NovelToon NovelToon
Switch World

Switch World

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Tokyo Revengers / Dunia Lain / Perperangan / Anime / Fantasi Isekai
Popularitas:759
Nilai: 5
Nama Author: Mz Arip

Dari dunia nyata menuju dunia lain, sedangkan dari dunia lain menuju dunia nyata?

Itulah yang dirasakan oleh seorang berandal bernama Arip Suhardjo dan seorang Peri kegelapan bernama Sabilia Von Kurayami dimana meski mereka adalah sosok nakal, mereka berkiblat ke arah yg berlawanan setelah mereka pindah dunia! Penasaran dengan kehidupan mereka di dunia yang berbeda? Ayo ikuti terus kisah Arip dan Sabilia!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mz Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 - Mengusir Durjana dan Membangun kembali peradaban

Sebelumnya, Arip sang Kesatria cahaya bertarung bersama dengan Wara melawan para Monster.

"Hembusan Naga api!" teriak Wara.

"Teknik cahaya, aliran kedua: Pemburu kegelapan!" teriak Arip.

Mereka berdua berhasil membunuh monster itu secara bersamaan.

"Kita berhasil!" kata Arip.

"Terima kasih atas kerja samanya, Kesatria cahaya. Seperti yang kau tahu, aku Wara. Aku Raja yang baru saja dilantik karena beberapa hari yang lalu, Raja dan Ratu kami mati dibunuh." kata Wara.

"Turut berbela sungkawa atas kematian Raja dan Ratu kalian. Omong-omong terkesan aneh jika lu manggil gue Kesatria cahaya. Gue Arip. Salam kenal ya, Wara." kata Arip.

"Omong-omong, bicara disini kayaknya tegang. Lebih baik kita ngobrol disana aja. Asyik soalnya." kata Wara.

"Boleh." kata Arip.

Pada saat perjalanan menuju tempat dimana mereka berkumpul, Arip dan Wara banyak berbincang.

"Omong-omong, kau jadi berasal dari Dunia lain ya?" tanya Wara.

"Iya benar. Di Dunia gue, gue diuber-uber sama polisi karena gw terlibat tawuran dengan Sekolah lain. Gue akhirnya kabur, dan ga sengaja masuk ke Hutan ini. Pada saat perjalanan menuju Dunia ini, gue bertemu dengan Sabilia dan Hikari yang sekarat." kata Arip.

Mendengar itu, Wara menjadi kaget.

"Hah? Sabilia? Si Peri kegelapan itu?" tanya Wara.

"Ya. Tapi entah dengan gw yang polos atau ga tau apa-apa, gue tolong dia. Dan setelah itu, dia kabur entah kemana." kata Arip.

Wara kemudian bernafas lega.

"Fiuh syukurlah. Jadi, sekarang tidak ada ancaman lagi. Jadi, kita bisa membangun kembali peradaban para Peri." kata Wara.

"Kalau dari penjelasan Hikari, dia cinta damai. Tapi dia menghalalkan segala cara untuk kedamaian. Mirip Peacemaker aja." kata Arip.

"Peacemaker? Siapa dia?" tanya Wara.

"Dia karakter pahlawan super di televisi yang sering gue tonton dahulu. Dia orangnya cinta damai. Akan tetapi, dia menghalalkan segala cara untuk membuat dunia ini menjadi damai." kata Arip.

Wara mengangguk.

"Aku tidak mengerti tentang segalanya yang tadi kamu maksud. Televisi atau apa." kata Wara.

"Maklum lah, beda Dunia. Hahaha..." tawa Arip.

Mereka akhirnya sampai di tempat dimana mereka berkumpul.

"Itu Raja Wara! Dia sedang bersama siapa?"

"Ga tau tuh. Coba kita samperin."

Semua orang kemudian menghampiri Wara yang bersama dengan Arip.

"Raja Wara. Syukurlah anda kembali dengan selamat. Omong-omong, siapa orang ini?" tanya salah satu warga.

