NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.

April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.

April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.

Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.

Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.

Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

David sudah tidur, meski tidur pun bayi kecil itu tetap menggemaskan.

"Aku menyanyangimu, muah !" satu kalimat terakhir yang April ucapkan sebelum meninggalkan kamar baby David.

Lalu April membawa bungkusan makanan ke dapur. Dilihatnya ada Soraya yang tengah makan siang.

"Bibi mau ini ?" tawar April pada wanita paruh baya itu. Ia menuangkan bungkusan pada wadah lain.

" Banyak sekali, dari mana kamu mendapatkan itu ?" Soraya ingin mengambil satu.

"Tuan Dave yang membaginya untukku. Dia bilang agar ASI ku lancar, aku harus makan - makanan yang bergizi. Seperti tidak tahu aku saja, kalau aku ini lebih tahu tentang diriku."

Tangan Soraya yang tadinya terulur, dengan cepat ia menariknya kembali setelah mendengar makanan itu dari majikannya. " Habiskan kalau begitu, aku tidak begitu suka makanan sea food." tutur Soraya bohong. Ia tak ingin merusak mood majikannya. Tidak pernah sebelumnya Dave membagi makanan untuk para pelayan, baru kali pertama ini Dave memiliki perhatian khusus. Soraya tahu, karena itu demi kebaikan putranya.

"Jangan lupa makan sayur juga !" Soraya mengingatkan karena tadi ia memasak cap cay, sayang jika tidak laku.

"Itu pasti, aku juga tak begitu menyukai sea food. Mau bagaimana lagi, aku bekerja untuk di bayar." April menciduk nasi dan mulai makan.

"Sampai kapan kamu akan menyusui baby David ?" tanya Soraya yang memang tidak tahu karena ia selama menikah belum punya anak, sementera suaminya sudah lama meninggal.

"Untuk ASI ekslusif sampai bayi berusia 6 tahun. Setelah itu akan ada pemberian makanan tambahan. Dan umumnya bayi menyusu sampai berusia 2 tahun." sambung April sembari menikmati makanan pemberian Dave yang rupanya begitu lezat.

"Em, enak ! Tidak pernah sebelumnya aku makan - makanan seenak ini. Aku akan menambahkan di buku catatanku, sea food sebagai makanan favoritku."

.

Dave tengah menikmati makan siangnya. Entah mengapa juga ia mendadak ingin pulang dan makan di rumah.

Terlihat April melewati ruang makan, Dave menghentikan langkahnya.

"Bisa kita bicara sebentar ?"

"Baik, Tuan. Saya akan mengambil jemuran dulu."

Dave mengangguk, "Temui aku di ruang kerjaku."

"Baik." lalu April melanjutkan rutinitasnya.

Beberapa menit kemudian.

"Tuan !" panggil April dari luar pintu kamar kerja Dave yang letaknya hanya beberapa langkah dari kamar utama.

"Masuk !" sahut Dave dari dalam.

April mendorong pintu lalu masuk perlahan ke ruangan itu. Terdengar hening. Ada rasa kikuk setelah bertemu sedekat ini dengan majikannya.

"Duduk !" titah Dave yang melihat April hanya berdiri mematung. April pun segera duduk. Ia tidak tahu apa yang ingin Dave bicarakan, semoga mengenai hal baik. Pikir April.

Dave mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam lalu menyodorkan pada April. "Ini, untukmu."

"Apa ini Tuan ? Ponsel ?" April mengamati wadah hitam itu bergambar ponsel dan sedikit terkejut juga Dave memberikan itu.

"Hm, itu buatmu. Soraya bilang kamu tidak punya ponsel." ujar Dave santai.

"Tapi, Tuan Dave ?"

" Jangan GR dulu, ponsel ini aku berikan semata untukmu bila sewaktu - waktu ada masalah dengan David, kamu cepat mengabariku !" pangkas Dave.

"Oh, iya Tuan. Terima kasih atas kebaikan Tuan." Lalu April membawa kotak itu dan berdiri, ia hendak beranjak dari sana.

"Aku belum selesai, kamu mau kemana ?"

"Eh, belum rupanya." gumam April lirih namun masih bisa di dengar. Ia pun kembali duduk.

Dave berubah masam ekspresinya. Lalu Dave megeluarkan uang tunai beberapa lembar dan meletakkannya di atas meja. "Ambillah !"

"Aku sudah gajian ? Wah, cepat sekali padahal baru 2 hari bekerja !" wajah April begitu senang dan memungut uang itu. Dengan sedikit demi sedikit ia mengumpulkan uang untuk ia tabung dan dikemudian hari bisa menebus cincin leluhurnya yang sudah pernah ia jual.

