NovelToon NovelToon
YISHA : After Reincarnation

YISHA : After Reincarnation

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Elf / Fantasi Wanita
Popularitas:766
Nilai: 5
Nama Author: Rin Arunika

Beberapa tahun lalu, Sora dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya. Mengetahui hal itu, bukannya permintaan maaf yang Ia dapatkan, Sora justru menjadi korban kesalah pahaman hingga sebuah ‘kutukan’ dilontarkan kepadanya.

Mulanya Sora tak ambil pusing dengan sumpah serapah yang menurutnya salah sasaran itu. Hingga cukup lama setelahnya, Sora merasa lelah dengan perjalanan cintanya yang terus menemui kebuntuan. Hingga suatu hari, Sora memutuskan untuk ‘mengistirahatkan’ hatinya sejenak.

Tanpa diduga, pada momen itulah Sora justru menemukan alasan lain dibalik serangkaian kegagalan kisah cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rin Arunika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#13

Sora terus teringat hantu ikan yang menggerayangi Yasmin. Rasanya benar-benar aneh ketika untuk pertama kali dalam hidupnya, Sora bisa melihat entitas yang jenisnya tak bisa Ia jelaskan.

“Ih seriusan… Masa gue mendadak indigo? Atau jangan-jangan selama ini Bu Yasmin punya khodam? Masa khodamnya ikan?” Sora telah terbaring di tempat tidurnya namun sejumlah pertanyaan itu masih mengganggu pikirannya.

“Ah, sudahlah. Lama-lama bisa stress sendiri mikin hal aneh kayak gitu.” Sora kemudian menutup kedua matanya dengan penutup mata berwarna hitam favoritnya.

Menggunakan penutup mata itu adalah salah satu jalan ninja Sora untuk segera terlelap.

Dalam lelap tidurnya, Sora seperti mendengar seseorang berteriak dari kejauhan dan memanggil sebuah nama.

“YISHA…!”

Teriakan itu terasa sangat nyata hingga Sora akhirnya terbangun dari tidurnya.

Dengan nafas tersengal-sengal, Sora terduduk sambil memegangi kepalanya. “Yisha?”

Saat itu, Sora ingat bahwa Ia pernah mengalami kejadian yang nyaris serupa. Ingatan asing tentang ‘Yisha’ kembali muncul entah dari mana menembus alam bawah sadar Sora.

Sora terdiam sejenak. Pada tengah malam yang hening itu, Sora seperti kehilangan hasratnya untuk kembali tertidur. Gadis itu tampak tersesat dalam pikirannya sendiri.

“Dipikir-pikir lagi, gue ngalamin kejadian aneh ini setelah gue jatuh dari gunung… Eh? Bukan, bukan setelah gue jatuh dari gunung. Tapi setelah gue ketemu Si Rayn. Bener, bener. Gara-gara gue ketemu orang itu, banyak hal-hal aneh yang ganggu gue…” monolog dalam pikirannya kini mulai menemui bagian akhir.

‘Tapi, bagaimana caranya mencari tahu hubungan Rayn dengan kejadian aneh yang menimpanya?’ pertanyaan itu mencuat dalam pikiran Sora.

Waktu istirahat Sora yang berharga pada malam itu akhirnya terbuang begitu saja. Ketenangan malam itu mendadak ramai oleh sebuah nama yang mendadak muncul, entah dari mana dan kenapa, menyisakan tanda tanya besar bagi Sora.

Sementara itu, di lain tempat, ada Yasmin yang tampak menyilangkan tangan di dada dengan tatapan tajam mengarah lurus ke depan.

“Kenapa Kamu gak bilang dari awal kalau Kamu pakai ramuan apricus?”

Tatapan tajam Yasmin rupanya mengarah tepat pada Rayn. Pria tampan itu duduk berhadapan dengan Yasmin di ruang tamu tempat tinggal Yasmin.

“Ya kalau Aku bilang, nanti Kamu gak bakal ngebiarin Betta kesayangan kamu bisa dilihat pake kekuatan apricus, siapa namanya, Neoma?” Jawab Rayn santai sambil meneguk segelas anggur.

“Ya gak gitu juga, Rayn... Kalau ada yang bisa lihat Neoma ngekor terus ke Aku kan bahaya juga…” Yasmin lalu mengambil segelas air putih dan meneguknya.

Namun, tiba-tiba saja Yasmin tersedak dan kedua matanya membulat. Tampaknya Ia telah mengingat sesuatu hal yang membuatnya terkejut.

