NovelToon NovelToon
TUMBAL

TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Tumbal
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Prayitno, seorang pria miskin yang nekat merantau ke kota besar demi mencari ibunya yang hilang, justru terperangkap dalam kehidupan penuh penderitaan dan kesuraman. Setelah diusir dari kontrakan, ia dan keluarganya tinggal di rumah mewah milik Nyonya Suryati, yang ternyata menyimpan rahasia kelam. Teror mistis dan kematian tragis menghantui mereka, mengungkap sisi gelap pesugihan yang menuntut tumbal darah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gerbang Yang tertutup (Revisi)

Tiga hari telah berlalu sejak malam di mana pohon beringin itu mengerang dan tubuh Mariani hancur menjadi abu. Taman kota yang dulu menjadi pusat energi kelam kini terlihat tenang. Tak ada lagi hawa ganjil, bisikan, atau bayangan yang menyelinap dari balik pepohonan. Namun, dalam ketenangan itu, tersimpan luka yang belum seluruhnya sembuh.

Prayitno masih mencari keberadaan istri dan anaknya. Saat ia tak bisa menemukan mereka, ia kembali lagi ke taman. Ia yakin di tempat itu ia akan menemukan istri dan anaknya lagi.

Taman itu seperti magnet yang akan menarik keluarganya kembali.

Sementara itu Rika duduk di bangku taman, menatap tanah bekas tempat upacara terakhir dilakukan. Tangannya menggenggam liontin kecil, satu-satunya peninggalan ibunya yang tersisa. Benda itu dulunya adalah jimat, katanya, untuk pelindung keturunan Mariani. Tapi kini hanya jadi simbol masa lalu yang tak ingin ia warisi.

Ia menyadari satu hal, kutukan memang telah dihentikan, tapi bekas luka yang ditinggalkan oleh keluarga mereka masih membekas di tanah ini. Dan seseorang harus tetap berjaga.

Seorang laki-laki paruh baya menghampirinya. Pak Kepala Desa yang baru. Ia membawa surat dari dinas kota mengabarkan bahwa taman itu akan direnovasi, ditambah air mancur dan ruang pertunjukan.

“Mbak Rika, saya tahu ini mungkin... terlalu cepat. Tapi warga menganggap taman ini sudah tak angker lagi. Mungkin saatnya dibuka untuk umum.”

Rika mengangguk pelan. Sebagai ahli waris tanah itu, ia berharap tempat itu bisa membawa kebahagiaan bagi semua orang, sebagai penebus dosa keluarganya di masa lalu. Tapi dalam benaknya, suara-suara dari masa lalu masih bergema.

“Apa tidak sebaiknya dibiarkan saja alami? Tanpa dibongkar-bongkar?” jawabnya ragu

Pak Lurah tampak ragu. “Kami khawatir kalau dibiarkan terlalu sepi, malah jadi tempat nongkrong anak-anak muda. Yang... iseng.”

Rika tahu maksudnya. Tempat angker memang kerap menarik perhatian. Dan anak-anak muda zaman sekarang lebih percaya konten YouTube ketimbang kisah turun-temurun.

“Kalau begitu,” ucapnya,

“saya ingin satu syarat.”

“Ya, katakan saja mbak?"

“Bangunlah pendopo kecil di bawah pohon itu. Biarkan akar-akarnya tetap tertutup tanah seperti sekarang. Jangan ganggu batu-batu yang tertanam di situ. Anggap saja... sebagai tempat berdoa atau meditasi. Tapi jangan pernah membukanya lagi.”

Pak Lurah mengangguk cepat. Ia tidak tahu persis maknanya, tapi sorot mata Rika cukup membuatnya gentar untuk tidak membantah.

Lelaki itu paham benar jika, tempat itu masih menyimpan aura mistik yang kuat.

 

Malam harinya, Rika kembali ke rumah kayu kecil yang dulu dibangun Prayitno di pinggiran desa. Rumah itu sempat terbengkalai selama bertahun-tahun, tapi kini ia bertekad merawatnya kembali.

Di dinding, masih tergantung lukisan tua gambar gunungan wayang dan bunga kantil di bawah bulan purnama. Gambar itu dilukis Prayitno saat anak pertama mereka lahir. Tapi anak itu... sudah lama tiada. Tumbal pertama, meski tak disengaja.

Rika menatap lukisan itu. Ia kemudian menyalakan dupa dan meletakkan bunga melati di altar kecil yang ia bangun di sudut ruangan.

Di situ, ia meletakkan foto Prayitno dan satu lembar kain putih sebagai lambang penyucian rumah.

Tiba-tiba, suara halus terdengar dari luar jendela.

“Terima kasih.”

Ia menoleh, tak melihat siapa pun. Tapi ia tahu suara itu. Suara yang sama yang selalu memanggilnya dalam mimpi, saat ia terjebak dalam kegilaan bertahun-tahun. Kini suaranya tenang, namun tampak jelas.

Ia pun membuka jendela. Wajahnya seketika memucat saat melihat sosok prayitno berdiri di depan rumahnya.

"Apa dia masih hidup??"

