NovelToon NovelToon
Jodoh Warisan

Jodoh Warisan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:39.1k
Nilai: 5
Nama Author: Andreane

Entah kesalahan apa yang Malea lakukan, sehingga dia harus menerima konsekuensi dari ibunya. Sebuah pernikahan paksa, jodoh yang sang ayah wariskan, justru membawanya masuk dalam takdir yang belum pernah ia bayangkan.

Dia, di paksa menikah dengan seorang pengemis terminal. Tapi tak di sangka, suatu malam Malea mendapati sebuah fakta bahwa suaminya ternyata??

Tak sampai di situ, dalam pernikahannya, Malea harus menghadapi sekelumit permasalahan yang benar-benar menguras kesabaran serta emosionalnya.
Akankah dia bisa bertahan atau memilih berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Kurang lebih lima belas menit aku berada dalam perjalanan mengendarai mobilku, akhirnya aku sampai di tempat parkir hotel suaka alam.

Karena tempat tinggalku memang berada di pinggiran kota, hotel suaka alam hanya ku tempuh dalam waktu sebentar dan dengan kecepatan lumayan kencang tentunya.

Ku lirik kanan kiri, mencari ruang kosong untuk memarkirkan mobilku. Di tempat ini deretan mobil mewah berjejer dengan begitu rapi.

Setelah aku memarkirkan mobilku, aku turun, menutup kembali pintu mobil seraya menarik napas panjang.

Menormalkan perasaan yang tiba-tiba mendadak risau.

Bukan risau yang gimana-gimana, ini pertama kalinya kami berkumpul kembali setelah kelulusan. Aku nervous, apalagi diriku membawa rahasia besar mengenai pernikahanku dengan pria yang hanya bekerja sebagai kuli atau mantan pengemis.

Apa kata mereka jika tahu?

Ah tapi aku yakin teman-temanku nggak tahu tentang ini, sementara Akila dan Liona, aku harap mereka akan tetap diam.

Dengan langkah sedikit agak cepat, aku berjalan menuju ballroom yang ada di lantai paling atas hotel ini.

Ketika langkahku kian dekat ke tujuan, suara riuh terdengar begitu berisik, suara musik, juga canda tawa, dari para siswa siswi SMA Bina Mandiri.

Saat sampai di depan ruangan, sebelum masuk, aku lebih dulu menghampiri meja resepsionis untuk tanda tangan sekaligus menunjukkan kode QR bahwa aku benar-benar mendapat undangan. Tak lupa juga membayar 250 ribu untuk kelancaran acara ini.

Kemudian aku melangkah masuk dengan ragu, membawa rasa cemas sebab mendadak aku di liputi perasaan insecure.

"Ternyata benar kamu, Malea" Seru pria yang tiba-tiba berdiri di hadapanku.

Aku menghentikan langkahku, tersenyum canggung, dan pikiranku langsung tertuju pada kenangan beberapa tahun silam.

Pria itu pernah berulang kali menyatakan cintanya padaku saat masih menempuh pendidikan di SMA dulu. Namanya Rifki, dia seniorku.

"Malea, kan?" Ucapnya salah satu matanya agak menyipit keningnya juga mengernyit.

"Iya" Sahutku, berusaha mempersingkat jabatan tanganku dengan mantap.

"Sendirian saja, atau sama Belinda?"

"Sendiri?"

"Belinda nggak hadir?"

"Enggak" Sahutku singkat.

Dulu dia adalah sosok pria yang sangat populer di sekolah. Dia berprestasi dan ramah, itu sebabnya siswi-siswi di sekolah kami mengidolakannya. Dia yang memang naksir aku, aku sampai di musuhin teman gara-gara aku sok kecantikan karena sudah menolaknya. Padahal banyak teman-temanku yang ingin jadi pacarnya.

"Kamu nggak banyak berubah ya, Le? Agak pangling si, tapi kalau lihat matamu, aku yakin nggak salah orang"

Aku membalasnya dengan senyuman yang sama seperti sebelumnya.

"Aku dengar kamu sudah menikah, ya?"

"Sudah, mas" Di sinilah aku menjadi was-was. Takut sekali kalau mas Rifki tahu siapa suamiku.

Aku menolaknya, ingin dapat pasangan yang lebih tampan dan lebih baik darinya, tapi yang ku dapat malah sebaliknya. Bahkan jauh di bawah mas Rifki.

"Kok nggak ngundang? Apa takut pesta pernikahanmu di geruduk cowok-cowok yang sudah kamu tolak?"

Aku menggeleng, namun tak coba memberikan penjelasan.

Kalau bisa si, obrolan ini segera berakhir, tapi harapanku ini sia-sia, dia malah bertanya perihal suamiku.

"Suamimu orang mana?"

"Lahir dan besar di sini" Jawabku asal.

"Sayang sekali ya, aku terlambat" Dia memasukkan kedua tangannya ke saku celana, kemudian kembali bersuara. "Sulit sekali dulu buat deketin kamu" Sambung mas Rifki, masih dengan nada ramah yang sama seperti di awal pembicaraan kami. "Dan sepertinya sekarang pun masih sulit, iya kan?"

"Hanya berusaha menjaga diri, mas" Jawabku hati-hati.

Mas Rifki diam. Aku sadar dia sedang mencermatiku.

