Joe William. Adalah seorang Tuan muda yang dipersiapkan untuk menjadi seorang calon penguasa di keluarga William.
Terlahir dari pasangan Jerry William dan Clara Drako, Joe ini memiliki garis keturunan Konglomerat dari keluarga sebelah Ayahnya, dan penguasa salah satu organisasi dunia bawah tanah dari kakek sebelah ibunya.
Ketika orang tuanya ingin mendidiknya dan ingin memanjakan Joe William dengan sutra dan emas, tiba-tiba seorang lelaki tua bernama Kakek Malik yang dulunya adalah orang yang membesarkan serta merawat sang ibu yaitu Clara, datang meminta Joe William yang ketika itu baru berumur satu tahun dengan niat ingin mendidik calon Pewaris tunggal ini.
Tidak ada alasan bagi Jerry William serta Clara untuk menolak.
Dengan berat hati, mereka pun merelakan putra semata wayangnya itu dibawa oleh Kakek Malik untuk di didik dan berjanji akan mengembalikan sang putra kelak jika sudah berusia tujuh belas tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesepakatan Tuan Paul dan keluarga Regnar
Mobil Volvo Xc90 bergerak pelan menuju kompleks real estate di MegaTown dan berhenti di salah satu rumah yang cukup besar.
Dari dalam kini tampak seorang lelaki berusia di atas 60-an dan seorang wanita yang berumur sedikit di bawah lelaki tadi.
Mereka berdua ini adalah Frank Regnar dengan adik perempuannya yaitu Diana Regnar.
Setelah kemarin sempat menerima kedatangan tamu sahabat lama yaitu Tuan Paul, kini gantian mereka yang mengunjungi mantan Manager bagian Logistik di Future of Company cabang Hillstreet yang membelot itu.
Karena sebelumnya telah saling berjanji untuk bertemu hari ini, maka Tuan Paul sendiri lah yang secara langsung menyambut kedatangan calon sekutunya ini di rumah kediamannya yang baru beberapa bulan ini dia tempati.
"Selamat datang sobat. Selamat datang di rumah ku ini."
"Oh ya. Apakah kalian mau singgah dulu atau ingin langsung ke kantor untuk membahas rencana kerjasama kita lebih lanjut?" Tanya Tuan Paul.
"Sebaiknya kita langsung saja ke kantor untuk melakukan kesepakatan kerja. Kemudian kita melihat-lihat ke lokasi konstruksi tersebut. Ini agar mempermudah kami bagi mengirim armada transportasi serta lain-lain persiapan." Kata Frank Regnar menolak ajakan untuk singgah ke rumah Tuan Paul dengan halus.
"Hahahaha. Baiklah. Ternyata sifat mu dari dulu tidak berubah Frank. Selalu bersemangat dan ambisius."
"Ok. Mari kita berangkat!" Ajak Tuan Paul kepada calon mitra kerja nya itu.
Tak lama kemudian rombongan itu pun berangkat menuju ke lokasi proyek terlebih dahulu sebelum membahas rencana kerja lebih lanjut.
"Bagaimana Frank? Apakah lokasi ini bagus untuk mendirikan Casino?" Tanya Tuan Paul.
"Hmmm... Menurut ku lokasi nya sangat strategis. Tidak terlalu berada di tengah-tengah pusat kota, dan juga sedikit jauh dari Hight way. Ternyata kau sangat pintar mencari lokasi yang bagus." Puji Frank setelah meninjau-ninjau lokasi yang akan mereka jadikan tempat berdirinya bangunan Casino di MegaTown ini.
Setelah berbicara panjang lebar menyangkut segala sesuatu yang harus di kerjakan, akhirnya kata sepakat pun di ambil dengan proyek bernilai puluhan juta itu dimenangkan oleh keluarga Regnar tanpa adanya pengajuan tender.
"Ini hanya awal permulaan Frank. Aku melihat bahwa ada beberapa kawasan yang sangat berpotensi untuk dijadikan ladang bisnis. Tapi kita harus senantiasa mengintai pergerakan perusahaan Future of Company. Kemana mereka bergerak, kita tikung mereka dan lobi pihak berkuasa dengan tawaran yang menarik dan lebih menguntungkan perut mereka. Dengan begini, sedikit demi sedikit kita akan menguasai berbagai bidang proyek pembangunan dan bisnis di negara ini." Kata Tuan Paul.
"Sebenarnya ada beberapa daerah yang sangat berpotensi untuk dijadikan ladang bisnis yang menghasilkan keuntungan. Kawasan ini juga sudah di lirik oleh perusahaan Future of Company." Kata Frank lalu menjelaskan.
"Mountain Slope. Kawasan ini sangat istimewa. Karena pegunungan yang memanjang dan juga pantai yang indah di bagian timur nya. Perkampungan ini bisa dikatakan sangat strategis karena berada di tengah-tengah antara gunung dan pantai."
