NovelToon NovelToon
Suamiku Mencintai Adikku

Suamiku Mencintai Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: IkeFrenhas

Hanna Mahira adalah seorang wanita berumur 27 tahun. Dia bekerja sebagai karyawan staff keuangan pada sebuah cabang dari perusahaan ternama. Anna panggilannya, menjadi tulang punggung keluarga. Setelah ayahnya meninggal dunia, semua kebutuhan hidup ada di pundaknya.
Dia memiliki adik perempuan yang sekolah dengan biaya yang di tanggungnya.

Anna mencintai atasannya secara diam-diam. Siapa sangka jika sang atasan mengajaknya menikah. Anna seperti mendapatkan keberuntungan, tentu saja dia langsung menerima lamaran sang bos tersebut.

Namun, di hari pertamanya menjadi seorang istri dari seorang David Arion Syahreza membawanya pada lubang kedukaan.
Sebab di hari pertamanya menjadi seorang istri terungkap fakta yang amat menyakitkan. Bahwa David sang suami yang sangat Anna cintai mengatakan bahwa pernikahan ini adalah kesalahan terbesar yang dia lakukan.

Ada apa sebenarnya?
Anna berusaha menyingkap tabir rahasia David dan berusaha tegar atas pernikahan tersebut.

Baca kisahnya dan temani Anna mengungkap rahasia besar David

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IkeFrenhas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Wangi Tubuhnya

Entah berapa lama aku tertidur. Saat terbangun, mobil telah berhenti di depan pagar rumah. Aku gugup, bagaimana pak Adrian tahu kalau aku tinggal di rumah bang David?

Aku menyipitkan mata, memastikan jika rumah itu adalah rumah bang David. Tidak ada yang salah. Saat menoleh ke kanan, ternyata pak Adrian sedang menatapku. Ah ...

"Kamu sudah bangun?" Suaranya lembut. Aku hanya menjawab dengan mengangguk. Detik berikutnya, segera kulepas sabuk pengaman lalu membuka pintu.

Namun, belum sempat pintu mobil terbuka. Pak Adrian menahan tanganku. Aku kembali duduk seperti semula, pandanganku lurus ke depan. Malam ini hawanya begitu terasa dingin, sesekali tanganku mengusap lengan guna menghalau dingin di badan.

Aku tersentak, saat merasakan genggaman hangat di tangan. Kedua tangan kekar seakan memintaku menoleh, mau tak mau tubuhku berpindah posisi menjadi duduk miring menghadap pak Adrian. Tatapan itu sehangat udara pagi yang menghangatkan tubuh, sialnya hatiku bergetar karena ulahnya. Antara rasa gugup, canggung, malu bercampur menjadi satu.

Untuk beberapa saat kami hanya bertatapan saja, tidak ada yang mengawali untuk saling berbicara.

Tatapan hangat itu seolah mengunciku diudara. Untuk sesaat aku terpesona olehnya. Pak Adrian sebenarnya memiliki wajah yang tampan, rahangnya kokoh dengan alis yang tebal. Ah, saat dia tersenyum ada sebuah lesung pipi tercipta di salah satu pipinya. Sehingga menambah ketampanan dan kelembutannya.

Mataku fokus memindai wajahnya. Namun tiba-tiba sekelebat bayangan bang David terlintas dalam pandangan. Secepat kilat aku menarik tangan dalam genggaman pak Adrian. Kemudian menggeleng lalu menunduk. Rasanya, aku sangat malu pada diriku sendiri. Status pernikahanku masih melekat erat, aku adalah seorang istri. Ya Tuhan, kenapa aku bisa terbuai seperti ini?

"Maaf, Pak. Saya harus segera turun. Terima kasih banya untuk malam ini." Aku berujar seraya menunduk hormat.

Sekilas binar di mata pak Adrian meredup, wajah menjadi kelam sekelas malam tanpa bintang dan rembulan. Raut kecewa itu tercetak jelas di wajah tampannya. Aku tak ingin kembali terhanyut dengan sikapnya. Maka, segera aku turun mempercepat langkah meninggalkan mobil.

Namun, lagi-lagi, pak Adrian kembali menahanku. Dia memegang bahu lalu membalik tubuhku dengan paksa. Tiba-tiba saja, sebelum aku mampu mengelak. Pak Adrian telah mendekapku erat, sangat erat. Sampai bisa ku dengar suara gemuruh dalam dadanya.

"Aku akan menunggumu." Suaranya terdengar berat. Pak Adrian mengembuskan napas dalam, hangat hembusannya menyapu leherku. Seketika tubuhku meremang menerima perlakuannya. Aku bisa gila jika terus seperti ini.

