NovelToon NovelToon
The Gold Mountain Of Rae

The Gold Mountain Of Rae

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:578
Nilai: 5
Nama Author: atika rizkiyana

Putri cantik kerajaan yang bernama Khanina itu memiliki kemampuan mengubah batu menjadi emas pada saat ia dalam keadaan bahagia. Kemampuan Putri Khanina tersebut membuat sang ayah ketakutan akan sesuatu yang menimpanya.
Kemudian Khanina menikah dan menjadi Ratu di kerajaan suaminya. Banyak permasalahan yang menimpanya selama berada di Kerajaan itu, sehingga ia harus menolong suaminya dengan kekuatan yang ia miliki. Namun malang menimpanya. Saat ia mengubah bebatuan menjadi emas, ada seorang yang melihatnya. Masalahpun semakin berat, ia dan suaminya dituduh berkhianat dan harus dipenjara, dan ia harus melarikan anaknya Mahiya yang juga memiliki kemampuan yang sama ke hutan gunung dan terus berada disana hingga akhirnya Mahiya menikah dan memiliki anak bernama Rae. Bebatuan di gunung itupun banyak yang berubah menjadi emas. Rae dan gunung emas menjadi incaran para pengkhianat kerajaan. Apa yang terjadi pada mereka selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atika rizkiyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pangeran Indrana Menjadi Raja di Kerajaan Jatinra

Pangeran Indrana menerima tahta menjadi Raja di kerajaan Jatinra. Beberapa hari kemudian, ia datang ke ruangan tahanan abang kandungnya Diaru dan kakaknya Khanina.

“Selamat pagi abangku” sapa Raja Indrana. Namun Diaru tidak bergeming sedikitpun dan tidak juga memandang Raja Indrana.

“Apa kau tak ingin mengucapkan selamat kepadaku? Raja Indrana membungkuk kearah Diaru, kemudian menoleh ke arah Khanina.

“Hai kakakku... Aku punya sesuatu untukmu”, Khanina hanya memandang Raja Indrana dengan pandangan sedih dan benci.

 “Pengawal, masukan semua bebatuan itu!”, ucap Raja Indrana. Khanina sangat terkejut, dan dalam waktu yang singkat, bongkahan batu gunung dan sungai berada dihadapannya.

“apa maksudmu?” tanya Khanina.

Kemudian datang kelima mantan pegawai keuangan yang kini telah menjabat sebagai dewan pejabat utama istana, yaitu Farami dan para sahabatnya.

“Kami ingin kamu menyentuh semua batu-batu ini sehingga berubah menjadi emas”. Ucap Farami.

“Apa kau sudah gila? Mana mungkin aku mengubah batu ini menjadi emas” ucap Khanina.

“mungkin saja, aku melihat langsung malam itu saat kau menyentuh bebatuan itu kemudian bebatuan itu berubah menjadi emas. Dan setelah kami lakukan uji coba, itu adalah benar batu emas murni” ungkap Farami.

“Bagaimana kau bisa melihatnya? Dimana kau saat itu?” tanya Khanina.

“Kau tak perlu tahu itu, ini perintahku sebagai Raja. Sentuh batu itu, lalu ubah dia menjadi emas !”, teriak Raja Indrana pada Khanina.

“Diam kau, Jangan membentakknya!” ucap Diaru marah.

“kau yang diam!” ucap Farami, sambil berkata “Saat ini dia adalah Raja dan kau hanyalah tahanan.”

“cepat sentuh batu itu, jangan membuat aku marah!, Teriak Raja lagi.

“Aku tidak bisa melakukannya !! Pergilah kalian !!”, teriak Khanina sambil menangis.

Kemudian Farami mendatangi Khanina dan menarik tangan Khanina agar mau menyentuh bebatuan itu. Khanina menjerit “aku tidak bisaaaa !!!”..

“pergi dan menjauh kalian dari istrikuu !!!” Teriak Diaru histeris. Suasana di ruang tahanan itu sungguh menyeramkan saat itu.

“Baiklah, Farami.. menjauhlah dari situ” ucap Raja Indrana.

 “kami tidak akan memaksamu untuk melakukannya saat ini, kami akan segera pergi. Namun ketika besok kami kembali, batu ini harus sudah menjadi emas. Jika tidak, aku akan menyiksamu sampai kau mau mengubahnya benar-benar menjadi emas.” Ucap Raja Indrana kemudian pergi meninggalkan ruangan tahanan diikuti kelima pejabat utamanya.

