NovelToon NovelToon
I Want My Home

I Want My Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Cinta Murni / Angst
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Natasyatia

Seorang pria kesepian yang berusaha mencintai dirinya sendiri, walaupun hatinya terus terluka oleh orang yang dia sayangi

"Otakmu dimana hah???!!".....

Tanpa dia ketahui Allah telah memberikannya sebuah keajaiban di hidupnya nanti.......

Seorang laki-laki dengan kisah hidupnya

"Kamu harus bisa menjadi dirimu sendiri"

"Tidak bisa......"

"Kamu tidak mengerti....."


Apa yang akan terjadi selanjutnya? pantau terus di setiap bab yang akan di update

note:update enggak nentu sesuai sempatnya:v

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tawaran

"Apa apaan kamu ini!! Baru saja bertemu meminjam uang " marah Ayase

"Maafkan aku. Aku sedang butuh uang untuk memulai pekerjaanku" Kensano yang lesu kebingungan harus apa

"Ya kamu berusahlah masa meminta" Ayase cemberut

"Maaf, tetapi kenapa kamu masih datang ke mimpiku? Padahal kau kata sebelumnya jika aku mengetahui namamu, kamu akan menghilang?"

Ayase menganggukan kepalanya

"Lalu mengapa kamu masih ada di dalam mimpiku?" Tanya Kensano

"Entahlah aku sudah nyaman masuk kedalam mimpimu"

"Astagfirullahalazim Astagfirullahalazim kenapa dengan kau, jangan membuatku berdosa hanya karena kau masuk kedalam mimpiku!!" Pekik Kensano

"Hahahaha, aku sudah seperti peri mimpi, tetapi aku tidak tahu mengapa aku bisa masuk kedalam mimpimu, padahal aku pernah berkata aku akan menghilang, tetapi justru aku malah kembali, apa karena kau memanggilku? Mengharapkanku masuk kedalam mimpimu?"

Runtutan pertanyaan Ayase membuat Kensano gegelapan

"Astagfirullahalazim maaf, aku hanya ingin mengatakan hal tadi saja, aku tidak mengharapkan hal yang lain, maafkan aku"

"Hey, kamu ! Aku sudah sadar di ruanganku, aku harap kau menjengukku, karena Ibu membutuhkan bantuanmu, ibu ingin kamu menjalankan pekerjaannya untuk sementara, demi ada penghasilan dan kamu harus bisa membantunya...

"Maaf memaksa, tetapi kami tetap harus membuka dagangan kami" ungkap Ayase.

"Tidak kok aku tidak merasa terpaksa, kamu beri tahu saja apaa resepnya nanti aku akan dengan sigap membantumu tanpa memikirkan apapun" Kensano dengan lapang dada menerimanya

"Terimakasih aku pasti akan memberimu gaji yang sepantasnya, semoga cukup untukmu memulai pekerjaan yang kamu inginkan, Tetap ingat Allah yang Maha Penolong kita semua, mulai dari hal terkecil hingga terbesar......

"Jangan pernah takut untuk mencoba hal hal baru, karena kita masih muda.....

"Aku pamit, jaga dirimu baik baik, kita teman" Ayase pergi dari mimpi indahnya

Pagi harinya Kensano bersiap untuk datang kembali ke rumah sakit dan bertemu dengan Kania

"Aku berjalan kaki saja mungkin ya?" Sedikit minder saat berusaha untuk tetap tenang

"Ayolah berangkat" meyakinkan dirinya agar tidak minder, walau sepanjang jalan terus melamun karena malu

Saat perjalanan ia bertemu dengan Diaz

"Napa lu jalan?, sepeda lu ancur?" Sarkas Diaz

"Enggak, apa salahnya?" Tanya Kensano dengan tatapan datar

"Enggak gua kira udah ancur" dengan wajah yang menyebalkan membuat Kensano hampir saja memukul Wajah Diaz

"Berarti lu yang buang sepeda gua ?" Tanya Kensano

"Kalau iya kenapa?" Sebuah sarkas yang membuat hati Kensano sakit

"Gua salah apa sama lu?!!, sampai sampai lu enggak suka sama gua?!!" Hardik Kenapa

"Salah lu?!"

