BALASAN UNTUK SUAMI PENGKHIANAT.

"Kok kamu ngomong nya gitu sih honey, kita sudah sepakat kalau kamu sudah bisa menguasai harta suami kamu, kamu akan tinggalin dia, dan kita akan menikah." Ucap hendri.

Henny tidak bisa mengelak, karena apa yang di katakan Hendri semua nya benar. Namun dia tidak akan membiarkan Hendri merusak rencana nya.

Karena apa yang dia ingin kan belum tercapai.

Dia yang tadi nya senang banget, setelah mendengar kabar dari Gio kalau pria itu sudah berhasil menguasai seluruh harta Shinta, tiba-tiba di hadapkan dengan kenyataan kalau ternyata semua yang Gio dapatkan itu hanya lah palsu.

Dan sekarang dia juga harus menerima kenyataan kalau rumah yang di beli kan Gio untuk nya juga sudah menjadi milik shinta.

" Cukup Hendri cukup, tidak akan ada pernikahan di antara kita.

Sekarang kamu pergi dari sini pergiii.." teriak henny.

Dia tidak ingin kehadiran Hendri semakin memperkeruh ke adaan yang akan membuat Gio semakin marah pada nya.

Hendri perlahan mundur, kemudian dia berlalu keluar dari ruangan itu, dengan wajah penuh kekecewaan.

Shinta puas melihat keadaan henny saat ini, Dia tersenyum miring. Begitu juga dengan semua yang berada di ruangan itu.

PLAAAAKK.....

Suara tamparan yang cukup nyaring mengalihkan atensi semua orang di ruangan itu.

Terlihat Henny sudah tersungkur ke lantai sambil memegang pipi nya yang terlihat memerah.

" Jadi selama ini kamu manfaatin aku henny? Dasar wanita mur*han." Umpat Gio.

" Henny saat ini juga, aku talak kamu! Mulai sekarang kamu bukan lagi istri ku."

(Maaf yah semua aku tidak terlalu tau gi mana seseorang mengucapkan talak, karena aku belum pernah mendengar nya langsung jadi mohon di maklumi🤭.🙏🙏)

Jedaar, bagai di sambar petir di siang bolong. Henny bergerak lalu memegang kaki Gio. Karena posisi nya yang tersungkur kelantai jadi dia hanya bisa meraih kaki Gio sekarang.

" Tolong tarik kata-kata kamu itu mas, aku ngak mau pisah sama kamu." Ujar henny dengan air mata yang sudah merembes di pipi nya. Gio bukan nya kasihan dia malah menghentak kan kaki nya dengan kasar, agar pegangan tangan henny terlepas.

Lalu dia menghampiri Shinta yang sedang duduk di sebuah kursi untuk menonton drama itu.

Gio tiba-tiba berlutut di depan kaki shinta.

" Sayang, kamu dengar sendiri kan dia cuma manfaatin aku saja, tolong kasi aku kesempatan. Kita mulai lagi dari awal yah, aku janji ngak akan mengulangi kesalahan yang sama, aku janji akan selalu setia sama kamu" Ucap Gio dengan tidak tau diri

" Maaf mas, aku tidak bisa. Kamu tau aku paling benci yang nama nya pengkhianatan, jadi mulai sekarang kita jalani kehidupan kita masing-masing."

" Sayang, aku mohon berikan aku kesempatan sekalii saja. aku akan memperbaiki semua nya, aku ngak mau pisah sama kamu." Dengan Bujuknya.shinta yang mendengar itu menatap Gio sinis.

" Kamu tidak ingin pisah sama aku, atau kamu takut kembali menjadi miskin lagi setelah kita bercerai mas?" Ucap shinta santai. Sedangkan Gio mengepalkan tangan nya wajah nya memerah seperti kepiting rebus, ntah malu atau marah hanya dia yang tau.

Dia sudah menjatuhkan harga diri nya untuk memohon kepada Shinta, ternyata wanita itu tidak bisa begitu saja luluh lagi kepada nya.

" Aku tidak akan mau menceraikan kamu Shinta, sampai kapan pun kamu tetap akan menjadi istri ku." Ucap Gio sambil bangun berdiri dan menatap tajam kearah shinta.

Shinta menatap balik Gio dengan tak kalah tajam nya.

" Sayang nya aku sudah menggugat kamu mas, dan kamu juga sudah menanda tangani surat itu. Kamu lihat saja sendiri." Ujar Shinta.

Gio membeku, kemudian segera membuka berkas yang di lemparkan Shinta kepada nya tadi. Dia belum sempat membuka nya. Karena banyak kejadian yang membuat nya syok, membuat dia sampai lupa.