“Sebentar,” Yasmin terbatuk, “tadi Kamu bilang ramuan apricus? Maksudnya apricus at tenebris, yang bisa buka penglihatan ketiga bangsa Elf?” Rentetan pertanyaan meluncur dengan lancar dari mulut Yasmin.

“Yap. Aku sengaja nambahin ramuan itu di roll-cake yang Aku bagiin buat peserta rapat tadi. Gak banyak, paling efeknya bertahan satu hari aja. Sejujurnya, Aku sedang mencurigai seseorang yang kebetulan bekerja di kantormu, Yasmin.” Rayn tersenyum simpul setelah mengungkapkan aksinya.

“Tunggu, tunggu… Seseorang yang bekerja di kantorku, peserta rapat tadi pagi? Siapa? Kenapa?” Yasmin menatap Rayn lekat-lekat.

Rayn membalas tatapan Yasmin dengan menampilkan garis senyum yang penuh arti.

“Apa Kamu tidak menyadari sesuatu yang aneh dari rekanmu?”

“Ayolah, Rayn. Aku sedang malas berpikir...” Yasmin melemaskan punggungnya.

“Baiklah. Aku akan memberi tahumu semuanya...” Lalu Rayn menceritakan kembali awal pertemuannya dengan seorang gadis yang terbaring tak berdaya di jurang gunung.

“Dan sejak itu, akhirnya Aku tahu bahwa gadis bernama Sora itu rupanya berada dekat sekali dengan saudariku yang sedikit kurang peka ini,” Rayn melirik Yasmin.

“Hah? Sora?” Yasmin masih tercengang setelah mendengar cerita panjang Rayn.

Saat itu, isi kepala Yasmin seperti menampilkan kembali banyak kilas ingatan singkat yang pernah dialaminya.

“Tunggu, Rayn. Bukankah Sora memang anak yang pernah dibesarkan oleh Eonas dan Lenvia? Sora pernah memberitahuku bahwa mereka adalah orang tuanya. Aku ingat untuk pertama kalinya melihat Sora menangis adalah ketika Ia menceritakan kedua orang tuanya yang menjadi korban pesawat jatuh,” ungkap Yasmin.

“Iyakah? Setahuku dulu anak yang harus dirawat Eonas dan Lenvia dikabarkan meninggal, tak lama setelah dilahirkan. Karena itu mereka berdua sekarang berada di dunia Elf,” bantah Rayn.

“Tapi, apa Kamu tahu kalau Sora tinggal di rumah yang diwariskan oleh Wyn? Dan di rumah itu masih ada dua penjaga,” Yasmin menyilangkan tangan di dada.

“Ya, Aku sudah tahu, Aku ingat. Malam itu Sullivan memasuki kamar Sora karena gadis itu terus mengatakan Aku ini maling yang akan membobol rumahnya,” Rayn tampak tersenyum getir.

Lain halnya dengan Yasmin, Ia tampak kerepotan menahan tawanya mendengar perkataan Rayn barusan.

“Lagi pula, siapa yang akan dengan santai membiarkan pria asing terus berada di kamarnya?” balas Yasmin.

Rayn kini terlihat memanyunkan bibirnya. “Baiklah. Kalau begitu, Aku harus menanyakan hal ini pada Eonas dan Lenvia. Apa alasan mereka meninggalkan anak yang dipercayakan pada mereka?” Raut wajah Rayn menjadi serius.

“Menanyakan bagaimana? Mereka berdua kan berada di Moonshadow. Pikirmu kamu bisa memasuki alam itu tanpa wadah baru?” Yasmin menautkan kedua alisnya.

Pada momen itu, tiba-tiba saja ikan hantu yang tadi siang membuat Sora ketakutan kembali menampakkan dirinya dan melayang mendekati Yasmin.

“Hey, Neoma...” senyum Yasmin merekah menyambut kedatangan makhluk itu.

Neoma adalah nama yang Yasmin berikan untuk Betta peliharaannya. Betta merupakan makluk yang bentuknya mirip seperti ikan Cupang Halfmoon, namun memiliki ukuran yang sangat besar seperti ikan koi. Sebenarnya, Betta bisa berenang di dalam air dan bisa melayang di udara. Namun, ketika tubuhnya keluar dari air, Betta akan tampak transparan dan terlihat seperti hantu.

“Kau tahu, Rayn? Neoma-ku juga sepertinya menyukai Sora. Anak baik ini sering melayang di sekitar gadis itu,”

Dan beberapa saat setelah Yasmin mengatakan hal itu, raut wajah Yasmin kembali berubah. Yasmin menyipitkan kedua matanya dan terlihat tengah berpikir keras.

