Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun
Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Rian terpaksa harus pulang terlambat hari ini, setelah cuti kemarin membuat hari ini Rian didatangi banyak pasien.
Begitu Rian hendak sampai dirumah, Rian melihat rumah Nabila yang nampak banyak orang disana.
" Ada apa " ucapnya khawatir
Begitu sampai Rian langsung turun, terdengar suara riuh warga dirumah Nabila.
" Udah bawa ke pak RW, suruh mereka nikah " ucap seorang warga
Rian melihat Nabila yang tengah menangis, disana juga ada Dion yang duduk di samping Nabila.
" Ada apa ini " tanya Rian dengan kesal
Nabila mengangkat wajahnya begitu mendengar suara Rian.
" Ini mereka ketauan mau berhubungan badan, ada gila gilanya mau ngelakuin disini . Kalau udah kebelet dan belum mau kawin mah di hotel kek Sono " ucap salah satu warga
" Saya ga percaya, saya kenal sekali pacar saya dia tidak mungkin seperti itu " jawab Rian
Rian mendekati Nabila, wanita itu masih ketakutan.
" Cerita sama aku, ada apa sebenernya" ucap Rian
" Udah bawa aja, usir dari sini " ucap Warga kembali
Rian yang merasa emosi langsung menghampiri Dion, laki laki itu sejak tadi hanya diam.
" Jelasin sama gue ? Apa yang lo lakuin ke Nabila ? Sampai lo ga cerita yang jujur, gue akan bikin lo di pecat dari tempat kerja lo "
Dion merasa takut dengan ancaman dari Rian, terlebih ia sendiri juga baru saja mendapatkan peringatan dari kantor.
" Saya dan Nabila tidak berbuat apa apa, saya datang menemui Nabila dan saya sengaja menjebak dan bilang kepada kalian kalau Nabila membawa laki laki '
Rian merasa kesal mendengar ucapan dari Dion, ia pun melayangkan sebuah pukulan keras di wajah Dion.
" Gila ya lo berani banget ngelakuin kayak gitu " ucap Rian dengan kesal
" Ya karena gue suka sama Nabila, tapi lo malah jadian sama dia " jawab Dion
Warga langsung memisahkan Dion dan Rian, Dion pun dibawa pergi oleh para warga sekitar sana.
Rian langsung menghampiri Nabila yang masih ketakutan,ia langsung memeluk tubuh wanita dengan erat.
" Maafin aku Bil maaf " ucap Rian dengan bersalah
" Aku pikir Mas Dion cuma mau ngobrol biasa ian, tapi tiba tiba sikapnya aneh. Dia dorong aku jatuh ke lantai, dan dia langsung nindih aku. Dia coba buat cium aku, tapi aku berusaha menghindar. Ga lama pintu rumah dibuka, aku bener bener takut ian "
Nabila menangis karena rasa takutnya, Rian benar benar merasa bersalah karena lalai menjaga Nabila.
" Kita pindah yah sayang, aku takut hal kayak gini terulang lagi "
" Iyah, aku takut banget Ian aku takut banget "
" Malam ini kita ga usah tidur disini, ayo kita pergi "
Nabila mengangguk setuju, segera mereka pergi untuk menginap malam ini.
...
Dion masih merasa kesal karena rencananya gagal, ia menaruh dendam kepada Rian karena menggagalkan rencananya.
Dion sudah lama menyukai Nabila, namun ia tak pernah berani untuk mendekati Nabila.
Hingga akhirnya ia pun mencoba memberanikan diri untuk dekat, dan ternyata ia berhasil bisa dekat dengan Nabila.
Awalnya dia pikir ia bisa mendapatkan Nabila, namun ternyata Nabila justru menolak dirinya dan berpacaran dengan Rian.
Didinding kamar Dion, terpajang banyak foto Nabila. Hal itu sering ia jadikan untuk dirinya berfantasi
Ia selalu membayangkan meniduri Nabila, namun ia masih belum berhasil dengan rencananya.
...
Rian dan Nabila memesan satu kamar dengan dua kasur, mereka pun masuk kedalam untuk beristirahat.
" Mau makan dulu Bil ? " Ucap Rian sambil merapikan makanan yang ia beli
" Nanti aja ian "
Rian mendekati Nabila, wanita itu tengah menatap kearah luar dari kaca kamar.
" Yaudah sekarang kamu mandi dulu, habis itu makan yah " tanya Rian
" Ian kamu nih ya tadi nyuruh makan sekarang nyuruh mandi, kamu ini pacar atau bapaku sih bawel banget " jawab Nabila sambil tertawa kecil
" Ya habis kamu di suruh ini nanti di suruh itu nanti, kamu masih harus istirahat sayang "
Nabila pun duduk diatas kasurnya, Rian pun mengikutinya.
" Aku masih ga percaya ternyata Mas Dion jahat yah " kata Nabila kembali teringat
" Udah ga usah kita bahas lagi sayang "
" Enak aja mau cium cium aku, kurang aja banget "
" Yaudah kamu pukul aja gih sana Bil "
" Kalau tadi dia beneran cium bibir aku, emang kamu ikhlas? "
" Ya enggaklah Bil enak aja, ga boleh ada yang nyentuh selain aku. "
Nabila bersandar pada pundak Rian, Rian pun mengusap pelan rambut Nabila.
" Lain kali kalau ada apa apa hubungin aku yah Bil, aku ga mau ada buruk terjadi sama kamu. Aku ga mau kamu kenapa kenapa, aku juga ga mau kehilangan kamu Bil. Susah payah aku buat dapetin kamu lagi, aku mau lindungin kamu sebaik mungkin"
" Ian, hal kayak gini yang bikin aku kemarin ga buka hati buat siapapun. Aku selalu membandingkan sama kamu, selama ini aku pikir aku berhasil buat lupain kamu tapi ternyata aku salah justru aku terjebak sama perasaan ku ke kamu "
" Jangan tinggalin aku lagi ya Bil "
Nabila mengangkat wajahnya menatap Rian, dengan lembut Nabila mengusap wajah Rian.
" Aku mau sama kamu Rian selamanya"
Rian mendaratkan ciuman di bibir Nabila, Nabila pun membalasnya. Nabila melingkari tanganya pada leher Rian, perlahan Rian merebahkan tubuh Nabila diatas ranjang.
" Aku sayang kamu Ian " ucap Nabila di sela sela ciuman mereka
" Aku juga sayang sama kamu Bil, sayang banget"
Malam itu Nabila benar benar menaruh harapannya pada Rian, ia berharap bahwa Rian tak akan meninggalkan dirinya.