NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA

TAKDIR CINTA

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: violla

Sequel Mantan Tercinta, biar gak bingung, boleh baca Mantan Tercinta.

Season satu (Sudah tamat di bab 50)

Suci khaidar mengejar cinta laki-laki dewasa yaitu Fery Irawan yang pernah menjadi calon suami sepupunya Anggun.

Awalnya Fery irawan menerima cinta Suci hanya untuk menghilangkan rasa traumanya, namun karena kebersamaan yang mereka jalani, benar-benar membuat Fery mencintai Suci.

Namun sayang disaat keduanya sudah sama-sama saling mencintai, takdir memisahkan dan mempermainkan CINTA SUCI FERY.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Masih bisakah CINTA SUCI FERY bersatu?
Peringatan!! Banyak bersabar ya!


Season dua

Pertemuan di malam pertama dengan orang asing di malam itu, membuat Dinda kehilangan kesuciannya, laki-laki yang sudah punya istri itu merenggut kehormatannya dengan paksa.

Kenyataan pahit itu mengubah hidupnya, ternyata benih itu tumbuh di dalam rahimnya. Apa yang terjadi selanjutnya? Mungkinkah Dinda rela menjadi istri kedua Lucas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon violla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CSF bab 13

Fery sudah duduk menghadap pangung yang jaraknya tidak jauh darinya, seperti biasa wajahnya diam tanpa ekspresi, hatinya yang kosong menerima begitu saja saat Tasya ingin ikut ke tempat ini. Tasya terus saja mengulas senyum, ia duduk tepat disamping Fery tidak ada kecanggungan diantara mereka, mungkin faktor umur juga membuatnya sama-sama berpikir dewasa.

Acara masih berlangsung, para perancang barang berharga ini terlihat memperkenalkan kelebihan karya mereka, begitu juga dengan para wartawan yang tampak melayangkan pertanyaan dan para fotografer terus saja menyorot ke atas panggung, dan sebagian dari mereka juga tertangkap mengambil gambar para tamu, tidak terkecuali Fery dan Tasya, ini untuk yang pertama kali Fery membawa wanita ke khalayak ramai.

Hani terlihat gusar dan cemas, ia duduk tepat di belakang Fery, hanya saja Fery tidak menyadari kehadirannya. Hani semakin gelisah saat melihat jarak Tasya dan Fery yang begitu dekat, bahkan sesekali Tasya mengobrol sembari memegang tangan Fery.

"Perasaanku gak enak nih," Hani menggumam, apa lagi dia tau kalau Suci memiliki perasaan khusus untuk Fery, bahkan Suci rela berkorban demi nama baik Fery, tapi kenytaannya Fery ada di tempat ini dengan Tasya, wanita yang baru saja dikenalnya.

Nino tersenyum saat melihat Fery yang saat itu sedang menikmati acara. Fery tahu kalau Nino selalu meliriknya namun ia tidak mengkhiraukannya. Malam semakin larut, Nino memberikan kode kepada beberapa orang yang berdiri tidak jauh dari panggung, dan mereka sigap untuk mematikan semua lampu, sehingga ruangan ini menjadi gelap.

Cahaya lampu menyorot tajam pada tirai yang berwarna merah menyala itu, semua mata tertuju kepada kain yang mengkilap itu, Nino menepuk tangannya, seketika perlahan tirai itu tersingkap dan terbuka secara sempurna, terlihat sosok wanita berdiri dengan memakai jubah, hampir menutupi semua bagian dari tubuhnya, bahkan wajahnya juga tertutup membuat para hadirin semakin penasaran.

Para wartawan terus saja menyoroti panggung itu, Nino sudah mulai naik ke atas panggung, ia berdiri tepat di samping wanita yang memakai jubah warna hitam ini, ia memandang semua tamu yang ada, sampai matanya terkunci kepada Fery yang juga sedang menatapnya.