Wara kemudian memperkenalkan Arip pada semua warganya.

"Semuanya, perkenalkan. Ini adalah Kesatria baru saya dan akan menjaga kalian. Nama dia adalah Arip Suhardjo sang Kesatria cahaya." kata Wara.

Arip kemudian lanjut memperkenalkan dirinya.

"Oke salam kenal semuanya, perkenalkan nama gw Arip Suhardjo. Bisa dipanggil Arip. Gw adalah Pendatang baru dari Dunia lain. Disini, gue mendapatkan kekuatan cahaya dari Hikari sang Peri cahaya saat di Hutan. Salam kenal dan mohon bantuannya, semuanya." kata Arip.

Kata-kata Arip membuat geger sebagian warga.

"Hah, apa? Mendapatkan kekuatan dari Hikari?"

"Jadi Hikari telah mati?"

"Saudara-saudara! Saya mohon saudara-saudara tenang. Hikari sudah mati dan dia mengamanahkan kekuatannya kepada Arip. Jadi saya mohon kerja samanya ya, semuanya." kata Wara.

"Sudah sudah. Desa ini sudah hancurkan? Lebih baik ayo kita bangun kembali." ajak Arip.

Mereka malah terdiam. Mereka masih ragu dengan Arip.

"Kenapa kalian malah diam? Ayo bantu dia." perintah Wara.

Pada saat membantu Arip dan proses untuk membangun kembali Desa itu, Arip juga dibantu oleh seorang Peri tumbuhan.

"Begini loh, caranya." kata Peri tumbuhan.

"Oh oke." kata Arip.

Setelah membantu, Arip berkenalan dengan Peri tumbuhan.

"Aku tau kamu. Tapi kamu ga tau tentang diriku kan, Arip?" tanya Peri tumbuhan.

"E-eh? I-iya?" tanya Arip.

"Aku Rosalina. Panggil aku Rose. Salam kenal ya, Kesatria cahaya." kata Rose.

"Iya, salam kenal juga. Tapi gausah panggil Kesatria cahaya atau apapun itu lah. Panggil aja Arip." kata Arip.

"Baiklah, Arip." kata Rose.

Selama bersama dengan Rose, Arip semakin lama semakin dekat dengan Rose. Mereka lebih banyak bersama entah makan, membantu untuk membangun kembali, dan sebagainya.

"Ah, capeknya..." keluh Rose.

Arip kemudian memberikan Rose sebotol air minum.

"Nih." kata Arip.

"Mi-minum?" tanya Rose.

Arip mengangguk.

"Makasih ya, jadi seger lagi nih." kata Rose.

Arip kemudian duduk di samping Rose.

"Gimana, udah seger lagi?" tanya Arip.

Rose mengacungkan jempolnya seakan ia merasa segar.

"Oh iya, di Dunia ini, siapa aja yang tinggal selain kalian para Peri?" tanya Arip.

"Ras Hybination." kata Rose.

"Hybination? Seperti apa wujud mereka?" tanya Arip.

"Mereka adalah Ras gabungan seperti kamu." kata Rose.

"Manusia?" tanya Arip.

Rose mengangguk.

"Tapi, digabung dengan apa?" tanya Rose.

"Manusia setengah hewan buas. Seperti harimau, serigala, dan hewan buas lainnya. Menurutku, mereka adalah Ras-ras yang mengerikan. Mereka sangatlah jahat. Mereka pernah membunuh kedua orang tuaku." kata Rose.

Rose seketika merasa kesal dan ekspresi wajahnya berubah. Arip kemudian mengelus pundak Rose untuk menenangkannya. Menurutnya, ketika membahas Ras campuran dari Manusia dan Hewan buas, membuatnya kembali teringat pada tragedi mengerikan yang menimpa dirinya.

"Yaudah, gausah diingat-ingat lagi ya. Cobalah untuk lupain itu semua." kata Arip.

