Dosen Licik Terobsesi Padaku

"Kalian sudah melakukan apa yang ku perintahkan?"

"Sudah Nya, beberapa bingkisan hadiah juga sudah di terima oleh keluarga Lin." seorang laki-laki tua yang berprofesi sebagai supir di kediaman ini menjawab sesuai keadaannya.

"Mei bagaimana? dia suka?" wanita paruh baya yang terlihat glamor, elegan, dan terkesan sekali aura kayanya itu bertanya dengan tak sabaran.

Dia histeris kalau menyangkut calon menantunya. "Saya lihat non Mei senang sekali Nya, bahkan sampai loncat-loncat saking gembiranya."

"Benarkah? Bagus kalau begitu! Minggu depan adalah acara pertunangannya dengan Zander. Kalian siapkan semuanya dengan baik! Aku tidak ingin ada kesalahan sedikit saja!"

Nyonya Agatha, wanita paruh baya yang masih terlihat muda di usianya yang sudah memasuki hampir kepala lima. Dia adalah ibu kandung dari Zander Wyat sekaligus wanita berkuasa di kediaman mewah ini. "Baik, Nya."

Wanita itu terlampau bahagia, dia menunggu momen ini sudah lama. Dahulu Zander memang sempat bertunangan dengan gadis yang menurutnya terlalu muda dan tidak menarik sekali. Dia bahkan awalnya tidak setuju dengan hubungan sang putra dengan Leisha yang mana acara dua tahun lalu diadakan juga karena paksaan dari Zander.

Nyonya Agatha tidak pernah menyukai Leisha yang menurutnya tidak cocok dengan keluarga Wyat. Terlalu jomplang! Padahal keluarga Leisha juga bukanlah kaleng-kaleng, dia adalah orang paling bahagia kala mantan calon tunangan putranya kabur.

Dan kini, dia mencomblangkan sang putra dengan anak teman lamanya. Di mana mereka saling serius karena pertemuan arisan orang kaya yang terjalin kembali setelah beberapa waktu terhenti karena akhirnya dirinya kembali tinggal di kota ini.

Lantas apakah calon mempelai prianya setuju? Jawabannya adalah tidak, Zander bahkan tidak mengetahui hal ini. Pria itu tidak tahu rencana licik sang mama yang pastinya akan membuat matanya menggelap.

"Kamu sudah pulang nak!?" Nyonya Agatha senang melihat kepulangan sang putra dan menyambutnya dengan baik.

"Ya," Zander membalas dengan malas.

"Makan dulu yuk!" ajak sang mama namun ditolaknya.

"Mama makan sendiri aja, aku udah kenyang makan di kampus." tolak Zander perlahan berjalan menuju tangga.

"Loh! tumben makan di kampus? Biasanya kalau sore makan di rumah? Papamu juga ini ke mana! dari tadi nggak pulang pulang!" selayaknya ibu rumah tangga lainnya, Nyonya Agatha juga sering menggerutu karena alasan kecil.

"Lagi pengen aja."

'Kenyang penolakan soalnya!' batin Zander menggerutu.

"Yasudah kalau begitu, istirahat sana gih."

Zander hanya mengangguk untuk merespon, dia jalan naik tangga menuju kamarnya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu berbaring di kasur empuk miliknya yang luas. "Ahh! sungguh melelahkan hari ini."

Ternyata menjadi dosen ada lelahnya juga, Zander sebelumnya tak tertarik pada profesi itu namun karena adik laki-lakinya memberitahu bahwa ada pekerjaan kosong di kampus yang diempu adiknya serta adanya kabar bahwa Leisha kabur ke kota ini membuatnya berminat mengisi pekerjaan tersebut.

Awalnya dia tak mempermasalahkannya karena hanya mengisi satu semester saja, dia juga sengaja masuk ke dalam prodi bisnis karena dia mengingat dulu Leisha suka sekali jika membahas mengenai bisnis.

Dan duar! ternyata apa? keputusannya akurat 100 persen! Awalnya yang coba-coba ternyata malah Leisha benar kuliah di sana bahkan prodi yang sama dengan yang ia ambil. Memang keberuntungan selalu mengarungi dirinya.

Padahal selama dua tahun penuh dia mengerahkan banyak orang untuk mencari di mana keberadaan gadis itu. Bahkan sampai ke luar negeri pun tak ada tanda, ya iyalah orang anaknya di dalam negeri!

Zander bahkan sampai saat ini membiarkan orang-orang keluarga Leisha masih mencari keberadaan gadis itu karena dia tak ingin mengungkapkannya untuk kesempatan mengancam gadis itu! haha, licik memang. Tapi jika tidak begitu dia akan kehilangan wanita itu lagi, dan dia tak mau itu terjadi.

"Cantik sekali! Padahal aku mengambil gambarmu dari belakang tapi masih terlihat cantik dan indah." gumamnya sambil memandangi layar handphone yang menunjukkan gambar Leisha.

Dengan senyuman miring dia beralih membuka suatu aplikasi, memilih gambar itu dan menguploadnya dengan caption 'miss u'. Akun yang diikuti dia ratus ribu lebih itu lngsung mendapatkan banyak notifikasi suka dan komentar yang heboh sendiri.