"Salah lu itu lahir di dunia, harusnya dulu ibu lu bunuh lu" hina Diaz

"Manusia sepertimu begitu tidak menyukaiku padahal aku berusaha untuk tidak mencari musuh"

"Nyenyenye brisik lu minggir" Diaz mendorong tubuh Kensano

Kensano sudah mengetahui gerakannya langsung reflek menghindar

Lalu dengan cepat Kensano pergi dari dekat Diaz, karena jika terus dekat dengan Diaz, ia hanya emosi saja

"Lebih baik aku cepat datang"

Saat tiba di ruangan, ia melihat Kania yang melamun saja

"Pemisi? Ibu kenapa?" Tanya Kensano

"Kamu lama sekali!"Ujar Kania

"Maaf ibu, tadi ada masalah bu di jalan maafkan saya" sesal Kensano

"Saya mau meminta tolong padamu" ucap Kania

"Ada yang bisa saya bantu bu?, apa?" Tanya Kensano dengan lembut

"Bantu untuk saya berjualan kembali, karena Ibu butuh pemasukan" ungkapan Kania membuat Kensano terdiam

"Berarti apa yang di katakan oleh Ayase semalam itu benar adanya?" Batin Kensano

"Saya bisa membantu ibu, tetapi saya tidak punya uang sama sekali bu, saya mencari pekerjaan begitu sulit, ketika mendapatkan pekerjaan itu justru saya di pecat, karena saya izin untuk sholat" secara tidak sengaja Kensano bercerita

"Astagfirullahalazim, baiklah ibu akan membantumu dengan mengirimkan uang kepadamu" cetus Kania

"Ibu kirimkan uang 3 juta untuk modal, kamu mulai bekerja"

"Banyak sekali bu?" Tanya Kensano

"Tidak apa apa, tabungan ibu hanya 10 juta dan ibu harus bisa membagi untuk semua, agar tidak ada kekurangan.....

"Tapi bu, saya begitu merepotkan ibu" Kensano menundukan kepalanya

"Selagi kamu ingin berusaha ibu tidak akan merasa kerepotan, toh kemarin kamu sudah bantu ibu bukan?, kamu sangat gigih dalam membantu ibu" senyum Kania merekah membuat Kensano semakin merasa tidak enak

"Kamu telah menolong saya dan anak saya, kali ini biarkan saya membalas budi atas apa yang kamu lakukan terhadap kami, anggap saja kita keluarga, jangan takut untuk berbicara jika ada hal yang kurang atau ada hal yang tidak kamu sukai" penjelasan Kania membuat hati Kensano tersentuh

"Kamu mau tidak?" Tanya Kania

"Mau bu, Aku juga ingin mendapatkan uang untuk masa depanku" wajah Kensano langsung sumringah

"Kamu bisa mulai besok hari okay?, kamu bisa kirimkan nomor rekening?" Tanya Kania

"Saya tidak memilikinya bu..... dahulu saya memilikinya tetapi telah di blokir karena tidak pernah saya isi saldonya, hingga akhirnya pihak bank membekukannya..." Kenapa lesu saat di tanyakan tentang rekeningnya

"Ya Allah lalu bagaimana caranya?" Tanya Kania

"Cash saja bisa tidak bu? Saya jamin untuk amanah bu, kalau bisa berikan saja 1 juta terlebih dahulu biar saya yang memulainya" antusias dari wajah Kensano membuat Kania tersenyum

"Kamu sangat bersemangat, ibu yakin sebenarnya kamu adalah pekerja keras, hanya saja kamu salah tempat" duga Kania

"Iya bu, benar aku adalah seorang pekerja keras, hanya saja aku tidak di hargai oleh orang lain bahkan di injak injak harga diriku bu" curhat Kensano

Kali ini entah mengapa Kensano seperti melihat ibu yang sangat baik hati, bahkan seorang yang pantang menyerah.

