NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Umar

Ketulusan Cinta Umar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Umar yang menikahi sekarang gadis karena insiden yang dialami keduanya, kisah cinta rumit keduanya karena ternyata sang Istri memiliki orang yang dia cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aksi Seorang Asshifa

Shifa menghubungi semua kenalannya begitupun dengan Umar yang kebetulan memiliki beberapa kolega dan dia juga memiliki cabang Sekolah yang berasal dari Provinsi ini.

"Dek, ada teman aku yang berminat dengan rumah kamu, katanya dia ingin melihat lebih dahulu". Ucap Umar selesai menelpon koleganya.

"Baiklah, Aku akan mengajak lelaki sialan itu bertemu dan kakak ajak mereka untuk melihat rumah".

"Kamu saja yang menemani mereka dan aku akan membantumu mengurus lelaki itu dan ibunya, katakan saja kalau kamu ingin bertemu dengannya, Aku akan menahannya sampai kamu selesai mengurus barang-barang mereka".

"Kakak benar, yang tahu seluk beluk rumah itu adalah aku, baiklah aku yang akan mengurus rumah dan kakaklah yang bertugas mengurus mereka". Ucap Shifa menganggukkan kepalanya.

"Kamu tenang saja, aku akan menahan mereka dengan lama, dan pastikan rumah mereka yang sebelumnya juga kamu jual dan ambil semua milikmu".

"Tentu kak, akan ku buat mereka jadi gelandangan, biar mereka mengerti bagaimana susah nya jika berurusan dengan seorang Asshifa". Ucap Shifa berkilat murka.

"Baiklah, aku akan mendukung apapun keputusanmu, Oh iya Ukasyah akan kemari juga, aku sudah menghubunginya semalam dan dia akan datang bersama ade Uwais dan Ustman untuk membantu kita".

" Terima kasih kak, aku merepotkan kakak sekeluarga".

"Tidak juga dek, lagian keluarga semua akan datang melamar seorang gadis disini, jadi tidak apa".

"Maksudnya bagaimana kak, lamaran untuk siapa??

"Itu lamaran untuk Ukasyah karena Umma menikahkan dia dengan anak sahabatnya yang merupakan seorang dokter tapi keluarganya tinggal di Jakarta". Umar tersenyum menjawab pertanyaan sang istri.

"Baiklah jika urusan kita selesai, kita semua akan berkumpul untuk melamar bersama mereka".

"Tentu, kita harus ada disana karena saat lamaran ku pun mereka semua datang".

Setelah itu dia menghubungi Rayhan dan ibunya untuk mengajaknya bertemu, dia sudah memprediksi karena tempat bertemu mereka ditempuh waktu 3 jam apalagi di jam macet jakarta, tapi dia akan mengambil mobilnya diparkiran nanti begitupun rumahnya karena dia masih memiliki kunci duplikat nya.

Keesokan harinya Shifa yang memang sudah menunggu dekat rumah Rayhan pun bersiap, begitu melihat mereka keluar dari rumah dia langsung saja masuk bersama beberapa orang untuk mengurus barang-barang dan semua keluarga Rayhan setelah semuanya selesai bertepatan dengan orang yang akan membeli dan beruntung mereka menyukainya dan langsung tandatangan surat jual beli.

Setelah selesai, Shifa kerumah keluarga Rayhan yang ternyata belum direnovasi sama sekali, dia membuka pintu rumah itu dan melihat sekelilingnya, dia sudah menyewakan sebuah rumah yang tak jauh dari tempat tinggal Rayhan sebelumnya dan membawa seluruh barang-barang Rayhan ke sana agar tidak menganggu.

"Kalian akan membayar semuanya setelah ini, ketulusan ku kalian balas dengan hal menyakitkan seperti ini".

Akhirnya semua selesai dan begitu juga pembelian rumah keluarga Rayhan, dia semalam sudah menghitung berapa banyak uang yang diambil Rayhan darinya dan memotong dari penjualan rumah Rayhan lalu dia akan transfer kan sisa yang ada kepadanya.

"Assalamualaikum kak, bagaimana dengan Rayhan di sana?? Tanya Shifa saat menghubungi suaminya itu.

"Aman, aku sudah bertemu dengannya dan kamu tahu dia mengamuk dan menyerang ku tapi dia tidak berhasil, dia kebingungan mencari mobilnya karena mobilnya sudah kami ambil, mungkin sebentar lagi dia akan menghubungimu".

"Apa dia tahu jika kita yang mengambil mobilnya dan juga rumahnya??

"Tidak, biarkan itu jadi kejutan untuknya". Tawa Umar di seberang telpon.

"Hahaha baiklah kak, terima kasih yah sudah bantu aku". Ucap Shifa dengan sendu menahan tangisnya.

"Kamu bicara apa sih dek, aku ini suamimu, tentu saja aku akan membantu dan melindungi istriku, oh iya bagaimana urusan disana, sudah beres?? Tanya Umar mengalihkan pembicaraan agar istrinya tidak bersedih dan terus merasa bersalah.

"Baguslah jika seperti itu, bagaimana dengan nominal harga dan uangmu yang dia ambil??

"Berlebih 500 juta kak, aku akan mengembalikannya padanya nanti".

