NovelToon NovelToon
Bodyguardku Kekasihku

Bodyguardku Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengawal / Keluarga / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:309
Nilai: 5
Nama Author: kujo monku

Demi keselamatan jiwanya dari ancaman, Kirana sang balerina terpaksa dijaga oleh bodyguard. Awal-awal merasa risih, tetapi lama-lama ada yang membuatnya berseri.
Bagaimana kalau dia jatuh cinta pada bodyguardnya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kujo monku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13 : Gagal Backstreet

Kirana terus memegangi bibirnya yang membengkak karena ulah Davis. Wajahnya pun memerah mengingat momen romantis tadi. Jangan ditanya kondisi jantungnya. Tentu saja sangat sehat karena terus berdetak sesuai ritmenya.

"Auuuuuh, Davis ganas juga. Mana pake gigit-gigit segala." Gumam Kirana. Pipinya memerah dan senyumnya tidak luntur sejak tadi.

Meskipun Davis telah jujur mengenai ciuman pertamanya ini, Kirana merasa Davis sangat ahli dalam dunia cipok mencipok. Buktinya, Kirana dibuat kewalahan dengan aksi Davis tadi. Buktinya, bibirnya kini menebal dengan warna kemerahan yang khas.

Lalu, apa hubungan keduanya sekarang?

Jawabannya adalah sepasang kekasih, pastinya. Mereka sepakat melangkah bersama ke jenjang berikutnya, yaitu pacaran. Hal yang baru keduanya rasakan diusia mereka yang sudah tidak lagi remaja atau ABG.

Akan tetapi, demi menjaga kenyamanan, keduanya sepakat merahasiakan hubungan mereka dari keluarga. Kirana tidak mau ditentang oleh kedua orangtuanya karena profesi Davis. Kirana belum tahu jika Davis lah bos besar para bodyguard dan pemilik serta CEO Khiel's food technology.

Sebenarnya, Kirana belum siap untuk jujur pada kedua orang tuanya. Dia pun tahu sebenarnya kedua orang tuanya tidak kolot yang apa-apa selalu mempertimbangkan bibit, bobot dan bebet. Hanya ketakutan Kirana yang tidak mendasar saja.

"Sayangku lagi apa ya? Di depan kamar atau dimana dia?" Kirana sudah merindukan Davis kembali. Padahal baru beberapa menit yang lalu Davis pamit keluar karena ingin menyelidiki kasus teror tersebut bersama Saki dan Berto.

Kirana mengambil ponselnya dan mengetik beberapa kalimat dan dia kirim ke Davis. Tanpa menunggu balasan, Kirana beranjak menuju ranjangnya yang sedang menggodanya untuk segera dia tiduri.

Kirana akhirnya memutuskan untuk rebahan saja sambil mengirim pesan-pesan mesra untuk Davis. Dia tahu Davis pasti sibuk malam ini. Dia tidak menunggu balasan Davis dan memilih tidur saja setelah mengirim pesan pada pacar barunya tersebut.

Beberapa jam kemudian.

Ternyata, Davis tidak hanya dengan Saki dan Berto. Dia juga bersama para karang taruna kampung tersebut. Mereka duduk melingkari meja warkop yang ada di sebelah rumah Kirana. Sambil menikmati kopi dan cemilan, mereka merencanakan penjagaan ketat agar tidak lagi ada teror.

"Saya harap kita bisa kompak. Tidak hanya untuk Nona Kirana saja, tetapi kampung ini juga." Ucap Davis dengan tegas.

"Tentu saja, Bang. Mbak Kirana lahir dan besar di kampung ini. Siapapun yang mengusik warga sini. Kita akan lawan. Setuju teman-teman?" Seru Ridwan sang ketua karang taruna.

"SETUJU!"

Davis menatap Saki dan Berto secara bergantian. Keduanya langsung mengangguk, seolah tahu arti tatapan tersebut.

Rapat kecil pun selesai. Davis dan kedua partnernya kembali ke rumah Kirana. Davis sudah memberitahu jika dia dan Kirana sudah resmi berpacaran. Jadi, Davis meminta keduanya untuk diam demi permintaan Kirana.

Saki diminta Davis untuk beristirahat saja agar besok bisa menjaga Kirana. Berto yang berjaga di depan rumah dan akan bergantian dengan Saki besok pagi. Sedang apa yang dilakukan Davis? Dia memilih masuk ke dalam kamar kekasih barunya.

Davis tersenyum melihat Kirana tertidur di bawah selimut berbahan tebal dan lembut tersebut. Dengan kedekatan mereka kini, Davis bisa menjaga Kirana dengan jarak yang sangat dekat.

Satu hal yang membuat Davis lupa, yaitu keberadaan CCTV. Hah, kalau sedang kasmaran, hal sepenting itu tidak akan terpikirkan oleh keduanya.

Ah sudahlah. Mau disembunyikan bagaimana pun, pasti akan ketahuan juga. Mau sekarang atau nanti, sama saja.

...****************...

