NovelToon NovelToon
Assalamu'alaikum Suamiku

Assalamu'alaikum Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Romansa
Popularitas:145.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lusista

Aisyah Nur Az-Zahra biasa dipanggil Aisyah atau Zahra, anak kedua dari pasangan suami istri yang bernama Muhammad Ali Syafi'i dan Humairah Putri Az-Zahra. Mempunyai seorang kakak yang bernama Muhammad Ilham Syafi'i.

"Abi, Umi apakah nanti Zahra akan bahagia? Apakah nanti suami Zahra akan baik sama Zahra? Bagaimana kalau terjadi kekerasan dalam rumah tangga Zahra? Apakah dia akan bertanggung jawab atas segalanya? Apakah dia memang imam yang baik untuk Zahra?". Pertanyaan beruntun Zahra membuat kedua orangtuanya pusing.

Muhammad Adam Dirgantara biasa dipanggil Adam adalah anak pertama dari kedua saudara yang bernama Adinda Putri Dirgantara. Anak dari pasangan suami istri yang bernama Muhammad Ramli Dirgantara dan Halwa Putri Sukma.

"Abang tuh jangan terlalu dingin dan cuek jadi orang, nanti ga akan dapet jodoh baru tau rasa". Ujar Adinda pada Adam kakaknya.

"Semua Allah yang mengatur Adinda". Ujar Adam acuh pada adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Adam menghampiri Aisyah yang sedang sibuk di dapur, ia memeluk istrinya dari belakang membuat Aisyah kaget tetapi hanya sesaat saja karena ia tau pasti ulah suaminya.

"Sayang". Panggil Adam di telinga Aisyah.

"Iyaa Hubby? kenapa?". Tanya Aisyah membalikkan badannya.

"Kangen". Jawab Adam sambil terus memeluk sang istri.

"Kan serumah suamiku ngga jauh". Ujar Aisyah pada suaminya.

"Jauh sayang ,jarak dapur sama kamar tuh". Ujarnya pada Aisyah.

Mereka sedang berbulan madu di Eropa, sudah seminggu mereka disana, untung saja ada rumah yang diberikan oleh Ayah Ramli untuk mereka berdua, jadi mereka tidak perlu ke hotel untuk menyewa kamar.

Aisyah juga sudah memberikan haknya pada suaminya, setelah ia tau bahwa suaminya adalah adam nya di masa kecilnya, begitupun dengan Adam yang manja pada Aisyah-Nya.

"Kamu mau jalan jalan ngga nanti siang?". Tanya Adam masih sambil memeluk istrinya.

"Heum mau hubby". Jawab Aisyah pada suaminya.

Aisyah dan Adam melaksanakan sarapan berdua, setelahnya mereka sholat dhuha berjamaah sambil membaca al Qur'an bersama, terkadang Adam dan Aisyah saling membenarkan bacaan al Qur'an mereka.

Hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 10 siang, Adam dan Aisyah bersiap siap untuk pergi jalan jalan keluar, Adam mengajak Aisyah ketempat yang belum mereka datangi, sesampainya ditempat tersebut Aisyah terpesona dengan indahnya tempat tersebut.

"Masya Allah Subhanallah, ini sangat indah Hubby, ternyataa tidak hanya tempat yang dulu pernah kita datangi yang indah, sekarang pun indah apalagi pemandangannya". Ujar Aisyah pada suaminya.

"Karena Allah swt menciptakan kita maupun sekitar kita, jadi keindahan mana yang tidak pernah kamu liat sayang?". Tanya Adam menatap istrinya.

"Aku belum melihat hadirnya buah hati kita Hubby, seandainya nanti bisa aku juga mau mengajak anak kita ke tempat indah yang lainnya". Jawab Aisyah menatap suaminya dengan senyuman Manisnya.

"Istriku ini selalu bisa membuat suaminya merasa senang yaa". Ujar Adam memeluk Aisyah.

"Hubby, malu diliat banyak orang". Ujar Aisyah dalam pelukan suaminya.