"Bagaimana dengan mobil, apa sudah laku, tadi ada yang mengirim uang tapi aku tak tahu siapa". Tanya Shifa dengan rasa penasaran.

"Iya dek, apa kamu setuju dengan harganya??

" Tentu kak, aku tidak tahu kakak tahu harga kisaran mobil bekas seperti itu??

"Ada deh dek, yang penting urusanmu dengan laki-laki itu sudah selesai, kita bisa fokus besok untuk lamaran Ukasyah".

"Siap kak, aku akan pulang sekarang karena urusanku sudah selesai dan akan mentransfer kan uang mereka sekarang".

"Oke dek, kakak tunggu di hotel saja, nanti kita liburan disini saja, karena tempat lamarannya dekat sini".

"Aku saja kesana kak, kakak tunggu saja, aku akan ke hotel untuk membereskan pakaian kita, kasihan kakak bolak balik".

"Tapi dek, ini jauh, kasihan kamu jika menyetir sendirian jarak jauh seperti ini". Ucapnya penuh kekhawatiran.

" Tidak apa kak, aku sudah biasa, lagian sekarang jamnya bukan jam macet makanya bagus jika berangkat sekarang". Ucapnya tersenyum walau suaminya tidak melihat.

"Baiklah kalau begitu, kamu hati-hati dijalan, kabari kakak kalau kamu sudah berangkat, jangan lupa singgah makan siang karena hari akan siang".

"Siap pak bos, Assalamualaikum".

"Baiklah dek, Walaikumsalam".

Umar menggelengkan kepalanya melihat tingkah random istrinya yang ternyata sangat manja. Sedangkan Shifa memandang handphone nya dengan sendu.

"Aku akan berusaha mencintaimu kak, kamu lelaki baik seperti kata ayah dan ibu, aku beruntung mendapatkan lelaki seperti mu". Monolognya.

Dia berjanji dalam hati untuk bisa menerima pernikahan yang terpaksa ini karena biar bagaimanapun mereka telah menikah dan lelaki yang dia cintai dan sayangi sepenuh hati adalah seorang penghianat dan orang tidak tahu diri.

Dia bergegas kembali ke hotel dan membereskan barang-barang mereka untuk di bawah ketempat Umar berada.

Sedangkan Rayhan dan ibunya tidka berhenti mengumpat dan emosi. Dia tidak menyangka jika Shifa membohongi dirinya dan ibunya seperti ini, ditambah lagi mobil Shifa juga hilang di curi orang.

"Bagaimana ini Rayhan, kita harus pulang segera, Ibu takut ini akal-akalan Shifa agar kita keluar dari rumah". Ibu Rana mengusap wajahnya kasar.

"Aku juga tidak tahu bisa seperti ini, aku sangat senang karena Shifa mau mengajakku bertemu tanpa aku curiga ternyata dia membohongi kita". Rayhan sangat murka dipermainkan seperti ini.

Ting. Suara pesan masuk Ke ponsel Rayhan.

Matanya membulat dan berbinar melihat ternyata ada kiriman uang dari Shifa sebesar 500 juta lebih.

"Bu..Shifa mengirim uang 500 juta ke rekeningku". Heboh Rayhan memperlihatkan sms banking nya.

"Wahh.. tidak apa-apa lah kita sudah seperti ini jika dia mengirim uang sebanyak ini". Senang Ibu Rana bersemangat.

Dia tidak tahu saja jika uang itu dikirim karena rumahnya telah dijual.

Mereka langsung pulang dengan menggunakan bus untuk sampai dirumah.

Setelah menempuh jarak 2 jam, Shifa akhirnya sampai ke tempat Umar dan ternyata sudah ada keluarga besar suaminya. Dia tersenyum dan mendekat untuk berbaur dengan keluarga mereka walau dia masih kaku.

"

1
Puspa Indah
Maaf ya kak, rasanya ada yang gak pas dengan jalan cerita dari awal. Umar, orang sholeh kenapa refreshing di pantai?

Kalau boleh kasih masukan dikit, Umar nyelamatin si wanita yang mau bundir di jembatan atau dimana lah. Si wanita depresi karena cowoknya. Karena kasihan dan ingin mengayomi takut kejadian terulang, Umar ngelamar wanita itu. Nah.. di situ tuh.. baru jalan cerita lika-liku ketulusan Umar menyadarkan isterinya sembari mencoba meraih hatinya. Maaf ya mbak, aku sok-sokan ngasih saran segala. Moga sehat dan sukse selalu. Semangat!
Puspa Indah: Umar kan gak bercadar kak... 😂
Gak kok, saya cuma melihat dari sisi Umar sebagai lelaki bujangan sholeh yang sepertinya sangat menjaga mata dan sentuhan terhadap lawan jenis. Sedangkan pantai bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang paling berpotensi terlihatnya aurat yang terbuka, entah sepi atau ramai. Sekali lagi mohon maaf ya kak..🙏🙏🙏
Siti Rabiah Ummu Umar: terima kasih sarannya, nanti diperbaiki lagi berikutnya.
masalah Refresing tidak masalah sebenernya dimana tempatnya. didalam cerita juga dikatakan disana tempatnya sepi.
banyak kok teman-teman bercadar pergi ke pantai sebagai bentuk tadabbur alam.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!