Di kejauhan sana, Alister tersenyum kecut melihat sang istri tertawa senang. Dia tahu apa yang sedang membuat hati istri tercintanya itu sangat gembira. Baru saja keduanya melihat dengan jelas jika sang anak sulung sedang jatuh cinta dengan bodyguardnya sendiri. Mereka pun dengan jelas melihat Davis masuk ke dalam kamar sang anak dan sampai sekarang belum ada tanda untuk keluar.

Keduanya tampak duduk santai di dalam kamar hotel mewah. Mereka sedang berada di Den Haag hari ini.

"Ck, seneng banget kayaknya." Sindir Alister.

Elena tentu saja senang. Dia perlihatkan wajah berbinar kepada suaminya.

"Tentu dong. Anak kita itu udah dia atas 30 tahun. Sudah saatnya memikirkan jodoh. Kalau mereka berdua serius dan saling mencintai, why not?"

Alister sebenarnya setuju saja dengan apa yang diucapkan sang istri. Akan tetapi, melihat ada laki-laki masuk ke kamar anak gadisnya, dia sempat meradang. Beruntung sang istri bisa meredakan emosinya dan memberinya pengertian.

"Aku percaya Kiran dan Davis sama-sama dewasa. Biarkan saja. Jika terjadi sesuatu ya langsung nikahkan saja. Mereka pasti sadar akan konsekuensi dan tanggung jawab." Ucap Elena kembali.

"Baiklah. Baiklah." Alister pun mengalah. Mana bisa dia mendebat sang istri.

Tiba-tiba ponsel milik Alister berdering. Ternyata dari orang kepercayaan keluarga besarnya. Alister terdiam mendengar laporan dari ujung sana. Tangannya sudah mengepal. Rahangnya pun mengeras terlihat tegas.

Elena yang menyadari perubahan ekspresi suaminya, mulai mendekat. Beliau dudukkan diri di atas pangkuan suaminya. Sentuhan sang istri membuat urat-urat tegang Alister, perlahan mengendur.

"Terus cari pelaku utamanya dan koordinasi dengan Davis agar semakin ketat menjaga Kirana."

Panggilan itu Alister putus sepihak setelahnya. Tatapan mata sang istri membuatnya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Ada teror lagi."

Elena sedikit terkejut, lalu mencoba untuk lebih tenang.

"Kita percayakan pada Davis. Mami tahu Davis akan menjaga anak kita dengan baik."

Alister pun mengangguk setuju.

...****************...

Di belahan bumi lainnya, Audrey mulai gelisah. Sampai sekarang tidak ada berita apapun tentang Kirana yang sedang dia harapkan. Berita apa? Tentu saja berita tentang berakhirnya karir balerina nomer 1 tersebut.

"Sial! Kenapa masih belum jera sih sama ancaman itu?" Audrey menggeram frustasi.

Audrey berpikir jika Kirana akan ketakutan jika video vulgarnya akan tersebar. Apakah gadis itu harus merealisasikan ancamannya? Sepertinya harus begitu.

Audrey pun menghubungi laki-laki yang merupakan kakak angkatnya tersebut. Sembari menunggu deringan ponselnya tersambung, Audrey bergegas mengganti pakaian rumahannya dengan gaun pendek yang sangat membentuk tubuhnya.

[Hai, adik cantikku.]

Sapaan menggoda terdengar saat panggilan tersebut bersambut. Audrey memutar bola matanya dengan malas.

"Gak usah basa-basi." Balas Audrey dengan ketus.

[Hei, hei. Sedang datang bulan kah, Baby? Kenapa ketus begitu.]

"Lo gak bohong kan paket itu sudah sampai di Kirana?" Audrey sudah tidak mau mendengar kalimat basi dari pria tersebut.

[Yakin dong. Sudah gue pastiin kalau paket itu sudah sampai ke cewek itu.]

"Kenapa sampai sekarang belum ada berita pensiunnya?"

[Ha ha ha. Sudah gue bilang elo gak bakal bisa nyingkirin Kirana dengan ancaman klasik kayak gitu. Helllowww, lo tau sendiri banyak yang pasang badan buat dia. Bodyguardnya aja selalu gagalin rencana kita, Sayang.]

Audrey mendengus kasar. Dia pun meminta pria itu untuk menyebarkan video yang sudah pria itu edit. Beruntungnya, pria itu merupakan hacker yang suka bergerak di bawah tanah. Tidak sulit baginya.

[Akan gue kabulin apa mau lo, asal-]

"Ya, ya. Kita kencan minggu ini." Audrey tahu apa yang diinginkan pria itu.

[Ha ha ha. Gue mau malam ini karena gue udah di Jakarta. Gue juga tau lo mau cabut dari rumah.]

"Ck, baiklah. Jemput sekarang!"

Audrey mengumpat setelah panggilan itu dimatikan. Mau tidak mau dia akhirnya menerima permintaan kencan dari kakak angkatnya itu demi rencananya berjalan mulus.

"Tamat riwayat lo, Kiran."

...****************...

1
dziyyo
Thor, ceritanya keren banget! Cepat update lagi dong!
kujo monku: udah update ya kak .... 🩷
total 1 replies
Melanie
Gimana sih thor, nggak sabar ni...
kujo monku: hari ini up sore yaaaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!