namaku Nadia putri Az-Zahra sering disapa Nadia berusia 36 tahun aku seorang ibu beranak 3 memiliki suami yg sangat perhitungan akan tetapi aku tetap sabar menghadapi sifat suamiku namun tanpa sepengetahuanku ternyata suamiku telah memberiku seorang madu.
akankah nadia bertahan atau memilih untuk mengakhiri semua??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
setelah Nadia selesai mandi Nadia ke meja makan untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan
Nadia makan sambil melamun sampai tak menyadari kedatangan mita
"Mbak Nadia,....mbak...mbak Nadia" panggil mita menyadarkan Nadia dari lamunannya
"i-iya mit ada apa?"jawab Nadia setelah tersadar dan mengelus dadanya karena kaget
"mbak kenapa? kok makan sambil melamun
awas loh mbak nanti makanannya dimakan jin tomang iiihhhh"kata Mita bergidik ngeri
"ih kamu kenapa sih! sampai ngefitnah jin tomang "jawab Nadia mengerutkan bibirnya
"habisnya mbak makan sambil melamun, makanannya ngak dihabiskan malah menjamu para jin
kan katanya tuh ya kalo makanan yg dibiarkan lama terbuka tanpa ucapan basmalah bakalan jadi santapan lezat para jin.
iiiihhhhh ceyemmm"kata Mita lagi sambil cekikikan
"kamu ini sembarangan aja kalo ngomong,hus sana mbak mau makan"kata Nadia mengusir mita yg sedari tadi menggodanya
"eh ....simbak cantik kalo ditanya nggak percaya "ucap Mita lagi sambil cemberut
"mbak dicariin sama mas ganteng "ucap mita dan berlalu keluar dari ruangan makan
Nadia mengerutkan keningnya masih belum paham apa yang disampaikan Mita tadi
"eh ... Mita siapa nyari mbak?!"tanya Nadia sedikit berteriak
"mbak liat aja sendiri deh, pasti nggak akan nyesel "jawab Mita
"siapa sih, bikin penasaran aja "gumam Nadia
segera menghabiskan makanannya
setelah selesai makan dan membereskan bekas makan siangnya Nadia buru2 keluar menemui tamu yang dikatakan Mita
sesampainya di teras rumah Nadia melihat pak Aditya duduk sambil makan kue yg disuguhkan oleh Mita dan disana juga sudah ada jaka yang menemaninya
"eh pak Aditya,maaf pak lama menunggu" kata Nadia menyapa pak Aditya lalu duduk di kursi yang ada di depan pak Aditya
"tidak apa-apa bu Nadia,malah saya yang harus minta maaf karena mengganggu makan siang ibu" jawab pak Aditya merasa tidak enak
"tidak kok pak, tadi memang sudah hampir selesai" jawab Nadia sambil tersenyum
"ini kue bolu varian baru lagi bu nadia?!" tanya pak Aditya mengangkat tangannya yang memegang kue bolu yang sisa sedikit itu
"iya pak itu idenya mita, Alhamdulillah Kalau bapak suka rasanya"jawab nadia
" iya ini sama enaknya sama dengan yang kue buatan kamu yg lain tapi ini rasa baru" ucap pak Aditya tersenyum lebar
"terimakasih banyak pak atas pujiannya, Alhamd
ulillah kalo bapak suka semoga yang lain juga suka rasanya "Jawab Nadia juga tersenyum manis
" oh iya, Bu Nadia , saya datang kesini mau pesan kue untuk acara pernikahan sepupu,saya mau semua varian rasa dimasukkan list
kan sekalian promosi juga nanti Bu Nadia
saya juga mau jadikan kue ini jadi oleh2 untuk semua keluarga yang datang nanti baik yang datang dari jauh maupun dekat " ucap pak Aditya penuh semangat
"iya pak beres Itu" ucap Nadia menyanggupinya
"kalau kue untuk Oleh-olehnya saya akan kemas dalam boks biar nanti tidak gampang rusak walaupun dibawah perjalanan jauh" ucap Nadia lagi
"iya itu bagaimana baiknya sajalah Bu" jawab pak Aditya
"Baik pak,oh iya acaranya kapan pak trus mau pesan berapa banyak biar nanti disiapkan semua lebih awal bahannya
" nanti saya akan telpon ibu tanggal pastinya"jawab pak Aditya
" Baik pak, terimakasih karena sudah percaya pada kita kami" ucap Nadia
" kalau begitu saya pamit pulang dulu bu Nadia, nanti saya beritahu kepastiannya atau saya akan suruh Desi untuk kesini menyampaikannya langsung" Ucap pak Aditya lalu beranjak dari duduknya
"assalamualaikum" ucapnya lagi dan berjalan keluar menuju mobilnya.