"Ibu..... mulai besok aku yang akan memulai pekerjaan kalian, nanti jika ada saatnya aku bekerja sendiri untuk masa depanku sendiri. Ibu maaf, jika kedatanganku membuat kalian harus memberikan uang kepada ku. Padahal aku tidak meminta minta kepada kalian " Kensano merasa minder sendiri karena dirinya yang tidak berpenghasilan itu

"Alhamdulillah, jika kamu membutuhkan rumah, di dekatnya ada sebuah tempat tinggal kecil yang cukup untuk 1 orang" cetus Kania

"Siap bu saya akan datang mulai besok, dan kau Ayase semoga kau sehat kembali, jangan patah semangat ibu Kania hanya memiliki kamu untuk menjadi tempat bersandar" ucap Kensano

"Aku juga tau" Ayase cemberut membuat Kensano bingung

"Kau kenapa?" Tanya Kensano

"Kenapa kalian mengabaikan aku?" Ujar Ayase

"Tidak kami tidak mengabaikan kamu karena kami sedang membahas hal yang penting, " ujar Kensano

"Tapi kalian melupakan aku yang berada disini" cemberut Ayase yang kesal kepada Kensano dan ibunya

"Husss, kamu jangan begitu bagaimanapun itu, dia telah menyelamatkan kita, jangan justru marah bahkan dendam kepadanya, niat dia baik untuk menjenguk kita" tegur Kania

"Iya bu" cemberut Ayase

"Maafkan aku Ken" ujar Ayase

Kensano bingung bagaimana Ayase bisa mengetahui namanya,padahal ia belum berkenalan dengan Ayase

"Ibu yang memberi tahunya kalau kau bernama Kensano yang membantu kami berdua"

"Alhamdulillah jadi saya terkenal kan bu?, nih lihat anak ibu yang cemberut ini pun sekarang mengetahui namaku" dengan pede Kensano mengejek Ayase

Membuat Kania terkekeh kecil

"Ah sudahlah jangan seperti itu"

"Ibu sebelum aku pamit undur diri, maaf bu sebelumnya...."

"Apa anak?" Tanya Kania

"Apakah aku boleh mengajak temanku untuk berpartisipasi dalam pekerjaan ini, aku dan temanku tidak masalah kok jika gaji kami di bagi menjadi 2, jadi ibu memberikan kami 1 gaji tetapi kami bagi 2, selagi itu bisa untuk kami makan, kami akan menerimanya dengan lapang dada" ucap Kensano

"Baiklah, ajaklah dia tetapi tidak apa kan? Jika aku hanya memberimu gaji lalu kamu bagi 2 dengan nyaa? Yakin?" Kania meyakinkan bahwa Kensano sedang tidak bercanda

"Yakin bu 100%aku yakin, karena aku tahu bahwa Allah pasti akan membuat aku merasa cukup dengan berapapun uang itu" yakin Kensano

"Baiklah, kamu akan mendapatkan gajimu dengan full setelah kamu membuat usaha ibu maju" tegas Kania

"Siap bu, tidak masalah kami akan lakukan sebaik mungkin"

"Sebelumnya ibu memiliki usaha apa bu?" Tanya Kensano

"Ibu memiliki toko kecil yang berada di dekat persimpangan di sana, yang persis dekat dengan masjid "

"Oh saya mengerti saya tahu, bukankah itu toko bakso?" Tanya Kensano

"Iya, sayangnya belakangan ini begitu sepi pengunjung,sehingga ibu bingung bagaimana caranya agar usaha ibu bangkit, ibu juga berkeliling untuk mencari orang yang mau bekerja dengan ibu. Karena, secara langsung ibu sudah tua, dan anak ibu harus menjaga ibu" Kensano menganggukan kepalanya

1
Anonymous
🥰
Agus Setiawan
😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!