《PROSES REVISI》
Meidina Andini adalah gadis belia berusia 16 tahun, namun ia harus menerima takdirnya untuk menikahi pria lumpuh dari keluarga kaya raya untuk melunasi hutang kakeknya pada renternir.
Arsakha Virendra Alfarizqi, pria berusia 21 tahun ini sudah mendapatkan julukan sebagai raja bisnis. Karena berkat kerja keras, dan juga ketegasannya ketika mengelola bisnis mendapat julukan tersebut dari pegawai dan rekan bisnisnya.
Seorang penulis dan pengusaha dijodohkan secara tiba-tiba, mau tidak mau mereka berdua harus mau. Akan tetapi, hati Arsakha yang masih menyimpan nama mantan tunangannya tersebut membuat Meidina pergi meninggalkannya.
Sampai akhirnya, Arsakha telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia teramat-amat menyesal atas perbuatannya, andai saja Sakha tidak menyia-nyiakan Meidina. Mungkin ia tidak akan sampai semenderita seperti ini, dan terluka begitu dalam.
SEASON 1 - 2
follow instagram author : @pinkymey55
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pinky Mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PANDANGAN PERTAMA
Resepsi pernikahan sudah diselenggarakan, para tamu undangan mengucapkan selamat kepada Arsakha dan Meidina.
Banyak wartawan yang meliputi pernikahan Arsakha. mereka bertanya-tanya siapa sosok pendamping sang raja bisnis, ternyata Arsakha menyuruh Meidina untuk menggunakan cadar karena ia tidak ingin awak media mengetahui sosok Meidina.
Sore berganti malam, mereka kembali ke Mansion Virendra sesuai keinginaan Papah Rendra. Meskipun ada penolakan dari Sakha tetapi Arsakha harus terima, ia akan tinggal di Mansion nya sendiri setelah 3 bulan setelah pernikahan.
"Sayang, sebaiknya kamu bawa Arsakha" ucap Mamah Devi kepada Meidina.
"Baik mah" ucap Meidina.
Meidina membawa pergi Arsakha, ia hendak ingin mendorong kursi roda Sakha, namun diberhentika oleh Sakha sendi.
"Aku bisa sendiri!" tegas Sakha dan diangguki oleh Meidina.
Mereka berdua menaiki lift untuk ke kamar Sakha, Meidina membuka kamar Sakha dan tanpa pikir panjang Arsakha langsung masuk, toh itu adalah kamarnya sendiri.
Meidina masuk kedalam, ia menatap Arsakha dibelakang dan dengan segera menutup pintu kamar.
"Jangan pernah berharap aku akan menafkahi batinmu, aku hanya akan menafkahi lahirmu!" ucap Sakha, penuh nada penegas.
Meidina yang tidak tau apa yang dikatakan Arsakha hanya diam, ia lebih memilih untuk diam.
"Apa kau mengerti?" ucap Arsakha membalikan tubuhnya, ia menatap Meidina yang diam mematung.
"Saya tidak mengerti" jawab enteng Meidina membuat Sakha geram.
"Sudahlah, kau tidur di sofa, dan jangan pernah berharap kau bisa tidur bersamaku!" ucap sakha meninggalkan meidina, ia ke kamar mandi menggunakan kursi rodanya .
Sedangkan Meidina, tengah melepas cadar dan gaun pengantinnya, tak lama kemudian Sakha keluar dari kamar mandi
Meidina melalui Sakha begitu saja, ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Sakha yang baru saja melihat wajah meidina, dengan segera memalingkan wajahnya dan tersenyum sinis.
Dasar anak kecil, tunggu permainanku. Batin Arsakha.
Meidina keluar dari kamar mandi, ia menatap Arsakha sudah tidur terlelap diranjang. Meidina merasa lelah akan hari ini, hari dimana ia sekarang adalah istri dari seorang raja bisnis, yang terbilang sangat kaya raya. Wanita mana yang tidak ingin dengan Arsakha Virendra Alfarizqi.
Meskipun ia lumpuh permanen, namun kekayaan harta nya lah yang membuat semua wanita tergoda.
Dengan langkah yang berat, ia membaringkan dirinya di sofa, memakai baju tidur panjang dan tertutup . Dengan perlahan ia menutup kedua matanya dengan pelan, tak lama ia pun tertidur dan terbawa arus mimpi.
Dilantai bawah, nampak Rendra dan Setya tengah berbincang, karena hari sudah larut. Semua anggota keluarga tertidur, terkecuali para satpam dan pelayan yang bekerja sift malam.
