NovelToon NovelToon
Suksesnya Anak Yang Terbuang

Suksesnya Anak Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: widya saputri

Lihat, dia kayak hantu!"

"iya dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."

"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."

"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"

"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.

Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.

Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.

Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cahaya di Ujung Luka

Hari itu, seluruh Indonesia digemparkan oleh berita besar.

Polisi akhirnya menuntaskan penyelidikan panjang tentang jaringan gelap panti Darmawangsa.

Bukan hanya Darmawangsa yang sudah terkapar sakit di penjara, tapi semua orang yang pernah terlibat kini resmi ditangkap, mantan pengurus panti, aparat desa yang menerima suap, bahkan para penyandang dana gelap yang selama ini bersembunyi di balik perusahaan-perusahaan bayangan.

Tahu hal yang membuat semua aneh,keluarga Darmawangsa sama sekali tidak terlihat.

Televisi menayangkan wajah-wajah pucat mereka yang diborgol, disorot kamera dengan mata tertunduk malu.

Media sosial meledak dengan dukungan untuk Ayla, Rani, Nina, dan Rumah Harapan yang selama ini jadi benteng terakhir bagi anak-anak tak bersuara.

"Dengan penangkapan ini, terbongkarlah seluruh jaringan eksploitasi anak yang selama ini tersembunyi di balik topeng panti asuhan. Rumah Harapan terbukti bersih dari semua tuduhan, bahkan justru menjadi inspirasi nasional." Kata salah satu reporter di televisi

Ayla menonton siaran itu bersama anak-anak panti. Mereka bertepuk tangan, beberapa bahkan berteriak lega, sementara air mata kebahagiaan mengalir di pipi Bu Asih.

"Akhirnya semua berakhir,semoga saja ini awal yang baik bagi kita semua." Ucap Bu Asih

"Benar Bu,sekarang kita tidak perlu khawatir lagi."

"Kita akan bangun Rumah Harapan ini menjadi lebih baik lagi."

**

Rumah Harapan kini berubah menjadi pusat perhatian. Donatur yang sempat mundur, kini berbondong-bondong kembali. Bahkan ada perusahaan besar yang menawarkan program beasiswa untuk anak-anak di sana.

Rani semakin sibuk mengurus acara sosial, memastikan kebutuhan pangan dan pendidikan anak-anak tercukupi.

Nina menyiapkan sistem hukum yang kuat, agar tak ada pihak berani lagi menyentuh atau memfitnah Rumah Harapan.

Nina juga kini banyak mendapatkan kasus,apalagi tentang anak-anak.

Ayla kembali disibukkan di perusahaannya yang sempat goyang. Ayla juga kembali melanjutkan menulis.

Anak-anak yang dulu ketakutan kini belajar menari, bernyanyi, menulis, dan bahkan beberapa mulai meraih prestasi akademik.

Setiap sudut Rumah Harapan dipenuhi tawa, seolah luka masa lalu berubah menjadi cahaya baru.

Ayla dan kedua sahabatnya menatap semua itu dengan dada bergetar haru.

"Inilah balasan dari semua tangisanku dulu. Aku tidak sia-sia bertahan hidup." Gumam Ayla

Sementara itu, di penjara, Darmawangsa terbaring lemah menatap langit-langit.

Ia mendengar kabar dari berita tentang kejayaan Rumah Harapan dan lamaran Arman pada Ayla.

Air matanya jatuh, bukan karena bahagia, tapi karena penyesalan.

Ia tahu, hidupnya berakhir dalam kehancuran, sementara anak-anak yang dulu ia sakiti kini hidup dalam cahaya. Mereka semua menjadi orang-orang yang sukses.. Sedangkan dia kini sendiri,keluarga pun tidak ada,entah kemana semua keluarganya.

**

Satu pagi, suasana Rumah Harapan dibuat terkejut dengan kedatangan rombongan mobil hitam mewah.

Dari dalam keluar Arman dengan senyum hangat, dan di belakangnya kedua orang tuanya.

Ayla terdiam, hatinya berdegup kencang. Ia tak pernah menyangka orang tua Arman benar-benar datang ke Indonesia, ke Rumah Harapan, tempat segala luka sekaligus kekuatannya lahir.

Orang tua Arman menatap sekeliling, melihat anak-anak berlarian riang, mendengar tawa mereka. Mata sang ibu berkaca-kaca.

"Jadi ini tempat yang kau ceritakan, Arman? Rumah Harapan? Tempat yang Ayla dan Nina bangun?" Kata ibu Arman

"Ya, Bu. Inilah rumah yang menyelamatkan Ayla, dan juga menyelamatkan banyak anak.”

Sang ayah yang selama ini keras, menepuk bahu Arman dengan bangga.

"Kau benar, Nak. Aku dulu ragu tapi setelah melihat sendiri, aku paham. Ayla dia perempuan kuat yang pantas berdiri di sisimu." Kata Adrian

"Dan kamu Nina,papa bangga sama kamu." Lanjut Adrian tersenyum pada Nina.

