Almira Denasya Putri Sekalipun tak pernah terpikir jika secepat itu ia akan menikah dengan pacar nya yang bernama David itu. Ibu Almira yang menjabat sebagai seorang CEO Diperusahaan besar itu ternyata memiliki alasan mengapa Almira dinikahkan secepat itu dengan seorang lelaki yang justru lelaki itu ternyata telah mengkhianati cinta Almira sendiri. Lalu Apakah Almira akan tetap bertahan mempertahankan cinta nya setelah ia tahu siapa perempuan yang telah merebut hati suami nya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA PENGINTAIAN
IBU Melinda lalu masuk ke dalam mobil nya setelah ia berpamitan dengan David. Sebelum mereka berpisah, seperti biasa kecupan hangat dari kedua bibir mereka itu saling beradu. Kini David sudah masuk lagi ke dalam hotel nya dan Ibu Melinda sudah melajukan mobil nya untuk pulang ke rumah nya. Ibu Melinda tiba dirumah nya tepat jam sebelas malam dan pintu gerbang segera dibuka oleh Pak Nasir.
Pak Nasir hanya bisa memandang kemolekan tubuh majikan nya itu dari jauh dan Ibu Melinda kini sudah masuk ke dalam rumah nya.
"Aku heran kepada Ibu Melinda, mau sampai kapan dia akan menjanda terus seperti itu? sejak umur Nona Almira tujuh tahun sampai berumur dua puluh empat tahun, ia masih tetap menjaga status janda nya. Mungkin ia masih trauma dengan perlakuan mantan suami nya dulu itu. Hmm andai aku seorang duda, sudah aku coba untuk merayu Ibu Melinda. Tapi sayang nya aku sudah memiliki istri dan anak." Pak Nasir ternyata satpam yang memisahkan perlakuan kekerasan dalam rumah tangga nya Ibu Melinda. Suami Ibu Melinda memukul Ibu Melinda saat mereka cekcok dulu dan Pak Nasir yang kala itu masih bujangan segera melerai mereka.
Kini Pak Nasir dipekerjakan permanen oleh Ibu Melinda dirumah itu karena atas jasa nya yang telah menolong majikan nya itu. Padahal semasa muda wajah pak Nasir cukup ganteng, tapi tetap saja bukan selera nya Ibu Melinda. Didalam rumah, Ibu Melinda melihat Almira yang sedang makan sambil melihat ponsel nya.
"Sayang? kamu belum tidur Nak?"
"Almira lapar mah, dari sore belum makan."
"Apa napsu makan mu sudah normal sayang? Mamah pikir kamu tak enak makan."
"Sudah baikan kok Mah, lalu bagaimana Mah dengan Meeting nya? Apa lancar?"
"Lancar sayang." Ucap Ibu Melinda datar saja karena di dalam hati kecil nya ia merasa berdosa telah membohongi anak nya.
"Yasudah kamu lanjut makan ya sayang, habis itu minum obat mu. Mamah mau masuk kamar dulu, gerah."
"Iya Mamah." Jawab Almira dan kini Ibu Melinda sudah pergi ke kamar nya.
Almira sedikit mencium aroma parfum yang biasa di pakai David.
"Seperti wangi parfum David!" Lalu Almira menatap ke arah kamar ibu nya.
"Apa maksudnya ini? sudah dua kali aku mencium wangi parfum David melekat dipakaian nya Mamah!" Almira tak habis pikir akan apa yang ia pikirkan itu.
'Apakah Mamah bertemu dengan David malam ini dengan alasan Meeting bersama rekan bisnis nya? Jika begitu, berarti David telah membohongi ku! Tapi sayang nya aku tak punya bukti yang kuat untuk bertanya langsung kepada David. Sudah dua kali aku mencium wangi Parfum David dipakaian nya Mamah. Hmm seperti nya aku harus mencari tahu soal kedekatan Mamah dan David ini.' Almira membatin begitu dan ia pun memutuskan untuk membuat RENCANA PENGINTAIAN Terhadap David dan Ibu nya itu nanti.
Kini Almira sudah menyudahi makan malam nya dan pergi ke kamar nya. Ia nampak depresi jika benar David berselingkuh dengan ibu nya.