"Semua bertanya, kenapa saya menyembunyikan berlian ini, sebenarnya itu karena berlian saya memang berbeda dari yang lain dan harganya juga sangat fantastis, dan inilah saatnya saya memperkenalkan berlian yang lur biasa, perlihatkan berlian itu kepada mereka!" Titah Nino.

Prok! Prok! Prok!

Tepuk tangan meriah sudah terdengar dari para hadirin, mereka memandang takjub pada sosok gadis cantik yang memakai gaun putih dan juga kalung berlian dengan harga yang fantastis, ruangan ini masih gelap sehingga para fotografer hanya fokus mengambil gambar Suci dan Nino.

Suci hanya mengulas senyum dengan menatap lurus ke depan, sehingga ia tidak menyadari kalau Fery sudah mengepalkan tangannya, ia terbakar cemburu dan juga emosinya sudah mulai berkobar, sedangkan Tasya menatap Suci dengan takjub dan sedikit iri, bagaimana bisa Suci memakai berlian itu untuk yang pertama kali? Apa lagi Tasya tahu berlian itu jumlahnya sanga terbatas.

Nino sudah menjelaskan setiap bagian dari berlian itu hanya saja ia fokus menatap layar dibelakang Suci, terdengar suara pujian di ruangan itu, tidak dengan Fery ingin rasanya ia meninju wajah Nino.

Drap....

Ruangan yang tadinya redup kini sudah kembali seperti semula, dengan cahaya yang memenuhi setiap sudutnya, Suci tercekat saat melihat Fery ada di depan matanya, Fery memandangnya dengan wajah dan mata yang memerah, lebih mengerikan saat mereka terakhir bertemu.

Yogi baru saja bergabung, ia duduk di samping Hani, sehingga membuat gadis ini terkejut, Hani meremas gaunnya lalu ia membisikkan sesuatu ditelinga Yogi dan itu membuat Yogi terkejut dan menjadi cemas, lalu ia mencari keberadaan Fery yang masih fokus menatap Suci.

Yogi berdiri namun Hani mencekal tangannya, "jangan kegabah!" Seru Hani menarik tangan Yogi hingga kembali duduk di tempatnya.

Suci terus menatap Fery dengan perasaan rindu, sudah beberapa hari berlalu namun Fery belum juga menghubunginya, wajahnya kembali sendu melihat Tasya duduk di samping Fery, pandangan keduanya terputus saat Tasya berbicara kepada Fery.

"Aku ke belakang sebentar ya."

Fery mengangguk dan membiarkan Tasya pergi seorang diri, sementara Nino terlihat menjawab pertanyaan awak media.

"Baiklah, saya rasa sudah cukup penjelasan dari saya, dan saya ingin mengundang seorang tamu penting untuk naik ke atas panggung, Pak Fery saya harap Anda bersedia untuk memberikan sedikit saja pandangan Anda mengenai berlian saya ini."

Suara tepuk tangan kembali terdengar, Suci terkejut, semua ini diluar dugaanya, ia menoleh kepada Nino yang tersenyum dengan unjuk gigi, para wartawan juga menyorot Fery, tanpa membuang waktu Fery berdiri dan berjalan ke atas panggung.

Fery merebut mic yang dipegang Nino dengan kasar, karena terbawa emosi Fery menepuk kuat punggung Nino sampai Nino meringis, kemudian ia memeluk Nino dan lagi menpuk kuat punggungnya dan itu tidak luput dari wartawan, hingga sejurus kemudian Fery melepaskannya dengan sedikit mendorong Nino sampai Nino hampir terjatuh.

"Pak Nino, Anda sedang mabuk atau mengantuk?" Fery menarik tangan Nino sampai kembali berdiri tegak, semua orang tertawa melihat adegan itu.

"Saya gerogi sejajar dengan Anda di atas panggung," Nino menjawab dengan tersenyum menjadikan semua kembali tertawa, karena mengira Fery dan Nino sedang melucu.