"Makasih banyak pa,ma." Nina berkaca-kaca melihat orang tua angkatnya akhirnya mau datang ke tempat itu. Apalagi setelah fitnah dari Angel

"Kamu anak kami Nina." kata Lestari mama Arman sambil memeluk Nina.

"Kenapa mama dan papa nggak bilang kalau akan pulang ke Indonesia?" Nina sangat dimanja oleh orang tua angkatnya.

Sedangkan Ayla menutup mulut dengan tangan, matanya berkaca-kaca. Ucapan itu terasa seperti restu yang selama ini ia takut takkan pernah datang.

Mereka semua kalau keliling rumah harapan sambil bercanda.

Hari itu juga, ketika matahari tenggelam di ufuk barat, Arman membawa Ayla ke taman kecil di belakang Rumah Harapan.

Taman itu penuh dengan bunga kertas yang ditanam anak-anak, sederhana namun indah.

Anak-anak panti, Rani, Nina, dan Bu Asih bersembunyi di kejauhan, tersenyum penuh harap.

Arman menatap Ayla lama, lalu berlutut dengan satu lutut menyentuh tanah. Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil beludru.

Kotak itu terbuka, menampakkan cincin sederhana dengan berlian kecil yang berkilau terkena cahaya senja.

"Ayla, kita sudah melewati begitu banyak badai. Kau membuatku percaya, bahwa cinta tak hanya soal perasaan, tapi juga tentang keberanian dan perjuangan. Hari ini, di tempat yang menjadi saksi luka dan harapanmu,izinkan aku menambahkan satu janji baru.

Maukah kau menikah denganku?” Ucap Arman sambil bergetar

Air mata Ayla mengalir deras. Tangannya gemetar menutup wajah, tubuhnya hampir tak sanggup menahan emosi.

Seluruh bayangan masa lalu seakan luruh, diganti cahaya hangat di hadapannya.

"Ya, Arman… aku mau."Balas Ayla

Anak-anak berlari keluar sambil berteriak riang, Rani dan Nina bertepuk tangan sambil menangis haru.

Bu Asih memeluk Ayla erat-erat, seakan merestui langkah barunya.

"Akhirnya kamu mendapatkan kebahagiaan nak. cukup sudah selama ini kamu menderita. Saatnya kamu bahagia." Peluk Bu asih.

"Terima kasih Bu,dari dulu selalu baik sama aku."

"Ayo kita siap-siap dan kita rayakan malam ini dengan penuh tawa." Kata Rani

Tidak ada yang tahu kalau kini Rani merasa cemburu pada Nina karena orang tua Rani tidak ada datang,begitupun dengan Bu Marni. Bu Marni sempat pergi ke kampung halamannya dan tidak tahu kapan akan kembali.

Malam itu, Rumah Harapan merayakan bukan hanya kemenangan hukum, tapi juga cinta yang lahir dari luka.

Lampion-lampion dinyalakan, anak-anak bernyanyi, dan semua orang merasakan bahwa untuk pertama kalinya setelah sekian lama masa depan terlihat cerah.

Disaat mereka sedang mengadakan pesta bakar-bakar di belakang rumah harapan,beberapa mobil datang lagi. Dan anak-anak tidak ada yang mengetahui siapa orang itu.

Salah seorang anak yang melihat mobil itu langsung ke belakang memanggil Ayla.

"Kak Ayla! Di depan ada mobil dan kami tidak tahu siapa mereka." wajah Ayla dan yang lainnya menjadi pucat dan tegang. mereka takut hal buruk terjadi lagi

Ayla dan yang lainnya buru-buru langsung ke depan.

Setelah semua berada di depan Rumah Harapan,pasangan suami istri turun dengan elegannya dari mobil..

Bersambung...

1
Puspa Dewi kusumaningrum
judulnya kesuksesan Thor
kok teror melulu sich 🤦
maaf y thooor 🙏
Widya Saputri: kita tuntaskan dulu masa lalu ya.. supaya kedepannya tidak ada lagi teror.
total 2 replies
Puspa Dewi kusumaningrum
haaaah
Elis yulianti
suka thor,, tp jangan sampe udh gde nya suka cowo sama🙈
Elis yulianti
thor ko km bikin aku mewek sih/Sob/
Widya Saputri
Makasih sudah mampir kakak...
Ma Em
Akhirnya Rani ,Nina dan Ayla sdh punya usaha masing2 , semoga mereka bertiga tdk terpisahkan dan selalu rukun sukses selalu trio girl .
Widya Saputri: makasih sudah mampir kakak.. jgn lupa tinggalkan jejak ya..
total 1 replies
Ma Em
Semoga semua penjaga panti sdh ditangkap semua , serta Ayla jadi anak yg sukses bersama Rani dan Nina .
Lenni Ambo dalle
alur ceritax bagus,semangat👍
Lenni Ambo dalle
lanjut autor,ceritax menarik..
Lenni Ambo dalle
semangat .../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!