"Menikah denganku! atau kau akan kujebloskan kedalam penjara!"
Debby terpaksa menikah dengan pria yang tidak dikenalnya karena tidak sengaja mencelakai ibunya.
.
Mengandung unsur kebucinan yang hakiki, yang belum siap menikah, dilarang baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa Menikah 13
Malam Menjelang......
Dave baru pulang dari musholah komplek setelah isya', begitu masuk ia melihat Debby yang duduk di ruang tengah lalu ia menghampiri Debby yang tengah menonton TV.
"Dasar Cewek! sukanya nonton sinetron!" ucap Dave saat duduk di sebelah debby dan merebut cemilannya
"Ishh kepo aja! ini sinetronya bagus tauk!!! judulnya *Ikatan hati* pemerannya juga ganteng bangettttt. Lagi viral!" Jawab debby yang sewot ketika itu
"Eleh! gantengan juga aku!" ucap Dave
"Mana ada?! gantengan juga mas Al!" jawab Debby asal. Kemudian Debby merebut kaleng kerupuk dari pangkuan Dave
"Cewek tuh kalau malem gak usah ngemil! nanti gendut baru tau rasa!" ejek Dave
"Kenapa sih kak Dave tuh suka banget gangguin Debby?! biarin debby gendut!, emang lagi pengen gemukin badan kalau bisa! Nih ya, sebanyak apapun debby makan, debby itu susah gemuk!" ucap Debby membela
"Haha tetep kurus kayak triplek ya?! hahaha" ejekan Dave semakin menjadi
Debby begitu geram dengan Dave yang terus menggodanya. Kemudian di letakkannya kaleng kerupuk di atas meja, lalu debby mengambil bantal sofa dan memukuli Dave seenaknya.
"Iiihhhh dasar nyebelin!!! nyebelinnn! nyebelinnnn!!! suka banget ngejekin orang kurus!!! debby tuh gak kurus kak!!! dasarr tiang listrikk!!!!" sarkas Debby menggebu-gebu
"Hahaha ...hahahaha ...hahaha...hahah...hahahha" Dave terus tertawa sembari menangkis serangan dari debby. Namun sedetik kemudian tawanya sirna
"Aduhhhh" Dave mengeluh saat ujung rumbai bantal sofa itu mengenai matanya dan seketika Debby menghentikan serangannya.
"Kenapa?!" Ucap Debby jutek
"Uhh mataku pedih banget! jawab Dave sambil mengucek ucek matanya
"Eh jangan di kucek! tunggu bentar Debby ambilin obat mata!" ucap Debby yang langsung turun dari sofa yang berlari kekamarnya mengambil obat. Tak lama Debby berlarian menuruni anak tangga dengan ngos ngosan.
"Makanya jangan ngejekin debby! kualat kan!iiihh sudah dibilang jangan di kucek! tambah merah nanti matanya! bandel!" ucap Debby saat menyingkirkan tangan Dave
"Pedih-pedih gatel tauk!" ucap Dave menyela
"Itu pasti kena rumbai bantal!" Ucap Debby yang saat itu meneteskan obat mata herbal miliknya, 2x tetep sudah cukup.
Dave diam-diam mengagumi Debby yang terlihat cantik alami dimatanya. Meskipun mulutnya terus saja mengoceh, tapi ntahlah tetiba hatinya menghangat begitu saja. Ingin sekali Dave meraih dan mengecupnya dengan posisi mereka saat itu yang sangat dekat. Dave pun merasa jantungnya berdegup cepat kala Debby meneteskan obat mata didekatnya. Namun lamunannya buyar saat mendengar omelan debby kembali
"Jangan di kucek lagi! kedip-kedipin aja bolehnya biar obatnya rata! bentar lagi juga bakal sembuh!" ucap Debby dengan ketus. Lalu Debby akan beranjak namun pergelangan tangannya ditahan dave begitu saja dan membuat Debby terkejut kemudian menoleh
"Makasih" ucap dave dengan tulus, senyum manisnya merekah dan saat itu rasanya Debby ingin pingsan.
Deg!
Jantung Debby berdegup cepat saat menatap senyum manis dave yang terlihat begitu tulus. Rasanya ingin berlama-lama tangannya di pegang seperti itu. Wajah debby pun langsung memerah sampai ke lehernya karena Debby tidak mampu menyembunyikan rasa malu dan tersipu. Otak Debby kembali berjalan, dan debby segera menarik tangannya lalu berjalan ke dapur
"Sama-sama, Debby juga minta maaf, tadi gak sengaja!" jawab debby menahan rasa gugupnya
Sepergian Debby, dave hanya cengar-cengir saat mengingat bagaimana merahnya wajah debby tadi.
"Kenapa dia semenggemaskan itu?! haha mudah sekali di goda!" ucap Dave lirih
Sementara Debby masih berdiam dikamarnya, memegangi dadanya yang masih berdegup tak menentu. Berkali-kali debby istighfar
"Debbyyyy sadar!!! Dave itu gak mungkin kesemsem sama kamu!!! please please please kuatkan hatimu! buang pikiran aneh itu!" ucap debby monolog menguatkan hatinya
Setelah dirasa hatinya mendingin, debby kembali turun karena mengingat acara TV yang di sukai Debby belum habis. Saat sampai di ruang tengah, debby pun tak melihat Dave di sofa lagi. Namun pandangan debby terarah ke ruang depan, dilihat sekilas nampak Dave yang tengah menelfon seseorang. Debby tidak mau ambil pusing, dengan tenang debby duduk menikmati acara TV dan juga cemilannya.
Waktu terus berjalan,,,
Belum selesai film itu, namun tampaknya debby sudah tertidur pulas di atas sofa dengan memangku kaleng kerupuknya. Dave pun baru sudah mengakhiri telfonnya bersama Dinda saat itu. Dave berjalan hendak ke atas namun langkahnya berhenti saat melihat debby yang tertidur. Dave pun terkekeh saat melihat kaleng kerupuk itu begitu nyaman di atas perut debby, lalu dave memindahkan kaleng kerupuk itu ke atas meja, diraih lah remot dan dimatikan tv nya. Kemudian Dave mengangkat Debby dan memindahkannya kekamarnya perlahan.
Pandangan Dave begitu tersita untuk menatap Debby yang tertidur pulas. Begitu cantik ketika dia tertidur, gak ada ucapan pedas keluar dan gak ada kecuekan. Akhirnya Dave berhasil menurunkan Debby di tempat tidurnya tanpa membangunkannya. Dave membenarkan pakaian Debby yang sedikit terbuka dan memperlihatkan perut putihnya yang rata. Sungguh sebuah godaan yang sangat berat bagi dave saat itu. Lalu di tariknya selimut sebatas bahunya Debby, kemudian Dave mematikan lampu dan menyisakan lampu tidur kecil milik debby yang hanya membuat kamar itu terlihat remang-remang.
Dave menyelipkan rambut Debby ke belakang telinganya, lalu hobby baru dave pun dilakukannya kembali yaitu mencuri sebuah kecupan manis sebelum tidur. Dengan hati-hati Dave melakukannya agar Debby tidak terbangun.
Setelah cukup lama Dave melakukannya, ia pun segera beranjak dan meninggalkan debby sendiri di kamarnya. Kemudian Dave masuk kedalam kamarnya dan beristirahat, karena besok dia sudah harus ke kantor dengan segudang pekerjaannya.
.
.
.
😘😘😘
tapi plin plan