['Heol! siapa ini? Apakah bapak dosen kita sudah memiliki pasangan?']

['Aku cemburu mas! aku ini kau anggap apa?']

['Yahh udah punya ternyata, potek hati adek bang']

['Cantik ya, Kira-kira siapa ini?']

['Gila! Cantik banget! padahal dari belakang tapi udah keliatan banget cantiknya!']

['Body ceweknya bagus banget gila! Ini kalau di publis wajahnya pasti cantik!']

['Kaya kenal, alumni anak Pranus bukan?']

Ekspresi wajah Zander kaku, dia sedikit terkejut ternyata ada yang menyadari bahwa postingan tersebut berisi alumni anak sekolah yang ada di pulau sebelah. Namun setelahnya dia bersikap biasa saja dan melanjutkan membaca komentar yang kian membludak.

['Wahh! Bapak dosen tercintah! ada kabar gembira ternyata! saya dengar mau tunangan, ternyata ini toh?']

Siapa yang mau tunangan? Zander mengerutkan dahi namun lagi-lagi membiarkannya karena dia sering mendengar rumor dirinya yang akan bertunangan sementara dia saja baru bertunangan dengan Leisha saja dan tidak ada gadis lain.

Malam ini Pria itu sedikit merasa heran, biasanya Leisha akan kesal dan mengirimnya pesan jika dia melakukan sesuatu yang membuat gadisnya itu marah. "Kenapa dia tidak merespon?" gumamnya penasaran.

Namun sedetik kemudian dia memukul dahinya dengan bodoh. "Astaga! dia bahkan tidak tahu apa akunku!"

Karena memang di media sosial ini dia hanya mengikuti Leisha tapi wanita itu tidak. Akun yang seperti sudah tidak hidup itu tetap menjadi satu-satunya akun yang berada di kolom diikuti oleh Zander.

Shaya_

Akun instagram milik Leisha yang ternyata hanya berisi foto tanpa menunjukkan wajah. Hanya dua postingan yang menunjukan tubuh full body namun itu juga dijepret dari belakang. jadi tidak tahu bagaimna sosok asli di belakangnya. Akun Leisha banyak berisi tempat-tempat cantik yang gadis itu kunjungi, itupun dulu. Sekarang sudah tidak pernah mengupload sama sekali.

"Sial! siapa yang menyuruhmu bangun sob!" Zander menggerutu kesal.

Asik-asik menatap foto tubuh Leisha yang begitu sempurna di akun media sosialnya, tiba-tiba si junior bangun tanpa izin darinya! Ahh! menyebalkan! Sebagai laki-laki normal yang sembuh dari impoten dan sudah pernah melakukan hubungan intim, Zander melakukan proses pengurutan setelah sekian lama tak melakukan hal ini.

Semua karena Leisha! Hilang dua tahun membuatnya lupa diri dan mengesampingkan hal-hal seperti ini dan lihatlah sekarang? Bahkan dengan penampilan mempesona Leisha yang jauh lebih kuat sekarang membuat juniornya kumat!

"Ahh! Leisha! sayang!"

Suara-suara menggema yang hanya bisa di dengar olehnya, Zander selalu mengunci pintu kamar setelah memasuki ruangan khusus miliknya itu. Dia tak harus melakukannya di kamar mandi karena dia lebih suka di kamar ini, bisa sekalian memandang foto mantan tunangannya. Eh salah! calon istrinya! Begitulah klaim Zander terhadap Leisha.

"Ahh Sayang, Leishaku!" teriaknya.

Hingga berada di penghujung acara, Zander bernafas dengan puas menatap foto cantik Leisha lalu beralih pada tisu yang sudah basah. "Maafkan papamu ini ya nak? calon keturunanku, tapi mamamu belum siap menampung kalian."

Terlalu absurd jika dilakukan olehnya, bahkan temannya akan melongo tak percaya kalau Zander mengatakan hal seperti ini karena di masa lalu pria itu pendiam sekali bahkan kesan yang diberikan selalu kejam dan tajam.

Dahulu, dia berkerja sebagai ceo di perusahaan milik keluarganya namun karena misinya mendapatkan Leisha maka dia beralih profesi menjadi dosen namun masih mengerjakan tugasnya sebagai ceo namun dikerjakan di rumah. Sesekali pria itu akan mengunjungi kantor perusahaannya.

Kejam, disiplin, rapi dan sempurna. Kata-kata itu selalu memenuhi otak orang lain jika mengingat sosok Zander, pria itu benar-benar jauh berbeda dengan yang sekarang. Seperti bukan Zander namun ada baiknya juga karena pria itu kini jadi sedikit periang.

"Tenanglah, sebentar lagi kalian akan tertampung di perut mama." setelah mengatakannya, Zander membuang belasan helai tisu ke tempat sampah yang ada di kamar mandi, malu kalau didapat orang dan berasal dari kamarnya, kalau dari kamar mandi kan tertutup sampah-sampah basah. Zander lalu melanjutkan aktivitasnya yakni tidur.

Bersambung.