"Sehari kamu menyusui David, sejuta untukmu."

"Apa ? Sebanyak ini Tuan ?" April tampak berpikir jika sejuta di kali 30 hari maka sebulan uangnya sudah 30 juta.

"Seharusnya, Anda tidak perlu melakukan penggajian untuk masalah ASI. Aku rela memberikan ASI ku untuk baby Da ..."

"Aku tidak mau." Dengan cepat Dave memotong kalimat April.

"Sudah aku katakan padamu di awal kan, aku tidak mau berhutang budi padamu."

"David itu anakku dengan Lara. Aku tidak mau mendengar ada ucapan yang menganggap David seperti anak mereka sendiri." imbuh Dave.

"Jadi, aku tidak ingin mendengar kata penolakan lagi darimu. Ambil segera uang ini !" ucap Dave sedikit membentak.

"Baik, Tuan." dengan cekatan April membereskan uang itu. "Apakah ada lagi hal lain yang ingin Anda sampaikan ?"

Dave menatap jengah. April sudah tahu jawabannya.

"Baik, Tuan. Saya permisi." April bergegas ke luar kamar.

.

"Janeta, ayo cepat makan !" seru Rieka dari dapur.

"Iya, Ibu !" sahut Janeta yang sedang asyik menonton tv.

Semenjak Eric mengusir April dari rumah barunya, Eric langsung menikahi Janeta keesokan harinya. Meski surat cerai dari kantor sipil belum keluar, itu tidak masalah baginya.

Rieka begitu menyayangi Janeta dan bersemangat sekali karena ada niatan busuk.

Janeta segera bangkit lalu menuju ruang makan. Banyak aneka sayuran yang tersaji di atas meja.

Janeta ingin muntah udara saat melihat menu makanan yang tidak ia sukai. Baginya itu adalah makanan pahit untuk lidahnya. "Sayuran ? Apa tidak ada menu lain, Ibu ?" tanya Janeta pelan takut menyakiti hati mertuanya.

"Tidak ada." sahut Rieka geram namun masih bisa ia sembunyikan rasa kecewanya.

"Janeta, kamu harus makan - makanan yang bergizi termasuk sayuran hijau. Agar janin yang kamu kandung bertumbuh kembang dengan sehat." ucap Rieka semanis mungkin tapi memaksa.

"Ah, iya Ibu." Janeta dengan lahap memakan semua sayuran dengan terpaksa.

"Bagus. Ini semua tidak gratis. Kamu akan membayar mahal atas jerih payahku ini."

Seperginya Rieka, Eric datang.

"Wah, lahap sekali kamu makan !"

Janeta langsung memuntahkan sisa makanan di dalam mulutnya. "Wek, ini sama sekali tidak enak ! Aku tidak suka makan sayur. Ibumu terus memaksaku untuk menghabiskan ini semua."

"Kamu tidak mau ? Biar aku makan. Aku juga belum makan." ujar Eric dan langsung makan. Ia pergi tadi untuk berjudi dan keberuntungan berpihak padanya, ia menang banyak hari ini.

"Sayang, kamu mau beli baju baru tidak ?" tawar Eric.

"Tentu saja aku mau, pakaianku semuanya sudah sempit karena perutku semakin membesar."

"Baiklah, kita belanja nanti malam."

.

Dave menerima undangan dari teman SMA nya dulu dengan catatan harus membawa keluarganya.

"Sial. Ada - ada saja acara mereka. Mereka pasti ingin mengejekku."

Dave memutar memori ingatannya saat sekolah dulu. Dave pernah dibuly, tidak akan punya kekasih atau pun istri. Karena Dave hanya pintar melukis saja tak pandai merayu wanita.

Dave melihat April yang sedang menjemur baby David lalu menghampirinya.

"Aku akan menambahkan gaji padamu. Asal kamu mau berpura - pura menjadi istriku." ucap Dave dengan santai.

Mata April membelalak kaget. "Hah!"

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
Kam1la: terimakasih kak, atas dukungannya. dari sekian penggemar cuman kak Cindy yang aktif komen
total 3 replies
Kam1la
dari sekian penggemar, cuman kak Cindy yang aktif. terimakasih Kak atas support untuk author receh ini.
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Kam1la
siap kak!
Cindy
lanjut kak
Kam1la
jangan lupa teman - teman untuk like dN rating nya juga. terima kasih...
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: oh, gitu kak😊
Kam1la: belum dapat inspirasi kak...
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!