TAMAT
"Ingat, kau milikku Kiar!" Sorot menusuk dari mata hazel Tuan mafia menyandera gejolak gadis itu.
Adalah Kiara Elga, nama janda kembang berusia 20 tahun. Sebuah peristiwa menakutkan membawa gadis malang itu kepada seorang mafia.
Dave Myles nama dari ketua sekumpulan rahasia yang terkenal dengan pengaruh besarnya di bidang politik, 28 tahun usianya, sukses, tampan, gagah, tapi sialnya adalah Kiara hanya istri sirinya.
Bukan main, hanya dalam waktu satu hari saja, Kiara mampu membeli berhektar-hektar tanah sawah di kampung halamannya.
Welcome para pembaca baru karya ku, Yeay, anda telah memasuki zona bucin akut beracun🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Datar
Indonesia, Dave sekarang berada di negara asal almarhum Livia ibunya. Ada sesuatu hal yang harus ia urus di kota Jakarta. Akhir-akhir ini Dave selalu berbolak-balik ke negara ini.
"Telepon dari Mora!" Marvin menyodorkan gawai tipisnya pada sang Tuan. Keduanya berada di kamar hotel.
Dave menerima lalu duduk pada sofa yang menghadap jendela kaca. "Hmm, ada apa?" Tanyanya.
📞 "Lima mata-mata Reynolds telah Mora lumpuhkan!" Dave berkerut kening mendengarnya.
"Bagaimana bisa mereka masuk?" Bentak Dave.
Marvin mengangkat satu alisnya, dia saja tak berani membentak kekasihnya lalu Dave sesuka hati meninggikan suaranya.
📞 "Mereka memang sengaja di masukan untuk di penjarakan!" Sanggah Mora.
"Bodoh! Bukan saatnya melakukan hal itu. Bagaimana kalo salah satu dari mereka ada yang melihat istriku! Dia dalam bahaya sekarang!" Ketus Dave keras.
📞 "Mora rasa, istri mu aman." Mendengar itu, Dave sedikit lebih tenang.
Sekejap ia terdiam, kemudian kembali bersuara. "Bagaimana kabar istriku? Aku tidak mendapat jawaban chat dan teleponnya." Lirihnya.
📞 "Baik, aku lihat, Nyonya menurut makan salad dan membaca buku. Sepertinya dia terbiasa menjadi orang lain, Dave!"
"Kamu menyindir ku?" Sela Dave, ia tahu Marvin dan Mora tak pernah menganggap serius perasaannya.
📞 "Aku hanya kasihan padanya, bagaimana kalo ternyata, diam-diam dia tidak nyaman dengan perlakuan mu?"
Dave terdiam memikirkan, mungkin ini pula yang membuat Kiara tak mau mengangkat telepon darinya. Bisa saja, Kiara mulai muak padanya.
"Aku menyayanginya, jaga baik-baik dia, jangan sampai orang-orang Reynolds tahu ada Kiara di istana ku!" Pesan Dave pada akhirnya.
📞 "Itu soal gampang."
"Katakan padanya. Aku pulang secepatnya, dan katakan padanya, aku merindukannya."
📞 "Ok."
...⭕⭕⭕...
Dua hari kemudian, Dave pulang seperti yang dia janjikan. Satu buket bunga dan kotak perhiasan berwarna biru Dave tenteng di balik punggungnya.
Bibir tersenyum, rindu yang menggebu membuatnya kalap melangkah lebih cepat. Bag orang yang baru merasakan jatuh cinta, jantung Dave dibuat berdetak lebih kencang.
Mungkin begini rasanya orang yang akan menemui kekasihnya. Satu Minggu tak mendapat kabar langsung dari istrinya, Dave lebih banyak gelisah.
Ceklek...
Dua pintu tinggi itu Dave dorong, lalu kakinya mundur untuk menutup kembali pintu tersebut dengan punggungnya.
"Sayang."
Tak seperti sambutan biasanya, kali ini Kiara duduk di sisi ranjang dengan dandanan acak-acakan. Agaknya Kiara baru bangun dari tidur.
"Sayang." Dave mendekat.
Kiara bergeming, mata panda, tubuhnya lebih kurus dari biasanya, bibir pucat, tapi kecantikan wanita itu tak pernah lepas dari wajahnya.
"Kamu sakit?"
Dave meletakkan bunga dan kotak perhiasan pada permukaan ranjang. Ia lebih dulu memeriksa suhu tubuh Kiara dengan punggung tangannya.
"Tidak." Lirih Kiara.
"Berat badan mu turun?" Dave usap lengan Kiara lembut. Benar jika Dave kejam pada musuh-musuhnya tapi urusan istri, Dave hello Kitty.
"Mungkin karena aku hanya makan makanan vegetarian." Sanggah Kiara.
Dave duduk di sisi istrinya, membelai, mengecup, mengendus pipi wanita itu.
"Sekarang katakan, kamu mau makan apa?" Tawar Dave. "Kamu pucat." Lanjutnya berbisik.
"Aku mau pulang ke Indonesia." Celetuk Kiara.
Dave menggeleng. "Lalu bagaimana dengan ku? Suamimu tinggal di sini, kau juga harus berada di sini." Katanya pelan.
"Kamu pulang satu Minggu sekali. Aku lelah menanti." Sanggah Kiara kembali.
Dave paham, ini alasan Kiara tak mau mengangkat telepon darinya. "Maaf. Maafkan aku. Aku janji, setelah urusan ku di Indonesia selesai, aku akan terus berada di sini, bersama mu."
Kiara menatap suaminya. "Atas dasar apa kau memperlakukan aku seperti ini?" Kiara ingin tahu, sejauh mana Dave berkilah.
"Tentu saja atas dasar rasa sayang, cinta, ketergantungan, terlebih, kau istriku yang cantik." Jawab Dave.
"Jadi jika aku sudah tidak cantik lagi, kau menghilang dariku?" Tukas Kiara.
Dave terkekeh. "Bicara apa kamu hmm? Kamu akan tetap cantik, selama kau merawatnya." Dave memposisikan tubuh Kiara untuk membelakangi dirinya.
Sebelah tangan Dave meraih kotak perhiasan yang ia bawa, membukanya, mengambil juntaian kalung dengan bandul berlian itu.
Dave melingkarkan perhiasan tanda cintanya pada leher istrinya. "Ini hadiah spesial, untuk wanita spesial." Kecupan manis mendarat pada tengkuk leher perempuan itu.
"Aku merindukan mu." Dave peluk Kiara yang terus terdiam tanpa ekspresi.