NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Di Ceraikan Karena Dekil

Pembalasan Istri Yang Di Ceraikan Karena Dekil

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Romansa / Ibu Mertua Kejam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Juniar Yasir

Naura Salsabila, Wanita berusia 26 tahun. Menikah karena perjodohan dan akhirnya saling mencintai.
5 tahun menikah, belum di karuniai seorang anak. tiba-tiba di tengah kebahagiaannya, rumah tangga mereka goyah karena orang ke 3.

Bagaimana selanjutnya? Akan kah Naura bertahan ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ceo

Ke esokan hari nya Naura menjalani hari-hari seperti biasanya.

kini Iya sedang berada di taman samping untuk menyirami tanaman nya, mengalihkan posisi pot bunga agar bergati suasana.

“Non, telfon nya berbunyi. Mungkin ada panggilan’’ beritahu bi Imah dari dapur.

“Iya bi, sebentar.’’ Naura kembali mengembalikan selang air ke tempat nya dan masuk rumah.

Melihat nama penelpon Naura mengernyitkan kening. Agak sedikit khawatir, apalagi sang suami dinas keluar negeri, takut terjadi apa-apa terhadap sang suami.

K: “Hallo selamat siang!, bisa bicara dengan pak Ilham’’

N: “Maaf pak ini istrinya. Ada apa ya?’’

K: “Begini bisakah ibu kasi ponselnya ke bapak Ilham, karena sebentar lagi CEO baru akan datang, mohon di segera ke kantor!’’ ucap suara dari seberang.

N: “Apa? masuk kantor? Bukannya dia di utus untuk kunjungan kerja di luar negeri?’’

K: “Tidak ada yang tugas di luar negeri buk, hari ini CEO yang datang. Dia akan memeriksa semua bagian devisi, oh ya, jika memang pak Ilham tidak bisa masuk, segera kirimkan berkas nya ke kantor, karena itu perlu untuk di serahkan ke CEO.’’

N: “Baiklah pak, nanti saya sampaikan, selamat siang!’’

Tuuuuut....

Tanpa menunggu balasan ucapan nya, Naura langsung mematikan ponselnya. Jantung nya berdetak kencang. Perasaan curiga kembali menyusup hatinya.

“Ada apa sebenarnya ini ya Allah.’’ batinnya.

Tidak ingin pusing karena hal yang belum tentu benar, Naura bersiap-siap. Dirinya memilih pergi ke toko nya saja. Sudah lama Dirinya tidak ke tokonya.

Keluar kamar, Naura melihat ibu dan ayah mertuanya duduk di ruang keluarga.

“Bu, ayah Naura izin keluar sebentar.’’ beritahu Naura meminta izin.

“Kamu ni, anak ku capek kerja, kamu enak-enakkan jalan-jalan dan menghabiskan uang nya.’' ucap Bu Lidya lantang.

“Maaf Bu, tapi Naura menggunakan uang sendiri.’” jawab Naura lembut

“Heleeh, uang dari mana kamu memangnya?’’. Tanyanya.

“Sudahlah Bu. Masa cuma karena jalan-jalan saja ibuk harus mengjangin masalah ini. Lagian siapa tahu memang benar Naura menggunakan uang pribadi nya.’' timpal ayah Indra.

“Mas ini selalu saja belain menantu begini.’' Lidya beranjak dan keluar rumahnya.

“Yah, Naura berangkat dulunya!?’’ pamitnya.

“Hati-hati.’’

.

.

Sesampainya di kantor, Naura masuk. beberapa karyawan menundukkan kepalanya. hanya di balas senyum olehnya.

Dirinya berlalu menuju ruang kerjanya.

Tidak berapa lama, sang sahabat datang tanpa mengetuk pintu. Dialah Dea, teman Naura, sekaligus pengelola toko Naura. Dirinya sengaja mempercayai sang sahabat untuk mengelola toko nya ini, agar keluarganya tidak tahu jika ini toko pakaian miliknya.