"Ini tak mungkin terjadi! mana mungkin juga David mengkhianati cintaku dan mengingkari janji nya itu." Almira ingat betul terhadap janji sumpah David yang akan setia terhadap nya sampai mereka pergi ke jenjang pernikahan. Namun pikiran Almira masih terngiang-ngiang soal wangi parfum David yang melekat dipakaian ibu nya. Karena sudah dua kali hal serupa Almira rasakan dan tentu saja hal itu membuat Almira sedikit depresi.
Almira langsung minum obat dan mencoba tidur untuk menenangkan pikiran nya. Makin lama Almira memikirkan hal itu, semakin cepat pula ia tertidur. Ibu Melinda segera melepas pakaian nya dan ia merasa gerah sekali. Badan nya terasa lengket karena sudah bertukar keringat dengan David. Ibu Melinda pergi ke dalam kamar mandi nya yang ada di dalam kamar nya itu.
Ibu Melinda menyalakan shower air hangat dan ia pun mandi. Disela mandi nya itu Ibu Melinda masih terbayang kenangan manis kala ia bercinta dengan David. Ia senyum-senyum sendiri sambil mengusap-usap bagian terlarang nya memakai sabun. Ibu Melinda pun segera menyelesaikan mandi nya karena ia sudah merasa mengantuk sekali. Setelah selesai mandi, Ibu Melinda segera memakai pakaian tidur nya. Setelah itu ia berbaring di ranjang sembari mencoba menghubungi David.
Ibu Melinda yang baru mengecek ponsel nya itu menerima banyak panggilan tak terjawab dari Ibu Puspita, dosen nya Almira.
"Ada apa Dosen nya Almira menghubungi ku?" Lalu ada pesan yang belum dibaca dari Ibu Puspita. Ibu Melinda membuka nya dan membaca pesan tersebut. Isi nya hanya soal Almira yang tak masuk kuliah dan dosen itu bertanya kepada ibu nya Almira.
Ibu Melinda pun membalas pesan itu bahwa anak nya sedang sakit dan tak masuk kuliah dulu. Sesudah Ibu Melinda membalas pesan tersebut, ia langsung menghubungi David lewat video call. Ponsel David pun berdering dan ia langsung mengangkat nya,
"Halo sayang ada apa?"
"Kamu sedang apa sayang?" Tanya Ibu Melinda.
"Aku baru saja mau tidur sayang." Ucap David dan mata nya sudah sayu.
"Oh begitu, Yasudah kamu tidur sayang. Matamu sudah lelah soalnya, selamat tidur sayang semoga mimpi indah, Muachhhh."
"Iya sayang, kamu juga. Muachhh." Balas David dan kini panggilan ponsel pun berakhir.
Ibu Melinda pun sudah merasa mengantuk juga dan agak lama ia menonton televisi, lama-lama matanya terpejam. Keesokan harinya, Almira bangun pagi-pagi sekali. Ia ingat akan mobil nya yang mogok dan perlu dibawa ke bengkel itu. Ia lalu pergi menuju kamar Ibu nya untuk meminta tolong mencarikan montir. Saat itu Ibu Melinda baru saja terbangun dan ada suara ketukan pintu di depan kamar nya.
"Mamah sudah bangun belum?" Ucap Almira dan ibu nya segera menjawab.
"Ada apa sayang pagi-pagi begini?" Tanya Ibu Melinda.
"Mobil Almira mogok Mah, tolong carikan montir." Ibu Melinda segera ingat akan mobil anak nya yang mogok itu. Ia lalu bangun dan membuka pintu kamar nya itu.
"Sayang, nanti Mamah hubungi montir langganan Mamah itu. Kamu sudah baikan sayang?" Tanya Ibu Almira melihat keadaan anak nya yang sudah membaik.
"Sudah Mah, tapi Almira tak mau masuk kuliah dulu sebelum mobil Almira diservis." Ucap nya agak cemberut.
"Yasudah kalau begitu sayang, lagi pula Mamah sudah memberitahu dosen mu bahwa kamu sedang sakit dan tak akan masuk kelas hari ini."
"Terima kasih Mah." Ucap Almira sambil memeluk Ibu nya dan mencium pipi nya. Kini Almira sudah kembali ke kamar nya karena Ibu Melinda mau mandi pagi dulu.
...*...
...* *...
tapi tapi kalau
seorang istri (pemeran utama wanita) yang selingkuh dengan ayah mertua pasti novel itu sangat banyak penggemarnya, (karena banyak pembaca novel alias reader adalah pecinta PEBINOR dan PRIA TUA BANGKA)