" Billy " teriak Zea .
Billy tersentak mendengar teriakan Zea . Gadis yang berada di pelukan Billy tersenyum licik. Sudah lama dia bersabar dan menunggu saat ini tiba .
" Aku tidak menyangka kamu melakukan hal sehina ini " ucap Zea lalu pergi meninggalkan Billy .
Dukung othor ya . dukungan kalian penyemangat ku . love banyak dari kedua anak othor .❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyas Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita mandul
Zea tak habis pikir dengan Arron . Bisa-bisanya Arron memanggilnya dengan kata 'sayang' . Pasti Linda akan lebih mengira jika Zea menggoda Arron . Meskipun Zea tidak peduli dengan itu . Tapi Arron selalu mengejarnya . Padahal Arron sudah tahu jika Zea seorang janda .
Aruna yang baru saja masuk ke dalam rumah . Lalu memberikan pertanyaan kepada Arron . Aruna tak menyangka jika Zea seorang janda . Tapi Aruba tak mempermasalahkan status Zea . Aruna juga seorang perempuan . Tentu saja tak ada yang ingin menjadi janda .
" Kak " ucap Aruna .
" Aku akan menjelaskan besok . Aku masih ada pekerjaan " ucap Arron .
" Bocil tidur " ucap Gilang seraya mengacak-acak rambut Aruna .
" Jangan . Nanti lusuh rambut aku " kesal Aruna .
" Biarin " ucap Gilang .
" Apa ?" ucap Aruna kepada Kevin yang menatapnya .
" Aku karungin ntar " ucap Kevin .
" Mamaaa" teriak Aruna .
Padahal Mama Amora sudah tertidur .
" Tukang ngadu " ucap Kevin .
" Biarin . Sono pergi " ucap Aruna .
Aruna masih memikirkan Zea . Pasti Zea merasa tidak enak karena ucapan Linda . Apalagi banyak yang melihat .
" Besok saja ke rumah kak Zea " ucap Aruna .
Benar saja , sepulang kuliah Aruna pergi ke rumah Zea . Namun di jalan Aruna melihat Devin dan juga Kevin sedang bersama . Devina calon istri Arron . Lebih tepatnya perjodohan . Orang tua Devina ingin menjadikan Arron menantunya .
Tapi Aruna tidak menghiraukannya . Aruna pikir kakaknya menyukai Zea . Sifat Zea yang cuek dan juga lembut .
" Kak Zea , Aruna datang" teriak Aruna di kamar Zea .
" Iya bentar " Zea sedang mandi .
Aruna melihat-lihat kamar Zea . Banyak sekali boneka Zea . Dan ada tulisan angka di sana . Yang menandakan usia Zea saat itu .
" Ada apa Runa ?" tanya Zea .
" Aku hanya ingin bermain " ucap Aruna .
" Aku mau pergi . Kamu mau ikut ?" tanya Zea .
" Kemana ?" tanya Aruna .
" Jogja . Aku mau cari kain di sana " ucap Zea .
" Kenapa mendadak ?" rengek Aruna yang ingin ikut tapi Ibu Amora belum tentu mengijinkan.
" Tidak . Aku memang akan ke sana ?" ucap Zea yang sudah keluar kamar mandi .
Aruna mencium aroma tubuh Zea yang wangi .
" Ada apa ?" tanya Zea .
" Wangi " ucap Aruna .
Zea pikir ada bau aneh pada dirinya . Sebab Aruna mengendus Zea seperti kucing .
" Aku ikut kak " ucap Aruna .
" Ijin dulu kepada ibumu " ucap Zea .
" Oke" ucap Aruna .
Zea sudah bersiap untuk berangkat ke bandara . Papa Seno sudah menawarkan untuk memakai jet pribadinya . Tapi Zea menolak .
" Nanti kalau Zea butuh pasti pakai Pa " ucap Zea .
" Terserah kamu saja . Hati-hati di sana "ucap Papa Seno .
Zea lalu berangkat ke bandar la di antar Aruna . Dan Aruna masih merengek mau ikut Zea . Tapi Ibu Amora masih belum membalas . Arron juga tidak merespon pesan Aruna . Biasanya mereka akan cepat jika membalas .
Aruna lalu menghubungi Arron . Sedangkan Arron masih dalam perjalanan di dalam pesawat . Ibu Amora sedang memasak dan fokus dengan kegiatannya .
" Kata Ayah boleh " ucap Aruna .
Ayah Abraham yang sedang bermain golf membalas pesan Aruna . Saat pesawat Zea akan berangkat .
" Kakak kita naik jet pribadi aku aja " Aruna menarik tangan Zea untuk tidak jadi naik pesawat .
" Tapi itu pesawatnya sudah datang Runa " ucap Zea .
" Sudah . Aku jamin kita sampai lebih dulu dari mereka " ucap Aruna .
Zea sudah janji temu dengan kenalannya di sana . Zea akan keliling kota untuk mencari kain . Kain khas dari daerah masing-masing . Zea ingin memajukan kain khas negaranya .