“Tumben Lo kesini?_’’ Dia membuka kulkas dan memberikan minuman kaleng ke Naura. “Silakan di minum Bu owner’’ Ucap Dea bercanda.

“Biasa aja kaleee!’’ balasnya.

“Oh iya, kan Lo bisa desain, kenapa ni toko nggak di bikin boutique aja? Kan lebih menjanjikan omsetnya?!’’ Dea memberi ide.

“Itu sudah ku pikirkan dari sebelum toko ini di bangun. Tapi kan nggak semudah membalikkan telapak tangan membangun boutique. Memang sih tabungan ku sudah cukup, tapi kan kamu tau sendiri, terkadang kebutuhan rumah tangga juga masih kurang jika mengandalkan gaji mas ilham.’’ jelasnya panjang lebar.

“Itu saja alasan Lo!’’ Dea mendengus kesal. Dia memang tidak begitu suka dengan Ilham dan ibu nya. Memang Ilham kelihatan baik, tapi ntah kenapa sebagai sahabat Naura, Dea merasa Ilham tidak sebaik yang terlihat.

Sementara Naura hanya senyum melihat kekesalan sahabatnya.

“Dari pada cemberut, mending temanin gue ngantar berkas ke kantornya mas Ilham, setelah itu ayo kita hang out di luar!’' ajak Naura.

“Benarkah? Ok! Gue ambil tas dulu.’’ Dea buru-buru kembali ke ruangannya.

.

.

Di depan perusahaan yang megah. Baik Naura maupun Dea, agak kaget dengan perusahaan ini. Bukankah ini perusahaan yang terkenal itu. Apa lagi Naura, iya tidak tau jika sang suami ternyata kerja di sini.

_Wiguna Grub_

Di lobi Naura dan Dea segera menemui resepsionis.

“Maaf, ada yang bisa kami bantu’’ ucap wanita cantik itu.

“Bagini mbak, dimana ruangan Ilham Saputra?’’ Tanya Naura.

“Sebentar say cek dulu!_’’ Resepsionis itu langsung mencari nama Ilham di komputer.

“Ruangan pak Ilham ada di lantai 3 mbak, setelah mbak keluar lift nanti langsung belok ke kiri. Nanti ada ruangan manager di situ.’' beritahu nya.

Naura mengenyitkan kening nya heran, kenapa resepsionis ini malah menunjukkan ruangan manager. Sedangkan Ilham adalah staf biasa.

“Maaf mbak, apa ada nama Ilham yang lain di sini? Soalnya Ilham yang saya cari, dia bekerja sebagai staf biasa.’’ ujar Naura.

“Tapi disini jelas terlihat nama Ilham memang banyak, tetapi nama Ilham Saputra cuma satu mbak.’’ jelasnya lagi.

“Oh, baiklah jika begitu. Terima kasih, permisi!.’’

.

.

Naura dan Dea segera menuju lift. Naura hanya diam, dirinya masih di liputi kebingungan. Sementara Dea, dia mulai menebak. Pasti ada sesuatu yang Ilham sembunyikan.

Setelah keluar dari lift, mereka segera menuju arah yang di tunjukkan oleh resepsionis tadi.

Tiba di ruangan manager, Naura agak ragu ingin mengetuk pintu.

Akhirnya Dea lah yang melakukan nya.

Setelah pintu di buka, mereka berdua di persilahkan masuk.

“Silakan duduk!’' ucap pria itu.

Naura dan Dea pun duduk di sofa.

“Ni pak, berkas yang di minta dari kantor ini tadi pagi’' tanpa di tanya Naura langsung menyerahkan berkas itu.

“Oh, terima kasih, saya lah yang menelpon tadi pagi.’’ ucapnya.

“Ooh, jika boleh tau, ruangan mas Ilham dimana pak? Tadi saya bertanya ke resepsionis, malah di arahkan ke ruangan bapak.’’ Naura tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya.