"Sekarang aku ingat, cowok-cowok di sekolah dulu menjulukimu mawar berduri, apa kamu tahu apa artinya?"

Senyum tipis terulas di bibirku. Tentu saja aku tahu, akan tetapi aku tak pernah ambil pusing dengan julukan apa pun yang aku terima di masa sekolah.

"Aku jadi penasaran bagaimana suamimu bisa dapetin kamu, mengingat kamu ini benar-benar sangat sulit untuk di pepet"

"Enggak juga, mas" Aku mengalihkan perhatian ke arah lain karena merasa tak nyaman dengan tatapannya yang begitu intens.

"Oh iya, kerja di mana suamimu?""

Jantungku berdetak sangat cepat mendengar pertanyannya, rasa gugup seketika menyerangku.

Aku menelan ludah, berusaha menetralisir perasaan yang tak karuan ini.

Tidak mungkin aku jawab kalau suamiku bekerja sebagai kuli. Mau di taruh mana mukaku?

Obrolan ini semakin membuatku tak nyaman, padahal aku sudah menjawab pertanyaannya sesingkat mungkin. Menurutku dengan memberikan jawaban singkat akan membuat percakapan ini cepat berakhir. Tapi tidak.

"Kerja di mana suamimu, Lea?" Tanyanya lagi ketika aku hanya diam karena tak kunjung menjawab.

"Dia karyawan, mas" Jawabku ragu.

Mas Rifki hanya mengangguk meresponku, tapi di detik berikutnya tahu-tahu Velisha menghampiri kami dan menginterupsi obrolan kami.

"Yakin seorang karyawan, Le?"

Aku tercengang.

Apa maksudnya?

"Bukankah seorang pengemis? Pengemis terminal?" Lanjutnya dengan tatapan sinis.

"Apa maksud kamu?" Tanya mas Rifky.

"Nggak nyangka kan kalau suami Malea seorang pengemis? Sungguh suaminya mengemis di terminal kota"

Pandangan mas Rifki yang tadinya mengarah ke Velisa, kini beralih menatapku.

"Jangan dengerin kalau itu nggak benar, Le, dia kan memang suka menggodamu"

"Masih belum percaya?" Tanya Vellisa.

"Maaf, aku kesana dulu" Kataku mengabaikannya. Aku lebih baik menghindar kalau harus meladeni Velisa.

Dari mana di tahu soal Arga? Rumah kami berjauhan, bahkan beda daerah, aku juga tidak pernah berkomunikasi dengannya.

Apa Akila dan Liona biang keroknya?

Mungkin benar kata Arga, seharusnya aku tidak datang kemari.

Nyaliku benar-benar menciut, takut sekali akan di permalukan di depan teman-temanku yang lain. Mana Belinda tidak bersamaku, sebab hanya dia yang selalu pasang badan untuk membelaku.

1
Indriani Kartini
kenapa kamu ragu lea klau itu bukan ank Arga dan tkut Arga tidak mengakuinya, klau kmu melakukannya cmn dengan Arga, ke apa meaki tkut
tiara
Mana Ibumu tau kalau kamu lagi berpelukan sama Arga hahaha kasian tuh sibumil yang masih mau dipeluk
Dian Amalia
Lanjut lagi dong thor, yg banyak up nya...makin gemes critanya
sryharty
jiaaaah kamu malah nyalahin ibu mu,
masih pengen di peyuk2 kan sama Arga
hormon bumil tuh Dede utunya masih pengen di manja2 sama ayah nya,,
kebat kebit ga tuh hati kmau
Citra Silvia
lanjut kk klu bisa tiap hari update aku penasaran ☺️🙏🏻
Quinza Azalea
lanjut thor
Quinza Azalea
sangat bagus
Dian Amalia
Temen apaan kayak gitu, nyuruh cerai...ayolah segera ketauan malea hamil & biar rukun2 terus rumah tangganya.
Ayo thor lanjut lagi yg byk ya...penanasaran bgt kelanjutannya...
Aliya Awina
sahabat apaan kayak gitu maunya tuh di doain yg baik ini malah di suruh cerai
Susilawati
malea nih nggak tegas sama si Belinda, mudah banget di setir sama teman nya. ini hidup kamu lea jgn mau diatur sama si Belinda.
sryharty
si malea ini bener2 yah
kenapa ga jujur aja seh.
Miko Celsy exs mika saja
semoga mlh arga tau hasil tdspecknya nti
tiara
wah jadi penasaran Arga tau ngga ya kalau Lea hamil
Citra Silvia
lanjut kk masih penasaran
Dian Amalia
Lanjut thor...
Miko Celsy exs mika saja
duh.....mas arga utunnya sdh ada yinggal tunggu km direpotkan aja sm acara ngidam nya lea,,,,jd gak sabar pengin liat ributnya nyari pesenan bumil
sryharty
duuh mas Arga ga tau aja kalo ternyata Dede bayinyaa udah tumbuh di perut malea,,
tapi Lea takut ngomongnya,takut ga di akui sama mas arga
ayo Lea jujur aja aaah bikin gemes deeh
Indriani Kartini: duh papa Arga "aku sudah hadir Lo"
total 1 replies
Citra Silvia
lanjut kk masih penasaran
Judi Siahaan
bayinya otw pak
tiara
kalau Arga tau bayinya sudah mulai tumbuh wah pasti bahagia tak terkira ya. lanjuut kaka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!