Fery menjauhkan mic-nya dan menepuk punggung Nino dan berkata, "sampai kapan pun Anda tidak akan bisa sejajar dengan saya!" Ucap Fery dengan geram.

Fery berdiri di samping Suci, ia melirik kalung yang dikenakan Suci, membuat gadis mungil ini berusaha menutupinya.

"Saya tidak tahu harus berkata apa, karena memang sebagian wanita sangat menyukai kemewahan, dan saya mengenal satu wanita yang rela meninggalkan segalanya, dan melepas ikatan cintanya demi berlian mewah seperti ini." Fery bicara menggunakan mic, ia enggan melihat Suci, "saya berfikir untuk bekerja lebih giat lagi dan mengumpulkan benda mewah seperti ini untuk calon istri saya nanti, supaya saya tidak berakhir kecewa, seperti yang kalian tahu, sampai sekarang saya masih menjadi jomblo sejati," ucap Fery tersenyum.

Semua orang tertawa, baru sekarang mereka mendengar Fery bercanda, karena biasanya laki-laki ini selalu menutup diri dan irit bicara, bahkan ada dari sebagian mereka yang berniat menjodohkan anak gadisnya dengan Feey, dan itu membuat Suci semakin cemberut.

Fery memberikan mic itu tepat di dada Nino, dan sekali lagi Fery menepuk kuat lengan Nino sebelum Fery turun dari panggung.

Fery kembali duduk disamping Tasya, untuk sesaat pandangan Fery dan Suci bertemu, namun Fery lebih dulu membuang muka.

Suci dan Nino turun panggung dan dihadang para wartawan untuk wawancara dengan mereka, dan terpaksa Suci mengurungkan niatnya untuk mendekati atau menyapa Fery.

Kalau hati adem lanjut nulis

1
Hani Purwanti
bagus
Adelia ZahrotusShifa
seruuuuu
Anisa Lestari
cih ferel anak haram sok" an menjijikkan
udin si otak anjay
kalo gabut mending baca novelku, dijamin auto ngamuk:v😗🗿
kavena ayunda
kasih tau emak lu bahwa cucunya bkn cucunya biar stroke emak lu jijik liat laki.bodoh gini tasya uda ke neraka kali
kavena ayunda
aneh pada dukung fery hadeh🙄😂 menjijikan meski di jebak.q kasian suci nya lah mending kasih jodoh lain
kavena ayunda
suci.goblok🙄😂
Agustin Ria Astuti
mau dong dipeyuk ☺😍😍😘😘😘
Agustin Ria Astuti
aku jg dah ngantuk tp kutahan😌😌😌
Agustin Ria Astuti
si othor kok tau badan aku bulett 😄😄😄pede dikit napa cerita dah banyak bagus pula ceritanya😍😍😍 kok bilang ndak bisa ngarang, semangat2 aku pasti baca kok
Agustin Ria Astuti
tebak tebak buah manggis si othor suka banget bikin nangis
Agustin Ria Astuti
beugh othor nggak tau ya bawang lg mehong ini😭😭😭
Agustin Ria Astuti
lah klo nggak mau pening tidoorr aja sono, klo aku baca nopel justru hiburan daripada keluar rumah ngibahin orang malah nambah dosa, ceritanya dah keren thor tetap semangat ya👍👍👍
Agustin Ria Astuti
klo menurut aku semua yg aku dah baca 👍👍👍👍👍semangat terus ya thor
Agustin Ria Astuti
aku mampir lagi thor
✨viloki✨
Udaaaah biarkan Ferel sama bapaknyalaah, biar dia jg tanggung jwb.
Suci sama fery ntar bikin anak sendiri aja 😝
✨viloki✨
Aaarrggghhhh
✨viloki✨
Lieur ah
✨viloki✨
Suci nih gemana seh katanya cinta metong ma fery
Ngeselin ah
Neneng cinta
nyesel psti nih rendra....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!