“Jadi anda tidak tahu?!’’ tanya nya heran. Naura hanya menggeleng.

Pikir pria itu, pasti ada sesuatu. Sebelum berucap dirinya berdehem sebentar.

“Ini ruangan Ilham, ruangan saya di ujung. Saya wakil managernya. Karena Ilham tidak masuk, makanya ruangan ini sementara saya yang kelola, agar nanti CEO tidak terlalu jauh jika mendatangi saya.’’ beritahunya.

“Jadi, maksud bapak, Ilham Saputra ini Managernya?’’ tanya Dea mewakili Naura.

“Ya, anda benar!’’

Naura terdiam. Dia masih mencerna ucapan pria itu.

Dea menatap kasian sahabatnya. Tentu Naura terkejut saat ini.

“Baik pak, terimakasih. Kami pamit undur diri dulu. Permisi!’’ ucap Dea akhirnya. Karena Naura masih diam.

“Nau, ayo kita pergi.’' Dea menarik paksa temannya ini.

.

.

Naura masih saja diam, perasaannya berkecamuk. Dea juga tidak berniat mengajaknya ngobrol, dia mengerti sang sahabat mungkin saja shock dengan fakta ini. Jika Naura telah siap, pasti akan bercerita padanya.

“Nau, kamu tunggu di lobi itu sebentar ya, aku ke toilet dulu. Kebelet pipiw nih!’’ ucap Dea.

Naura hanya mengangguk. Dirinya terus berjalan di tengah karyawan yang berbaris rapi. Sepertinya akan menyambut seseorang.

Semua orang menatap heran Naura, ada juga yang kesal akan sikap Naura tersebut, khususnya para karyawan wanita. Sementara dari jauh, seorang pria, menatap gemas tingkah Naura. Berani sekali wanita ini mengganggu acara penyambutan ini! pikirnya.

.

.

Dea melotot melihat sahabatnya, tapi belum sempat dirinya mencegah, akhirnya_

Brughh......

Naura menabrak sesuatu.

“Auwhhhh...’’ Naura meringis. Dia mengusap dahi nya. Dia tersadar, dirinya sudah berada di tengah-tengah para karyawan. Betapa malu dirinya kini, apalagi di tengah lobi ini hanya dia dan seorang pria tampan. Tak lama kelopak bunga mawar merah dan putih bertabur dari atas kepala mereka. Bunga ini untuk menyambut kedatang CEO, tapi malah gagal karena Naura. Bagi yang tidak tahu, pasti menganggap ini romantis, tapi tidak bagi para karyawan, terutama karyawan wanita.

“Sudah melamunnya nona?’' bisik pria itu.

Naura semakin mati kutu.

“Maaf pak! Teman saya khilaf!’’ Dea datang dan segera menarik sang sahabat untuk pergi dari perusahaan ini.

Sementara pria itu, yang tak lain adalah CEO, dirinya masih tersenyum samar melihat kepergian Naura.

.

.

.

“Sudah berapa lama kalian berhubungan? Dan apa ini? Wanita itu hamil?!’‘

.

1
Juniar Yasir
baperrrrr
Elok Pratiwi
memang nya ada mertua sebegitu nya benci menghina sama menantu ... kok pada suka bikin cerita mertua menghina sama menantu nya
Puspa Sari
Biasa
Puspa Sari: sangat menarik ceritanya
total 1 replies
Puspa Sari
Kecewa
Iqlima Al Jazira
up lagi donk thor
Iqlima Al Jazira
kenapa tidak up thor?
Iqlima Al Jazira: Sama-sama ya Thor.
di tunggu kelanjutan nya ☺
Juniar Yasir: maaf ya kakk🙏 lgi di sibukan okeh dunia nyata. msh suasana lebaran. insyaallah NNT aman up LG🙏 mohon maaf lahir batin ya kak🙏
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
crazy up
Iqlima Al Jazira
aku padamu willy🤩
Juniar Yasir: mksih support nya kakak🙏
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!