Setelah membuka dan membaca nya Gio sangat terkejut.

Dia menoleh ke arah shinta yang tengah melihat ke arah nya.

" Tidak mungkin, aku ngak pernah merasa menanda tangani surat ini?"ucap Gio. Dia memperhatikan surat itu sekali lagi, Dia ingin mengatakan kalau shinta sengaja memalsukan tanda tangan nya, tapi itu tidak mungkin karena di surat itu sangat jelas kalau tanda tangan nya asli.

" Itu lah kebodohan kamu mas, apa kamu masih ingat seminggu yang lalu tepat di saat kamu terburu-buru ingin berangkat keluar kota? Waktu itu aku meminta tanda tangan kamu untuk pengalihan perusahaan cabang milik ayah menjadi atas nama kamu. Tanpa membaca isi nya terlebih dahulu, kamu langsung menadatangani semua berkas itu." Ucap shinta panjang lebar yang membuat Gio membulatkan mata nya. Sekarang dia baru menyadari nya.

******************

PLASH BACK.. seminggu yang lalu.

" Sayang, mas berangkat sekarang yah." Ucap Gio.

" Tunggu mas, aku minta tanda tangan kamu. Untuk pengalihan perusahaan cabang milik ayah agar menjadi atas nama kamu." Ucap Shinta. Gio pun berbalik menghampiri shinta di meja makan.

" Mana berkas nya, biar mas tanda tangan." Ujar nya. Shinta tersenyum miring lalu beranjak mengambil berkas tersebut di dalam tas nya. Kemudian kembali menghampiri Gio.

" Ini mas berkas-berkas nya." Ucap shinta sambil menyerahkan berkas tersebut di depan Gio.

Tanpa membaca isi dari berkas itu Gio menandatangani semua nya.

Setelah selesai dia memberikan nya ke pada Shinta.

" Ini sudah mas tanda tangan semua." Ucap nya.

Shinta mengambil semua berkas itu dari Gio.

" Mas sudah membaca semua isi nya sebelum mas tanda tangan?" Tanya Shinta.

" Ngak perlu sayang, mas lagi buru-buru. Mas pergi dulu ya." Ucap nya. Lalu berjalan keluar dari rumah.

Setelah kepergia Gio Shinta menyimpan semua itu kembali ke dalam tas nya.

PLASH BACK OF.

********************

Shinta tersenyum puas melihat wajah frustasi Gio.

Sedangkan henny dia hanya diam menyimak.

" Maka nya mas, kalau mau melakukan sesuatu di perhatikan dulu jangan asal comot saja." Ucap shinta dengan senyum mengejek.

Gio mengepalkan tangan nya. Lalu menatap shinta dengan penuh amarah.

" Kamu menipu ku Shinta? Wanita kurang ajar kamu,aku ngak terima di perlakukan seperti ini. Kalau pun kita harus cerai,kamu harus memberikan aku harta gono gini. Karena aku juga berjasa di perusahaan itu." Ucap Gio dengan amarah yang meluap-luap.

Bahkan dia mendorong Shinta. Untung kakak nya dewi sigap menahan tubuh nya pasti dia sudah terjatuh dari kursi tempat nya duduk.

" Rasain itu Shinta, perempuan sombong dan angkuh seperti kamu pantas mendapatkan nya hahaaa.." ucap henny. Dia yang hanya jadi penonton dari tadi akhir nya membuka suara.

Dan itu berhasil membuat Bunda fahira dan juga Dewi emosi.

Bunda fahira menghampiri henny.

PLAAK..

" Diam kau ******.! Ini semua juga gara- gara kamu."

Bukan bunda fahira yang melakukan itu, melainkan Dewi dia sudah dari tadi menahan geram dan tangan nya yang sudah gatal ingin menampar mulut Henny. Dewi juga menarik rambut henny dari belakang sehingga wajah wanita itu menghadap ke atas.

" Wah, panjang juga rambut kamu. Tapi rambut panjang ngak cocok dengan wajah kamu yang jelek itu, malah bikin makin jelek, kayak mbak kunti." Ujar Dewi sarkas.

" Haaaa, bunda tau gi mana kalau bunda buka salon dadakan? Dan dia yang menjadi model nya." Ucap bunda fahira dengan bibir menyeringai.

" Boleh juga tu bund." Timpal Dewi tanpa melepaskan tangan nya dari kepala Henny.

Kedua wanita beda generasi itu begitu semangat dengan apa yang ingin mereka lakukan. Mumpung ada model yang bisa di jadi kan kelinci percobaan pikir mereka.