Setelah sampai di jogja . Zea di ajak untuk membuat batik dan berkeliling melihat kain batik . Zea dan Aruna merasa tertantang dan bersemangat . Bisa membuat batik sendiri .
" Aku suka " ucap Aruna .
Zea tersenyum .
Dari kejauhan sana Arron sedang berkeliling melihat batik . Arron juga ingin menghadiahkan kain batik untuk Arron . Sebelum meeting di mulai . Padahal Gilang sudah meminta Arron untuk datang ke hotel lebih dulu . Ada acara makan bersama bersama rekan kerja Arron .
" Kakak " teriak Aruna .
Arron lalu menoleh ke arah sumber suara . Terbitlah senyum dari wajah Arron .
" Menyeramkan " ucap Gilang .
" Jodoh " ucap Arron .
Arron segera menghampiri Zea dan Aruna . Zea malas sekali harus selalu bertemu Arron .
" Jodoh " ucap Arron .
" Sudah berhentilah bermain-main " ucap Zea lalu mengajak Aruna untuk keluar dari sana .
" Semua yang dia ingin kan aku yang bayar " ucap Arron .
" Aku tidak mau " teriak Zea yang sudah sedikit jauh .
Arron tidak peduli . Arron lalu merogoh ponselnya . Arron mengetik pesan kepada Aruna .
Aruna lalu membuka ponselnya . Tapi Aruna tidak membalas pesan dari Arron .
" Apa kamu memberitahu kakak mu ?" tanya Zea selidiki .
" Tidak kak . Aku ke sini sama kakak juga Mendadak " elak Aruna .
Aruna memang tidak tahu jika Arron akan pergi ke Jogja juga .
Zea menatap Aruna tak percaya . Sebab Aruna juga kadang memberitahu Arron .
" Aku berani bersumpah kakak . Aku bukan musuh dalam selimut " ucap Aruna .
" Ya terserah . Lain kali jika aku tahu kamu memberitahu kakak mu. Aku tidak akan memaafkan mu " ucap Zea .
" Jangan seperti itu kak . Aku sungguh tidak berbohong " ucap Aruna bersungguh-sungguh .
" Ya. Aku lapar , kita cari makan dulu dekat sini saja " ucap Zea .
Zea dan Aruna mencari makan khas jogja . Zea memang tidak pemilih makanan . Aruna yang belum pernah makan di pinggir jalan . Awalnya ragu , tapi rasa dari makanannya . Membuat Aruna lahap makan .
" Bagaimana ? Aku yakin ini pertama kalinya untuk mu " ucap Zea .
" Ya , awalnya aku tidak yakin . Tapi satu suapan dua suapan . Hem , rasanya enak banget " ucap Aruna .
" Ya sudah habiskan "
Zea melihat Aruna lahap makan merasa bersyukur . Aruna memang gadis polos . Tapi meskipun dari keluarga berada. Aruna tidak meninggikan dirinya .
" Hai Ze , kamu juga ada di sini ?" sapa seorang Wanita .
Zea dan Aruna menoleh . Bagi Zea dia tidak asing . Apalagi pria di samping perempuan itu . Namun Zea tak begitu peduli . Zea lanjut makan . Aruna bisa melihat Zea yang tidak suka dengan kedatangan wanita itu .
" Sayang aku mau makan di sini saja . Zea makan di sini juga . Pasti enak makanannya . Iyakan Zea ?" tanya Sarah .
" Lakukan sesukamu . ini juga bukan tempat ku . Siapapun berhak makan di mana saja " ucap Zea
Sarah dengan percaya diri mengajak Billy duduk di depan Zea .
" Sayang anak kita bergerak-gerak " ucap Sarah dengan sengaja .
" Kasian sekali kamu Ze . Tidak bisa merasakan hamil . Sedangkan aku di karuniai seorang anak . Bukan kah aku hebat " ucap Sarah .
Aruna hendak memarahi Sarah . Namun Zea menggenggam tangan Aruna . Perut Sarah memang sudah terlihat besar .
" Ya aku doakan anak mu sehat . Dan semoga anak mu tidak kecewa dengan ibunya yang seorang penggoda " ucap Zea .
" Jaga ucapan mu Zea . Kamu ini hanya wanita mandul "teriak Sarah .
" Setidaknya aku tidak menjadi wanita yang menyukai suami orang . Sampai merelakan tubuhnya untuk di nikmati " ucap Zea .
Sarah hendak menampar Zea . Namun tangan Sarah sudah di tangkap oleh Billy .
" Jaga ucapan dan perilaku mu Sarah . Lihat tindakan mu di lihat banyak orang " ucap Billy .
" Kamu membelanya Billy " Sarah menghempaskan tangannya lalu meninggalkan Billy .
" Maafkan aku Ze " ucap Billy lalu mengejar Sarah .
Zea menghela nafasnya kasar . Aruna mencoba menenangkan Zea . Aruna tahu jika lelaki tadi pasti mantan suami zea . Dan perempuan tadi pelakornya .