Wanita Cuek Dan Pria Dingin

Di perkampungan...

Roy memasuki sebuah ruangan, Dilihat seorang wanita yang masih terbaring diatas kasur, tangan nya masih di impuls, wajahnya pun masih pucat, lama Roy memandangi nya.

Tiba-tiba pintu dibuka dari luar..

" dia tidak akan bangun, walaupun kamu memandangi nya seperti itu." ketus Akbar yang baru masuk keruangan tersebut, untuk Menganti infus.

" kapan dia akan sadar," tanya nya...

" secepatnya, tubuhnya cukup kuat, jadi tidak perlu khawatir." jawab Akbar. dan duduk disebuah kursi di ruangan tersebut. dan Roy berjalan mendekati nya.

" apa yang sebenarnya terjadi, Dimana Rian, mengapa kamu bisa terkurung di dalam gua tersebut." tanya Akbar dengan wajah yang tidak bersemangat.

Roy menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya.

FLASHBACK ON

....

Rian dan Roy sedang menuju tempat makan, karena malam nya mereka akan menjemput Haikal di bandara. Rian membawa mobilnya dengan bersenandung ceria. Roy hanya memainkan handphone tanpa perduli dengan Rian.

sesampainya ditempat makan, mereka keluar mobil dan masuk menuju restoran. tapi tiba-tiba handphone Rian berbunyi. Roy langsung menoleh kesamping melihat Rian, sambil tetap terus berjalan.

tiba-tiba Rian memberhentikan jalannya, dan Roy melihat kebelakang dan mendekati Rian.

" ada apa, kenapa dengan perubahan wajahmu." tanya Roy.

" tidak ada, kau makan saja aku pergi dulu ?". Rian keluar restoran dengan berlari.

* Ada apa lagi ini, batin Roy " yang langsung masuk ke restoran.

" Roy, sapa seseorang yang mulai mendekat," Akbar mendekati Roy dengan senyuman.

" dari mana kak, dan mau makan apa," tanya Roy

" Dari panti, dimana Rian?" Akbar mengambil cemilan dimeja, dan memakannya.

" entahlah, tiba-tiba saja dia pergi, tidak mengatakan apapun, mungkin akan segera kembali." jawab Rio santai, dengan meminum jus nya.

klikkk ..... suara hp mereka bersamaan, dan mereka langsung membuka nya, dan langsung saling pandang.

" Bayar makanan mu cepat, kakak tunggu diluar," perintah Akbar yang mendapat anggukan dari Roy .

....

" Kak sebaiknya aku pergi menyusul Rian , ini pasti masalah serius, dia tidak pernah pergi seperti ini," tanya Roy meminta pendapat, dengan wajah serius melihat ke arah Akbar.

" oke, kakak antar kamu ke bandara, terus hubungan aku Roy , apa yang terjadi, dan teruslah berhati-hati, Bawak pengawal mu." perintah Akbar.

yang di anggukan Roy.

....

Roy tiba di kota xxxx, dan menghubungi orang kepercayaan yang berada di kota itu, dan pergi menuju tempat keberadaan Rian.

" Siallll " teriak Rian , didalam sebuah ruangan rumah sakit, wajahnya sedih dan tertunduk, tangan nya memegang kepalanya, dan meremas rambutnya.

masuklah seorang wanita cantik, pengawal pribadi Rian. " keluar lah Dara, aku ingin sendiri."

dan Dara pun keluar meninggalkan Rian yang sedang terduduk berlutut dilantai.

Rian berdiri , dan melihat jenazah seorang wanita, yang selama ini dia panggil Ummi.

Rian bertemu ummi dua bulan yang lalu, saat dia tiba di Indonesia, saat pertama melihat nya Rian sangat nyaman sekali, seorang wanita paruh baya, yang membawa banyak balon berkeliling taman, dan memberikan nya ke pada anak-anak kecil yang sedang berada di taman, lalu dia dan Rian pun saling tatap, mata mereka bertemu, wanita tersebut menutup mulutnya dan menahan air matanya. lalu mendekati Rian, Rian hanya tersenyum dipandang seperti itu.

" maaf ya nak, ummi terharu karena melihat wajahmu," jelas ummi kepada Rian.

" kenapa dengan wajah aku, apa aku tampan," tanya Rian. sambil tersenyum lebar.

" kau sangat tampan, dan wajah mu mengingat ummi pada adik ummi." yang sudah tiada.

" benarkah, dan maafkan aku yang telah membuat ummi bersedih" ucap Rian..

" Maafkan Rian ummi, Rian gagal lindungi ummi, maafkan Rian ummi, jika Rian tidak datang mungkin ummi masih ada di dunia ini. Rian mohon maafkan Rian ummi,"

air mata Rian terjatuh dari matanya, bibirnya gemetaran, tangan nya menyentuh tangan yang sudah tidak bernyawa itu, dengan mencium tangan tersebut.