Sedang kan Henny yang mendengar obrolan kedua wanita itu hanya bisa menangis sambil menggelengkan kepala nya.

Dia melihat ke arah Gio yang lagi di hajar habis-habisan oleh Brama. Setelah berani mendorong Shinta. Membuat amarah pria paruh baya itu yang tadi nya sudah mulai mereda memuncak kembali. Dan ini lah yang terjadi Gio menjadi sasaran nya. Salah sendiri siapa suruh membangunkan kembali macan yang sudah mulai tertidur.

Kembali ke henny dan ke dua ibu dan anak itu.

Bunda Fahira membuka tas nya lalu mengeluarkan gunting yang memang sengaja dia siap kan.

" Pegang dia Dewi." Ucap Fahira.

Henny berusaha memberontak namun apalah daya, tenaga nya kalah kuat dengan tenaga Dewi. Akhir nya dia hanya bisa menangis dan pasrah dengan apa yang akan di lakukan oleh kedua wanita di hadapan nya ini.

Fahira yang melihat henny sudah terdiam tidak memberontak lagi.

Dia pun mulai memotong rambut Henny. Mulai dari arah wajah hingga kebelakang kepala.

Dia benar- benar membuat rambut di kepala henny seperti di gigit sesuatu.

Bekas guntingan nya ada yang sampai kelihatan kulit kepala nya ada yang masih agak panjang sedikit.

Setelah di rasa cukup kedua wanita itu melepaskan Henny dengan kasar. Sehingga wanita itu tersungkur kelantai.

Henny menatap nanar ke arah potongan rambut indah nya yang sudah berserakan di lantai.

Lalu beralih menatap kedua wanita di depan nya dengan penuh kebencian.

'ini semua salah wanita sombong itu, lihat saja aku bersumpah akan membalas mereka semua.' batn nya.

" Apa liat-liat? Mau nambah lagi.?" Ucap Dewi yang melihat Henny memandang nya dan bunda nya dengan tatapan tajam.

Henny segera menunduk kan kepala nya.

Sedangkan Gio, dia sudah tak sadarkan diri sejak tadi karena beradu jotos dengan ayah mertua nya.

" Shin, sini dech liat karya bunda baguskan.? Teriak Fahira memanggil Shinta dengan antusias.

Shinta yang merasa terpanggil beranjk dari kursi tempat nya duduk dan menghampiri bunda dan juga kakak nya.

" Kak Dewi, bunda, ada apa dengan rambut nya.?" Tanya Shinta. Dia memang tidak memperhatikan apa yang di lakukan oleh bunda dan kakak nya itu. Karena tadi dia hanya fokus ke ayah nya yang memberi pelajaran ke Gio. Sampai puas.

Henny menatap ke arah Shinta dengan wajah penuh dendam.

" Aku akan membalas semua ini, aku bersumpah. Aku akan membuat kalian merasakan lebih dari yang aku rasakan sekarang ini." Ucap henny dengan tatapan membunuh ke arah shinta.

" Aku akan menunggu saat itu tiba Henny." Ucap Shinta dengan santai tanpa raut takut di wajah nya.

" aku memang gagal memanfaatkan mas Gio untuk menguasai harta kamu, tapi setidak nya aku sudah berhasil menghancurkan rumah tangga kalian hahaahaa." Ucap Henny.

Plaaak..

" Benar- benar wanita ini bikin jengkel saja " umpat Dewi.

Setelah menampar pipi Henny. Sehingga membuat wanita itu jatuh pingsan.

" Yaah, baru gitu aja pingsan gi mana dong Shin.?" Tanya Dewi dengan raut wajah pura -pura sedih. Sambil menatap ke arah adik nya. Shinta memutar bola mata nya malas melihat wajah sok bersalah kakak nya itu.

" Bunda aku lelah, kita pulang saja yuk." Ucap Shinta sambil menarik tangan bunda fahira dengan manja.

Kini giliran Dewi yang memutar bola mata nya malas melihat tingkah adik nya.

" Tapi bagai mana dengan mereka.?" Tanya Dewi bingung.sambil menunjuk ke tubuh Henny yang terbaring di lantai.

Bunda fahira juga menatap ke arah Shinta.

" Sudah, mereka biar menjadi urusan Alex dan juga anak buah nya."

Ucap Shinta

Kedua wanita itu pun menganggukkan kepala nya mengerti.

Mereka pun pergi keluar dari ruangan itu.

Namun sebelum keluar Shinta menyuruh Alex untuk mengurus kedua sejoli tadi.

Yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Alex.

......Bersambung.........