Ratu terus menangis dan mengatakan “aku tidak bisa melakukannya, aku tidak bisaaa, bagaimana aku melakukannya dalam keadaan seperti ini!!” Khanina terus berteriak.

 “sabarlah Khanina, hanya bersabar yang bisa kita lakukan” ucap Diaru sambil menangis.

Di ruangan kerajaan, Raja bersama pejabat utamanya membahas masalah ini.

“Apa yang harus kita lakukan ?”tanya Raka.

“Kita tunggu saja sampai besok, oh.. yaa.. aku ingat. Saat itu aku melihat Ratu Khanina memegang setangkai bunga mawar. Apakah mawar itu yang menjadi sumber kekuatannya?”. Ucap Farami heran.

 “mungkin saja” jawab seorang sahabat mereka.

“kita akan kembali lagi besok, dengan membawa bunga mawar. Jika ia belum mengubahnya, maka kita akan menyuruhnya untuk memegang mawar tersebut.” Ucap Raja Indrana.

“Baik Raja, kami juga menyetujuinya” ungkap Farami.

Keesokan harinya, Raja Indrana dan kelima pejabat utama kembali ke ruang tahanan. Namun bebatuan itu belum juga berubah. Mereka juga melihat Diaru dan istrinya hanya diam tertunduk kelelahan.

 “Mereka tidak mau makan sejak kemarin, Raja” ucap salah seorang penjaga ruang tahanan.

“Pengawal, beri bunga mawar itu kepadanya” ucap Raja. Pengawal pun meletakkan beberapa tangkai bungan mawar merah disebelah Khanina. Melihat bunga itu, Khanina hanya menangis, ia menangis dengan kuat, ia teringat dengan mawar dan cinta yang diberikan oleh suaminya kala itu. Kembali ia mengungkapkan jika ia tidak bisa melakukannya.

Melihat keadaan istrinya yang sangat sedih dan putus asa, Diaru berkata “Jika kalian menginginkan emas darinya, maka muliakanlah dia, buatlah dia berbahagia, hanya dengan itu dia bisa melakukannya”. Semua orang di ruangan itu terdiam. Khanina semakin sedih dan tangisannya begitu kuat.

Diaru dengan tenang mengatakan, “bawalah dia dari ruangan ini, berilah keadaan yang baik padanya, karena jika ia dalam keadaan khawatir dan tertekan ia tidak punya kemampuan seperti yang kalian inginkan.”

 “Baiklah, lepaskan dia dan tempatkan ia kembali ke istana, jaga dia jangan sampai dia melarikan diri”. Ucap Raja Indrana kepada pejabat utama.

Saat itu juga Khanina dilepas dan pengawal akan membawanya ke sebuah kamar di istana, Khanina terus memandang suaminya dan mengatakan “aku ingin tetap bersama suamiku Diaru. Aku tidak mau meninggalkan dia sendiri disitu” mendengar kata itu, Raja Indrana melihat ke arah Diaru.

Kemudian berkata “lepaskan pula Diaru, dan tempatkan mereka di ruangan yang sama di istana, dan tetap awasi mereka dengan ketat”.

“Baik Raja”, ucap pengawal.

Mendengar perkataan Raja Indrana, Khanina sangat senang dan wajahnya sedikit lega. Kemudian Khanina menatap wajah Raja Indrana sambil menangis dan mengatakan “Terima kasih adikku!”, menyela pembicaraan Khanina seorang teman Farami berkata “dia adalah Raja!”, Raja Indrana mengangkat tangannya kearah orang itu agar menghentikannya bicara. Sambil mengangguk, Raja Indrana pergi meninggalkan mereka menuju ke ruang istana. Khanina dan suaminya dibawa ke ruangan yang bagus dan indah di istana.

“perlakukan mereka dengan baik, bagaimanapun mereka adalah abang kandung dan kakak iparku, dan aku juga telah menjadi pemimpin kerajaan ini seperti keinginanku, dan aku hanya menunggu agar ia bisa memberikan tambahan kekayaan untukku dengan emas-emas itu. Dengarkan kalian, ikutilah perintahku” kata Raja Indrana.

 “Baik Raja” ucap para pengawal. Sejak saat itu, Diaru dan Khanina diperlakukan dengan baik, namun mereka tetap tidak bisa kemanapun. Mereka tetap berada di kamar itu dalam keadaan apapun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1
Yuzuru03
Ada banyak emosi dalam cerita ini, aku suka sekali!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih Yuzu..
total 1 replies
Sterling
Mantap banget ceritanya!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!