Ia segera keluar untuk memastikan apakah yang dilihatnya adalah Prayitno atau hanya rohnya saja.

"Kamu sudah menemukan rumahmu, tapi aku belum bisa menemukan keluarga ku?" ucap Prayitno

"Bukankah kau sudah mati, lalu untuk apa kamu mencari keluarga mu?, kalau kamu butuh bantuan katakan saja padaku??"

"Aku belum mati, jiwaku hanya tersegel. Aku tidak bisa kembali ke tubuhku sendiri. Hanya darah daging ku yang bisa melakukannya," jawab Prayitno

Rika mengangguk paham.

"Aku tahu kamu pasti kesusahan menemukan mereka karena kamu hanya sesosok Arwah. Baiklah aku akan membantumu menemukan istri dan anakmu," jawab Rika

Ia kemudian mempersilahkan Prayitno untuk tinggal di rumahnya.

Rika menarik napas panjang. Ia tidak ingin menjadi dukun, tidak pula penjaga tempat angker. Tapi ia juga tahu, jika tidak ada yang menjaga, maka sejarah bisa terulang. Nafsu manusia selalu menemukan cara untuk menggali kembali yang seharusnya dikubur.

Esok paginya, ia menuliskan sepucuk surat. Surat itu ditujukan kepada cucu dari adik Mariani yang tinggal di kota seorang penulis muda yang tertarik pada kisah-kisah mistis dan sejarah desa. Dalam surat itu, Rika menuliskan kebenaran tentang tumbal, kutukan keluarga, dan caranya dihentikan. Bukan untuk disebarluaskan, tapi untuk disimpan sebagai arsip jika suatu hari nanti semuanya perlu diungkap.

Tak lupa ia juga meminta tolong untuk mencari keberadaan Nurul dan Aryo kepada kerabatnya itu.

Rika bahkan menemui kepala desa dan menanyakan tentang Nurul kepadanya.

"Setahu saya, mbak Nurul sama anaknya pindah ke desa sebelah, coba saja cari ke sana," ucap kepala Desa

"Baik Pak, terimakasih infonya,"

Rika kemudian mengajak Prayitno untuk mencari Nurul ke desa sebelah.

 

Beberapa minggu kemudian, taman itu resmi dibuka kembali. Pendopo kecil berdiri anggun di bawah pohon beringin yang tetap tegak dengan aura khidmat. Tak ada papan nama, tak ada hiasan mencolok. Hanya satu batu besar berbentuk mirip arca tua di sudutnya batu yang dulu menjadi tempat tumbal dikubur.

Warga datang dan pergi. Anak-anak bermain. Orang-orang duduk dan membaca buku. Tak satu pun dari mereka tahu bahwa tempat itu dulu adalah saksi darah dan kegelapan. Dan itulah tujuannya, agar kegelapan tak lagi dikenal, tak lagi diwariskan.

Taman itu semakin hari semakin ramai. Banyaknya orang-orang yang mengunjungi tempat itu membuat suasana angker sedikit demi sedikit menghilang.

Namun di malam-malam tertentu, jika kamu cukup berani duduk sendiri di pendopo itu, kamu mungkin akan mendengar suara wanita bersenandung lagu Jawa kuno, lembut seperti angin, seolah hanya ingin memastikan bahwa dunia ini... masih aman.

Hanya orang-orang tertentu yang bisa merasakan aura mistis taman itu. Di malam hari taman di tutup. Namun ada orang-orang tertentu yang sengaja datang ke taman itu untuk mencari sesuatu.

Ada yang mencari berkah, ada yang mencari kekuatan, atau pun mencari pusaka bahkan kekayaan.

Meskipun rahasia tentang taman itu tertutup rapat tetap saja ada orang yang tahu jika tempat itu dulunya adalah tempat angker dimana banyak memakan korban jiwa.

Itulah yang memancing orang-orang untuk datang di malam-malam tertentu khususnya malam selasa Kliwon dan Jumat Kliwon.

1
Zuhril Witanto
bagus
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
para pencari wangsit
Zuhril Witanto
apa Prayitno benar2 dah meninggal sekarang
Zuhril Witanto
makin seru
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
tetep aja pasti akan ada orang yang kepo dengan mistik keluarga Suryati
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya jiwa Prayitno gak penasaran lagi setelah kutukan di hancurkan
Zuhril Witanto
ternyata Prayit belum sepenuhnya meninggal
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
pasti ada bekasnya walaupun tempat itu udh hilang
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah tugas Prayit sudah selesai lantas kemana kah Rika akan pergi
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
selesai sudah tugas prayitno yaaa dan rika juga tp kemana aryo
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh gtu yaa jd krn raga prayitno udh g ada jd dia kek roh gtu yaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: holow man
Ai Emy Ningrum: samar bayangan...👀
total 2 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kalian kerja sama aja biar gak ada korban lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ini ceritanya cashback ya bunga
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh pnjg juga prjlanan pesugihan ya
jd ngeri
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apa bnr Maria bakalan hidup lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
Prayitno masih hidup🤔
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
jd aryo yg harus memutus kan itu yaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhhh ternyata masih lnjut
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
km harus bisa aryo buat membasi mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!