“Ramuan apricus, Sora, Neoma...” gumam Yasmin. Namun, tiba-tiba saja Yasmin berteriak, “Heh! Rayn! Jangan-jangan dugaan Kamu benar. Tadi siang itu Aku memang merasa Sora agak aneh tingkahnya...” ungkap Yasmin.

Yasmin baru menyadari bahwa tadi siang, Sora terkesan menghindari dirinya, bahkan Sora tak kembali melanjutkan makan siang setelah berpamitan menuju toilet.

“Iya, kan?” Rayn menatap Yasmin.

“Apa jangan-jangan tadi Sora memang sempat melihat Neoma? Ah, aku jadi pusing...” Yasmin memegangi kepalanya dengan kedua tangan.

#

Pagi hari yang tak begitu cerah itu menemani perjalanan Sora menuju kantornya. Meski jauh dalam hatinya Sora masih ingin terus tertidur, namun hal itu sangatlah mustahil karena hari ini Sora telah terikat jadwal penting.

Tiba di kantor, Sora bergegas mengoperasikan komputernya dan Ia tampak mulai tenggelam dalam pekerjaannya. Sudah hampir tiga jam lamanya Sora terus berkutat dengan pekerjaan.

“Bu Sora...” panggil salah seorang timnya, “itu, ada Bu Yasmin di luar”

Sora sempat terkesiap ketika mendengar nama Yasmin. Bisa ditebak, masalah hantu ikan itu masih melekat di ingatan Sora.

“Oh, okay...” jawab Sora singkat.

Rasanya baru kali ini jantung Sora berdegup kencang ketika akan menemui Yasmin. Namun, Sora terus melangkahkan kakinya karena mereka berdua memang telah memiliki janji temu.

Ketika pintu ruangan terbuka, hilanglah sudah semua kecemasan Sora. Ia kini bernafas dengan lega karena hantu ikan itu tak lagi melayang mengitari Yasmin.

“Bu, maaf, udah lama nunggu, ya...” Basa-basi yang sangat biasa dari Sora.

“Enggak, kok. Aku juga baru dateng,” jawab Yasmin ramah, “Ya sudah, ayo berangkat. Gak enak nanti kita takut telat,” sambung Yasmin.

Kemudian, kedua wanita itu tampak berjalan beriringan menuju lift dan beranjak menuju mobil yang terparkir di pelataran gedung kantor.

“Tapi Bu, Aku kok agak deg-degan ya?” ucap Sora setelah beberapa lama mereka melakukan perjalanan.

“Deg-degan kenapa?” tanya Yasmin.

“Gak tahu. Mungkin karena Aku belum biasa aja ikut acara seperti ini...” Jawab Sora ragu. Padahal dalam hatinya Ia sedikit khawatir kalau-kalau hantu ikan itu kembali muncul dan Sora tak bisa bersembunyi.

“Ooh... Santai aja...” jawab Yasmin enteng.

Kemudian, mobil hitam yang dikemudikan Yasmin berhenti di pelataran gedung besar yang biasa dijadikan tempat pameran bisnis.

Hari itu, kegiatan yang Sora dan Yasmin lakukan berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Dan hingga beberapa hari berikutnya, Sora tidak pernah lagi melihat penampakan hantu ikan itu.

Dan karena hal itu, Sora yakin bahwa entitas yang pernah Ia lihat melayang di sekitar Yasmin mungkin hanyalah halusinasinya saja.

Namun, satu hal yang masih mengganggu Sora adalah mimpi buruknya tentang ‘Yisha’ atau siapalah itu, yang selalu membuatnya terbangun hampir setiap malam. Akibatnya, Sora menjadi sangat kurang tidur. Hingga Ia memutuskan untuk berisitirahat total diakhir pekan.

* Fun fact *

Moonshadow adalah alam yang berada diantara kehidupan dan kematian. Di sana banyak entitas tak biasa yang akan sangat berbahaya jika mereka keluar dari tempat itu.

Para elf yang pergi ke Moonshadow harus memastikan mereka memiliki wadah baru untuk jiwa mereka nanti kembali. Tubuh manusia yang kehilangan nyawanya tak lebih dari 24 jam adalah wadah yang ideal untuk mereka kembali.

#

Hallo temen-temen readers! Sudah saatnya kita berbagi dan bercerita tentang kisah yang sudah Sora lalui hingga saat ini. Aku tunggu jejaknya di kolom komentar yaaa, ehehehhh (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

1
Anononin
Mulutnya diam, tapi hatinya mikir keras, wkwkwkwkkk /Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!