Rian mengangkat kepalanya, dan memandangi wajah yang sudah pucat itu, dan mendekati wajah nya, lalu mencium keningnya.

hiks hiks hiks... " ummi belum menempati janji ummi, untuk membawa Rian, kemakan ibu, tapi ummi udah pergi, Temui Rian dalam mimpi ya ummi, Rian sayang ummi"

Rian melangkah kaki meninggalkan jenazah tersebut.

saat diluar kamar, Rian mengangkat sebuah telpon.

" hallo " jawabnya

" kau yang menyebabkan istriku terbunuh, seharusnya kau memang tidak pernah lahir, keluarga ayahmu hanya membuat petaka, dan sekarang kau pun menjadi petaka di keluarga ini," jelas seseorang dibalik telpon.

" maafkan aku," jawab Rian

" kau bilang maaf, maaf mu tidak bisa menghidupkan istriku, anak pembawa sial. temukan pembunuh nya, dan balas kan dendam ibu dan ummi mu. terhadap keluarga Chrispeter." telpon pun tiba-tiba mati.

Roy cepat lari menuju rumah sakit, dan melihat Rian didepan ruang jenazah.

" Rian, apa yang terjadi." mendekat dan memegang bahu Rian.

" tidak ada apa-apa, ayo kita pergi, aku ingin istirahat." Rian melangkah keluar yang diikuti Dara dan Roy serta pengawal lainnya.

Mereka memasuki sebuah mobil, menuju rumah hutan. tapi saat di area memasuki hutan mereka dihadang oleh puluhan orang.

" Rian langsung keluar, dan maju menyerang mereka semua dengan tangan kosong, dia ingin melampiaskan kemarahannya dengan memukul.

Roy terkejut juga langsung berlari keluar ikut menyerang, begitupun Dara yang menyerang. terjadi lah pertempuran yang sama-sama kuat, rombongan Roy hanya kalah banyak, tapi dalam keadaan emosi Rian memukul membabi buta, seperti orang yang hilang kendali. sedangkan dari pihak musuh semakin bertambah banyak berdatangan.

Roy langsung mundur memegang sesuatu ditelinga nya tapi sudah tidak berfungsi lagi, ternyata semua sudah direncanakan.

Roy terbangun sudah didalam sebuah goa, dan lalu memejamkan matanya kembali.

dia mendengar seseorang menendang dan memukul , dan dia yakin yang disakiti itu Rian,

Roy menahan emosi, saat dia akan bangkit, terdengar suara.

" kenapa keluarga Chrispeter membunuh orang tua ku.dan kenapa kalian ingin membunuh ku." tanya Rian

" kami tidak punya jawabannya, karena seharusnya kalian memang sudah harus mati 20 tahun yang lalu."

" bawa dia, ada seseorang yang ingin membunuh nya secara langsung." perintah pemimpin nya.

" Daraaaaaaaa..," teriak Rian.

" lindungi Roy, dengan nyawamu." perintah Rian dengan tatapan kepada seorang wanita didepan nya yang dipegangi beberapa orang, yang memberikan anggukan.

semua orang tertawa mendengar perintah Rian, diujung kematian masih sempat memberi perintah.

Roy sangat terharu mendengar nya, " terima kasih saudaraku, kami pasti akan menyelamatkan mu, bertahan lah ian." gumam Roy .

FLASHBACK OFF

....

Mobil Haikal tiba disebuah gubuk tua...

semua pengawal keluar, dan Haikal membuka kaca mobil, dan berbicara yang di anggukan yang diluar, beberapa orang masuk dan beberapa menjaga di mobil. Haikal menutup kaca kembali, dan melirik kearah Bunga yang sedang tidur. Sebenarnya lebih tepatnya pura-pura tidur.

Haikal membuka jaketnya, dan memasang nya ditubuh Bunga. Bunga hanya diam, " sebenarnya orang seperti apa dirimu" batin Bunga.

Tiba-tiba beberapa orang keluar dengan membawa seseorang yang di panggul, Haikal cepat-cepat keluar mobil.

" bagaimana keadaan, Ian bangunlah." panggil Haikal setelah tubuh tersebut diletakkan dibawah.

" maaf tuan, dia sudah tidak bernyawa." jawab pengawal tersebut dengan ketakutan.

Bunga langsung membuka matanya dan menutup mulutnya dengan terkejut dan gemetaran..

dia mendengar dengan jelas, percakapan diluar karena pintu mobil tidak ditutup Haikal.

....

Uppzz sedih author membuat episode ini....

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE YA

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA