tidak lagi terdengar suara nya. "Kai.. Nanti berikan akses dia untuk keluar setelah aku masuk dalam mobil lalu kau menyusulku, aku tidak mau apartemen ku berantakan karena ulah nya... Kita tinggalkan dia.. " Perintah Leona.

Kaia menganggukkan kepala nya. "Aku mengerti Na... " Ucap Kaia.

Lift akhirnya turun ke lantai dasar. Leona dan Kaia keluar dari lift. Mobil sudah menunggu mereka di area parkir, bergegas Leona mempercepat langkahnya untuk keluar menuju area parkir bawah tanah. Leona langsung masuk ke dalam mobil, sedangkan Kaia masih menunggu di depan pintu lift. Setelah memastikan Leona sudah masuk, Kaia menempatkan ibu jari nya ke alat fingerprint membuka akses lift apartemen Leona agar Nyonya Haidee bisa keluar dari sana. Setelah itu Kalian berlari keluar menuju mobil dan langsung masuk menyusul Leona. Mobil pun langsung melaju meninggalkan apartemen dan Nyonya Haidee. Leona harus melakukan ini karena dia tidak mau Mama nya teroh mengoceh dan mengikuti nya. Hal yang sangat memuakkan untuk Leona jika harus berargument dengan sang Mama. Lelah dan bosan serta muak, karena hal ini selalu terjadi berulang kali, jika Leona tidak menuruti keinginan Mama nya. Bagi Leona sudah cukup selama ini dia di jadikan robot untuk kepentingan Mama nya yang tidak pernah mengerti perasaannya.

Sementara itu, Nyonya Haidee masih memasang wajah penuh kemarahan. Dia di tinggal begitu saja oleh Leona. Dan dia mengutuk aksi Leona yang kurang ajar itu kepada nya. Tak lama pintu lift terbuka. Dia bergegas masuk dan turun ke bawah

"Leona memang anak tidak tahu diri.... Anak sialan.... Berani sekali dia bersikap seperti itu.. " Ucap Nyonya Haidee. Kemudian dia berteriak dan memukul pintu lift karena kesal.

"Kau ingin pergi kemana Na???" Tanya Kaia. Mobil sudah meninggalkan area apartemen.

"Kita berkeliling dulu, sudah jam segini, bukan lagi waktu nya sarapan, nanti kota cari restoran untuk brunch... "

"Baiklah....!!"

"Tidak-tidak... Kita tidak jadi jalan-jalan, aku ingin ke rumah barista itu, bawa aku kesana, aku ingin melihat tempat tinggalnya... " Pinta Leona lagi.

"Kau ingin datang kesana?.. Dia pasti tidak di rumah dan sedang bekerja... "

"Aku hanya ingin melihat tempat tinggalnya... Sudahkah bawa aku kesana... "

Kalian mengangguk dan memberitahu supir alamat yang ingin di datangi oleh Leona. Supir pun mengarah ke alamat itu.

***

Sementara itu, di tempat lain, Ethan sedang sibuk di dapur, dia sedang membuat sesuatu untuk dia makan bersama Gemma. Semalam mereka bercinta beberapa kali hingga dini hari, sehingga membuat mereka bangung kesiangan. Dan setelah bangun tidur, mereka kembali melanjutkan sesi percintaan mereka lagi. Dan baru saja selesai. Gemma masih berada di kamar mandi untuk mandi, dan Ethan menyiapkan makanan. Setelah itu dia akan mengantar Gemma pulang ke flat nya.

Ini memang sedikit gila, tetapi Ethan senang karena Gemma tidak keberatan untuk bercinta dengannya. Meskipun bukan Ethan yang meminta tetapi Gemma sendiri yang membuka diri. Akan tetapi hal itu adalah awal penerimaan yang baik.

Ethan membuat pancake untuk brunch nya dengan Gemma. Berharap perempuan itu menyukai nya. Dia masih memilih sirup maple yang sangat cocok di sajikan dengan Pancake dan secangkir kopi.

Setelah pancake siap, Ethan menyajikannya di atas meja dan membuat kopi untuk teman makan. Wajah Ethan sejak tadi di hiasi oleh senyuman, menandakan bahwa dia begitu bahagia sekali hari ini. Berharap ini berlanjut ke hal yang lebih jauh lagi dan dia bisa sepenuh nya bersama Gemma. Perempuan yang selama ini sangat dia impikan dan dia sukai. Gemma yang cantik, sederhana dan ramah dengan semua orang.

"Kau sedang membuat kopi ya? Mmm Hmmm bau nya harum sekali... " Ucap Gemma saat keluar dari kamar mandi dan terlihat lebih segar setelah mandi.

Ethan tersenyum. "Ya, aku membuat kopi untukmu dan untukku, dan aku juga membuat pancake untuk kita brunch.. Kau suka pancake tidak??" Tanya Ethan.

"Kenapa repit-repot, harus nya aku yang menyiapkan makanan nya, tetapi sudah terlanjur ya sudah... Terima kasih.."

"Tidak masalah.. Aku biasa membuat sarapan sendiri... "

Gemma menggosok rambutnya dengan handuk. "Apa kau punya hairdryer???" Tanya nya pada Ethan lagi.

"Ada... Di lemari, cari saja.. "

"Oke... " Gemma pun membuka lemari Ethan dan mencari hairdryer milik lelaki itu. Saat sedang membuka lemari dan mencari nya, Gemma justru menemukan sebuah buku kecil dan dia membuka nya. Dia cukup terkejut dengan isi nya tetapi kemudian langsung menutupnya dan menemukan hairdryer milik Ethan yang di cari nya.