"Jangan khawatir, Meidina pasti aman disini. Dan dia akan bahagia" ucap Rendra, meyakinkan Setya.
"Saya percaya pada tuan" ucap Setya.
"Tapi aku heran, kenapa anakmu membuang cucumu. Apa dia benar-benar cucumu" saut Rendra.
"Saya juga tidak tahu tuan"
Disaat pembicaraan, Nico dan Adam tidak sengaja mendengar pembicaraan Tuan Rendra dan Kakek Setya dari atas.
Nico memutuskan kembali ke kamar Adam, dan Adam pun memperbolehkannya. Nico berhenti saat dikamar Sakha yang bersebelahan dengan kamar Adam. Ia mengintip disela-sela kunci.
"Apa yang kau lakukan Susi?" saut Adam.
"Cih, diamlah. Aku sedang mengintip apa yang Sakha lakukan sekarang, apa dia akan tahan lama"
Adam yang mendengar ucapan Nico pun, menyentil jidat Nico.
CLETAK!
"Auw, sakit sialan" tegas Nico.
"Jangan mengganggu mereka, Sakha tidak akan melakukan apa pun pada gadis itu. Kau sendiri kan yang membuatnya untuk lumpuh" ucapan Adam ada benar nya juga.
"Ya mungkin saja, Sakha khilaf"
"Sudahlah ayo ke kamar, jangan mengganggu tuan muda Sakha. Nanti jika dia mengamuk lagi, kau yang harus bertanggung jawab " ucap Adam meninggalkan Nico dibelakang.
"Cih, tunggu aku"
Malam menjadi saksi mereka berdua, dimana sepasang pengantin baru seharusnya menikmati malam yang hangat. Bukan pisah ranjang.
Meidina terbangun, jam menunjukan pukul 2 dini hari.
Karena aku sudah bangun, sebaiknya aku sholat tahajud.
Ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, dan berwudhu.
Lalu melakukan sholat sunah di sepertiga malam, ia mengadu kepada yang maha kuasa, sesungguhnya ia bingung, ia tidak mengerti dengan semua ini.
Ia tumpahkan, dan luapkan semuanya di dalam doa sepertiga malamnya.
Jam menunjukan pukul 3 dini hari, Meidina bergegas tidur kembali karena ia sudah sangat mengantuk, dan ia terbangun saat adzan subuh berkumandang.
Sakha menatap Meidina yang sedang melakukan ibadah sholat subuh, matanya tak henti-henti memandangi sang istri.
Tubuhnya tak semunafik hatinya, ia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Meidina.
Biarlah takdir yang menjawab akan seperti apa takdir mereka dimasa depan.
Meidina yang sudah selesai, ia menatap Sakha. Tak disangka mata mereka saling bertemu, sontak Sakha langsung memalingkan wajahnya dan segera menarik kursi rodanya.
"Awas aku ingin mandi"
.........
📍Paris, Kamar Hotel VIP 01
"Hah... Hah... Aku sudah tidak kuat sayang, kenapa kau sangat liar sekali malam ini" ucap seorang pria tengah ngos-ngosan.
"Kau saja yang tidak tahan lama" saut sang wanita, yang tidur di sebelah sang pria.
"Adelia?"
"Hmm"
"Apa kau sudah tahu?"
"Sudah tahu apa?"
"Arsakha sudah menikah kemarin"
Ia sontak bangun, dan melototkan matanya. Kaget, kaget dan tidak percaya.
"APA! ITU TIDAK MUNGKIN. SI CACAT ITU MENIKAH? SIALAN,AKU BELUM MENGURAS HABIS HARTANYA"
"Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang, itu kan salahmu sendiri mengapa kau meninggalkan dia dulu"
"AKU MENINGGALKAN NYA KARENA IA LUMPUH, AKU PIKIR SAAT DIA LUMPUH DAN TIDAK BERGUNA IA AKAN DIKELUARKAN DARI HAK WARISNYA, NYATANYA AKU SALAH. DASAR SIALAN"
"Lalu, apa yang akan kau lakukan?"
Wanita itu tersenyum sinis, sang pria itu sudah tahu tentang rencana Adelia.
"Jangan bilang, kau akan merebut Sakha kembali Adelia"
"Jika iya memang kenapa?"
"Huft, terserah kau"
.......
.......
...Belum juga sebulan sakha dan mei menikah,udah ada pelakor aja nih😌...
...Mohon maaf ya,neng author jarang up dulu...
...dikarenakan lagi sakit 🙏🏻...
anaknya Nico juga pas lahir harus kembar khan
tetap semangat author ya. 👍👍👍