"Biarkan, aku tidak perduli pada mereka yang kebanyakan belum menikah sayang". Ujar Adam pada Aisyah.

Akhirnya waktu mendekati dzuhur mereka pergi ke masjid yang memang ada juga di Eropa, Aisyah dan Adam memasuki masjid tersebut serta mereka berpisah karena tempat yang berbeda.

Aisyah duduk di dekat seorang wanita yang sedang hamil besar sedang menunggu adzan dzuhur, ingin sekali rasanya mengelus perut wanita tersebut namun ia tak berani. Hingga wanita itu menoleh padanya membuat Aisyah kikuk.

"Assalamu'alaikum". Salam seorang wanita itu pada Aisyah.

"Waalaikumussalam". Jawab Aisyah pada nya.

"Aku perhatikan sedaritadi kamu melihat perutku, mau mengelus nya?". Tanya seorang wanita itu padanya.

"Ahh iyaa maaf kalau membuat risih ketika aku melihat perutmu ". Jawab Aisyah menunduk padanya.

"Tak apa, sebelumnya kita belum kenalan nya, perkenalkan namaku Sarah Nur Afifah panggil aja Sarah". Ujar Sarah pada Aisyah.

"Ahh namaku Aisyah Nur Azzahra panggil aja Aisyah atau Zahra". Ujar Aisyah padanya.

"Ahh baiklah Zahra, apa kamu mau mengelus perutku? aku tak apa karena aku senang di elus kecuali sama lelaki yang bukan mahram pastinya". Ujar Sarah terkekeh pada Aisyah.

Aisyah pun mengelus perut Sarah, membuat respon yang dari dalam, Aisyah berkaca kaca melihatnya terlihat jelas tendangan dari bayi yang ada didalam sana, Aisyah mendekatkan wajahnya membaca kan surat Yusuf.

"Semoga kelak kamu menjadi orang yang bisa membuat kedua orangtuamu bangga ya syaang, nurut sama orangtua, jangan membangkang ya". Ujarnya sambil mengelus perutnya Sarah.

"Aamiin yaa rabbal'alamin makasih ya doanya Aunty". Ujar Sarah berbicara seperti anak kecil.

"Semoga nanti lahirannya lancar ya mbak". Ujar Aisyah diangguki oleh Sarah.

"Boleh minta nomor kamu Syah?". Tanya Sarah diangguki oleh Aisyah.

Setelah nya mereka pun sholat dzuhur karena adzan sudah berkumandang, hingga beberapa menit selesai Aisyah yang tadinya akan menghampiri suaminya tidak jadi karena terlihat sedang berbincang dengan seseorang.

"Kenapa berhenti Syah?". Tanya Sarah padanya.

"Tadinya mau nyamperin suami aku, tapi dia keliatan lagi ngobrol sama seseorang". Jawab Aisyah pada Sarah.

Sedangkan Adam sedang bersama teman lama nya, kebetulan sekali mereka bertemu di Eropa, temannya bernama Azam Putra Sidiq biasa dipanggil Azam, nama mereka berdua hampir sama hanya saja Adam nama tengah Azam nama awal yang membuat mereka selama di sekolah selalu dipanggil kembar.

"Apakabar Dam?". Tanya Azam padanya.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri Zam?". Tanya balik Adam padanya.

"Alhamdulillah baik, bahkan sekarang aku akan menjadi seorang ayah". Jawab Azam pada temannya.

"Ohh yaa? selamat ya Zam, kok nikah ngga ngasih tau sih". Ujar Adam padanya.

"Aku ngundang loh tetapi kamunya saja yang tidak membaca pesan ku, bahkan tidak membacanya sama sekali". Ujar Azam sambil tersenyum tipis padanya.

"Astagfirullah maaf Zam, aku tidak tau karena ponselku selalu di silent". Ujar Adam padanya.

"Ahh pantas saja, yasudah tak papa". Ujar Azam menepuk bahu Adam.