" iya pak, wa'alaikumsalam"
Aditya pun menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Nadia
setelah pak Aditya pulang Nadia masuk kedalam rumah produksinya untuk menyiapkan pesanan pak Aditya pada Mita
🥀🥀🥀
Ke esokan paginya saat anak2nya berangkat sekolah dan Wahyu berangkat kerja Nadia mengutarakan kue2 buatannya ke warung bu jujum untuk dititipkannya disana
dengan begitu Nadia akan lebih mudah memantau rumah yg ditunjukkan oleh pak Yadi kemarin
Nadia juga akan punya alasan apa bila suatu saat nanti tanpa sengaja ada yang mengenalinya saat berada disekitar daerah sana
"Assalamualaikum bu jujum,ini kue2 yang akan saya titipkan disini dan ini teaternya bu supaya ibu gampang mencobanya ini sudah semua varian rasa yang saya jadikan sampel bu"
kata nadia sambil menyodorkan boks yg berisi kue untuk testernya
" mmm ini rasanya enak,mbak Nadia mudah2an semua habis ya " ucap bu jujum setelah mencoba kue buatan Nadia walaupun baru satu rasa yang dimakannya tp bu jujum yakin kalau semua pasti semua rasanya enak
"aamiin bu,semoga ya bu sebentar sore saya akan kesini lagi untuk mengambil nya kembali dan ibu tdk usah khawatir ibu hanya membayar kue yg habis terjual saja sesuai harga yang kita sepakati sebelumnya" jawab Nadia panjang lebar saat melihat keraguan di wajah Ibu jujum
"oh begitu ya bu Nadia"ucap bu jujum sambil tersenyum
"kalau saya pamit pulang dulu ya bu, soalnya masih mau ngantar2 pesanan" kata nadia berpamitan dan diangguki oleh bu jujum
" iya mbak Nadia, hati-hati ya" jawab bu jujum
"iya bu terimakasih,mari bu Assalamualaikum " Nadia pun pergi dari warung bu jujum
" iya mbak , Walaikumsalam "ucap bu jujum membalas salam Nadia
Saat Nadia melawati rumah yg dicurigainya
Nadia memelankan laju motornya saat berada didepan rumah itu tp nadia takut ketahuan juga merasa ragu jikalau yg tinggal dirumah itu bukan wahyu suaminya
saat ingin pergi tiba-tiba ada seseorang perempuan hamil keluar dari rumah itu Nadia memicingkan matanya memperhatikan perempuan hamil itu Nadia merasa tidak asing
saat perempuan itu keluar dari pagar rumahnya Nadia bisa mengenalinya
"Marni?! itu kan marni? kenapa dia tinggal disini? jadi apa yang dikatakan oleh ibu2 diwarung mbak lila tempo hari itu benar" Nadia terus berbicara dalam hati memperhatikan Marni yang sedang berjalan menuju ke warung Bu jujum
" ya Allah kenapa semua kebetulan sekali Marni yg keluar dari rumah itu aku alamat rumah itu alamat yang diberikan pak Yadi kemarin dan mempunyai nama sama seperti nama Bang Wahyu" ucap Nadia lagi dalam hati
" Dan Marni adalah mantan pacar Bang Wahyu,ya Allah kenapa perasaanku Jadi tidak enak begini"ucap Nadia dalam hatinya dan tak berhenti beristighfar
Nadia memilih meninggalkan tempat itu dan menuju ketempatnya biasa menitipkan kue2 buatannya
Namun hati Nadia masih tetap tidak merasa tenang fikirannya masih tertuju pada semua kebetulan yang didapatnya tadi
"ya Allah berilah hamba kekuatan dan semoga apa yang ada dalam hati dan pikiranku Itu semua tidaklah benar" doa nadia dalam hati
"kenapa ini semua semakin membuatku semakin penasaran" ucap nadia lagi