"Gimana aku ga bisa ngelupain kejadian mengerikan itu? Mereka adalah Ras-ras brengsek yang telah mengusik Keluargaku!" kata Rose.

Arip mengangguk mendengar curhatan Rose. Tiba-tiba saja, mereka mendapat sebuah peringatan dari pengawal Kerajaan.

"SEMUA PERI DIHARAP BERKUMPUL! SEMUA PERI DIHARAP BERKUMPUL! ADA HIMBAUAN DARI RAJA WARA!"

Kata-kata itu terus berulang-ulang dari Pengawal Kerajaan.

"Ada apa?" tanya Rose.

"Ga tau. Ayo kita kumpul." ajak Arip.

Akan tetapi, mereka langsung paham kenapa mereka mereka harus dikumpulkan dan mendapatkan himbauan dari Wara. Ternyata, Monster-monster yang dikeluarkan Sabilia masih ada.

"Begitu ya, ternyata masih ada monster." kata Arip.

"Biar aku  yang memblokade mereka."

Rose kemudian maju untuk memblokir akses mereka agar mereka tidak bisa menyerang.

"Duri tanah!" teriak Rose.

Rose memunculkan duri dari tanah sehingga para Monster sulit untuk menyerang mereka dikarenakan duri yang terus menusuk. Rose dan Arip kemudian pergi menghampiri Wara. Sudah banyak warga yang berkumpul disana.

"Sudah banyak sekali ya..." kata Arip.

Wara kemudian berpidato.

"Seperti yang kalian tahu, monster-monster yang dikeluarkan oleh Sabilia kembali menyerang. Saya mau, yang tidak sanggup berperang, silahkan berlindung. Dan yang kuat baik secara fisik maupun mental, ikut berperang bersama saya!" kata Raja Wara.

Kata-kata itu membuat mereka termotivasi untuk bertarung melawan para Monster.

"KITA USIR MEREKA!" ajak Raja Wara.

Kata-kata itu disambut heboh oleh banyak Peri. Mereka setuju dengan kata-kata Wara. Mereka semua, kemudian bersiap siaga untuk melawan para Monster yang akan berdatangan dengan jumlah yang tidak terhitung.

"Duri?" tanya Wara.

"Iya wahai Raja. Aku yang membuat duri itu untuk mempersulit mereka." jelas Rose.

Wara kemudian mengangguk.

"Baik semua pasukan, bersiaga untuk berjaga! Takutnya mereka akan lolos!" perintah Wara.

Benar saja, duri-duri itu akhirnya tak mampu menahan mereka. Para pasukan kemudian bersiaga. Sementara Arip, ia kemudian masih melihat keadaan mereka. Tak lama kemudian, pertahanan hancur dan Monster-monster itu berhasil lolos.

"SERANG!" teriak Wara.

Para Peri kemudian langsung maju untuk berperang begitu juga dengan sang Raja, yaitu Wara. Wara langsung menunjukan teknik terbaiknya.

"Tornado api!" teriak Wara.

"Haha! Memang hebat Raja baru kita!"

Sementara Arip, dirinya masih bentuk manusianya dan bertarung dengan pedang kayunya. Karena situasi sudah mendesak, akhirnya Arip pun berubah wujud menjadi Kesatria cahaya.

"Kagayaku!" teriak Arip.

Setelah meneriakan kata itu, Arip pun menjadi Kesatria cahaya. Hal itu, disaksikan oleh beberapa Peri. Mereka semua takjub dan tidak percaya bahwa yang dikatakan Raja Wara, adalah kenyataan.

"HIDUP PARA PERI! JAYALAH PARA PERI! AKAN KU MUSNAHKAN PARA DURJANA HINGGA BERSIH!" teriak Arip.

Setelah berteriak kata-kata itu, para Peri langsung bersemangat untuk bertarung. Di pertarungan itu, Arip juga berhasil bahkan berhasil mendominasi Raja Wara dalam pertarungan itu.