Aku mencoba mengurai pelukannya, tanganku mendorong dada bidang itu. Sayangnya, kekuatanku tentu kalah dari tenaganya.

"Sebentar saja. Izinkan aku memelukmu sebentar saja." Pak Adrian berbisik.

Aku memejamkan mata. Siap, harum tubuhnya memenuhi indera penciumanku yang kemudian dikirim menuju otak untuk aku ingat harum tubuhnya. Aku yakin, sampai besok pagi harum pak Adrian masih tercium di hidungku.

"Pak ...." Aku bernapas lega saat pak Adrian mengurai pelukannya. Kedua tangannya masih berada di bahuku.

"Besok aku akan menjemputmu. Oke. Jangan membantah." Suaranya tetap lembut, tapi terkesan penuh penegasan. Tidak mau dibantah apalagi jika ditolak.

Lantas, aku penasaran bagaimana pak Adrian jika marah. Akan terlihat seperti bang Davidkah atau malah lebih menyeramkan.

Kata orang, jika lelaki terlihat dalam kesehariannya tidak pernah marah, dia akan berubah menjadi monster kala kemarahan memuncak dalam dada. Tiba-tiba aku bergidik ngeri membayangkannya.

Tanpa menunggu persetujuanku, pak Adrian melepaskan tangannya di bahu. Sebelum pergi, dia menowel hidungku, kemudian tersenyum. Ck.

Bagaimana aku menghadapi besok pagi? Atau bagaimana aku tidur malam ini? Aku segera berlari masuk rumah, kemudian bergegas menuju kamar. Menghempaskan diri di ranjang, merentangkan kedua tangan dan ke dua kaki. Tatapanku menerawang ke atas langit-langit, mengerjap. Bayangan pak Adrian masih terasa nyata dalam pandangan. Suaranya masih terngiang jelas di telinga, dan ... Wangi tubuhnya masih tercium di hidungku.

Malam ini, aku tidur dengan segala kenangan manis tentang seorang Adrian.

Di pagi hari, mobil pak Adrian telah terparkir di depan gerbang. mau tak mau aku pun ikut mobilnya. Pak Adrian menepati ucapannya semalam, mengantarku ke kantor.

1
Dewi Nurani
segala hormon jadi alasan , dicerita ini orang² nya pada lemah semua , gak punya pendirian gampang kerayu
sungguh menyebalkan
Dewi Nurani
anna terlalu manjain s alina makanya jadi kurang ajar , adik itu dididik bukan dibiarkan semaunya , itu baru namanya sayang
Dewi Nurani
si anna nya cengeng tingkat tinggi sungguh menyebalkan , gak ada tangguh²nya jadi perempuan gak ada jaga harga dirinya takut banget ditinggalin , jaga gengsi dong
Dewi Nurani
si anna cengeng dikit² nangis , tegas dong sama adiknya
terus adiknya juga kenapa gak sopan gitu , rasanya gak mungkin ada yg gitu amat , gak ada segen² nya sama kaka sendiri
Rini Haryati
bagus
Firgi Septia
buat apa menyayangi adik pelakor macam gitu Alina gimana nasibmu begitu kalau kamu jadi orang yg bodoh /Frown//Frown/
Firgi Septia
bodoh Anna buat apa minta maaf aduh /Frown//Frown/
Wiwit
ga jelas ceritanya
Rose 19
David mau jadi duri di antara anda sama adrian
Rose 19
selsaikan hubunganmu sama David, trus pergi yang jauh sama sampai luka di hatimu sembuh.fdan buktikan pda mereka klo kmu wanita yg kuat dan hebat.
Rose 19
sakit ya an, klo di bohongin org yang kita sayang.
Fitrian Delli
dasar anaknya saja bodoh, mau d bohongi
Fitrian Delli
minta cerai saja bodoh
Elin Handoko
bnr membosankan
Ike Frenhas: 😁😁😁

terima kasih udah mau mampir baca yaa
total 1 replies
Fazira Fauziah
ceritanya bagian ini keren kak
semangat
Ike Frenhas: terima kasih sudah mampir baca ya, Kak
total 1 replies
Fazira Fauziah
ka ceritanya bagus tapi terlalu muter muter yah ka gitu lagi gitu lagi kelakuannya
Lienda nasution
Adrian ini apa tidak punya kelg thor
Lienda nasution
kok aq berharap ana meninggalkan Adrian walau cuma sebentar sebagai hukuman karena bersikap terlalu lunak sama Alina sang perempuan jalang itu biar tau rasa itu Adrian
Lienda nasution
ceritanya bagus 👍👍👍👍🤭
Elis Rosyidah
lanjut ka
Ike Frenhas: sudah tamat. baca cerita yang lain yaa. banyak yang udah tamat. hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!