"Diketahui bahwa Future of Company sudah menancapkan kuku mereka di kawasan ini. Namun hanya sebatas pembangunan jalan, bendungan irigasi serta pabrik padi. Untuk berinvestasi dalam pembangunan yang lain, sampai saat ini tidak mereka lakukan. Ini bagus untuk kita andai kita bisa melobi pemerintah setempat."
"Yang ke dua adalah, Garden Hill. Dulu nya kawasan ini adalah perkampungan yang besar. Namun seiring berjalannya waktu, perkampungan ini telah berubah menjadi kota yang lumayan menjanjikan jika kita bisa berinvestasi di sana."
"Kau bayangkan saja Paul! Dengan alam yang masih perawan, kita bisa menebang hutannya dan hasilnya kita bisa untung besar. Setelah itu, kita bisa membangun Villa mewah di sana dengan pemandian air panas.
Perbukitan di sana juga sangat sesuai untuk lapangan golf. Andai ini bisa terwujud, mudah saja untuk menjadikan kota kecil itu lebih besar dari MegaTown ini bahkan Metro City."
"Aku masih belum mendengar adanya pergerakan perusahaan Future of Company untuk membangun di daerah itu. Bagaimana menurut mu?" Tanya Frank.
"Hahaha. Ini. Inilah yang aku inginkan dari seorang sahabat yang memiliki cara berfikir yang sama."
"Kita memang memiliki kepala yang sama. Sama-sama bisa mengendus peluang." Kata Tuan Paul.
"Jangan lupakan satu hal Paul! Kita memiliki musuh yang sama yaitu, Jerry William dan perusahaan Future of Company miliknya yang semakin tahun bertambah besar. Mereka juga telah menjalin kesepakatan kerja sama di berbagai negara di dunia." Kata Frank mengingatkan.
"Memang tidak mudah untuk melawan Future of Company ini. Aku tau betul seperti apa mereka yang berada di dalam perusahaan itu. Barry, Ronald, Austin, Isa, Tomson, Raven, Ricardo, dan Manager Olive bersama pembantu nya Aline sangat setia dan juga sangat kompeten dalam bidangnya masing-masing. Kita memang tidak cukup kuat untuk melawan mereka."
"Namun misi kita bukan menghancurkan perusahaan itu. Misi kita adalah merintis jalan dan membuka ruang bagi Arold Holding Company untuk memasuki dunia bisnis di negara ini setelah ter-usir lebih dari 50 tahun karena bergabung nya empat Naga dari Metro City. Kini Naga itu sudah sekarat dan yang tinggal hanya generasi penerusnya saja. Ini adalah makanan empuk bagi kita." Kata Tuan Paul.
"Pasti. Kita pasti bisa membuka celah untuk masukannya Arold Holding Company di negara ini. Kita telah menemukan celahnya. Di awali dengan MegaTown terlebih dahulu. Setelah itu, baru kita merambah ke kawasan luar. Mountain slope atau Garden Hill, sama saja. Karena sama-sama memiliki potensi yang besar." Kata Frank pula.
"Sekarang tinggal Diana. Kau pasti tau bagaimana caranya untuk mengorek sedikit saja informasi dari William Group yang diketuai oleh Putra mu Kenny. Walaupun bocoran itu hanya sekecil lubang jarum, itu akan sangat berguna untuk kita." Kata Tuan Paul pula.
Mendengar ini, Diana sedikit mengeluh dalam hatinya. Namun dia memaksa untuk tersenyum.
Baginya, sangat sulit untuk mendekati Putranya itu. Ini karena putranya tidak lagi mempercayai nya.
Hubungan mereka hanya sebatas anak dan Ibu. Tapi di bidang pekerjaan, Kenny selalu menghindar darinya.
"Benar Diana. Kenny adalah Putra mu. Kau pasti tau bagaimana caranya menjinakkan anak itu." Kata Frank pula.
"Baiklah. Aku akan mencoba. Namun perlu kalian ingat! Aku tidak menjamin bahwa ini akan berhasil. Untuk menemui dirinya saja, saat ini sangat sulit. Dia terus menghindar dariku selama lima belas tahun ini." Kata Diana.
"Kau pasti bisa Diana. Pasti ada cara. Kita cukup mengetahui saja kemana arah perusahaan yang dia pimpin akan bergerak. Setelah itu, Wuz... Wuz... Wuz... Kita tikung mereka di tengah jalan." Kata Tuan Paul yang di balas dengan tawa oleh Frank.
Hanya Diana yang tidak tertawa.
Karena saat ini dia juga sedang memutar otak bagaimana caranya supaya bisa mendekati Putranya yang selalu menghindar itu.