"Ehh sama siapa kamu kesini Dam? sama Davin?". Tanya Azam pada nya.

"Astagfirullah aku lupa, istriku pasti menungguku". Celetuk Adam saat mendengar pertanyaan dari Azam.

"Kamu udah nikah? ngga ngundang aku pula". Ujar Azam padanya.

"Maaf sekali lagii Zam, aku nikah karena dijodohkan tetapi ternyata orang yang dijodohkan denganku adalah gadis yang aku sukai sejak kecil". Ujar Adam padanya.

"Wahh barrakallah ya, yasudah kita bareng saja mencari istri kita". Ajak Azam pada temannya.

Sarah yang melihat apa yang ditunjuk oleh Aisyah pun menatapnya dengan tajam untuk memperjelas apa yang ia lihat , Aisyah yang melihatnya langsung kebingungan apalagi saat Sarah menarik tangannya.

"Sepertinya aku mengenalnya Syah". Ujar Sarah padanya.

"Memangnya siapa?". Tanya Aisyah pada Sarah.

"Itu suamiku dan teman sekolah dulu". Jawab Sarah membuat Aisyah menatap ke arah dua pria yang sedang berbincang.

"Mas Azam". Panggil Sarah membuat kedua pria yang tadi akan pergi mencari menoleh.

"Loh sayang". Ujar Azam pada sarah istrinya.

"Wahh istrinya aku disini juga". Ujar Adam pada Aisyah.

Sarah dan Aisyah saling menoleh lalu tertawa pelan, ternyata mereka dipertemukan secara kebetulan sekali. Adam dan Aisyah pun mengajak Azam dan Sarah untuk makan siang bersama.

"Masya Allah, ternyata kamu menikah dengan Sarah Zam". Ujar Adam pada temannya.

"Iya dam, ternyata aku sama seperti kamu dam, dijodohkan dengan orang yang aku sukai". Ujar Azam sambil menunggu pesanan mereka tiba.

Sedangkan Aisyah dan Sarah asik berbincang tentang bayi yang berada diperut Sarah, sesekali akan menendang setelah Aisyah usap perutnya, membuatnya gemas sendiri melihat tendangan tersebut.

"Sayang, sepertinya kita juga harus menyusul mereka untuk mempunyai seorang anak". Ujar Adam saat melihat Aisyah senang sekali mengelus perut buncit Sarah.

"Hubby maluu ihh". Ujar Aisyah padanya.

Mereka tertawa bersama sebelum akhirnya memakan pesanannya dengan hikmat, setelah beberapa menit mereka pun berpisah saat akan pulang.

1
Ana
mereka sma2 berjodoh
Nadira Alexa
Luar biasa
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
Rinni Amir
ngak ada kelanjutan nya ya thorr...dah lama lo nunggu nya
Una Husna
bagus ceritanya semoga sukses terus ya😊
Una Husna
bagus ceritanya semoga sukses terus ya😊
Rinni Amir
lanjut thorr....
Rinni Amir
semangat...semangat...semangat thorrr
Rinni Amir
aku suka jalan cerita nya...semangat ya thorr
Siti Sya'adah Nursakinah
Lanjut thor, aku mendukungmu
Ai Nurhaeni
lanjut thor
❤Siti Sya'adah❤
Sangattt bagus sekalii ceritanyaa 😍😍
Ai Nurhaeni
Bagus. bangeetttt semangattt authorrr
Imel • DUBY | gg
Luar biasa أنا أحب هذا العمل ، ونتمنى لك التوفيق دائمًا
Imel • DUBY | gg: Sama²🥰
❤Siti Sya'adah❤: Terimakasihh sudah mampir 🤗
total 2 replies
ratna18
kapan cerita ini lanjut😭
lupi sopiana
lanjut thor, semangatt yaa 💪💪
Adminah Muhajar
makin penasaran
Adminah Muhajar
ngga sekedar cerita
Adminah Muhajar
baca sambil belajae
Adminah Muhajar
semakin asik ceritanya, bs sambil belajar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!