"Teknik cahaya, aliran pertama: Tebasan cahaya!" teriak Arip menggunakan aliran pertama.

Semua Peri yang bertarung tampak kagum dengan aksi Arip yang begitu memukau. Dari pertarungan melawan monster ini, malah menjadi ajang siapa yang terbaik dalam pertarungan antara Arip dan wara.

"Kuat juga kamu. Aku suka dengan orang kuat sepertimu, Arip Suhardjo!" puji Wara.

"Hahaha, lo sebagai Raja juga ga kalah kuat kok." balas Arip.

Arip kemudian mengeluarkan teknik keduanya.

"Teknik cahaya, aliran kedua: Pemburu kegelapan!" teriak Arip.

Dan giliran saatnya Arip mengeluarkan aliran ketiganya. Aliran ketiga ini memiliki daya hancur yang terlalu kuat sehingga ia dapat berlari dan menebas musuh dengan cepat.

"Teknik cahaya, aliran ketiga: Tornado kilat!" teriak Arip.

Arip berputar-putar seperti gasing sambil menebas beberapa musuh. Dan semua musuh pun, mati tanpa sisa. Pasca pertarungan itu, mereka berpesta pora dengan memasak banyak sekali barbery.

"Makanan apa ini?" tanya Arip.

"Barbery." jawab Wara.

"Kalau di duniaku, namanya adalah barbeque." kata Arip.

Wara mengangguk. Tak lama kemudian, ia menghampiri Rose.

"Hi Rose sendirian aja lo." kata Arip.

"Arip, mau makan bersamaku?" tanya Rose.

Arip mengangguk lalu duduk di samping Rose. Mereka kemudian makan bersama.

"Kamu tadi keren banget loh. Bisa ngalahin monster sebanyak itu. Sedangkan aku yang Peri aja ga bisa. Gimana yah?" tanya Rose yang terheran-heran dengan Arip.

"Sabarlah. Semua akan indah pada waktunya." kata Arip menenangkan Rose yang ingin sekuat Arip.

Saat berbincang, Arip iseng melihat data mengenai dirinya.

NAME: ARIP SUHARDJO

STATUS: LIGHT KNIGHT

HP: 1000

MP: 600

EXP: 2000

"Wih, EXP gw naik drastis nih. Gokil beud, gokil!" kata Arip dalam hati.

"Arip. Gimana kalau kita jadi partner?" tanya Rose.

"Partner?" tanya Arip.

"Ya. Aku sudah lama tidak berpetualang. Jiwa-jiwa petualangku telah bangkit sepertinya." kata Rose.

"Boleh aja. Aku juga ingin tahu mengenai dunia ini. Seberapa luas dunia ini?" tanya Arip.

"Terlalu luas. Spesies yang tinggal disini ga cuma Peri aja. Ada banyak! Termasuk yang aku ceritakan tadi. Apa tadi namanya?"

"Ras manusia setengah hewan buas itu? Hybrination?" tanya Arip.

"NAAAHH ITU!" kata Rose.

"Boleh deh. Setelah semua peradaban ini di bangun kembali. 👍👍" kata Arip.

Dan setelah peradaban Peri dibangun kembali, petualangan Arip sang Kesatria cahaya akan dimulai sebentar lagi. Petualangan seperti apakah yang akan dialami oleh Arip bersama dengan partner barunya itu? Akankah mengembara? Melawan monster? Atau bagaimana?

Tunggu saja petualangan Arip di bab-bab yang akan datang.

Bersambung

1
Harbinger
keren mas R novelnya
Andra Rafiansyah: thanks kawan
total 1 replies
Kakashi Hatake
Mantap jiwa!
Andra Rafiansyah: widih ada Guru Kakashi. Ajak Narutonya dong biar ramaikan novel saya hahahha
Andra Rafiansyah: widih ada Guru Kakashi. Ajak Narutonya dong biar ramaikan novel saya hahahha
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!