Karya ini orisinal, bukan buatan AI sama sekali. Konten *** Kencana adalah sang kakak yang ingin menikah beberapa waktu lagi. Namun kejadian tak terduga malah membalikkan keadaan. Laut Bening Xhabiru, menggantikannya menjadi istri pria dingin berusia 30 tahun yang bahkan belum pernah berciuman dengan wanita lain sebelumnya. Akankah mereka bahagia dalam pernikahan tanpa cinta ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Air Chery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata dia?
Malam yang semakin larut. Bening duduk di balkon kamarnya, ditemani bintang berkelip dan bulan sabit. Sesekali menyeruput teh bunga rosellanya yang sudah mulai dingin.
Bening menghela napas, bersiap melanjutkan pekerjaannya di depan monitor laptopnya. Ia ingin memastikan dengan benar setiap kalimat draft wawancaranya sudah baik tanpa celah.
Ia meletakkan ponselnya di samping kirinya, karena di sana ada Uni yang sedang memantaunya dari videocall.
“CEO muda, hebat banget ya, jadi seorang CEO di usia muda. Walau warisan keluarga, kalau nggak punya daya saing bagus di masa sekarang, ia perlahan akan tergerus juga. Tapi CEO ini malah menaikkan mutu perusahaannya setelah ia memegang kendali,” kata Bening berbicara sambil terus mengetik di keyboard laptop.
“Hem, betul juga, lo sudah lihat portofolionya di internet?” tanya Uni.
“Belum, gue masih fokus dengan artikel dan juga draft wawancaranya.”
“Gue rasa, lo harus utamain persiapan diri dengan tau lawan bicara lo. Misal aja, kalau lo berhadapan dengan CEO genit, maka lo harus persiapkan mental lebih dan tata cara menghadapinya,” jelas Uni.
“Wah! Benar juga, oke bentar, gue cari,” kata Bening lalu membuka browser internetnya. ”CEO terbaru perusahaan investasi Karya Finansia, oke searching!”
Bening membulatkan matanya, melihat profil yang terpajang di monitor laptop. Wajah yang sangat ia kenal saat ini. Siapa lagi kalau bukan Bumi Segara.
Bening menelan salivanya dengan susah payah. Matanya membulat sempurna bagai melihat hantu nyata. Bening mengulang pencariannya, dan menyecroll semua data di internet. Tentu saja hasilnya selalu Bumi Segara Sebagai CEO Karya Finansia.
“Gimana - gimana? Kenapa ekspresi lo begitu? Jelek banget, ya?” tanya Uni yang heran melihat keterkejutan sahabatnya.
“Ni, sumpah! Gue harus berhadapan dengannya? Oh my God, gue nggak habis pikir,” kata Bening memijat - mijat kepalanya.
“Lo stop bikin gue tambah penasaran. Cepat bilang!”
“Bumi Segara, gue bahkan nggak tau kalau dia CEO di Karya Finansia.”
“What! Bumi Segara suami lo itu? Lo nggak pernah tau atau at least, lo nggak pernah nanya selama ini sama dia profesinya apa dan kerja di mana, gitu?” tanya Uni sama terkejutnya.
“Selama ini gue nggak peduli dia kerja di mana,” kata Bening.
Bening lalu seketika teringat kalimat - kalimat yang dilontarkan oleh Fola tentang CEO muda yang berpacaran dengan wanita Malaysia dan juga membawa selingkuhan di pesta pernikahan koleganya.
‘What! Jadi orang - orang berpikir gue selingkuhan Segara!’ batin Bening.
Ia tentu tidak terima jika ia disebut selingkuhan. Pernikahan ini bahkan tiba - tiba dan langsung tertuju padanya. Bukan karena dia yang mau dan dia juga tidak tahu kalau Segara punya pacar sebelumnya. Ia bahkan baru tahu dalam waktu dekat ini.
“Uni, menurut lo, gimana jadinya jika laki - laki yang menikah karena terpaksa sedang dia punya pacar dari sebelum dia menikah. Apakah istrinya sekarang disebut sebagai selingkuhan?”
“Gue tau lo pasti sedang ngomongin Bumi Segara. Dan jawaban gue, nggak otomatis dianggap sebagai selingkuhan. Malah karena kalian sudah menikah, maka otomatis juga terjadilah komitmen pernikahan. Dalam artian, yang sekarang disebut selingkuhan adalah pacar dari suami lo,” jelas Uni.
“Ya, gue sebenarnya juga sempat berpikir begitu.”
“Lo yakin suami lo itu punya pacar?”
“Seribu persen gue yakin. Gue melihat dan mendengar secara langsung,” balas Bening.
“What!! Ini masalah rumah tangga yang rumit.”
“Oke, mari kesampingkan itu dulu. Yang gue pikirin sekarang, gimana caranya gue berhadapan bahkan mewawancarai Bumi Segara 4 hari lagi?”
“Bukannya hubungan lo kemarin baik - baik aja sama suami lo? Lo justru merasa aman, dong. Karena lo bahkan bisa melakukan wawancara pertama lo dengan pria yang menjadi suami lo sekarang. Lo bisa menggodanya secara langsung, lalu perjalanan wawancara lo akan lebih cepat berjalan sesuai rencana lo,” jelas Uni.
“Uni, pikiran lo kotor banget, sih! Dan justru sekarang gue lagi berusaha buat menjauh sejauh mungkin dari tu cowok,” kata Bening.
“Lo cemburu karena tau dia punya pacar?”
“Nggak, mana mungkin gue cemburu. Gue cuma nggak suka liat tu orang.”
“Cieee, iya deh si paling nggak cemburuan.”
“Ih Uni, udah ah, gue tutup.” Bening memutuskan sambungan teleponnya.
“Tapi ini wawancara pertama gue dan kesempatan nggak akan datang dua kali. Ini adalah penentu naiknya level jabatan gue. Gue harus berusaha dan tetap profesional,” kata Bening bermonolog. Ia mengepalkan tangannya tanda memberikan semangat pada dirinya sendiri.
...🍩🍩🍩...